SIMULASI SISTEM DINAMIK

UNTUK MENINGKATKAN KINERJA RANTAI PASOK

(Studi Kasus di Industri Kulit PT Lembah Tidar Jaya Magelang)

Eko Muh Widodo, Yun Arifatul Fatimah, Sigit Indarto

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang
emwidodo@yahoo.co.id

Abstrak

Dalam sebuah industri, informasi mengambil peran penting dalam setiap aspek yang melibatkan
manajemen industri. Informasi yang tidak akurat akan asupan produksi perlambatan dan
pengaturan couse tidak sempurna. Supply chain adalah rantai baik secara kuantitatif dan kualitatif
yang dapat diterima formulir hulu hingga hilir dan itu adalah bentuk terbesar informasi. Penelitian
dilakukan pada indikator kinerja supply chain, adalah produk tingkat persediaan dan order
backlog. Dalam analisa indikator, ada beberapa langkah asupan di PT industri kulit. Lembah Tidar
Jaya Magelang yang Beam House asupan, Retainning asupan dan Finishing asupan. Indikator
pengukuran untuk langkah tiga menggunakan aplikasi simulasi sistem dinamik dengan
menggunakan Berbasis Model Berbagi Informasi dan Berbagi Informasi Model demmand. Output
implikasi ini dilakukan untuk mengetahui perilaku persediaan dan pesanan backlog houbig PT.
Lembah Tidar Jaya Magelang. Penerapan simulasi di tingkat persediaan produk dan backlog
indikator agar memberi hasil perilaku persediaan kenaikan atau penurunan antara Berdasarkan
Model dan demmand Berbagi Model. Order backlog penurunan juga invluenced dengan
persediaan, untuk Permintaan Berbagi cenderung stabil, dan dapat menurunkan tingkat backlog
order yang menunjukkan besar dalam asupan industri kulit di PT. Lembah Tidar Jaya Magelang.
Kata kunci: Supply Chain, Dinamic Sistem, Produk Level Inventory, Order Backlog

Abstract
In an industrial, information takes important role in every aspect involving industrial
management. Inaccurate information will slowdown production procces and couse imperfect
arrangement. Supply chain is a good chain quantitatively and qualitatively which can be accepted
form upstream to downstream and it is the biggest form of information. The research done on
performance indicator of supply chain, it is product inventory level and order backlog. In
analizing the indicator, there are some procces step in leather industri PT. Lembah Tidar Jaya
Magelang that are Beam House Procces, Retainning Procces and Finishing Procces. Indicator
measurement for the three step uses application of dynamic system simulation by using Based
Model Information Sharing and Demmand Model Information Sharing. Output of this implication
is done to know inventory behaviour and houbig order backlog of PT. Lembah Tidar Jaya
Magelang. The application of the simulation in indicator product inventory level and order
backlog gives the result of inventory behaviour increasing and decreasing between Based Model
and Demmand Sharing Model. The decreasing order backlog is also invluenced by inventory, for
Demand Sharing tends to be stable, and it can decrease order backlog level which is show big in
procces of leather industri in PT. Lembah Tidar Jaya Magelang.
Key Word : Supply Chain, System Dinamic, Product Inventory Level, Order Backlog

PENDAHULUAN beberapa faktor sehingga perlu

Simulasi sistem memberikan
pendekatan baru dalam memandang
persoalan manajemen rantai pasok
(supply chain) sebagai suatu masalah
yang utuh yang dipengaruhi oleh
penyelesaian secara menyeluruh. Model
yang dibangun akan disimulasikan
sehingga memberikan gambaran yang
nyata dan menggantikan metode trial
and error dalam menentukan kebijakan

