Anda di halaman 1dari 57

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MIN 1

SIKKA

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSULTAN KONTRAKTOR

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

PEKERJAAN : PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS


PADA MAN 2 FLORES TIMUR

NO. KONTRAK : B-9905/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022

TANGGAL : 25 Juli 2022

NO./TGL. SPMK : B-9920/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022, 25 Juli 2022

Dibuat Oleh :
Mengetahui :
Konsultan Pengawas
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
CV. Ganesha Teknika

Huki Yeanri Oktovianus Wila Hida, S.Pd., M.M. Ir. Made Gde Adiputra
NIP. 198001142003121002 Team Leader
Nomor : 1219.01/LP/SP-GNT/VIII/2022
Lampiran : 1 (Satu) Gabung
Perihal : Laporan Pendahuluan

KepadaYth,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Dengan Hormat,
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tanggal 25 Juli 2022, dan pekerjaan dimulai
tanggal 25 Juli 2022 maka bersama ini kami laporkan laporan pendahuluan yang akan
diterapkan untuk “Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores
Timur” dengan identitas kegiatan sebagai berikut:
Konsultan Pengawas : CV. Ganesha Teknika
Nama Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur
No./Tgl. Kontrak : B-9905/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022
No./Tgl. SPMK : B-9920/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022, 25 Juli 2022
Waktu Kontak : 150 Hari Kalender
Nilai Kontrak : Rp. 166.833.000,00
Kontraktor Pelaksana : CV. Piang Jaya
No./Tgl. Kontrak : B-9905/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022
No./Tgl. SPMK : B-9917/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022, 25 Juli 2022
Waktu Kontrak : 150 Hari Kalender
Nilai Kontrak : Rp. 2.905.988.000,00
Demikian laporan ini kami sampaikan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Konsultan Pengawas,
CV. Ganesha Teknika
Flores Timur, 01 Agustus 2022

Ir. Made Gde Adiputra


Team Leader
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
laporan ini dapat terselesaikan seiring dengan selesainya pekerjaan fisik dilapangan.
Salah satu kewajiban konsultan yang tercantum dalam kontrak Pekerjaan
“Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur” ini adalah
menyusun laporan. Adapun laporan ini disampaikan disamping sebagai kontrol aktifitas
dan juga sebagai evaluasi kegiatan yang dimaksudkan untuk memperoleh sebanyak
mungkin masukan dari berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan ini, agar kegiatan ini
dapat memperoleh manfaat yang tepat bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Penyusunan
laporan ini mengacu pada kontrak kerja pada khususnya Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang diberikan oleh pemberi tugas. Laporan pendahuluan ini berisi :
 Pendahuluan
 Gambaran Umum Wilayah Perencanaan
 Metode Pelaksanaan
 Rencana dan Program Kerja
Demikian Laporan Pendahuluan ini kami buat, agar bermanfaat sebagai sumber
informasi tentang pelaksanaan kegiatan. Masukan dan saran-saran dari semua pihak sangat
diharapkan, agar tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini dapat terlaksana dengan baik dan
dapat bermanfaat, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terimakasih.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


iii
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran...................................................................................1
1.3 Lokasi Kegiatan.......................................................................................................3
1.4 Dokumen Terkait.....................................................................................................3
1.5 Dasar-dasar Hukum.................................................................................................4
1.6 Lingkup Kegiatan Pekerjaan...................................................................................4
1.7 Pelaporan.................................................................................................................6
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN.......................................8
2.1 Gambaran Umum Wilayah Kerja............................................................................8
2.2 Gambaran Lokasi Pembangunan Rusun................................................................17
BAB III METEDOLOGI PELAKSANAAN...................................................................19
3.1 Umum....................................................................................................................19
3.2 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan...........................................................................21
3.3 Usulan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konsultan Pengawas...............................23
3.4 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi/Bangunan.................................................26
3.5 Tanggung Jawab dan Wewenang Satker sebagai Pemilik Pekerjaan....................26
3.6 Tanggung Jawab dan Wewenang Kontraktor Pelaksana.......................................27
3.7 Tanggung Jawab dan Wewenang Konsultan.........................................................27
BAB IV RENCANA DAN PROGRAM KERJA.............................................................29
4.1 Umum....................................................................................................................29
4.2 Organisasi Pelaksanaan.........................................................................................31
4.3 Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang..............................................................32
4.4 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan..............................................................................39
4.5 Rencana Kerja.......................................................................................................40
BAB V PENUTUP..............................................................................................................49
5.1 Kesimpulan............................................................................................................49
5.2 Saran......................................................................................................................49

