Anda di halaman 1dari 6

Tugas Portofolio

“Pendekatan Gender Dalam Studi Islam”

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen pengampu:Dra., Rita Rahmawati, M.Pd

Disusun oleh:

1. Abdurrahman Itsnan
2. .Istianah
3. Melisa Erlin Novita Sari
4. Naila Sakirotun Nasikha
5. Dwi Faza

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA NEGERI (IAIN)

PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


PENDEKATAN GENDER DALAM STUDI ISLAM

A. Pengertian Gender

Jender berasal dari bahasa inggris gender yang berarti jenis kelamin. Menurut
Nasruddin Umar pengertian ini kurang tepat sbab pengertian jender disamakan dengan sex
yang berarti jenis kelamin. Dalam Women’s studies Encyclopedia dijelaskan bahwa jender
adalah konsep yang bersifat budaya yang berupaya membuat perbedaan dalam hal peran,
perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dana pempuan yang
berkembang dalam masyarakat.

Istilah gender digunakan berbeda dengan sex. Gender digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi socialbudaya. Sementara sex digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan lak-laki danperempuan dari segi anatomi biologi. Istilah sex
lebih banyak berkonsentrasi pada aspek biologi seseorang, meliputi perbedaan
komposisi kimia dan hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi, dan karakteristik
biologis lainnya. Sementara itu,gender lebih banyak berkonsentrasi kepada aspek sosial,
budaya, psikologis, dan aspek aspek non biologis lainnya.1

Dalam buku Sex and Gender yang ditulis oleh Hilary M. Lips mengartikan Gender sebagai
harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan. Misalnya; perempuan dikenal
dengan lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat,
rasional, jantan dan perkasa. Ciri-ciri dari sifat itu merupakan sifat yang dapat dipertukarkan,
misalnya ada laki-laki yang lemah lembut, ada perempuan yang kuat, rasional dan perkasa.
Perubahan ciri dari sifat-sifat tersebut dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke
tempat yang lain.2

B. Isu Gender Dalam Pesfektif Islam

Allah menciptakan bentuk fisik dan tabiat wanita berbeda dengan pria. Kaum pria di
berikan kelebihan oleh Allah subhanahu wata’ala baik fisik maupun mental atas kaum wanita
sehingga pantas kaum pria sebagai pemimpin atas kaum wanita terdapat di dalam Al-Quran
pada surat An Nisa‟: 35.
1
Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur'an (Jakarta: Paramadina,1999),hlm.35

2
secara historis wanita Pakistan hanya menjadi ibu dan pembantu rumah tangga, mereka tidak mendapatkan
pendidikan formal secara layak, sebagai bias dari kolonial Barat. Nasra M. Shah (ed), Pakistani Women A Socio-
Economic and Demographic Profile, (Islamabad: Pakistan Institute of Development Economics, t. th),hlm. 22
Dalam perspektif Islam, semua yang diciptakan Allah swt berdasarkan kudratnya
masing-masing. Para pemikir Islam mengartikan qadar di dalam AlQuran dengan ukuran-
ukuran, sifat-sifat yang ditetapkan Allah swt bagi segala sesuatu, dan itu dinamakan kudrat.
Dengan demikian, laki-laki dan perempuan sebagai individu dan jenis kelamin memiliki
kudratnya masing-masing. Syeikh Mahmud Syaltut mengatakan bahwa tabiat kemanusiaan
antara laki-laki dan perempuan berbeda, namun dapat dipastikan bahwa Allah swt lebih
menganugerahkan potensi dan kemampuan kepada perempuan sebagaimana telah
menganugerahkannya kepada laki-laki. Ayat Al-Quran yang populer dijadikan rujukan dalam
pembicaraan tentang asal kejadian perempuan adalah firman Allah dalam QS. An-Nisa‟ ayat
1 : Terjemahnya: ”Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang telah
menciptakan kamu dari diri (nafs) yang satu, dan darinya Allah menciptakan pasangannya
dan keduanya Allah mengembangbiakkan lakilaki dan perempuan yang banyak”3

Adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak dapat disangkal karena
memiliki kudrat masing-masing. Perbedaan tersebut paling tidak dari segi biologis. Al-Quran
mengingatkan: ” Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada
bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari
apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.