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 211

pengambilan keputusan. Salah satu
metode tersebut adalah system dinamic
methodology. Sistem dinamik dalam
perkembangannya telah menjadi sebuah
pendekatan yang bersifat computer-
aided yang digunakan untuk
menganalisa dan menyelesaikan
permasalahan kompleks dengan menitik
beratkan pada analisa perancangan
kebijakan . Dalam sistem rantai pasok
yang melibatkan banyak achelon,
signifikan antara output model
simulasi dengan data histori aktual.
3. Formulasi Model Simulasi
a. Sektor Pemenuhan Order Cow-
Finish-Leather Product Causal
loop diagram sektor pemenuhan
order Cow-Finish-Leather
memiliki dua balancing loop
yaitu B1 dan B2.
Cow-Finish-Leather Order Fullfillment Sector

S
S
Maximum Shipment
Rate Cow-Finish-

adanya pembagian informasi mengenai Production

Production
Cow-Crust-Leather
Cow-Crust-Leather
Leather S
S

informasi data permintaan dapat Cow-Wet

S
S

Inventory
Inventory
Cow-WetBlue-Leather
Blue-Leather
B1
B1

mengurangi ketidakpastian didalam Product

Product
O
O
Shipment
ShipmentRate
Rate
Cow-Finish-
Cow-Finish-
Leather
LeatherProduct
Product

rantai pasok yang pada akhirnya juga S

S

B2
B2
S
S

akan mengurangi efek bullwhip Desired

DesiredShipment
ShipmentRate
Finish-Leather
RateCow-
Cow-
Finish-LeatherProduct
Product
Order
OrderBacklog
Backlog
Desired
DesiredShipment
ShipmentRate
Finish-Leather
RateCow-
Cow-
Finish-LeatherProduct

O
Product

S
S Cow-Finish-
Cow-Finish- O
S
S
Leather
LeatherProduct
Product

Supply Chain Management Customer

CustomerOrder
OrderCow-
Finish-Leather
Cow-
Finish-LeatherProduct
Product

Supply chain pada hakekatnya Gambar 1 Causal Loop Diagram

adalah jaringan organisasi yang Sektor Pemenuhan
menyangkut hubungan ke hulu Order Cow-Finish-
Leather
(upstream) dan kehilir (downstream),
dalam proses dan kegiatan yang berbeda
b. Sektor Produksi Cow-Finish-
yang menghasilkan nilai yang terwujud
Leather Causal loop diagram
dalam barang dan jasa di tangan
sektor produksi Cow-Finish-
pelanggan akhir. (Indrajit, R. E dan
Leather memiliki lima
Djokopranoto, R, 2002)
balancing loop yaitu B3, B4,
B5, B6 dan B7. Loop B3
Base Model Order Information
berinteraksi secara langsung
Sharing
dengan loop B1 dari sektor
1. Model Boundaries
pemenuhan order.
Model Boundaries Diagram (MBD)
adalah diagram yang O Raw Material
Usage Rate Wet
Blue
Raw Material B7 S
Inventory wet Blue

mengklasifikasikan ruang lingkup S

S
Maximun
Raw Material
Usage Rate Wet
S
Production Rate Finish Leather
Raw Material
S
Production Rate
Maximum
Shipment Rate
Blue Usage Rate Finish Leather S Finish Leather

model yang akan dibangun. MBD

S
S Finish Leather
S
Raw Material O Inventory Finish Leather B1 S
Receiving rate Wet Blue B4
B6 Inventory Finish Leather S O Shipment Rate

akan mengklasifikasikan variabel-

Raw Material
Inventory Adjustment Finish Leather
O
S S wet blue
O Inventory Adjustment Finish Leather
B5

variabel ke dalam faktor

S B3
Desired Raw Material
S
Receiving rate wet blue Inventory Adjustment
Finish Leather
Desired Raw Desired Production Rate

