Laporan 1
Laporan 1
SIKKA
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSULTAN KONTRAKTOR
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Dibuat Oleh :
Mengetahui :
Konsultan Pengawas
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
CV. Ganesha Teknika
Huki Yeanri Oktovianus Wila Hida, S.Pd., M.M. Ir. Made Gde Adiputra
NIP. 198001142003121002 Team Leader
Nomor : 1219.01/LP/SP-GNT/VIII/2022
Lampiran : 1 (Satu) Gabung
Perihal : Laporan Pendahuluan
KepadaYth,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Dengan Hormat,
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tanggal 25 Juli 2022, dan pekerjaan dimulai
tanggal 25 Juli 2022 maka bersama ini kami laporkan laporan pendahuluan yang akan
diterapkan untuk “Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores
Timur” dengan identitas kegiatan sebagai berikut:
Konsultan Pengawas : CV. Ganesha Teknika
Nama Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur
No./Tgl. Kontrak : B-9905/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022
No./Tgl. SPMK : B-9920/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022, 25 Juli 2022
Waktu Kontak : 150 Hari Kalender
Nilai Kontrak : Rp. 166.833.000,00
Kontraktor Pelaksana : CV. Piang Jaya
No./Tgl. Kontrak : B-9905/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022
No./Tgl. SPMK : B-9917/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022, 25 Juli 2022
Waktu Kontrak : 150 Hari Kalender
Nilai Kontrak : Rp. 2.905.988.000,00
Demikian laporan ini kami sampaikan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Konsultan Pengawas,
CV. Ganesha Teknika
Flores Timur, 01 Agustus 2022
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
laporan ini dapat terselesaikan seiring dengan selesainya pekerjaan fisik dilapangan.
Salah satu kewajiban konsultan yang tercantum dalam kontrak Pekerjaan
“Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur” ini adalah
menyusun laporan. Adapun laporan ini disampaikan disamping sebagai kontrol aktifitas
dan juga sebagai evaluasi kegiatan yang dimaksudkan untuk memperoleh sebanyak
mungkin masukan dari berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan ini, agar kegiatan ini
dapat memperoleh manfaat yang tepat bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Penyusunan
laporan ini mengacu pada kontrak kerja pada khususnya Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang diberikan oleh pemberi tugas. Laporan pendahuluan ini berisi :
Pendahuluan
Gambaran Umum Wilayah Perencanaan
Metode Pelaksanaan
Rencana dan Program Kerja
Demikian Laporan Pendahuluan ini kami buat, agar bermanfaat sebagai sumber
informasi tentang pelaksanaan kegiatan. Masukan dan saran-saran dari semua pihak sangat
diharapkan, agar tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini dapat terlaksana dengan baik dan
dapat bermanfaat, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terimakasih.
1.7 Pelaporan
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan terdiri dari Rencana Mutu Kontrak berisi dokumen
jaminan mutu pekerjaan yang diharapkan sesuai dengan yang dikehendaki oleh
pengguna jasa atau sesuai dengan kerangka acuan kerja dan usulan teknis yang
disampaikan. Oleh karena itu sebelum melaksanakan pekerjaan jasa
konsultansi, konsultan pemenang harus menyusun Dokumen Rencana Mutu
Kontrak. Rencana mutu kontrak atau disebut Program Mutu sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/SE/M/2019 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Laporan ini berisi antara lain latar belakang kegiatan, ruang lingkup, persiapan
pelaksanaan pekerjaan, rencana pengumpulan data serta rencana kerja detail
dan jadwal kegiatan termasuk tenaga ahli yang akan melaksanakan sampai
dengan selesai.
2. Laporan Mingguan
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang
dihadapi, penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian
yang dilakukan, evaluasi dan kesimpulan kegiatan Konsultan Pengawas setiap
bulannya, sebanyak 3 (Tiga) buku, termasuk1 (satu) asli selama 21 minggu.
