Anda di halaman 1dari 2

*BAGAIMANA CARA MENGUSAP KEPALA DALAM KEADAAN BERKERUDUNG?

*
.
_*Bagaimana cara mengusap kepala dalam berwudhu bagi perempuan yang berkerudung di
mana wudhunya di tempat terbuka ?*_
.
JAWAB :
.
Cara mengusap kepala dalam wudhu diterangkan dalam hadis sebagai berikut:
. ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ُ َ َ َ ‫ْأ‬ َ ْ َ ‫ْأ‬ ُ
‫ث َّم َم َس َح َر َس ُه ِب َي َد ْي ِه ف ق َب َل ِب ِه َما َو ْد َب َر َب َد ِب ُمق َّد ِم َر ِس ِه َح َّتى ذ َه َب ِب ِه َم ا ِإ لى ق َف ُاه ث َّم َر َّد ُه َم ا ِإ لى‬
‫َأ‬ َّ َ َ ‫مْل‬
‫ا ك ِان ال ِذي َب َد ِم ْن ُه‬
.
_“Kemudian beliau mengusap kepala dengan kedua tangannya, yaitu mulai dari depan kepala
sampai kedua tangannya menjangkau punduk kepala, kemudian mengembalikan (usapan) pada
tempat di mana beliau memulai mengusap kepala.”_ (HR. al-Bukhari)1
.
Namun tetapi terdapat keringanan (rukhsah) bagi yang memakai imamah (sorban), Rasulullah
saw pernah menggunakan imamah ketika berwudhu, ketika akan mengusap kepalanya beliau
tidak menanggalkannya, tapi cukup dengan mengusap imamahnya tersebut. Sebagaimana
diterangkan dalam hadis berikut.
. ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ َّ
‫يْه َو َس ل َم َي ْم َس ُح َعلى‬‫ل‬
َ َ ُ َّ َّ َ َّ َّ ُ ْ َ َ َ
‫ع‬ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫الن‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ب‬ ْ ‫َع ْن َج ْع َف ر ْبن َعمْ رو ْبن ُأ َم َّي َة َع‬
‫ن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ َّ َ َّ َّ ُ ْ ‫َ َ َ َأ‬
ُ‫الله‬ َ ْ َ َ َ َ َ ‫َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ٌ َ ْ َ ْ َ َ ْ َأ‬
‫ِعمامت ِِه وخفي ِْه وتابع ه معم ر عن يحيى عن ِبي س لمة عن عمْ ٍرو ق ال ر يت الن ِبي ص لى‬
َّ َ
‫َعل ْي ِه َو َسل َم‬
.
_Dari Amr bin Umayyah berkata, ‘Aku melihat Nabi saw mengusap imamah dan kedua
sepatunya.’_ (HR. al-Bukhari)2
.
Berdasarkan hadis di atas dapat difahami bahwa bagi orang yang menggunakan imamah ketika
akan mengusap kepala dalam berwudhu terdapat keringanan untuk tidak menanggalkan
imamahnya, tapi cukup mengusapnya sebagaimana mengusap kepala. Hal tentu saja berlaku pula
bagi perempuan yang menggunakan kerudung, jadi cukup dengan cara mengusapnya tanpa harus
membuka kerudung tersebut, baik di tempat terbuka atau tertutup.

Wallahu a’lam bi al-shawwab!

.
Kirimkan pertanyaan anda ke : 089626128748

1
SHAHIH. Malik (45), al-Bukhari (185), Muslim (235), al-Tirmidzi (32), al-nasai dalam al-Kubra (104), dalam al-
Mujtaba (97).
2
SHAHIH. Al-Bukhari (205), Ibnu majah (562), Ibnu Khuzaimah (181), al-Baihaqi (1/270).
.
Sabtu pagi, 04 Ramadhan 1444 H/ 25 Maret 2023 M
 .
@ Ahmad Wandi Lembang
 .
@ SDIT Istiqomah Lembang
 .
Artikel ahmadwandilembang.com
 .
=========
Dapatkan update tanya jawab masalah lainnya setiap hari dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari
bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link
https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu
di ponsel.

Anda mungkin juga menyukai