endogenous,faktor exogenous dan MaterialInventory Wet Blue

S
S
Desired
Inventory Finish
Leather
Order Finish
S
Finish Leather

S S Leather

faktor excluded. S

Desired Raw Material

Desired Production Rate
Finish Leather

2. Formulasi Hipotesis Dinamik Usage Rate Wet Blue S

Gambar 2 Causal Loop Diagram

Pengujian dilakukan dengan tingkat Sektor Produksi Cow-
kepercayaan 95 %. Finish-Leather
Hipotesa :
 , atau Ho : 0 €
Ho : 0 €
d
c. Sektor Produksi Cow-Wet-
Blue-Leather Causal loop
   , tidak ada selisih yang
m a
diagram sektor produksi Cow-
Wet-Blue-Leather memiliki
signifikan antara output model
lima balancing loop yaitu B8,
simulasi dengan data histori aktual.
B9, B10, B11 dan B12. Loop
Hi : 0   d
, atau Ho : 0  B8 berinteraksi secara

 
langsung dengan loop B6 dari
, ada selisih yang sektor Cow-Finish-Leather
m a

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 212

 dan Cow-Crust-Leather
production. a. Simulasi Sektor Produksi Cow-
Wet-Blue-Leather
O
O Raw Material
Raw Material
Usage Wet Blue
Usage Wet Blue
B12 S
Raw Material B12 S
Raw Material
Inventory Wet Blue
Inventory Wet Blue Desired_shipment_rate_wet_blue
Maximun S
Maximun S
Raw Material Production Rate Wet Blue
S Raw Material Production Rate Wet Blue Shipment Rate S
S S Usage Rate Wet
S Usage Rate Wet
Blue
Shipment Rate
Finish Leather
Finish Leather
S Production_capacity_wet_blue
Blue S S
S S
Raw Material O Raw material
Raw Material O O Raw material
B9 receiving Wet
Receiving rate Wet Blue
Receiving rate Wet Blue B9 O receiving Wet
Blue Deliveri_lead_time_kulit Delivery_lide_time_wet_blue
B11 Inventory Wet Blue Blue
Raw Material Inventory Wet Blue
B11 Raw Material
Inventory Adjustment Inventory_wet_blue Order_backlog_wet_blue
S S
Inventory Adjustment
Wet Blue
O
O Order Backlog
Order Backlog B6
O
O Inventory_kulit
S S Wet Blue Finish Leather B6
Finish Leather
O
B10 O
S B10 Desired Raw Material Receiving
Desired Raw Material S Desired Raw Material Receiving
Desired Raw Material
Receiving rate rate Wet Blue Raw_material_usage_rate_kulit
Receiving rate Inventory Adjustment B8 Desired rate Wet Blue
Wet Blue Inventory Adjustment B8 Desired
Wet Blue Wet Blue Shipment Rate
Wet Blue Shipment Rate
Desired Raw Finish leather
Finish leather Production_rate_wet_blue Shipment_rate_wet_blue Order_wet_blue Order_fullfilment_rate_wet_blue
Desired Raw
MaterialInventory Wet Blue
MaterialInventory Wet Blue
S
S
Raw_material_receiving_rate_kulit
Desired S
S Desired S
S S Inventory Wet
S
S Inventory Wet
Blue
Inventory_safety_stock_coverage_wet_blue
S Blue
Desired Production Rate
S
S Desired Production Rate
Wet Blue
Raw_material_inventory_adjustmentime_kulit Inventory_adjustment_time_wet_blue
Desired Raw Wet Blue
Desired Raw
Material
Material
Maximum_raw_material_usage_rate_kulit
Usage Rate Wet
Usage Rate Wet
S
S
Minimum_shipment_rate_wet_blue
Blue
Blue Shipment_rate_wet_blue
Demand_raw_material_receiving_rate_wet_blue

Gambar 3 Causal Loop Diagram Sektor Desired_raw_material_receiving_rate_kulit

Raw_material_minimum_coverage_kulit
Inventory_adjudtment_wet_blue
Desired_inventory_coverage_wet_blue

Produksi Cow-Wet-Blue- Desired_raw_material_inventory_coverage_kulit

Raw_material_inventory_adjustment_kulit
Desired_production_rate_wet_blue Desired_inventory_wet_blue