Dalam bukunya Pengantar Studi Islam, Khoiruddin nasution menambahkan satu teori
lagi tentang feminism Islam, yaitu Islam memberikan kesejajaran antara laki-laki dan
perempuan dalam melakukan karya (amal). Unsur yang membedakan seorang dari orang lain
adalah kualitas diri (taqwa), bukan jenis kelamin, bukan warna kulit, bukan etnis, bukan
bangsa dan yang lain-lain.
Setiap teori feminis memiliki perspektif yang berbeda di dalam memahami hakikat
ketidak adilan dan penindasan terhadap kaum wanita. Masing-masing teori memiliki
pendekatan dan strategi yang beragam pula dalam menganalisis ketidakadilan gender ini.
Variasi pemikiran ini selain merefleksikan bagaiamana feminisme berusaha merespon
terhadap krtitik yang dilontarkan oleh setiap madzab satu sama lain, juga menunjukkan
bahwa feminism merupakan  paradigma yang cairm responsive dan tidak dogmatis. Biarpun
banyak madzab namun madzab-madzab feminisme memiliki beberapa kesamaan,
diantaranya:
3
Abuddin. Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006) hlm. 23
1) Menjunjung hak asasi perempuan untuk terbebas dari penindasan.
2)      Memberi kesempatan pada wanita berbicara atas nama dirinya dan berdasarkan
suaranyasendiri.
3)      Mendengarkan apa yang seharusnya di katakan oleh wanita
4)      Menghargai kontribusi wanita dll
Dengan demikian dalam proses pertumbuhan anak menjadi seorang lakilaki ataupun
perempuan lebih dominan digunakan istilah gender dari pada seks. Adapun istilah seks pada
umumnya digunakan kepada persoalan reproduksi dan aktivitas seksual. Dalam Buku Konsep
Dan Teknik Penelitian Gender Trysakti Handayani dan Sugiarti memperjelas perbedaan
antara seks dan gender4, lihat tabel berikut.
No. Karakteristik seks Gender
1 Sumber pembela Tuhan Manusia (masyarakat)
2 Visi, misi Kesetaraan Kebiasaan
3 Unsur pembela Biologis(alat reproduksi) Kebudayaan (tingkah laku)
4 Sifat Kodrat, tertentu, tidak dapat di Harkat, martabat, dan
pertukarkan dapat di pertukarkan
5 Dampak Terciptanya nilai nilai: Kesempurnaan, Terciptanya normanorma
Kenikmatan, Kedamaian,dll. sehingga atau ketentuan tentang
menguntungkan kedua belah pihak pantas atau tidak
pantas,sering merugikan
salah satu pihak
6 Keberlakuan Sepanjang masa, dimana saja tidak Dapat berubah, dan
mengenal perbedaan kelas berbeda antar kelas

C. Kesetaraan Dalam Islam


Pada dasarnya semangat hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam
bersifat adil (equal). Oleh karena itu subordinasi terhadap kaum perempuan merupakan suatu
keyakinan yang berkembang di masyarakat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
semangat keadilan yang diajarkan Islam. Konsep kesetaraan gender antara laki-laki dan
perempuan dalam al- Qur‟an, antara lain sebagai berikut: Pertama, laki laki dan perempuan
adalah sama-sama sebagai hamba.Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembahku”.

4
Trysakti Handayani dan Sugiarti, Konsep dan Teknik Penelitian Gender (Yogyakarta: UMM Press, 2002), h. 6
Dalam kapasitasnya sebagai hamba, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan
perempuan. Keduanya mempunyai potensi dan peluang yang sama untuk menjadi hamba
ideal. Hamba ideal dalam Alquran biasa diistilahkan dengan orang-orang yang bertakwa
(muttaqun).
Kedua, Laki-laki dan perempuan sebagai khalifah di bumi. Maksud dan tujuan
penciptaan manusia di muka bumi ini adalah di samping untuk menjadi hamba yang tunduk
dan patuh serta mengabdi kepada Allah, juga untuk menjadi khalifah di bumi, sebagaimana
tersurat dalam Alquran (Qs. al-Baqarah:[2]:30) dan (Al-An‟am:[6]:165
“Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang
apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ketiga, Laki-laki dan Perempuan menerima perjanjian primordial. Menjelang sorang
anak manusia keluar dari rahim ibunya, ia terlebih dahulu harus menerima perjanjian dengan
Tuhannya
Menurut Fakhr al-Razi, tidak ada seorang pun anak manusia lahir dimuka bumi ini
yang tidak berikrar akan keberadaan Tuhan, dan ikrar mereka disaksikan oleh para malaikat.
Tidak ada seorangpun yang mengatakan tidak5. Dalam Islam tanggung jawab individual dan
kemandirian berlangsung sejak dini, yaitu semenjak dalam kandungan. Sejak awal sejarah
manusia dalam Islam tidak dikenal adanya diskriminasi kelamin. Laki-laki dan perempuan
sama-sama menyatakan ikrar ketuhanan yang sama.
Keempat, Laki-laki dan perempuan berpotensi meraih prestasi. Tidak ada pembedaan
antara laki-laki dan perempuan untuk meraih peluang prestasi.
Ajaran Islam tidak secara skematis membedakan faktor-faktor perbedaan laki-laki dan
perempuan, tetapi lebih memandang kedua insan tersebut secara utuh. Antara satu dengan
lainnya secara biologis dan sosio kultural saling memerlukan dan dengan demikian antara
satu dengan yang lain masing-masing mempunyai peran. Boleh jadi dalam satu peran dapat
dilakukan oleh keduanya, seperti perkerjaan kantoran, tetapi dalam peran-peran tertentu
hanya dapat di jalankan oleh satu jenis, seperti; hamil, melahirkan, menyusui anak, yang
peran ini hanya dapat diperankan oleh wanita. Di lain pihak ada peran-peran tertentu yang
secara manusiawi lebih tepat di perankan oleh kaum laki-laki seperti pekerjaan yang
memerlukan tenaga dan otot lebih besar. Dengan demikian dalam perspektif normativitas
Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah setara. Tinggi rendahnya kualitas
5
Fakhr al-Razi, al-Tafsir al-Kabir, Jilid XV, (Beirut: Dar al-Haya‟ al-Turats al- „Arabi,1990), h. 402
seseorang hanya terletak pada tinggi-rendahnya kualitas pengabdian dan ketakwaannya
kepada Allah swt. Allah memberikan penghargaan yang sama dan setimpal kepada manusia
dengan tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan atas semua amal yang
dikerjakannya.

Anda mungkin juga menyukai