Jurnal Sistem Dinamik
Jurnal Sistem Dinamik
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi perubahan dinamika perkotaan yaitu aspek lahan, penduduk
dan ekonomi dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian di kawasan pinggiran diakibatkan
urbanisasi yang tinggi dan semakin menambah jumlah penduduk sementara lahan bersifat tetap
sehingga kebutuhan lahan permukiman semakin tinggi. Sementara itu lahan di perkotaan semakin
terbatas sehingga mendorong pembangunan secara liar ke kawasan pinggiran dan menyebabkan alih
fungsi lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku dinamika perkotaan
terhadap penurunan daya dukung lahan pertanian melalui pengujian model sistem dinamik.
Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil bahwa dinamika perkotaan mempengaruhi penurunan daya
dukung lahan pertanian dibuktikan dengan melalui uji simulasi model sistem dinamik dengan
menggunakan skenario intervensi kebijakan pembatasan lahan, mengintensifkan pembangunan
vertikal dan gabungan dari kedua kebijakan tersebut. Hasil dari uji simulasi menghasilkan perilaku-
perilaku dinamika perkotaan terhadap penurunan daya dukung lahan pertanian dengan hasil bahwa
skenario gabungan merupakan skenario yang efektif dilakukan karena dapat menghambat laju
dinamika perkotaan dan kebutuhan lahan permukiman sehingga memperlambat penurunan daya
dukung lahan pertanian dan lahan sawah masih tersedia dalam jangka waktu 40 tahun.
Kata-kunci : Permukiman, Alih Fungsi Lahan, Model Sistem Dinamik, Perilaku Dinamika Perkotaan, Skenario,
Pembatasan Alih Fungsi Lahan, Mengintensifkan Pembangunan Vertikal.
2006
2012
2004
2005
2007
2008
2009
2010
2011
2013
2014
b. Model sistem dinamis. Analisis ini
dilakukan dikarenakan dapat
menggambarkan keterkaitan antara Grafik 1. Jumlah Penduduk di Wilayah Metropolitan
variabel yang dikaji dan interaksi dari Kedungsepur 2004-2014
antar komponen atau subsistem. Tahap
dalam sistem model dinamis ini yaitu :
identifikasi masalah, identifikasi pola 15
referensi dan hipotesis dinamik, 14,5
pendefinisian batas model, pembuatan 14
struktur model, pengujian model dan 13,5
13
analisis kebijakan.
12,5
Diskusi 12
2012
2013
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2014
Pada pembahasan penelitian ini akan dibahas
ketiga analisis yang dilakukan yaitu analisis pola Grafik 2. Kepadatan Penduduk di Wilayah Metropolitan
dinamika perkotaan, status daya dukung lahan Kedungsepur 2004-2014
pertanian dan model sistem dinamis. Dinamika
perkotaan merupakan fenomena perubahan Faktor – faktor yang mempengaruhi penduduk
aspek-aspek perkotaan yang bersifat dinamis meningkat dengan cepat dan kepadatan
atau mengalami perubahan baik meningkat atau penduduk yang semakin tinggi dan meningkat di
wilayah metropolitan Kedungsepur, hal ini
menurun. Dinamika perkotaan ditandai dengan dikarenakan faktor-faktor yang
adanya pertumbuhan dan perkembangan dari mempengaruhinya yaitu jumlah kelahiran,
segi kualitas dan kuantitas. Dinamika perkotaan jumlah kematian, jumlah migrasi masuk dan
meliputi aspek penduduk, ekonomi dan lahan. jumlah migrasi keluar. Keempat faktor tersebut
Hasil dari analisis dinamika perkotaan yaitu yang merupakan faktor-faktor yang secara alami dan
terdiri dari jumlah kelahiran, jumlah kematian, non alami telah menambah atau mengurangi
jumlah migrasi masuk, jumlah migrasi keluar jumlah penduduk di wilayah metropolitan
angka migrasi masuk, angka migrasi keluar, Kedungsepur. Pola kecenderungan pada
angka kelahiran kasar, angka kematian kasar, keempat faktor tersebut di wilayah metropolitan
dan laju pertumbuhan penduduk. Aspek Kedungsepur menunjukkan peningkatan setiap
penduduk di wilayah metropolitan Kedungsepur tahunnya. Jumlah kelahiran dan jumlah kematian
menunjukkan perubahan yang cukup cepat. menunjukkan pola kecenderungan peningkatan
setiap tahunnya, walaupun jumlah kematian
Perubahan jumlah penduduk menunjukkan
mengalami peningkatan rasio diantara kedua
perubahan yang sangat cepat dengan laju rata-
faktor tersebut yaitu 0,4 artinya bahwa jumlah
rata 0,84% dan kota Semarang memiliki laju
kelahiran lebih besar dibandingkan dengan
pertumbuhan yang paling tinggi yaitu 1,38 %.