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


iv
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsultan supervisi konstruksi merupakan lembaga perorangan/suatu perusahaan
yang ditugaskan/bertugas secara hukum atau berkontrak untuk kegiatan pengawasan suatu
pekerjaan konstruksi secara penuh dari beberapa tahap kegiatan fisik konstrusksi.
Kegiatan supervisi konstruksi secara umum bertujuan untuk mengawasi seluruh tahapan
konstruksi agar sesuai dengan spesifikasi waktu, mutu dan biaya yang direncanakan serta
disepakati dengan pihak pemilik (owner). Untuk mencapai sasaran batas waktu
pelaksanaan proyek, maka konsultan akan melaksanakan pengendalian proyek (waktu –
biaya – pelaksanaan) sesuai dengan standar yang telah disepakati (kontrak). Pengawasan
proyek yang mencakup bukan hanya segi Pengendalian Mutu Proyek, tetapi juga
pemantauan proyek secara umum, kemajuan pekerjaan menyeluruh dari Kontraktor, dan
metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan dalam Kontrak.
Konsultan Supervisi dan Personilnya biasanya memantau kemajuan setiap kegiatan
dengan menggunakan jadwal waktu (time schedule) yang dibuat Kontraktor yang telah
disepakati bersama seperti diminta dalam Persyaratan Umum Kontrak. Jadwal ini
digunakan sebagai patokan untuk membandingkan kemajuan pekerjaan yang dicapai.
Jadwal harus dibuat secara rinci dan bertahap sesuai dengan item pekerjaan yang akan
dikerjakan, selain itu jadwal harus bersifat optimis dan memiliki metode untuk mencegah
terjadinya keterlambatan atau mempelajari keterkaitan pekerjaan satu dengan pekerjaan
yang lainnya. Jenis ketersediaan dan produktivitas dari alat yang akan digunakan
Kontraktor harus dicatat dan dilaporkan. Perubahan-perubahan penting dibicarakan
dengan Kontraktor dan pihak Owner melalui pertemuan atau rapat. Hal penting yang
terjadi dalam tahapan konstruksi harus dicatat, didokumentasikan dan didokumenkan
untuk bahan evaluasi dan sebagai acuan/pengalaman untuk proyek selanjutnya yang
bersifat serupa.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran


1. Maksud
Untuk mengoptimalkan dari sisi kualitas dan kuantitas pada proyek ini sangatlah
diperlukan pengawasan yang optimal pada proyek tersebut. Pelaporan berkesinambungan
sangatlah diperlukan untuk memantau pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar sedini

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


1
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
mungkin dapat diketahui progres dan permasalahan yang ada untuk dicarikan jalan
keluarnya.
Maksud dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu organisasi dan mekanisme
pengawasan proyek dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan “Pengawasan
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur” dan secara periodik
memberikan masukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen baik yang bersifat rutin dan
teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik.
2. Tujuan
Tujuan dari “Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores
Timur” adalah untuk mewujudkan kesamaan, kesetaraan, dan hak kewajiban serta
peningkatan peran serta diperlukan sarana dan upaya yang memadai agar pekerjaan
berjalan efisien dan efektif serta sesuai dengan desain dan spesifikasi yang digunakan
sebagai dasar pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan hasil
pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi
(tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu. Adapun uraian dari
tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:
 Agar kualitas bangunan yang dihasilkan dapat memenuhi standart mutu dan
kekuatan. Hal ini mengingat fungsi kontrol dari konsultan supervisi (supervisi)
merupakan tugas utama yang tidak dapat diabaikan sehingga dalam pelaksanaan
selalu mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku yang menyangkut : mutu,
bahan, alat bantu dan lain-lain.
 Agar mencapai kuantitas bangunan yang dilaksanakan dan dapat terpenuhi secara
optimal, tanpa harus mengurangi jumlah/standart-standart yang sudah digariskan
sehingga tidak menyalahi ketentuan serta volume yang diharapkan dalam rencana
kerja. Dengan jumlah kuantitas volume yang ditentukan sesuai dengan rencana kerja,
maka harapan untuk optimalnya keutuhan bangunan lebih dapat dipertanggung
jawabkan. Dimana kuantitas inipun pada akhirnya dapat lebih memberikan sisi lebih
dari manfaat fungsi dan kekuatannya juga.
 Agar waktu pelaksanaan dapat dimonitor dan dikendalikan dengan baik sehingga
dapat tepat waktu sesuai dengan rencana yang ditargetkan. Dalam hal ini konsultan
teknik memberikan masukan-masukan program kerja serta tahapan-tahapan
pelaksanaan sehingga pekerjaan dapat sesuai fase-fase serta urutan kerja yang pada
akhirnya dapat meminimalkan waktu kerja.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


