Anda di halaman 1dari 51

1

Pengenalan SNI/ISO 50001:2012


Sistem Manajemen Energi

Sesi Pertama
Agenda
2

Time Content

14.00 – 14.15 Training and Legal Background

14.15 – 14.45 PDCA Cycle and Definition

14.45 – 15.15 Six Key Concept

15.15 – 16.00 EnMS Requirement (Management Responsibility)


Training Background
3

• Akses energi menjadi lebih mahal dan lebih merusak


lingkungan
• Masa-masa dimana energi murah telah berakhir (di semua
negara!)
• Mengurangi konsumsi energi, artinya:
• Mengurangi biaya
• Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

• Peran dari energi efisiensi


• Keuntungan dari sebuah pendekatan sistemik atas
manajemen energi

Pesan Utama: Tidaklah sulit untuk mengurangi konsumsi


energi di banyak organisasi
Tujuan dari Pelatihan ini
4

Membangun pehaman
peserta tentang: Memberi pandangan Memberi gambaran
• Sistem Manajemen Energi mengenai projek tentang pengembangan
(EnMS) yang selaras dengan
SNI ISO 50001:2012 manajemen EnMS secara dan implementasi EnMS
• Keuntungan dari implementasi garis besar di organisasi
EnMS

Memperlihatkan
KISS – Keep it Simple
beberapa perangkat
and Sustainable =
praktis yang dapat
Buatlah itu sederhana
digunakan atau
dan berkelanjutan
disesuaikan
Sejarah ISO 50001:2011
5
Apa Bedanya??
6

ISO 9001? ISO 14001? ISO 22001? ISO TS 19649? ISO 13845? ISO 50001?
Penggunaan Energi
7

EBTKE, 2014
Pengguna Energi Di Indonesia
8
Penggunaan Energi di Industri
9

– Secara global penggunaan energi di Industri terdiri atas:


40% penggunaan listrik
77% penggunaan batubara dan turunannya
37% penggunaan gas alam
Dan 1/3 dari emisi CO2 secara global1

 Industri memiliki potensi untuk mengurangi intensitas energi


dan emisinya sebesar 26 – 32%, yang berarti mengurangi 8-
12% penggunaan energi total dan emisi CO22

•1,2 Source: IEA, 2006 and 2007


Technical savings potential (%)
10

Developing
Sector and Product OECD countries
countries
Petroleum refineries 10-15 70
Chemical and petrochemical
Steam cracking (excluding feedstock) 20-25 25-30
Ammonia 11 25
Iron and Steel 10 30
Cement 20 25
Pulp and Paper 25 20
Textile 10 20
Food and beverage 25 40
Other sectors 10-15 25-30
•Source: UNIDO 2008 and 2011

•10
•10
Legal Background
11

L
UU NO. 30 / 2007 E
G
TENTANG ENERGI A
L

B
A
PP No.70/2009 S
Tentang Konservasi Energi I
ISI S

1 2 3 4 5

Tanggung Jawab Kemudahan,


Pemerintah Pusat/ Daerah, Pelaksanaan Pembinaan dan
Standar dan label Insentif dan
Pengusaha dan Konservasi Energi Pengawasan
Masyarakat Disinsentif
Legal Background
12

KONSERVASI ENERGI DI SISI PEMANFAATAN


(PP No. 70/2009 Pasal 12)
Mewajibkan pengguna energi > 6,000 TOE* per tahun
untuk menerapkan manajemen energi antara lain :
1. menunjuk manajer energi;
2. menyusun program konservasi energi;
3. melaksanakan audit energi secara berkala;
4. melaksanakan rekomendasi hasil audit energi;
5. melaporkan pelaksanaan konservasi energi kepada
Pemerintah
• *)
 Jumlah pengguna energinya tidak terlalu banyak, tetapi total konsumsi energinya mencapai
sekitar 60% dari penggunaan energi di sektor industri.
 6000 TOE setara dengan 251,400 giga joule (GJ) atau 69,780 mega watt hour (MWh).
Legal Background
13

PENGGUNA
ENERGI

Pengguna Energi ≥ Pengguna Energi ˂


6000 TOE 6000 TOE

WAJIB
AGAR melaksanakan
melaksanakan
manajemen energi Manajemen Energi
dan/atau
penghematan energi
Legal Background
14

Melaporkan
Menunjuk Melaksanakan
Melaksanakan Pelaksanaan
Manager Hasil Audit
Audit Energi Manajemen
Energi Energi
Energi