jumlah kematian. Dengan angka kelahiran kasar
Kepadatan penduduk di wilayah Metropolitan
20/1000 penduduk sementara angka kematian
Jurnal PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA B | 3
Pemodelan Pengaruh Dinamika Perkotaan Terhadap Penurunan Daya Dukung Lahan Pertanian
kasar yaitu 5/1000 penduduk. Oleh karena itu Selanjutnya dinamika perkotaan lainnya yaitu
dapat menyebabkan penambahan jumlah dinamika ekonomi. Dinamika ekonomi
penduduk di wilayah metropolitan. Hal ini akan merupakan perubahan-perubahan dalam aspek
dijadikan asumsi di dalam pembuatan model ekonomi yang dapat mendorong terjadinya
bahwa jumlah kelahiran dapat menambah jumlah urbanisasi sehingga terus menambah jumlah
penduduk dan jumlah kematian mengurangi penduduk. Pola-pola kecenderungan dalam
jumlah penduduk. Begitupun dengan jumlah perubahan-perubahan ekonomi akan dijadikan
migrasi masuk dan migrasi keluar terjadi pola sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan
kecenderungan peningkatan setiap tahunnya asumsi untuk menentukan penyusunan diagram
jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar hubungan sebab akibat di dalam submodel
menunjukkan kecenderungan peningkatan setiap ekonomi sebagai faktor yang bersifat dinamis.
tahunnya dengan angka migrasi masuk 13/1000 Selain itu data-data dalam aspek ekonomi
penduduk dan angka migrasi keluar 12/1000 dijadikan sebagai masukan dalam menentukan
penduduk. Pola-pola kecenderungan dari nilai di dalam submodel ekonomi untuk
dinamika penduduk dijadikan suatu dasar dalam mengetahui uji simulasi perilaku dinamika
penyusunan model sistem dinamis sebagai ekonomi terhadap penurunan daya dukung lahan
pertimbangan dalam menentukan identifikasi pertanian di wilayah metropolitan Kedungsepur.
masalah dan pembuatan diagram hubungan
sebab akibat. Selain itu data – data nyata di Nilai PDRB di wilayah metropolitan Kedungsepur
wilayah metropolitan Kedungsepur dijadikan setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan
masukan dalam sistem model sebagai kajian laju pertumbuhan ekonomi yaitu 5,03 %. Nilai
simulasi model untuk mengetahui perilaku PDRB di wilayah metropolitan Kedungsepur selalu
dinamika perkotaan terhadap penurunan daya terjadi peningkatan hal ini didukung oleh
dukung lahan pertanian. pertambahan nilai dari PDRB pertanian dan PDRB
non pertanian. Sama halnya dengan PDRB total
bahwa PDRB pertanian mengalami peningkatan
100000
namun dengan laju pertumbuhan pertanian
80000
sebesar 3,17 sementara itu PDRB non pertanian
60000 memiliki laju pertumbuhan sebesar 5,16 %. Hal
40000 ini menunjukkan bahwa perubahan nilai PDRB
20000 total di wilayah metropolitan Kedungsepur
ditentukan oleh pdrb sektor yaitu pertanian dan
0
non pertanian. Pola ini akan dijadikan asumsi
2008
2004
2005
2006
2007
2009
2010
2011
2012
2013
2014
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
10000000
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
SL DL Status +
-
-
Kebutuhan
Lahan sawah
Angk a Ke lahiran 1 (+) 2 (-) untuk hidup
Kelahiran Penduduk Kematian Angk a Ke m atian
0,639015441 Kasar
+ + +