2
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
 Adanya efisiensi dan pemanfaatan yang baik dalam pelaksanaan, hal ini diharapkan
adanya masukan-masukan dari konsultan teknik untuk lebih menghemat bahan dan
tenaga dalam pelaksanaan kerja serta pemanfaatan bahan-bahan sesuai dengan
kebutuhan yang ada dan khusus efisiensi tenaga dapat dilakukan dengan kebutuhan
tugas yang dikerjakan dilapangan dengan keahlian dari masing-masing pekerja yang
ditugaskan.
Tujuan dari laporan bulan ini adalah sebagai pelaporan awal yang memuat tentang
identitas pekerjaan, ruang lingkup kegiatan dan struktur organisasi yang terlibat serta
tugas dan tanggung jawabnya.
3. Sasaran
Adapun sasaran kegiatan Konsultan Pengawas adalah :
 Terpenuhinya persyaratan perijinan gedung Negara yang diperlukan sesuai peraturan
yang berlaku dan terpenuhi pernyataan tentang keandalan bangunan gedung dan
Sertifikat Laik Fungsi (SLK).
 Terkendalinya pelaksanaan konstruksi penyelesaian kegiatan Pembangunan Gedung
Kelas Pada MAN 2 Flores Timur
 Terarahnya secara teknis pelaksanaan konstruksi penyelesaian kegiatan
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur mulai dari SPMK sampai
serah terima pekerjaan.
 Penyusunan Dokumen Pengawasan Pekerjaan Pengadaan Jasa Pengawasan
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur. Dokumen hasil/laporan
pengawasan diharapkan dapat memberikan gambaran dalam proses Pembangunan
Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur.

1.3 Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur berada di
Pulau Flores Kabupaten Flores Timur.

1.4 Dokumen Terkait


1. Dokumen Kontrak No. B-9905/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022 tanggal 25 Juli
2022 dan Surat Perintah Mulai Kerja No. B-9920/KW.20.2.1/PP.00.11/07/2022
,25 Juli 2022, tentang pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Kelas Pada
MAN 2 Flores Timur.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


3
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
2. Peraturan teknik, Undang-undang, Kepres, Spesifikasi Teknis dan peraturan
terkait lainnya dengan sasaran pencapaian mutu pekerjaan dan proses
pelaksanaan pekerjaan yang bersangkutan.

1.5 Dasar-dasar Hukum


Peraturan Perundang-undangan terkait, yakni :
1. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
4. Surat Edar No. 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
02/PRT/M/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
6. Standar Teknis, Standar Profesi dan Peraturan Terkait.

1.6 Lingkup Kegiatan Pekerjaan


Kegiatan Manajemen Konstruksi Bangunan meliputi pengendalian waktu, biaya,
pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) dan tertib administrasi di dalam
pembangunan Bangunan Gedung Pada MAN 2 Flores Timur, mulai dari tahap persiapan
sampai pada tahap pelaksanaan konstruksi sampai selesai dan siap untuk pemanfaatannya.
Kegiatan Manajemen Konstruksi terdiri atas:
1. Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi dan menyusun laporan
hasil rapat koordinasi
2. Melakukan pengawasan (supervisi) dan membuat lapooran kemajuan pekerjaan
manajemen konstruksi Bangunan.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