 Wajib  Dilaksanakan  Rekomendasi Tanpa  Laporan tahunan


membentuk tim secara berkala Biaya dilaksanakan disampaikan kepada
manajemen paling sedikit 1 < 1 tahun MESDM c.q. Dirjen
energi (satu) kali dalam EBTKE, gubernur, dan
3 (tiga) tahun.  Rekomendasi bupati/walikota
 Tim manajemen Investasi Rendah sesuai dengan
energi diketuai  dilakukan oleh diterapkan < 2 kewenangannya
oleh manager auditor energi tahun
energi internal dan/atau  Laporan disampaikan
lembaga yang  Rekomendasi pada bulan Januari
 Manajer Energi telah Investasi Menengah s.d. 31 Maret tahun
wajib memiliki terakreditasi. dan Rekomendasi berikutnya
sertifikat Investasi Tinggi
kompetensi  Auditor wajib diterapkan < 5  Pelaporan untuk
memiliki sertifikat tahun pertama kali
kompetensi disampaikan pada
bulan Januari 2013
Keuntungan Penerapan Energi Efisiensi di
Industri 15

Efisiensi energi (EE) telah menunjukkan bahwa:


 Menghemat uang
 Meningkatkan keandalan dari operasi
 Menimbulkan efek positif terhadap produktifitas dan daya
saing
 Menawarkan keuntungan finansial dan ekonomi
 Mengurangi risiko terhadap kenaikan harga energi
 Meningkatkan ketahanan terhadap suplai energi
 ….
lalu

Mengapa itu tidak terjadi ?


Hambatan dalam efisiensi energi (EE)
di Industri 16

Produksi

Produksi
Fokus
Manajemen Produksi

Quality, Health,
Safety,
Environment
• Energy
Hambatan dalam efisiensi energi (EE)
di Industri 17

Kurangnya informasi dan


pemahaman tentang keuntungan
finansial

Break Event
Capital cost
Point (BEP)
& running
& Pay Back
cost
Period

Pengadaan barang dan jasa


fokus pada nilai di awal

•http://orangemtc.com/images/financial-planning-audit-reporting.jpg
Hambatan dalam efisiensi energi (EE)
di Industri 18

Kurangnya ketrampilan
teknis yang memadai
Fokus pada
operasional
dengan
Fokus engineer
orientasi
produksi dan
mutu saja

Aspek Energi Tidak Menjadi


Perhatian
•http://static0.therichestimages.com/wp-content/uploads/mechanical-engineer-720.jpg
Hambatan dalam efisiensi energi (EE)
di Industri 19

Pengelolaan Data Energi

Data Energi
Sebagian SEUs
Belum
tidak
Dianggap
termonitor
Menjadi
penggunaan
Kebutuhan
energi nya
Industri

Pencapaian Target Energi


atau KPI Energi hanya
sebatas asumsi dan diatas
kertas
•http://greentechadvocates.com/wp-content/uploads/2013/03/Retroficiency-Demand-Map.png
Hambatan dalam efisiensi energi (EE)
di Industri 20

Hanya Tuhan dan Engineer


yang Mengetahui

Cara untuk melakukan


efisiensi dan imrpovement
sering kali ada di ide
masing – masing Engineer

Perusahaan tidak memiliki


dokumen yang terpelihara
•http://www.xdgarchitecture.com/uploads/1/0/3/6/10364939/5849250_orig.jpg ataupun yang tersimpan
bila engineer pergi
Industri dan Efisiensi Energi
21

Isu: Efisiensi energi tidak terintegrasi pada


praktik operasi dan manajemen sehari-hari

Solusi : Manajemen puncak perlu dilibatkan dalam


pengelolaan energi sehari-hari.
Pendekatan “Ad Hoc” Energy Management
22

waste cutting,
some here we go
investment again !

Costs
costs high
high=Audit
again, where’s
that last audit?

under control
Pendekatan Energy Management System
23

senior
management
commit to House keeping
program first-then
invesment
become company
culture

Initial savings
sustained
24
EnMS Requirements
25

•Continuous
Improvement
Definisi 26

– Energy baseline :
 referensi kuantitatif yang menyediakan perbandingan dasar dari
performa energi
 NOTE 1:Merefleksikan pada periode waktu tertentu
 NOTE 2: energy baseline dapat dinormalisasikan dengan
menggunakan variabel yang berpengaruh pada pengguna energi
dan atau konsumsi, contohnya: level produksi, suhu luar
 NOTE 3: energy baseline dapat juga digunakan untuk perhitungan
penghematan energi sebagai refensi sebelum dan sesudah
dilakukan implementasi program energi.

– Energy consumption : jumlah energi yang digunakan.