Change_in_expected_order_rate_wet_blue

Leather
Desired_raw_material_usage_rate_kulit

Expected_order_rate_wet_blue Expected_order_rate_wet_blue

Information_delay_of_customer_order_wet_blue

4. Simulasi Sistem Dinamik Gambar 6 Simulasi Diagram Sektor

a. Simulasi Sektor Produksi Cow- Produksi Cow-Wet-Blue-
Finish-Leather Pruduk Eksport Leather
Sektor produksi ini dengan
menerapkan Base Model Validasi Model
Information sharing a. Extreme Condition Test
memberikan hasil nilai Ketika tidak ada order dari
inventory pada periode ke-90 konsumen, maka perilaku yang
sebesar 884.60 lembar dan diharapkan dari model simulasi
besarnya order backlog sebesar adalah tingkat produksi pada semua
332.32 lembar, sementara level rantai pasok bernilai nol. Akibat
untuk produk lokal pada dari tidak adanya produksi tersebut,
nilai inventory akan bernilai nol juga.
periode 117 hasil nilai
inventory sebesar 908.73 1.0

0.5
lembar dan besarnya order 0.0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 Inventory_Fi ni sh_Leather
backlog sebesar 260.25 -0.5

-1.0
lembar. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516
BULAN
Desired_Raw_Material_Usag e_Rate_Finish_Leather

Shipment_Rate_Wet_Blue

Delivery_Lead_Time_wet_Blue

Raw_Material_Inventory_wet_blue
Production_Rate_Wet_Blue

Production_Capacity_F inish_Leather

Inventory_Finish_Leather
Target_pr oduct_deliver y_delay_Finish_Leather

Order _backlog _Finish_leather

Grafik 1 Perilaku Inventory Extrem
Raw_Material_Receiving_Rate_wet_blue

Raw_Material_Usage_Rate_wet_blue Production_Rate_Finish_Leather Raw_Material_usage_rate_Finish_Leather

Order _F inish_Leather

Order _F ullfilment_Rate_Finish_Leather
condition test pada sektor
Raw_Material_Inventory_Adjustment_Time_wet_blue

Maximum_Raw_Material_Usage_Rate_wet_blue
Inventory_Adjusment_Time_Finish_Leather

Minimum_Raw_Material_Usage_rate_Finish_leather
Desired_production_rate_Finish_Leather
produksi Cow-Finish-Leater
Raw_Material_usage_rate_Finish_Leather

Raw_Material_Inventory_Adjustment_wet_blue
Inventory_adjustment_F inish_Leather

Percentage_Usage_of_Raw_Material_wet_blue
Desired_Raw_Material_Inventor y_Coverage_wet_blue
Inventory_safety_stock_Coverage_Finish_Leather
Demand_inventory_Finish_Leather

Expected_or der_rate_F inish_Leather

Produk Eksport
Demand_inventory_coverage_Finish_Leather
Desired_Raw_Material_Inventor y_wet_blue Demand_Production_Rate_Finish_Leather
Desired_Raw_Material_Receiving_Rate_wet_blue Change_in_expected_order _r ate_Finish_leather
Desired_r aw_Material_usage_rate_wet_blue

Expected_or der_rate_F inish_Leather

Information_delay_cuetomer_order _Finish_Leather
1.0
Gambar 4 Simulasi Diagram Sektor
0.5
Produksi Cow-Finish-
0.0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Leather Untuk Produk 1 Inventory_Finish_Leather
-0.5
Eksport
-1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BULAN
b. Simulasi Sektor Produksi Cow
Finish-Leather Pruduk Eksport Grafik 2 Perilaku Inventory Extrem
Desired_Raw_Material_Usage_Rate_Finish_Leather condition test pada sektor
produksi Cow-Finish-Leater
Shipment_Rate_Wet_Blue

Production_Rate_Wet_Blue
Delivery_Lead_Time_wet_Blue
Production_Capacity_Finish_Leather

