Anda di halaman 1dari 3

Investasi dalam Prespektif Hukum Islam

Investasi sudah menjadi kata yang tidak asing bagi berbagai kalangan, baik
itu mahasiswa, karyawan atau ibu rumah tangga. Di Indonesia sendiri banyak
orang yang melakukan investasi dengan tujuan untuk menyimpan dana saat ini
agar dapat diamanfaatkan dan digunakan untuk kemudian hari dengan harapan
dana tersebut akan bertambah nilainya. Alasan lain seseorang melakukan investasi
yaitu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan, dan
mengurangi tekanan inflasi. Investasi sendiri memiliki definisi yaitu
mengeluarkan sumber daya finansial atau sumber daya lainnya untuk memiliki
suatu aset di masa sekarang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan di
masa yang akan datang (Lubis, 2016). Investasi sendiri di Indonesia diatur pada
UU Republik Indonesia No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang
menjelaskan bahwa penanaman modal merupakan salah satu bentuk investasi
utama. Sedangkan dalam islam investasi merupakan kegiatan yang dianjurkan dan
terkandung dalam beberapa ayat dalam kitab Al-Qur’an. Akan tetapi, tidak semua
jenis investasi diperbolehkan dalam islam. Terdapat beberapa batasan tentang
investasi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan.

Dalam bahasa arab investasi disebut dengan istitsmar yang bermakna


“menjadikan berbuah, berkembang da bertambah jumlahnya”. Investasi menurut
islam merupakan penanaman dana atau penyertaan modal untuk suatu bidang
usaha tertentu yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah baik
objeknya maupun prosesnya (Pardiansyah, 2017). Investasi sebenarnya
merupakan kegiatan yang beresiko karena mengandung unsur ketidakpastian yaitu
untung atau rugi. Kita dapat mendapat keuntungan yang banyak lumayan, hanya
balik modal saja atau bahkan mengalami kebangkrutan. Ketidakpastian inilah
yang menjadi alasan bahwa dalam islam terdapat beberapa batasan dalam
berinvestasi yaitu ada investasi yang diperbolehkan dan ada investasi yang tidak
diperbolehkan (Sakinah, 2014). Karena investasi yang diajarkan dalam islam
sebaiknya menguntungkan bagi semua pihak dan melarang melakukan segala cara
yang dapat merugikan orang lain. Dibutuhkan sebuah ilmu sebelum melakukan
kegiatan investasi terutama dalam islam. Dasar hukum investasi dalam islam
terkandung dalam Al-Qur’an yaitu pada QS. Al-Hasyr : 18, QS. Lukman : 34, QS.
Al-Baqarah : 261, dn QS. An-Nisa’:9. Pada ayat-ayat tersebut mengajarkan bahwa
dianjurkan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan dengan melakukan
kegiatan salah satunya investasi (Mashuri, 2009).

Investasi islam hendaknya investasi yang sangat menguntungkan dan tidak


melanggar hukum yang berlaku yang dipandang dari sisi syariah islam. Investasi
islam dilakukan dengan menghindari riba, tidak bertentangan dengan syariah
islam seperti perjudian, asuransi konvensial, usaha yang memproduksi,
mendistribusi serta menyediakan barang-barangjasa yang merusak moral dan
bersifat mudarat. Investasi yang aman dan dianjurkan dalam islam adalah Bank
Syariah. Dalam Indoesnia terdapat produk investasi pada Bank Syariah,
contohnya yaitu pada Bank Muamalat Indonesia, investasi berupa produk Dana
Pensiunan Lembaga Keuangan Umat. Contoh lainnya yaitu investasi reksa dana di
Bank Syariah Mandri. Investasi di Bank Muamalat Indonesia dan investasi di
Bank Permata Syariah yang menggunakan prinsip skim mudarabah. Prinsip skim
mudarabah yang digunakan pada investasi di bank syariah dibagi menjadi 2 yaitu
mudarabah mutlaqah dan mudarabah al-Muqayyah. Mudarabah mutlaqah yaitu
pihak pemilik dana menyediakan modal dan mmeberikan kewenangan penuh
kepada pihak yang bank syariah dalam menentukan jenis dan tempat investasi
yang umumnya digunakan untuk deposito. Mudarabah al-Muqayyadah yaitu
pemilik dana menyediakan modal dan memberikan kewenangan terbatas kepada
bank syariah dalam menentukan jenis dan tempat investasi yang umumnya
digunakan pemilik modal untuk mewadahi kebutuhannya dan menggunakan bank
syariah sebagai perpanjangn tangannya untuk berinvestasi pada sektor bisnis
tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa di Indonesia saat ini banyak orang yang


melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan kesejahteraan ekonomi di
masa yang akan datang. Investasi yang dilakukan hendaklah investasi yang sesuai
dengan hukum terutama hukum islam sebagaiman yang terkandung dalam Al-
Qur’an yaitu terhindar dari riba, judi, dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Investasi yang sesuai dengan syariat islam adalah bank syariah dimana pada bank
syariah terdapat investasi yang berprinsip skim mudarabah yang menguntungkan
kedua belah pihak dan terhindar dari hal yang dilanggar oleh agama seperti riba
dan judi.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, T, A. 2016. Manajemen Investasi Dan Perilaku Keuangan Pendekatan


Teoriti dan Empiris. Jambi : Salim Media Indonesia (Anggota IKAPI).
Mashuri, 2009. Faktor-faktor Investasi Dalam Pandangan Islam. STIE Syariah
Bengkalis.
Pardiansyah, E. 2017. Investasi dalam Perspektif Ekonomi Islam : Pendekatan
Teroritis dan Empiris. Economica : Jurnal Ekonomi Islam, 8(2): 337-373.
Sakinah, 2014. Investasi dalam Islam. Iqtishadia, 1(2) : 241-262.

Anda mungkin juga menyukai