– Energy efficiency :
 perbandingan atau hubungan kuantitatif antara output dan input
energi
 Contoh: Conversion efficiency; energy required/energy used;
output/input; theoretical energy used to operate/energy used to
operate.
 NOTE: Nilai input and output harus di pastikan spesifik dalam
kualitas dan kuantitas serta dapat diukur.
Definisi 27

– Energy performance :
 hasil yang dapat diukur dan berhubungan dengan energy efficiency,
energy use and energy consumption

– Energy performance indicator (EnPI) :


 nilai kuantitative atau ukuran dari performa energi yang ditentukan
oleh organisai
 NOTE: EnPIs dapat ditunjukkan dengan persamaan sederhana,
rasio atau model lain yang lebih komplek.

– Energy review :
 penentuan kinerja energi suatu organisasi berdasarkan data dan
informasi lain, yang mengarah ke identifikasi peluang peningkatan.
 NOTE: Pada negara lain atau standar nasional lain, konsep dari
identifikasi dan review atas aspek energi atau profil energi
termasuk dalam konsep peninjauan energi.

•2
Definisi 28

– Energy use :
 cara atau jenis aplikasi energy. Seperti: ventilasi; pencahayaan;
heating and cooling; transpotasi; proses2; produksi.

– Significant Energy Use :


– penggunaan perhitungan energi untuk konsumsi energi substansial
dan / atau menawarkan potensi besar untuk peningkatan kinerja
energi
– NOTE: Significance kriteria ditentukan oleh organisasi.

•2
29

Perangkat Penilaian Manajemen Energi


30

Semuanya tentang
perbaikan kinerja energi
Konsumsi
Energi

Efisiensi
Lain-lain
Energi

Kinerja
Energi

Penggunaan Intensitas
Energi Energi
Diskusikan:

Apakah ada seseorang disini yang berpikir penurunan 10%


konsumsi energi tanpa investasi finansial adalah hal yang
sulit untuk dicapai?
32

Memperbaiki
kinerja energi

Pendekatan logis
manajamen energi

Sistem Manajemen
Energi
Apa yang dicapai dari EnMS?
33

Fokus Identifikasi dan


Manajemen Fokus pada SEU

Perbaikan dan Identifikasi dan Fokus


Fokus Pada Data dan
Peningkatan pada Significant Person
Metode Numerik
Kinerja Energi Melalui Pelatihan

Aktifitas Sistematis dan Perubahan perilaku


Pendekatan Terintegrasi personel untuk
Manusia, Fungsi – fungsi
keberlanjutan
dan Biaya
Sistem Manajemen Energi
34

Berdasarkan konsep:
– RENCANAKAN
(PLAN)
– LAKUKAN (DO)
– CEK (CHECK)
– BERTINDAK (ACT)
Six Key Concepts 35

1. Komitmen
• Tugas dan Tanggung
Jawab
2. Significant Energy
Users (SEUs)
3. Energy Performance
Indicators (EnPIs)
4. Daftar peluang
peningkatan
5. Pengendalian Operasi
6. Peninjauan Ulang
Tanggung Jawab Manajemen
36

– Apakah manajemen
puncak benar-benar
berkomitmen?
– Apakah mereka akan
mendukung sistem ?
– Ini adalah saatnya
keputusan!
– Jika tidak, NGOPI AJA
YUKKSS!
– Apakah mereka dapat
menyediakan sumber daya
yang diperlukan (teknis,
finasial dan SDM) ?
Kebijakan
37

– Komitmen Manajemen
– Tidak hanya tandatangan!
– Tentukan lingkup dari EnMS
– Ukuran yang pantas
– Menyediakan sumber daya
yang diperlukan
– Kerangka untuk menentukan
target dan kajian manajemen
– Komitmen untuk perbaikan
berkelanjutan
Perencanaan 38

– Berapa energi yang Saya gunakan?


– Dimana saya gunakan itu?
– Pengguna energi mana yang signifikan
(SEUs) ?
– Apa yang mendorong itu (Drivers)?
– Siapa yang mempengaruhi
penggunaannya?
– Apakah saya perlu melakukan penilaian
energi (=audit
Jika ya, fokuskan pada itu
– Optimasi Sistem
– Opsi energi terbaharukan
– Apakah hal tersebut legal atau ada
persyaratan lain?
– Mengembangkan batas awal dan &
Indikator Kinerja Energi (EnPI) ?
– Tentukan tujuan dan target
– Rencana aksi
Implementasi & Operasi
39

– Kompetensi, pelatihan dan


kesadaran
– Dokumentasi
– Kontrol operasi
• Wilayah kunci / key area
• Operasi dan Pemeliharaan
• Kontraktor Servis
• Pelatihan

– Komunikasi
– Desain
Desain Efisiensi Energi (EED)