Produk Lokal
T arget_product_delivery_delay_Finish_Leather
Raw_Material_Inventory_wet_blue Inventory_Finish_Leather Order_backlog_Finish_leather

Raw_Material_Receiving_Rate_wet_blue Order_Finish_Leather

Raw_Material_Usage_Rate_wet_blue Production_Rate_Finish_Leather Raw_Material_usage_rate_Finish_Leather Order_Fullfilment_Rate_Finish_Leather

Raw_Material_Inventory_Adjustment_T ime_wet_blue
Inventory_Adjusment_Time_Finish_Leather
Desired_production_rate_Finish_Leather

Maximum_Raw_Material_Usage_Rate_wet_blue

Raw_Material_Inventory_Adjustment_wet_blue
Minimum_Raw_Material_Usage_rate_Finish_leather

Inventory_adjustment_Finish_Leather Inventory_safety_stock_Coverage_Finish_Leather
Demand_inventory_Finish_Leather
Percentage_Usage_of_Raw_Material_wet_blue
Raw_Material_usage_rate_Finish_Leather
b. Behaviour reproduction test
Desired_Raw_Material_Inventory_Coverage_wet_blue Expected_order_rate_Finish_Leather

Desired_Raw_Material_Inventory_wet_blue
Desired_Raw_Material_Receiving_Rate_wet_blue
Demand_Production_Rate_Finish_Leather
Desired_raw_Material_usage_rate_wet_blue
Demand_inventory_coverage_Finish_Leather
Change_in_expected_order_rate_Finish_leather
Dengan hasil tersebut dapat
Expected_order_rate_Finish_Leather

Information_delay_cuetomer_order_Finish_Leather
ditarik kesimpulan bahwa
Gambar 5 Simulasi Diagram Sektor dengan tingkat kepercayaan 95
Produksi Cow-Finish- % gagal menolak Ho. Hal ini
Leather Untuk Produk berarti tidak ada selisih yang
Lokal signifikan antara output model

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 213

 dengan data historis yang 2. Simulasi Sektor Produksi Cow-
nilainya lebih besar dari tingkat Finish-Leather Pruduk Eksport
signifikan pada 5%. Shipment_rate_wet_blue
Desired_raw_material_usage_rate_finish_leather
Delivery_lead_time_wet_blue Targ et_product_delivery_delay_finish_leather
Production_rate_finish_leather Production_capacity_finish_leather
Raw_material_inventory_wet_blue Raw_material_usage_rate_finish_leather Order_fullfilment_rate_finish_leather

Raw_material_usage_wet_blue Order_backlog

Tabel 2 Hasil Behaviour Reproduction Tes

Inventory_finish_leather
Raw_material_receiving_rate_wet_blue Production_rate_finish_leather Order_finish_leather

Desired_raw_material_inventory_coverage_wet_blue

Untuk Produk Eksport Raw_material_inventory_adjustment_time_wet_blue inventory_adjustment_time_finish_leather

Maximum_raw_material_usag e_rate_wet_blue maximum_raw_material_usage_rate_finish_leather

Raw_material_usage_rate_finish_leather

Raw_material_inventory_adjustment_wet_blue Desired_raw_material_inventory_coverage_wet_blue
Desired_production_rate_crust_leather
Desired_raw_material_rate_wet_blue
Percentag e_usag e_of_raw_material_wet_blue
inventory_adjustment_finish_leather Inventory_safety_stock_coverage_finish_leather

Desired_raw_material_inventory_wet_blue

Desired_production_rate_finish_leather Desired_inventory_finish_leather
Desired_raw_material_usage_rate_wet_blue

Order_finish_leather

Gambar 8 Simulasi Diagram Sektor

Produksi Cow-Finish-
Leather Untuk Produk
Lokal

3. Simulasi Sektor Produksi Cow-

Tabel 3 Hasil Behaviour Reproduction Tes Wet-Blue-Leather
Untuk Produk Lokal
Desired_shipment_rate_wet_blue

