6.a.benzena Dan Turunan
6.a.benzena Dan Turunan
Turunan Benzena
(1872)
(1940)
Teori Modern pada Struktur Benzena
Penjelasan Resonansi pada struktur Benzena
Struktur I dan II merupakan kontributor resonansi yang sama
terhadap struktur benzena yang sesungguhnya
Benzena sangat stabil karena memiliki dua struktur ekuivalen
yang sama dan merupakan resonansi yang penting
Setiap ikatan C-C adalah 1.39Å, meskipun ikatan C–C sp2 adalah
1.47Å dan C=C adalah 1.33 Å
Hibrid ini sering dinyatakan sebagai lingkaran segienam (III)
Penjelasan Orbital Molekul pd struktur Benzena
C pada benzena mempunyai hibridasi sp2 dengan orbital p
pada keenam atom C (a)
The p orbitals overlap around the ring (b) to form a bonding
molecular orbital with electron density above and below
the plane of the ring (c)
CH3
N N
TOLUENA PIRIDINA
KUINOLIN
8
CH3 CH3 CH3 CH3
CH3 CH3
CH3
O
N
CH3
N
HO
NIKOTINA ESTRON
OH
N N
OH
HO N NH
ASAM URAT
9
Tata nama senyawa benzena dan turunannya
Benzena adalah nama induk untuk beberapa
benzena monosubstitusi; nama substituen
ditambahkan sebagai awalan
Benzena tersubstitusi
Senyawa polisiklik
CHO OH
OMe
anisol Eugenol
Nikotin
Estron Asam Urat
CH3 NH2 O CH3 OH COCH
COOH 3
CH3
CH3
m-nitrotoluena
R 3-nitrotoluena
NO2
1
o- 6 2 orto 1-metil-3-nitrobenzena
meta Cl
m-
5 3
4
para p-diklorobenzena
p-
1,4-diklorobenzena
Cl
Sistem penamaan lain
Br
CH3
metilbenzena
(toluena)
NO2
1-bromo-3-nitrobenzena
CH3 CH3
Cl (p-xylena)
1-kloro-3-metilbenzena CH3
1,4-dimetilbenzena
Bila lebih dari dua substituen, harus digunakan penomeran
Nomor substituen harus serendah mungkin
Substituen harus dituliskan secara alfabetis
Jika satu susbtituen digunakan untuk nama induk benzena,
maka substituen tersebut berada pada posisi 1.
Gugus C6H5- sbg substituen
Fenil disingkat sebagai Ph atau ø
Hidrokarbon dengan rantai jenuh dan cincin benzena
diberinama berdasarkan stuktur unit yang terbesar sebagai
nama induknya
Jika rantainya tidak jenuh, maka rantai ini sebagai nama
induknya dan benzena sebagai substituen.
Sistem lain
Gugus fenilmetil disebut: benzil (Bz)
Sifat-sifat benzena
Sifat Fisik:
Zat cair tidak berwarna
Memiliki bau yang khas
Mudah menguap
Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air,tetapi
larut dalam pelarut yang kurang polar atau
nonpolar,seperti eter dan tetraklorometana
Titik Leleh : 5,5 0C
Titik didih : 80,1 0C
Densitas : 0,88
Titik didih dan titik leleh beberapa benzena dan turunannya
1 BENZENA 5,5 80
2 TOLUENA - 95 111
3 o-XILENA - 25 144
4 m-XILENA - 48 139
5 p-XILENA 13 138
Sifat Kimia :
Bersifat kasinogenik (racun)
Merupakan senyawa nonpolar
Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan
menghasilkan banyak jelaga
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada
adisi.
Kegunaan Benzena dan turunannya
Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan
dasar untuk membuat TNT (trinitrotoluena), senyawa
yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi.
Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator
listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir, sikat
gigi
Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat
warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam
diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta
bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau
yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan
asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan
sinamaldehida (minyak kayu manis).
Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai
karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan.
Asam benzoat dan turunannya
Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan
aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat
penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas
(antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan
sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit
jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung
sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal,
alergi, dan asma.
Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai
pengawet makanan dalam kaleng.
Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau
minyak angin.
Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik
polyester.
Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang
sama dengan aspirin tetapi lebih aman bagi
lambung. Hampir semua obat yang beredar
dipasaran menggunakan zat aktif parasetamol.
Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat
menimbulkan gangguan ginjal dan hati.
Dampak Benzena dan turunannya
sifat racun atau kasinogenik, yaitu zat yang dapat
membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya
dalam tubuh manusia berlebih.
merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit
kanker darah yang telah banyak menyebabkan kematian.
Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa
depresi pada sistim saraf pusat hingga kematian.
Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat
menyebabkan sakit kepala, kelesuan, dan perasaan
mengantuk.
Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat
menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk vertigo
dan kehilangan kesadaran.
Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5 – 10 menit
bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat
menyebabkan keracunan jika terhirup selama 0,5 – 1
jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit
kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung,
dan pingsan.
STABILITAS CINCIN BENZENA
Seandainya benzena hanya mengandung tiga ikatan rangkap dua yang berselang
-seling dengan tiga ikatan tunggal (TANPA DELOKALISASI ELEKTRON), maka
kalor hidrogenasinya akan sebesar : 3 x 28,6 kkal/mol = 85,8 kkal/mol tapi ternyata
dalam kenyataannya energi kalornya = 49,8 kkal/mol
H H siklooktatetraena
tidak aromatik
H H 8 elektron pi
H H
6 10 14
14 18