3. Laporan Bulanan Konsultan Pengawas
Luas daratan 1.812,85 km2 dan luas perairan sekitar 4.170,53 km2 yang tersebar
pada tiga pulau besar yakni pulau Flores, pulau Adonara dan pulau Solor serta 24
pulau kecil. Kabupaten Flores Timur Terdiri dari 19 Kecamatan terbagi ke dalam
b. Topografi
Secara topografi bentangan alam Kabupaten Flores Timur merupakan
wilayah yang berbukit dan bergunung. Kondisi alam tersebut ditandai dengan
tingkat kemiringan, ketinggian dan tekstur tanah sebagaimana disajikan dalam
Tabel 2.2.
c. Klimatologi
Letak geografis Flores Timur tersebut berdampak pada klimatologi yaitu
hanya mengalami 2 (dua) musim, sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia,
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni-September angin
bertiup dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga
mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya, pada bulan Desember-Maret angin
banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga
1 Wulanggitang 1.569.0 87
2 Titehena - -
3 Ile Bura - -
4 Tanjung Bunga - -
5 Lewolema - -
6 Larantuka - -
7 Ile Mandiri 26.4 92
9 Solor Barat - -
d. Kondisi Geomorfologi
Di wilayah Flores Timur terdapat empat buah gunung api yang masih aktif
yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dengan tinggi 1.584 m dari permukaan laut,
Gunung Lewotobi Perempuan dengan tinggi 1.703 m dari permukaan laut, gunung
Leraboleng dengan tinggi 1.117 m dari permukaan laut, dan gunung Ile
Boleng dengan tinggi 1.659 m dari permukaan laut. Masing-masing tersebar di
pulau Flores (bagian timur) dan pulau Adonara.
Tabel 2.6 Nama, Tinggi, Luas Daerah Bahaya dan Tahun Terakhir Letusan
Luas %
Km2 Ha
Danau kawah tidak aktif 0,46 46 0,03
e. Kondisi Hidrologi
Dari segi hidrologi, Kabupaten Flores Timur memiliki 290 mata air yang
tersebar di seluruh kecamatan dengan debit antara 0,5–20 liter perdetik.
Sumber mata air tersebut umumnya berada pada kawasan hutan. Potensi kawasan
hutan lindung yang perlu dijaga terdapat di kecamatan Ile Mandiri, Adonara
Tengah, Ile Boleng, Wotan Ulumado, Adonara Timur, Demon Pagong, Ile Bura,
Larantuka, Lewolema, Tanjung Bunga, Titehena dan Wulanggitang yang berfungsi
melindungi kawasan yang ada di bawahnya dengan luas 27.996,56 ha.
jiwa/Km2 dan yang terendah di Kecamatan Demon Pagong yaitu 4.416 jiwa
Gambar 2.2 Foto Google Earth Lokasi Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2
Flores Timur
Sumber: Google Earth Pro, 2021
3.1 Umum
Secara umum, pelayanan konsultan untuk kegiatan ini dapat dibagi menjadi dua
tahap, yaitu tahap persiapan pelaksanaan dan tahap pelaksanaan kegiatan. Uraian
pekerjaan yang tercakup dalam masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
1. Tahap proses manajemen konstruksi
a. Tahap penetapan standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota dan terget pelaksanaan
kegiatan ang digunakan sebagai patokan dalam pengembalian
keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu:
- Standar fisik
- Standar moneter
- Standar waktu
b. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaaan kegiatan yang dilakukan
secara tepat.
c. Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan
Berupa proses yang berulang-ulang dan kontinu, yang berupa atas
pengamatan. Laporan. Metode, pengujian dan sampel.
d. Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa
penyimpangan.
