Esai Genetika Kelamin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

TIKET MASUK TM 6

“Esai Genetika Kelamin dan Pewarisan Sitoplasmik”

Disusun Oleh :

Nama : Isna Dela Aprilidia

NIM : 215040200111210

Kelas :C

Asisten : Muhammad Zainul Muttaqin

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022
GENETIKA KELAMIN DAN PEWARISAN SITOPLASMIK

Genetika merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari


pewarisan sifat pada makhluk hidup (Artadanata et al, 2018). Genetika kelamin
pertama kali ditemukan oleh T.H Morgan dan C.B Bridger pada tahun 1910. T.H
Morgan memiliki suatu strain Drosophila melanogaster yang bermata putih dan
ternyata strain tersebut sudah tergolong galur murni yang apabila disilangkan
dengan strain berwarna merah turunan yang muncul tidak sesuai dengan yang
seharusnya berdasarkan kebakaan Mendel. (Natsir, 2013). Sifat keturunan
ditentukan oleh autosom dan gonosom. Gen-gen yang terdapat pada kromosom
kelamin dinamakan sex-linked genes. Sex linked genes dapat menentukan
penentuan jenis kelamun. Gen penentu laki-laki dominan terdapat pada kromosom
Y (Arbeitman et al, 2014). Pada tanaman sendiri, genetika kelamin dibagi menjadi
2 jenis yaitu Monoecious/Hermaprodit yang jenis kelamin tanamannya tidak dapat
dibedakan dan Dioecious yaitu jenis kelaminnya dapat dibedakan.

Pewarisan sitoplasmik adalah pewarisan sifat yang disebabkan oleh bagian


eksternal dari nukleus, yaitu dengan adanya protein Histon yang dipilin oleh DNA
di dalam kromosom yang berada di daerah sitoplasma. Pewarisan sitoplasmik
bukanlah peristiwa yang langka, pewarisan sitoplasmik ini merupakan bagian
biasa dari setiap organisme eukariotik dan sebagian besar organisme prokariota.
Pewarisan sifat sitoplasmik diatur oleh materi genetik yang terdapat di dalam
organel-organel seperti mitokondria, kloroplas dan beberapa komponen
sitoplasmik lainnya. Gen-gen sitoplasmik bekerja lebih terbatas daripada gen-gen
lainnya. Akan tetapi, gen sitoplasmik cukup mampu menghassilkan efek fenotipik
yang bertahan lama yang bertentangan dengan minat selektif gen nuklir
(Cosmidest et al, 1980). Adapun kriteria pewarisan sitoplasma yaitu :

1. Perbedaan hasil perkawinan resiprok merupakan penyimpangan dari pola


Mendel
2. Sel kelamin betima biasanya membawa sitoplasma dan organel
sitoplasmik dalam jumlah lebih besar daripada sel kelamin jantan.
3. Gen-gen kromosomal menempati lokus tertentu dengan jarak satu sama
lain yang tertentu pula sehingga dapat membentuk kelompok berangkai
4. Substitusi nukleus dapat memperjelas pengaruh relatif nukleus dan
sitoplasma.
DAFTAR PUSTAKA
Arbeitman, M. N., Artyom, K., Mark, L. S., dan Van, D. 2014. The
Genetics of Sex : Exploring Differences. Genetics, 197 : 527-529.
Artadana, I. B. M dan Wina, D. S. 2018. Dasar – Dasar Genetika Mendel
Dan Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Cosmimest, L. M dan John T. 1980. Cytoplasmic Inheritance and
Intragenomic Conflict. J. Theor. Biol, 1981(89) : 83-129.
Natsir, N. A. 2013. Fenomena Pautan Kelamin Pada Persilangan
Drosophila melanogaster Straimm N x w Dan N x b Beserta Resiproknya. Jurnal
Biology Science & Education, 2(2) : 159-169.

Anda mungkin juga menyukai