Genetika merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
pewarisan sifat pada makhluk hidup (Artadanata et al, 2018). Genetika kelamin pertama kali ditemukan oleh T.H Morgan dan C.B Bridger pada tahun 1910. T.H Morgan memiliki suatu strain Drosophila melanogaster yang bermata putih dan ternyata strain tersebut sudah tergolong galur murni yang apabila disilangkan dengan strain berwarna merah turunan yang muncul tidak sesuai dengan yang seharusnya berdasarkan kebakaan Mendel. (Natsir, 2013). Sifat keturunan ditentukan oleh autosom dan gonosom. Gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin dinamakan sex-linked genes. Sex linked genes dapat menentukan penentuan jenis kelamun. Gen penentu laki-laki dominan terdapat pada kromosom Y (Arbeitman et al, 2014). Pada tanaman sendiri, genetika kelamin dibagi menjadi 2 jenis yaitu Monoecious/Hermaprodit yang jenis kelamin tanamannya tidak dapat dibedakan dan Dioecious yaitu jenis kelaminnya dapat dibedakan.
Pewarisan sitoplasmik adalah pewarisan sifat yang disebabkan oleh bagian
eksternal dari nukleus, yaitu dengan adanya protein Histon yang dipilin oleh DNA di dalam kromosom yang berada di daerah sitoplasma. Pewarisan sitoplasmik bukanlah peristiwa yang langka, pewarisan sitoplasmik ini merupakan bagian biasa dari setiap organisme eukariotik dan sebagian besar organisme prokariota. Pewarisan sifat sitoplasmik diatur oleh materi genetik yang terdapat di dalam organel-organel seperti mitokondria, kloroplas dan beberapa komponen sitoplasmik lainnya. Gen-gen sitoplasmik bekerja lebih terbatas daripada gen-gen lainnya. Akan tetapi, gen sitoplasmik cukup mampu menghassilkan efek fenotipik yang bertahan lama yang bertentangan dengan minat selektif gen nuklir (Cosmidest et al, 1980). Adapun kriteria pewarisan sitoplasma yaitu :
1. Perbedaan hasil perkawinan resiprok merupakan penyimpangan dari pola
Mendel 2. Sel kelamin betima biasanya membawa sitoplasma dan organel sitoplasmik dalam jumlah lebih besar daripada sel kelamin jantan. 3. Gen-gen kromosomal menempati lokus tertentu dengan jarak satu sama lain yang tertentu pula sehingga dapat membentuk kelompok berangkai 4. Substitusi nukleus dapat memperjelas pengaruh relatif nukleus dan sitoplasma. DAFTAR PUSTAKA Arbeitman, M. N., Artyom, K., Mark, L. S., dan Van, D. 2014. The Genetics of Sex : Exploring Differences. Genetics, 197 : 527-529. Artadana, I. B. M dan Wina, D. S. 2018. Dasar – Dasar Genetika Mendel Dan Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu. Cosmimest, L. M dan John T. 1980. Cytoplasmic Inheritance and Intragenomic Conflict. J. Theor. Biol, 1981(89) : 83-129. Natsir, N. A. 2013. Fenomena Pautan Kelamin Pada Persilangan Drosophila melanogaster Straimm N x w Dan N x b Beserta Resiproknya. Jurnal Biology Science & Education, 2(2) : 159-169.