Anda di halaman 1dari 41
CN ‘SNI 8066:2015 Standar Nasional Indonesia purrs {doo ‘jeuo|seN jsesiprepuers uepeg widto HEH, Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung ep proP-usq' MMM Ip UEBUEKEUOd ymUN YenaIp Ics 93.025 sepueys Adog ‘Jeuo}sen |sesiprepuers Uepeg eIdD HH, © BSN 2015, Hak cipta dlindungt undang-undang. Darang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau Seluruh ist dokumen int dengan cara dan dalam bentuk apapun serta diarang mendistribusikan ‘dokumen ini balk secara elektronik maupun tercetaktanpa iin tertuls dari BSN Emall: dokinfo@bsn.goid ‘ww bongo Diteritkan di Jakarta .UeyJe}S0W0y Jp yMUN YePA UEP pros usd mmm Ip UEBUEKeUEd yMUN yengIp | ‘SNI 8066:2015 Daftar isi Prakata Pendahuluan. Ruang lingkup ‘Acuan normati. Istilah dan defirisi Peralatan dan sarana penunjang Persyaratan pengukuran debit Formulasi pengukuran debit Pengukuran penampang basah. Kecepatan aliran 9 Koreksi Kedalaman dan kecepatan aliran 10 Prosedur pengukuran .. Lampiran A Lampiran B .. Bibliograf Gambar 1 - Pengukuran kecepatan aliran dengan cara 1 ttk, 2 ttk dan 3 titk. Gambar 2 - Penampang melintang pengukuran debit dengan menggunakan penampang ttengah (mid section) Gambar 3 ~ Koreksi panjang juntaian tal di atas dan di dalam aliran. ‘Gambar A.1 - Contoh alat ukur arus berporos horizontal Gambar A2 - Contoh foto alat pengukur debit dengan menggunakan bridge crane Gambar A3 - Contoh foto alat ukur lebar (kabel baja) Gambar AS - Contoh pemberat ipe GFN 25 dan baling-baling tipe OSS B1 Gambar A.6 - Contoh foto pengukuran dari jembatan menggunakan bridge crane Gambar B.1 - Sketsa pelampung permukaan .... ‘Gambar B.2 - Contoh sketsa lintasan pelampung ‘Gambar B.3 - Contoh sketsa penampang pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung Tabel 1 - Koreksi panjang juntaian penggantung di atas dan di dalam air Tabel 2- Kecepatan Hasil Koreksi arah aliran menyudut. abel A.1 - Contoh formulir untuk pengukuran debit dengan alat ukur arus ... ‘Tabel A2- Persamaan kecepatan aliran © BSN 2015 i 8 24 25 25 26 ar 28 29 14 15: 24 23 sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4MUN HEPA UEP proS-usq-MwM Ip UeBUEKEUed yMaUN yeNaID ‘SNI8066:2015 ‘Tabel B.1 - Kartu pengukuran penampang basah pengukuran debit dengan pelampung ‘abel B.2 - Kartu pengukuran kecepatan aliran . ‘Tabel B.3 - Kartu perhitungan debit. ©BSN 2015 ii .UeyJe}s0\U0y Ip AMUN HEPA UEP pros usc-MMM Ip UEBUEKEUEd ynyUN yeNgIp [UI JepUEs Adog ‘jeUOISEN ISesIpIEpUEIS UEPeS ErdIO HEH, ‘SNI 8066:2015 Prakata ‘Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang “Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan ssaluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung" merupakan revisi dari tiga SNI berikut : 1) SNI03-2414-1991, Tata cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka 2) SNI 03-2819-1992, Tata cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat tukur arus tipe baling-baling. 3) SNI 03-2820-1992, Tala cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan pelampung permukaan. Revisi ini dimaksudkan sebagai panduan praktis dalam melaksanakan pengukuran debit aliran pada sungai dan saluran terbuka. Dalam rangka penomoran RSNI menjadi SNI oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), maka ‘Standar ini disusun oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Sub Komite Teknis 91-01-81 Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Balai Hidrotogi. SStandar ini telah dibahas dalam forum rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 4 November 2004 di Bandung, dilakukan penulisan ulang sesuai dengan Pedoman ‘Standardisasi Nasional (PSN) 08:2007 dan tanpa mengubah substansi, pada tanggal 11—13 September tahun 2013, serta dikonsensuskan ulang oleh Sub Komite Teknis 91-01-S1 ‘Sumber Daya Air pada tanggal 4 Nopember 2013, yang melibatkan para narasumber, pakar, ddan lembaga terkait. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat tanggal 18 Juli 2014 ‘sampai 16 September 2014 dan perpanjangan sampai 16 Oktober 2014 © BSN 2015 i sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4MUN HEPA UEP proS-usq-MwM Ip UeBUEKEUed yMaUN yeNaID ‘SNI8066:2015 Pendahuluan Pengukuran debit dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan debit sesaat. Data Pengukuran debit yang diperoleh dari suatu pos duga air pada kondisi muka air rendah, muka air sedang, dan muka air tinggi selanjutnya digunakan untuk pembuatan grafik hubungan antara tinggi muka air dengan debit (Rating Curve-Lengkung Aran). Penggunaan metode, peralatan, dan pemilhan lokasi pengukuran sangat berpengaruh pada kualitas data pengukuran: ‘Ada beberapa metode pengukuran debit yang sering digunakan baik pengukuran langsung maupun pengukuran tidak langsung, demikian pula peralatan yang digunakan. Pelaksanaan Pengukuran debit aliran sungai dan saluran_terbuka ini merupakan cara langsung menggunakan alat ukur arus dan pelampung. Penggabungan panduan ini disusun untuk memberikan acuan kepada para pengguna tentang tata cara pengukuran debit sungal dan saluran terbuka dengan alat ukur arus tipe baling-baling dan pelampung, Tata cara pengukuran debit alan sungai dan saluran terbuka ini meliputi cara pengukuran, peralatan dan sarana penunjang serta persyaratan teknis dan nonteknis dalam pelaksanaan ppengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka yang telah lazim digunakan di Indonesia Jenis alat ukur yang dibahas dalam tata cara ini adalah alat ukur kecepatan aliran tipe baling-baling, pelampung permukaan, dan alat ukur penampang basah ©BSN 2015 wv sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4MUN HEPA UEP proS-usq-MwM Ip UeBUEKEUed yMaUN yeNaID ‘SNI 8066:2015 Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung, 1 Ruang lingkup Tata cara ini menetapkan cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung yang tidak terpengaruh oleh pasang surut atau rus balik. 2. Acuan normatif SNI 03-2822, Tata cara pembuatan lengkung debit dan tabel sungai/saluran terbuka dengan analisis gratis. 3. Istilah dan definisi 34 alat ukur arus tipe baling-baling alat yang dilengkapi baling-baling untuk mengukur kecepatan arus sungailsaluran terbuka pada suat tit 32 aliran air ergerakan air di alur sungai/saluran terbuka 3.3 alur sungai alur tempat mengalimya aliran sungai 34 debi volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai/saluran terbuka per ssatuan waktu 35 ribusi kecepatan normal 10" terhadap garis vertkal, kedalaman aliran harus dikoreksi menggunakan Tabel 1 Menggunakan jembatan Pengukuran debit dari atas jembatan perlu memperhatikan hal-hal berikut. 1) Posisi pilar jembatan perlu diperhitungkan dalam penentuan pias-pias subbagian penampang basah 2) Posisi alat berada di hulu jembatan. 3) Apabila posisi kabel penggantung tidak tegak lurus muka air dan membentuk sudut >10° terhadap garis vertikal, kedalaman aliran harus dikoreksi dengan menggunakan Tabel 1. Menggunakan kereta gantung Pengukuran debit dengan menggunakan Kereta gantung perlu memperhatikan hal-hal berikut 41) Posisi kabel penggantung alat ukur arus apabila tidak tegak lurus muka air dan membentuk sudut >10° terhadap garis vertikal (linat Gambar 3), maka kedalaman aliran harus dikoreksi dengan menggunakan Tabel 1 2) Pengukuran lebar sungai/saluran terbuka menggunakan alat ukur lebar dan atau alat ukursipat data. 1.2. Kecepatan aliran rata-rata