– Pembelian energi, servis dan


barang-barang
– Rencana tindak
Pemeriksaan 40

 Pemeriksaan Operasi
• Periksa rekaman operator
• Periksa rekaman
pemeliharaan
• Pemeriksaan peralatan
 Pemeriksaan Sistem
• Apakah semua orang
melakukan hal yang
dipersyaratkan?
 Pemeriksaan Kinerja
• Periksa Indikator Kinerja
Energi (IKE/ EnPI)
• Periksa tren dan biaya
 Pemeriksaan Kemajuan
• Periksa kemajuan yang
dicapai terhadap rencana
Kajian Manajemen 41

– Presentasi rutin
– Bagaimana kita
mendapatkan?
• Pencapaian?
• Apakah perbaikan kinerja
sesuai target?
• Apakah masalah dan
hambatan telah
diselesaikan?
– Apa rencana untuk tahun
depan?
• Apa yang kita perlukan
untuk mencapai rencana ini?
Sistem Manajemen Energi
42

Anda belum selesai – ini


bukanlah proyek!

Lalu Anda
mulai
semuanya
lagi!!
Sistem Manajemen Energi
43

 Kebanyakan efisiensi energi di


industri dapat dicapai dengan
perubahan bagaimana energi
dikelola dibanding penerapan
teknologi baru
 Hasil: Industri yang
melaksanakan EnMS mencapai
pengurangan intensitas energi
sebesar 2-3% per tahun dibanding
dengan 1% jika melakukan
business as usual (Data dari
Irlandia, Belanda, Denmark,
USA)
 Bagaimana di Indonesia?
Sistem Manajemen Energi
44

 Tahun 2012 – 2015  UNIDO, KESDM, KPERIN, BSN dan


GEF mengadakan Pilot Project on Energy Efficiency di 4 sektor
industry (Pulp and Paper, Chemical-Petro chemical, Food-
Beverage, Garment-Textile)

 Hasil:
 12 Pilot project
 Industri yang melaksanakan EnMS mencapai pengurangan
intensitas energi sebesar 5.6 - 12% pada tahun pertama
tanpa investasi di bidang energi.
4. EnMS Requirements
45

4.1 General requirements

The organization
shall:

Menetapkan,
Mendefinisikan dan Menentukan cara
mendokumentasikan
mendokumentasikan untuk memenuhi
, melaksanakan,
scope and persyaratan-
memelihara &
boundaries persyaratan
meningkatkan EnMS

•4
4. EnMS Requirements 46

4.2 Management responsibility


A. Menentukan,
menetapkan, menerapkan
& memelihara kebijakan
energi

B. Menunjuk MR dan
menyetujui
pembentukan Tim
Manajemen Energi

C. Menyediakan
sumber daya yang
dibutuhkan (SDM,
E. Mengkomunikasikan keterampilan khusus,
pentingnya Energy teknologi, keuangan)
Management ke
organisasi
D. Mengidentifikasi
scope dan boundaries

46
4. EnMS Requirements 47

4.2 Management responsibility


F. Menjamin penentuan
tujuan dan
target/sasaran energi

G. Menjamin penentuan
Energy Performance
Indicator (EnPI) yang
sesuai

H.
Mempertimbangkan
perencanaan jangka
panjang untuk Energy
J. Melaksanakan Performance
Management Review
I. Menjamin hasil-hasil
yang terukur dan
dilaporkan

47
4. EnMS Requirements
48

4.2 Management responsibility

A. Memastikan EnMS ditetapkan,


diterapkan, dipelihara dan terus
ditingkatkan.
B. Mengidentifikasi orang / tim untuk
bekerjasama dgn MR dalam
mendukung kegiatan Energy
Management

C. Melaporkan Energy Performance


kepada Top Management

D. Melaporkan performance EnMS


kepada Top Management

48
4. EnMS Requirements 49

4.2 Management responsibility

E. Memastikan perencanaan kegiatan


Energy Management dirancang untuk
mendukung kebijakan energi organisasi

F. Menetapkan dan mengkomunikasikan


tanggung jawab dan wewenang

G. Menentukan kriteria & metode yang


diperlukan untuk memastikan operation &
control efektif

H. Meningkatkan kesadaran akan kebijakan


energi dan tujuan di semua tingkatan

49
Peran Manajemen 50

– Berikan komitmen
– Setujui kebijakan
– Alokasikan sumber daya
– Tunjuk penanggungjawab
– Keterwakilan manajemen
puncak
– Berikan dukungan
– Ikut serta dalam kajian
tahunan
– Buat keputusan
51

THANK YOU
Gema Khusnul F
• CEA Reg. number: 004/KET/LSP-
HAKE/XII/2013
• CEM Reg. number: HKE 083.00022.2015

Source:
- UNIDO Training Material
- UNIDO tools for EnMS
- DOE of USA

Anda mungkin juga menyukai