Production_capacity_wet_blue

Deliveri_lead_time_kulit Delivery_lide_time_wet_blue
Inventory_wet_blue Order_backlog_wet_blue
Inventory_kulit

Raw_material_usage_rate_kulit

Production_rate_wet_blue Shipment_rate_wet_blue Order_wet_blue Order_fullfilment_rate_wet_blue

Raw_material_receiving_rate_kulit

Inventory_safety_stock_coverage_wet_blue
Raw_material_inventory_adjustmentime_kulit Inventory_adjustment_time_wet_blue
Maximum_raw_material_usage_rate_kulit
Minimum_shipment_rate_wet_blue
Shipment_rate_wet_blue
Desired_raw_material_receiving_rate_wet_blue
Raw_material_minimum_coverage_kulit Desired_inventory_coverage_wet_blue
Desired_raw_material_receiving_rate_kulit Inventory_adjustment_wet_blue

Desired_raw_material_inventory_coverage_kulit Desired_production_rate_wet_blue Desired_inventory_wet_blue

Raw_material_inventory_adjustment_kulit

Desired_raw_material_usage_rate_kulit
Order_wet_blue

Gambar 9 Simulasi Diagram Sektor

Model Rantai Pasok dengan Produksi Cow-Wet-Blue-
Demmand Sharing Model Leather
1. Simulasi Sektor Produksi Cow-
Finish-Leather Pruduk Eksport Perbandingan Antara Base Model
Sektor produksi ini dengan Order Information Sharing dengan
menerapkan Demmand Information Demmand Information Sharing
Sharing memberikan hasil nilai
inventory pada periode ke-90 Base Model Order Information
sebesar 895.19 lembar dan besarnya Sharing
order backlog sebesar 95.19 Hasil yang merupakan tolok ukur
lembar, sementara untuk produk dari indikator rantai pasok yaitu product
lokal pada periode 117 hasil nilai inventory level dan order backlog yang
inventory sebesar 925.90 lembar menunjukkan besarnya order backlog
dan besarnya order backlog sebesar dan tidak stabilnya inventory yang ada.
125.96 lembar. Sehingga antara inventory dan order
backlog mengalami kendala. Ketika
Desired_raw_material_usage_rate_finish_leather
Shipment_rate_wet_blue
Delivery_lead_time_wet_blue
Production_rate_finish_leather
Raw_material_inventory_wet_blue
Production_capacity_finish_leather
Targ et_product_delivery_delay_finish_leather

Raw_material_usage_rate_finish_leather Order_fullfilment_rate_finish_leather
order backlog semakin besar maka
Raw_material_receiving_rate_wet_blue
Raw_material_usage_wet_blue

Desired_raw_material_inventory_coverage_wet_blue
Inventory_finish_leather
Production_rate_finish_leather
Order_backlog
Order_finish_leather inventory yang harus disediakan
Raw_material_inventory_adjustment_time_wet_blue inventory_adjustment_time_finish_leather

Maximum_raw_material_usag e_rate_wet_blue maximum_raw_material_usage_rate_finish_leather

Raw_material_usage_rate_finish_leather semakin besar pula. Bahkan dengan
Raw_material_inventory_adjustment_wet_blue

Desired_raw_material_rate_wet_blue
Desired_raw_material_inventory_coverage_wet_blue

Percentag e_usag e_of_raw_material_wet_blue

Desired_production_rate_crust_leather perlakuan semacam itu tingkat backlog
Inventory_safety_stock_coverage_finish_leather

yang semakin naik akan sangat

inventory_adjustment_finish_leather

Desired_raw_material_inventory_wet_blue

Desired_production_rate_finish_leather Desired_inventory_finish_leather
Desired_raw_material_usage_rate_wet_blue

Order_finish_leather
merugikan perusahaan dan jejaring
Gambar 7 Simulasi Diagram Sektor rantai pasok yang tidak optimal.
Produksi Cow-Finish-
Leather Untuk Produk Demmand InformationSharing
Eksport Dari hasil demand information
sharing ini, memberikan hasil indikator