Kecepatan aliran rata-rata di suatu bagian penampang basah diperoleh dari hasil engukuran keoepatan rata-rata dari ttk kedalamananya. Kecepatan aliran rata-rata di suatu vertikal diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan aliran satu, dua atau tiga titk, yang pelaksanaannya tergantung pada kondisi aliran, kedalaman aliran, lebar aliran dan sarana yang tersedia. Jenis cara pengukuran tersebut adalah sebagai berikut a) © BSN 2015 Pengukuran kecepatan aliran satu tik, dilaksanakan pada 0,6 kedalaman (d) atau 0,2 4 dari permukaan air, dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Pada 0,6 d, dilaksanakan apabila kedalaman air kurang dari 0,75 m. sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4MUN HEPA UEP proS-usq-MwM Ip UeBUEKEUed yMaUN yeNaID ‘SNI8066:2015 2) Pada 0.6 d dari permukaan air, juga dilakukan untuk mengukur debit banjir apabila cara pengukuran pada 0,2 ddan 0,8 d tidak dapat dilaksanakan karena aliran berubah cepat sehingga waktu yang tersedia relatif pendek. b) Pengukuran kecepatan aliran dua titik, dilaksanakan pada 0,2 d dan 0,8 d dari permukaan air, apabila kedalaman air lebih dari 0,75 m. ©) Pengukuran kecepatan aliran tiga ttk, dilaksanakan pada tilik 0,2 d, 0,6 d dan 0,8 d dari permukaan air. 8.3.2 Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung hanya disarankan, apabila pengukuran kecepatan dengan alat ukur arus tidak dapat dilaksanakan. Ketentuan pelaksanaannya adalah sebagai berikut 2) Menggunakan jenis pelampung permukaan atau pelampung yang sebagian tenggelam di dalam aliran dan tergantung pada bahan yang tersedia dan kondisi alan. b) Lintasan pelampung harus mudah diamati, kalau perlu pelampung diberi tanda khusus. terutama untuk pengukuran debit pada malam hari ©) Pengukuran kecepatan aliran harus dipilh pada bagian alur yang lurus, dan memenuhi salah satu syarat berkut. 1) agian alur yang lurus paling sedikit tiga kali lebar aliran, atau, 2) lintasan pelampung pada bagian alur yang lurus paling sedikit memerlukan waktu tempuh lintasan 40 detik. d)_Adanya fasilitas untuk melemparkan pelampung, misalnya jembatan. ) Lintasan pelampung paling sedikit mencakup tiga tik dan di setiap tik lintasan paling sedikitdilakukan dua kali pengukuran, 1) Kecepatan aliran dapat dinitung dengan rumus. L veoxt 13) 5 (13) Keterangan: adalah Kecepatan alan, (m/s) adalah panjang lintasan pelampung, (rm) adalah waktu tempuh lintasan pelampung, (s) © adalah koefisien kecepatan 9) Kecepatan rata-rata yang diperoleh harus dikalikan dengan suatu koefisien yang ditentukan dari hasil perbandingan kecepatan aliran yang diukur_menggunakan pelampung dengan kecepatan aliran yang diukur menggunakan alat ukur arus (besamya k berkisar antara 0,50 — 0,98) L xext (14) Vekxv Keterangan’ adalah Kecepatan aliran rata-rata pada rai vertikal, (mis); k adalah koefisien adalah Kecepatan arn, (mis); ©BSN 2015, 12 dari 34 sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4MUN HEPA UEP proS-usq-MwM Ip UeBUEKEUed yMaUN yeNaID ‘SNI 8066:2015 9 Koreksi kedalaman dan kecepatan aliran 9.4. Koreksi panjang juntaian tali di atas dan di dalam aliran Koreksi panjang juntaian penggantung alat ukur perlu diterapkan pada pengukuran aliran dengan alat ukur arus untuk kondis: a) Pengukuran aliran dilakukan dari atas jembatan atau kereta gantung yang letaknya tinggi di atas muka air sungai b) Gaya dorong aliran yang bekerja pada alat ukur mengakibatkan juntaian tall enggantung membentuk sudut lebih besar daripada 10° terhadap garis vertkal. Pada kondisi ini periu diterapkan upaya untuk mengurangi pengaruh gaya dorong aliran dengan menggunakan pemberat yang lebih besar dan alau menghitung kedalaman aliran |p