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan
sebagai alat pengambil keputusan dengan manajer.
e. Tahap pengambilan tindakan koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaanya terjadi penyimpangan dimana
perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
2. Pendekatan-pendekatan prosedur sistem Manajemen Konstruksi
a. Menemukan hasil yang diinginkan, yang dihubungkan dengan
individu yang melaksanakan
4.1 Umum
4. Program kerja tahap persiapan
Pada tahap ini, yang paling utama untuk dilakukan adalah melakukan
mobilisasi tenag ahli. Selanjutnya, Team Leader dan tenaga ahli melakukan
diskusi untuk dapat memahami lingkup yang menjadi tugas pekerjaan ini
berupa program kerja (pola pikir) kegiatan secara keseluruhan serta sasaran
yang akan dicapai.
Setelah dipahami maksud dan tujuan pekerjaan dalam bentuk pola
pikir/program kerja dilakukan penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan baik
itu jadwal kerja tim dan jadwal penggunaan alat selama berlangsungnya
pekerjaan. Termasuk dalam tahapan ini adalah persiapan kegiatan supervisi
pra konstruksi, konstruksi maupun paska konstruksi di antaranya metode
pengawasan yang akan dilakukan dan penyiapan serta penyusunan form-form
pengawasan dan pelaporan. Sepanjang berlangsungnya kegiatan ini tentunya
konsultan akan selalu berkoordinasi dengan pihak Satker/PPK sebagai pihak
pemberi kerja dan pengrah pekerjaan. Koordinasi yang dilakukan adalah
koordinasi sebelum memulai pekerjaan, yaitu penyamaan persepsi terhadap
dokumen kontrak dan sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan fisik.
5. Program kerja tahap pelaksanaan kegiatan
Agar pelaksanaan secara keseluruhan dapat berjalan optimal sesuai dengan
target waktu pelaksanaan dan sasaran hasil yang telah ditetapkan maka dibuat
rencana kerja pelaksanaan kegiatan.
6. Tahap persiapan
Dalam melaksanakan pengawasan pekerjaan konstruksi diperlukan koordinasi
antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu,
Satker/Direksi pekerjaan, Konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana.
Konsultan pengawas membantu direksi pekerjaan dalam pengawasan teknis,
memberikan nasehat dan saran penyelesaian permasalahan serta administrasi
pekerjaan. Koordinasi juga dilaksanakan dengan pihak instansi dan atau
aparat daerah setempat yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
Keterangan :
Garis Koordinasi
Garis Hubungan
A Tenaga Ahli
1 Ir. Made Gde Adiputra Team Leader 1 5.00
B Tenaga Pendukung
Inspektor Bangunan
4 Yonathan Wafom, ST 1 5.00
Gedung
5 I Gede Putu Agus Mahaindra, ST Juru Gambar 1 5.00
6 Venantius Kenny Djema, ST Administrasi Proyek 1 5.00
5.1 Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai Laporan Pendahuluan,”Konsultan Pengawas
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur” dapat disimpulkan beberapa
hal yaitu pelaksanaan pengawasan dilaksanakan setelah dikeluarkannya surat perintah
mulai kerja (SPMK) yang kemudian dilakukan rapat awal /pre construction meeting,
selanjutnya tahap pengawasan terhadap kegiatan fisik secara teknis maupun administrasi.
Dalam kegiatan pengawasan terhadap pekerjaan fisik, pekerjaan fisik diharapkan
berjalan lancar, selesai dengan tepat waktu, tepat mutu dan kegiatan berjalan sesuai
dengan kerangka acuan kerja/ yang diharapkan bersama.
5.2 Saran
Selalu diperlukan adanya koordinasi yang berkelanjutan antara direksi pekerjaan,
konsultan dan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan,”Konsultan Pengawas
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur”sehingga hasil pekerjaan
nantinya sesuai dengan mutu dan waktu yang telah ditentukan dalam kontrak pekerjaan.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
A Tenaga Ahli
1 Ir. Made Gde Adiputra Team Leader 1 5.00
B Tenaga Pendukung
Inspektor Bangunan
4 Yonathan Wafom, ST 1 5.00
Gedung
5 I Gede Putu Agus Mahaindra, ST Juru Gambar 1 5.00
6 Venantius Kenny Djema, ST Administrasi Proyek 1 5.00