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 214

rantai pasok yaitu product inventory
level dan order backlog yang lebih baik.
Hasil itu menunjukkan perilaku
inventory yang mendekati stabil dan
tingkat order backlog yang masih naik
yang diakibatkan order backlog
sebelumnya. Walaupun order backlog
mengalami perilaku menanjak, besarnya
order backlog tersebut sudah mengalami
penurunan yang cukup besar
dibandingkan pada base model.
Perbandingan Antara Base Model
Order Information Sharing dengan
Demmand Information Sharing
Hasil simulasi yang diperoleh
antara base model dan demand sharing
model memberikan informasi perilaku
dari product inventory level serta order
backlog. Dalam proses tahap pertama
yaitu beam house process yang
menghasilkan output produk cow-wet-
blue-leather yang menunjukkan bahwa
nilai inventory untuk demand sharing
model lebih rendah dan mendekati stabil
dibandingkan menggunakan base model.
Selain itu, inventory yang terjadi pada
produk cow-finish-leather yang
merupakan output dari retaining process
dan finish process mengalami kenaikan
dari pada hasil simulasi dari base model.
Ini diakibatkan karena pengaruh backlog
yang semakin kecil sehingga inventory
untuk cow-finish-leather semakin
meningkat. Selain pada product
inventory level, kedua simulasi ini
menunjukkan perilaku order backlog
yang dimana untuk hasil simulasi
demand sharing model memperoleh
hasil order backlog yang lebih kecil baik
untuk produk cow-wet-blue-leather
maupun produk cow-finish-leather.
Sehingga hasil simulasi juga
menunjukkan hasil perilaku inventory
untuk demand sharing jauh lebih
mendekati stabil.

Tabel 1 Hasil Simulasi Sektor Produksi Cow-Wet-Blue-Leather

Expected_order_rate_wet_b
T IM E In ve n to ry_ we t_ b l u e O rd e r_ b a ckl o g _ we t_ b l u e
0 6 4 0 .0 0 1 .6 3
1 6 4 0 .2 6 4 .9 0
2 6 4 0 .4 2 1 1 .4 4
3 6 4 0 .5 4 2 4 .5 4
4 6 4 0 .6 6 5 0 .7 6
5 6 4 0 .8 1 1 0 3 .2 5
6 6 4 1 .0 5 2 0 8 .3 4
7 6 4 1 .4 8 4 1 8 .7 2
8 6 4 2 .3 3 8 3 9 .8 9
9 6 4 3 .9 8 1 ,6 8 3 .0 4
10 6 4 7 .2 6 3 ,3 7 0 .9 8
11 6 5 3 .7 9 6 ,7 5 0 .1 1
12 6 6 6 .7 1 1 3 ,5 1 4 .7 7
13 6 9 2 .0 6 2 7 ,0 5 6 .5 1
14 7 4 0 .9 3 5 4 ,1 6 3 .5 3
15 8 3 2 .3 2 1 0 8 ,4 2 0 .0 7
16 9 9 5 .1 6 2 1 7 ,0 0 4 .6 0

Tabel 4 Hasil Simulasi Cow-Wet-Blue-Leather Pada Demmand Sharing Model

T IM E In ve n to ry_ we t_ b l u e O rd e r_ b a ckl o g _ we t_ b l u e
1 6 4 0 .0 0 0 .0 0 3 1 3
2 6 3 8 .2 1 0 .0 2 0 7
3 7 4 8 .1 0 0 .0 5 6
4 7 5 1 .7 5 0 .1 2 6
5 7 5 3 .0 9 0 .2 6 7
6 7 5 3 .9 8 0 .5 4 8
7 7 5 4 .6 7 1 .1 1
8 7 5 5 .2 7 2 .2 4
9 7 5 5 .8 0 4 .5 0
10 7 5 6 .3 0 9 .0 2
11 7 5 6 .7 7 1 8 .0 6
12 7 5 7 .2 4 3 6 .1 7
13 7 5 7 .7 3 7 2 .4 2
14 7 5 8 .2 6 1 4 4 .9 8
15 7 5 8 .9 0 2 9 0 .2 0
16 7 5 9 .7 7 5 8 0 .9 0