AMUN HEPA Uep Prod usq Mmm jp UEBUEKEUEd yMaUN yenqIp |u| epUES dog ‘jeuOISEN Ises|pIEPUEIS LEpeE BIdIO HEH, ‘SNI8066:2015 Tabel A1._ Contoh formulir untuk pengukuran debit dengan alat ukur arus. (Lanjutan) Data Pengukuran Debit, ai | Lebar | Dalam | 22/8 | Summ T Waktu Kecepatan uae | Debit ‘inet | Putaran oof 200] a70] o20f sof aon 170 ozs] aad] t42 ogo] 40) a0" 0878 z20| 200) 190] 020] 56] aor 0.40 oso} seo] ates ogo] 43) 40 0728 ele 340] 200] 230] 020] 58] aor 0.983 oars |” 460] 4016 ogo] 45) 40" 0763 260] 200) 250] 020] 63] aor 11068 costs] 500] 4068 080] 33] 40" 0.559 aso] 200] 260] 020] so] aor 008 sos} 520] 3.006 ogo] 20) 40 0.339 4o0| 150] 20] 020] 35] aor 0.588 oe36 |_a76| 2.383 ogo 40] a0 0878 6.55] 40.683 410] 000] 000 ‘Mika ir Kanan Jam 1220 MAST ©BSN 2015, 22 dari 34 sepueys Adog ‘Jeuo}sen |sesiprepuers Uepeg eIdD HH, .UeyJe}S0W0y Jp yMUN YePA UEP pros usd mmm Ip UEBUEKeUEd yMUN yengIp | ‘SNI 8066:2015 Tabel A2-_Persamaan kecepatan aliran ‘Current Meter Model: OSS-81 Serial No. 98-29 FanNo. A Serial No. 99-32 Diameter: 100 mm Pitch : 0,125 m Type of Support Composite Method of Calibration : Average Value Equation n< o74v= O74 11,53V 1322 n + 0,0141 mis 1277 n+ 0,0175 mis 1284 n + 0,0095 mis Starting Velocity = 0,025mis Maximum Velocity = 5,000 mis Note : ‘n'denotes the number of revolutions of the propeller per sond and 'V' the water velocity per sond, Current Meter Model: OSS-B1 eral No. 98-29 FanNo. 2 Serial No. 99-12, Diameter: 125mm Pitch : 0.5m Type of Support Composite ‘Method of Calibration : Average Value Equation n< o74v= n> 11,53V= 1322 + 0,0141 mis 1284 n + 0,0095 mis Starting Velocity = 0,040 mis Maximum Velocity = 10,000 mis ‘Note :'n' denotes the number of revolutions of the propeller per sond and ‘V' the water velocity per sond. © BSN 2015 23.dari 34 ueyje}sv0WWoy Ip 4MUN HEPA UEP pro8-usq'MwM Ip UeBUeKEUed ynzUN yenaIp [Ul epUES dog ‘jeUOISEN ISes|pIEPUEIS LEPeE BIdID HEH, ‘SNI8066:2015 “Hak Cipta Badan Standards lasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” Contoh alat ukur arus berporos horizontal Gambar A.1 - alat ukur arus. B dan C:: kabel kontak (+ dan -) = batang pengukur Keterangan gambar: A 24 dari 34 ©BSN 2015, ‘SNI 8066:2015 Keterangan gambar: 1. Bridge crane lengkap dengan kabel baja pengukur kedalaman, pemberat dan alat penghitung putaran baling-baling (counter) Current meter Kabel penggantung berfungsi sebagai pengukur kedalaman dan penghantar arus listik. ‘Sounding ree! berfungsi sebagai penggulung kabel dan alat petunjuk kedalaman, ‘Counter untuk menghitung jumlah putaran baling-baling, Pemberat_ dengan berbagal varias tergantung dari Kecepatan arus) Gambar A.2 - Contoh foto alat pengukur debit dengan menggunakan bridge crane Gambar A.3 - Contoh foto alat ukur lebar (kabel baja) © BSN 2015 25 dari 34 ‘SNI8066:2015 Gambar A.4 - Contoh foto sounding ree! ‘Keterangan 1.25 Kg Weight Body 8. TPlug 2 Pad 9. C1 Connector 3. Nose Adaptor 410, Tail Fin Assembly 4. Tail Adaptor 11. Extension ‘5. Current Motor 12. Counterwoight 6 Rolaining Screw 13. Retaining Scrow 7. Angle Plug Gambar A.5_Contoh pemberat tipe GFN 25 dan baling-baling tipe OSS B1 ©BSN 2015, 26 dari 34 .UeyJe}s0\U0y Ip AMUN HEPA UEP pros usc-MMM Ip UEBUEKEUEd ynyUN yeNgIp [UI JepUEs Adog ‘jeUOISEN ISesIpIEpUEIS UEPeS ErdIO HEH, ‘SNI 8066:2015 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” Gambar A.6 - Contoh foto pengukuran dari jembatan menggunakan bridge crane 27 dari 34 © BSN 2015 ‘SNI8066:2015 Lampiran B (informatif) Alat ukur menggunakan pelampung Keterangan gambar adalah kedalaman air (m) hh adalah kedalaman pelampung (rn) Xy_ adalah ukuran pelampung (berkisar antara 10-30 cm) adalah bagian pelampung datas permukaan air (berksar antara 5-10 cm) Gambar B.1.