Kasar
+ +
layak perkapita
+
1 Kab. Demak 115.984 181.504 Defisit Migrasi
Kebutuhan
Lahan
masuk
Pertanian
0,291478525 -
Angk a Migrasi
Masuk
Kebutuhan
Pertanian Lahan
0,296139431 +
+
Permukiman
Kebutuhan
3 Kab.Kendal 50.516 170.581 Defisit Pertumbuhan
+
PDRB Non
+ +
PDRB
Pertanian +
Pertumbuhan
PDRB
Permukiman
perkapita
PDRB Non Pertanian PDRB Pertanian +
Pertanian -
0,02206539 -
Alih Fungsi
Lahan
+
3 (-)
Luas Lahan
Sawah
Daya
Dukung
+
Pertanian
Laju Alih
0,261640384 Fungsi
Lahan
-
Total Ketersediaan
Lahan
Luas
Wilayah
Migrasi Keluar
Kelahiran
Penduduk
Kematian
pertumbuhan dinamika perkotaan akan
CBR
Migrasi Masuk CDR Kebutuhan Lahan
Pertanian
Kebutuhan Lahan
Sawah Untuk Hidup
Layak Perkapita menyebabkan luas lahan sawah habis pada tahun
Angka Migrasi Masuk
2024 dengan laju kebutuhan permukiman
tumbuh dengan sangat cepat. Perilaku penduduk
Kebutuhan lahan
Pemukiman
Kebutuhan Pemukiman
Perkapita
PDRB Per Kapita
PDRB
Luas Terbangun dan ekonomi beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu kelahiran, kematian,
Luas Lahan Sawah
# Alih Fungsi Lahan
Daya Dukung Lahan
Pertanian
menunjukkan bahwa dinamika perkotaan Gambar 4. Status Daya Dukung Lahan Pertanian di
mempengaruhi penurunan daya dukung lahan Wilayah Metropolitan Kedungsepur
pertanian. Hal ini terbukti dengan hasil pengujian
dengan menggunakan skenario kebijakan dan Skenario Kebijakan I : Pembatasan Alih Fungsi
tanpa kebijakan hasilnya menunjukkan perilaku Lahan
yang berbeda setiap perlakuan atau bentuk
intervensi yang berbeda. Dengan kata lain bahwa
Jurnal PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA B | 7
Pemodelan Pengaruh Dinamika Perkotaan Terhadap Penurunan Daya Dukung Lahan Pertanian
Dengan menggunakan intevensi kebijakan dinamika perkotaan cenderung menunjukkan laju
pembatasan alih fungsi lahan melalui tidak terlalu melambat namun kebutuhan lahan
penghambatan laju pembangunan di wilayah permukiman menjadi lebih lambat dibandingkan
metropolitan Kedungsepur ternyata hasilnya dengan skenario dasar dan skenario kebijakan
menunjukkan perilaku positif. Bentuk intervensi pembatasan alih fungsi lahan pertanian. Hasil
ini dapat merubah laju dinamika perkotaan yang ditunjukkan pada skenario kebijakan ini
menjadi lebih lambat dibandingkan dengan yaitu luas lahan sawah akan habis namun waktu
skenario dasar dan memberikan hasil bahwa luas habisnya lahan sawah pertanian lebih lambat 10
lahan sawah akan memiliki ketersediaan lahan tahun dibandingkan dengan skenario dasar.
yang masih cukup dalam jangka waktu 40 tahun Dengan menggunakan skenario ini dapat
ke depan dengan status daya dukung lahan memperlambat waktu habisnya lahan sawah
pertanian belum mencapai nilai 0. menjadi tahun 2034.
He k tar Hek tar
100.000
90.000
50.000
-50.000
01 Jan 2004 01 Jan 2014 01 Jan 2024 01 Jan 2034 01 Jan 2044 01 Jan 2054
30.000
He k ta r^-1
0,35
0,35
Daya Dukung Lahan Pertanian
0,30
0,30
0,25
0,25
01 Jan 2004 01 Jan 2014 01 Jan 2024 01 Jan 2034 01 Jan 2044 01 Jan 2054
40.000
yaitu bahwa penduduk dapat meningkatkan
kebutuhan lahan permukiman, ekonomi dapat
20.000
Daftar Pustaka