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 215

 Tabel 5 Perbandingan Inventory Hasil Simulasi Antara Base
Model dengan Demmand Sharing Model Menggunakan
Data Permintaan Aktual.
Inventory Cow-Finish- Inventory Cow-Finish-
Leather Leather Inventory Cow-
Wet-Blue-Leather
Produk Eksport Produk Lokal
Base Model 884.6 lembar 908.73 lembar 995.16 lembar
Demmand
895.19 lembar 925.9 lembar 759.77 lembar
Sharing
Persentase Nilai
0.595014019 % 0.93588353 % -13.41307061 %
Selisih

Tabel 6 Perbandingan Backlog Hasil Simulasi Antara Base Model Dengan

Demmand Sharing Model Menggunakan Data Permintaan Aktual.
Order Backlog Cow- Order Backlog Cow- Order Backlog
Finish-Leather Finish-Leather Cow-Wet-Blue-
Produk Eksport Produk Lokal Leather
Base Model 332.32 Lembar 260.25 Lembar 217004.6 Lembar
Demmand
95.19 Lembar 125.96 Lembar 580.9 Lembar
Sharing
Persentase
-55.46770836 % -34.77123845 % -99.46604898 %
Nilai Selisih

KESIMPULAN 5. Dekker R., dkk. (2003), Reverse

Model simulasi dinamika system Logistic (Quantitative Models For
rantai pasok PT. Lembah Tidar Jaya Colsed-Loop Supply Chains).
Magelang telah berhasil dibuat dan telah Spinger-Verlag Berlin Heidelberg,
lulus uji kalibrasi untuk meyakinkan New York
bahwa model berguna. 6. Djohar S., dkk., (2003), “Jurnal
Berdasarkan perbandingan Penelitian Building a Competitive
grafik perilaku inventory, dapat diambil Advantage on CPO through
kesimpulan bahwa model demand Supply Chain Management”
sharing lebih mendekati stabil Jurnal Manajemen dan Agribisnis,
dibandingkan dengan base model Vol. 1 No.1 April 2003
www.supplychain.org/cs/root/home
DAFTAR PUSTAKA (diakses tanggal 2 Mei 2009)
1. A Non-government Organization. 7. Indrajit R.E & Djokopranoto R.
Apa Itu Sistem Dinamik (2002), Konsep Manajemen
http://www.lablink.or.id/Sysdyn/de Supply Chain. PT. Gramedia
finisi%20sysdyn.htm ?. (diakses Widiasarana Indonesia. Jakarta
tanggal 2 Mei 2009) 8. Oktavia T., (2004), “Jurnal
2. A Non-government Organization. penelitian New Issues Of ATP
Sistem Dinamik dan Awal System In A Supply Chain.
Perkembangannya.http://www.lab http://puslit.petra.ac.id/journals/ind
link.or.id/Sysdyn/definisi%20sysdy ustrial (diakses tanggal 2 Mei
n.htm (diakses tanggal 2 Mei 2009) 2009)
3. Bowersox D.J., dkk. 2003, 9. Powersim Software, (2006),
International Edition Supply Software Untuk Simulasi Model
Chain Management.McGraw-Hill Sistem Dinamik : Tutorial
Companies, Inc. Singapore Powersim,
4. Budidharma Imam. (2007), Analisa http://www.powersim.com (diakses
Kinerja Rantai Pasok Dengan tanggal 14 Mei 2009)
Menggunakan Simulasi
Dinamika Sistem. Skripsi.
Universitas Gajah Mada,
Togyakarta.

J@TI Undip, Vol V, No 3, September 2010 216