- Sketsa pelampung permukaan ©BSN 2015, 28 dari 34 .eye}sv0W0y Ip MUN HepR UEP pros USE MMA |p UeBUeKeUed ymUN yenalp [ul epuERS Kdod ‘TEUOISEN ses|pUEpUEIS UePeR BIdID HEH. ‘SNI 8066:2015 Tebing sungal bai Penang nts Penamorg nt Ketrangan gambar, & at ui i 2 bt bai © BSN 2015 ‘adalah letak alat penyipat ruang ‘adalah azimut possi pelampung di penampang hulu ‘adalah azimut posisi petampung di penampang hil ‘adalah panjang lintasan pelampung ke i ‘adalah jarak penyipat ruang dengan penampang hulu ‘adalah jarak penyipat ruang dengan penampang ili ‘adalah jarak antara posisi pelampung yang ke | dari suatu titk pada ‘gars perpanjangan penampang hulu ‘adalah jarak antara posisi pelampung yang ke i dari suatuttk pada {gatis pepanjangan penampang hil Gambar B.2 - Contoh sketsa lintasan pelampung, 29 dari 34 sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. _terejs:owoy 1p mun HPN Uep prosusc MMM IP UeBUEKEUEd ymuN rena I ‘SNI8066:2015 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” Sueduovod viieg sag Penarpang Metbtang Hula ensroang Kecepatan Penarpang Mebtang He 80 7m 70 60 60 50 40 30 20 20 Gambar B.3 - Contoh sketsa penampang pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung 10 ° rT - re (w)veusyepey (s1u vee uaeccooy (uw) vewwqopoy funded ueseur 30 dari 34 ©BSN 2015, ‘SNI 8066:2015 Tabel 8.1 Kartu pengukuran penampang basah Pengukuran debit dengan pelampung Sungai Cimanuk Tempat Tomo Diukur oleh Sutipto MA, 4:50m Penampang Hulu ‘Jarak daritepi | Kedalaman fos ase ena] | [ae [aa | le o ‘0,90 as oa2 1.42, 2.08 2.53 2.36. 2,80. 0 Diperksa oleh © BSN 2015 Tanggal 2Pebruari 1981 Waktu mulai 10.5 Waktu selesal 11.30 Dinitung oleh Penampang Hil ‘Jarakdaritepi | Kedalaman a o 5 10 15 20 25. 30 40. 45, Penanggung jawab sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4MUN HEPA UEP proS-usq-MwM Ip UeBUEKEUed yMaUN yeNaID ‘SNI8066:2015 Tabel 8.2 Kartu pengukuran kecepatan aliran Pengukuran debit dengan pelampung simasi Crank Targos!_ 2st 180 Towa ane Mian! 40.8 Outroeh Sa Mins e110 em Jeo ria penangang sah Ta ae rms eean| Pana Kecepatan Petampung |__Sudtesiman | “Tanga” | Ramone | Wat | ety Hulu | Hilir (m) (mis) Hulu Hilir (m) (m) Taare [arma |e3 [as [pone | ar | a [ass sara [ise [ane [oon [to a | ases saree aes vas [anes [er [or Diora oh Penang a ©BSN 2015, 32 dari 34 sepueys Adog ‘Jeuo}sen sesiprepuers Uepeg eidio HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4MUN HEPA UEP proS-usq-MwM Ip UeBUEKEUed yMaUN yeNaID ‘SNI 8066:2015 Tabel B3 Kartu perhitungan debit Pengukuran debit dengan pelampung sunoai cane Tonggol__ 2 Petra 186 Tore :Ter torte 150m Diukur oleh: Sutipto Debit 119.9 mls Tacopaa Luss bagianponampang | Stn | acepatanatran | oat Bogian in was mi) rn) penampang aka ie [Raat Kanon | eo | Pema | Raita i aap pasa] of one oar ost] aaas 2 wais[eee]— ia] ae vos] oreo | 38 3 sol set—nis| oss [tse] — “us| oar | 209 t sass ae [ sor] tae ae] tort a at 5 seo[2{ sat] uefa] hase as ‘ae Rec 0S Tom perks oh Prnetgey ome © BSN 2015 aepueys Adog ‘JeuoyseN |sesiprepuers Uepeg eid}o HEH. Lueyje}ss0W0y Ip 4mUN HEPA UEP proS-usq-MMM Ip UeBUEKEUEd yMyUN yeNaIP | ‘SNI8066:2015 iografi ‘SNI03-2414-1991, Tata cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka. 'SNI 03-2819-1992, Tata cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat ukur ‘rus tipe baling-baling ‘SNI 03-2820-1992, Tata cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan pelampung permukaan. 34 dari 34 .-UeyJe]S0W0y |p yMUN YePA UEP pros usq’mHM Ip UEBUEKEUEd yNyUN yenqIp |u| JepUEYs Adog ‘|EUOISEN |SesIpIEPUEIS LEPeR BIdID HEH,

Anda mungkin juga menyukai