4
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
3. Membantu Satuan Kerja Kementrian Agama wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Timur pada kegiatan Pre Construction Meeting (PCM) pelaksanaan Bangunan
Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur,Mengevaluasi kegiatan
pembangunan Bangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur yang
diajukan oleh pelaksana di lapangan, yang meliputi program pencapaian
sasaran Pembangunan, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, quality assurance dan program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
4. Mengendalikan program pelaksanaan Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN
2 Flores Timur yang meliputi program pengendalian sumber daya,
pengendalian waktu, pengendalian kualitas dan kuantitas hasil konstruksi dan
perubahannya serta pengendalian tertib administrasi.
5. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan.
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur.
6. Melalukan monitoring dan evaluasi atas kerja pemborong/kontraktor di setiap
lokasi dengan menggunakan dasar-dasar teori manajemen proyek dan
konstruksi termasuk penggunaan teknik rekayasa nilai (value engineering),
yang terdiri atas:
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan Pembagunan
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan pembangunan serta
memonitor dan mengevaluasi laporan pengawas tiap lokasi
pembangunan.
c. Melakukan kajian teknis apabila terjadi perubahan volume, mutu dan
penambahan item pekerjaan pada saat pelaksanaan pekerjaan.
d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan Pembangunan dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik di tiap lokasi
pembangunan.
e. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
f. Melakukan pengawasan secara secara berkala sampai dengan
penyerahan ke-2 (FHO) pada tiap lokasi pembangunan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


5
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
g. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi secara berkala.
h. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawing) yang
diajukan oleh kontraktor
i. Meneliti gambar-gambar hasil pelaksanaan pembangunan (As Built
Drawing) sebelum serah terima pekerjaan selesai (PHO)
j. Membantu menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk pelaksanaan
PHO maupun FHO.
k. Bersama dengan Konsultan Perencana menyusun petunjuk (SOP)
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung
l. Menyusun laporan akhir pekerjaan Konsultan Pengawas

1.7 Pelaporan
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan terdiri dari Rencana Mutu Kontrak berisi dokumen
jaminan mutu pekerjaan yang diharapkan sesuai dengan yang dikehendaki oleh
pengguna jasa atau sesuai dengan kerangka acuan kerja dan usulan teknis yang
disampaikan. Oleh karena itu sebelum melaksanakan pekerjaan jasa
konsultansi, konsultan pemenang harus menyusun Dokumen Rencana Mutu
Kontrak. Rencana mutu kontrak atau disebut Program Mutu sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/SE/M/2019 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Laporan ini berisi antara lain latar belakang kegiatan, ruang lingkup, persiapan
pelaksanaan pekerjaan, rencana pengumpulan data serta rencana kerja detail
dan jadwal kegiatan termasuk tenaga ahli yang akan melaksanakan sampai
dengan selesai.
2. Laporan Mingguan
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang
dihadapi, penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian
yang dilakukan, evaluasi dan kesimpulan kegiatan Konsultan Pengawas setiap
bulannya, sebanyak 3 (Tiga) buku, termasuk1 (satu) asli selama 21 minggu.
3. Laporan Bulanan Konsultan Pengawas

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


6
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Berisi Laporan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan
dalam jangka waktu satu bulan antara lain :
- Data umum pekerjaan
- Laporan kemajuan pekerjaan
- Laporan tentang masalah yang timbul
- Program pencapaian sasaran dalam: kurva "S".
4. Laporan Akhir
Setelah akhir penyelesaian pekerjaan Pembangunan selesai, Konsultan
menyiapkan laporan akhir yang akan diringkas dari laporan-laporan yang ada,
laporan juga akan menyajikan evaluasi dari kegiatan kontraktor dan termasuk
seluruh kriteria pengawasan.
Selain itu laporan akan memuat :
- Daftar kuantitas akhir yang digunakan untuk setiap mata pembayaran,
- Biaya akhir kegiatan proyek,
- Foto-foto dokumentasi,
- Dokumen yang menyatakan pekerjaan selesai (100%)

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


7
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2.1 Gambaran Umum Wilayah Kerja


1. Gambaran Wilayah Administrasi Kabupaten Flores Timur
a. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Kabupaten Flores Timur adalah sebuah kabupaten di Pulau Flores Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Secara geografis Kabupaten Flores Timur terletak di ujung
timur Pulau Timur pada 08004’-08040’ LS dan 122038’-123057’ BT. Secara fisik
dan administrasi, Wilayah Kabupaten Flores Timur berbatsan dengan:

- Sebelah Utara : Laut Flores


- Sebelah Selatan : Laut Sawu
- Sebelah Barat : Kabupaten Sikka
- Sebelah Timur : Kabupaten Lembata

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Flores Timur


Sumber: kab-florestimur.kpu.go.id
Luas Wilayah Kabupaten Flores Timur adalah 5.983,38 km2 terdiri dari

Luas daratan 1.812,85 km2 dan luas perairan sekitar 4.170,53 km2 yang tersebar
pada tiga pulau besar yakni pulau Flores, pulau Adonara dan pulau Solor serta 24
pulau kecil. Kabupaten Flores Timur Terdiri dari 19 Kecamatan terbagi ke dalam

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


8
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
229 desa dan 21 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah
Kecamatan Tanjung Bunga yakni sebesar 14,21% dari total luas Kabupaten Flores
Timur, sedangkan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Solor
Selatan yakni sebesar 1,74%. Rincian luas wilayah Kabupaten Flores Timur
menurut kecamatan sebagaimana pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Flores Timur

No. Kecamatan Jumlah Jumlah Luas Daerah Luas (%)


Desa Kelurahan Area (Km²)
1 Wulanggitang 11 - 225.85 12.46
Titehena 14 154.84 8.54
3 Tanjung Bunga 16 - 257.57 14.21
4 Ile Mandiri 8 - 72.76 4.01
5 Larantuka 2 18 48.91 2.7
Demon Pagong 7 85.4 4.71
7 Ile Bura 7 118.32 6.53
8 Lewolema 7 92.84 5.12
9 Solor Barat 14 1 128.2 7.07
10 Solor Timur 17 - 66.56 3.67
11 Solor Selatan 7 - 31.58 1.74
12 Adonara Barat 18 - 79.71 4.4
13 Wotan Ulumado 12 - 86.31 4.76
14 Adonara Timur 19 2 91.06 5.02
15 Ile Boleng 21 - 49.3 2.72
16 Witihama 16 - 79.43 4.38
17 Klubagolit 12 - 44.41 2.45
18 Adonara Tengah 13 - 42.73 2.36
19 Adonara 8 - 56.8 3.13
Sumber: Flotim Dalam Angka, 2017

b. Topografi
Secara topografi bentangan alam Kabupaten Flores Timur merupakan
wilayah yang berbukit dan bergunung. Kondisi alam tersebut ditandai dengan
tingkat kemiringan, ketinggian dan tekstur tanah sebagaimana disajikan dalam
Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Topografi Kabupaten Flores Timur

No Kemiringan/Ketinggian/Tekstur Tanah Luas (Km2)


1 Kemiringan :
0 – 12% 417, 20

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


9
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
12 – 40% 799,86
> 40% 615,79
2 Ketinggian :
0 – 12 m 568,81
100 – 500 m 934,63
> 500m 291,41
3 Tekstur Tanah :
Kasar 934,63
Sedang 856,17
Halus 38,56
Sumber: RTRW Kabupaten Flores Timur, Tahun 2007-2027

Tabel 2.3 Luas Daerah Menurut Klasifikasi Kemiringan

Luas Daerah Menurut Klasifikasi Kemiringan

Klasifikasi Menurut Kemiringan (Ha) Total


Lokasi 16-25% >40%

0-8% 9-15% (Agak 26-40% (sangat


[1] [2]
(Datar) [3]
(Landai [4] [5]
(Curam [6] [7]
Adonara 4.444 2.978 718 3.849 39.975 51.964
Solor 621 1.121 4.544 2.686 13.662 22.634
Flores Bagian Timur 3.318 15.767 5.332 20.421 61.846 106.684
Total 8.383 19.866 10.594 26.956 115.483 181.282
Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur Tahun 2007-2027

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten


Flores Timur memiliki tingkat kemiringan di atas 12%; daerah perbukitan dengan
ketinggian rata- rata di atas 100 m, dan memiliki tekstur tanah antara kasar dan
sedang. Kondisi wilayah geografis Flores Timur yang demikian dibarengi dengan
keadaan iklim yang kering mengakibatkan wilayah Flores Timur rawan bencana
longsor dan banjir.

c. Klimatologi
Letak geografis Flores Timur tersebut berdampak pada klimatologi yaitu
hanya mengalami 2 (dua) musim, sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia,
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni-September angin
bertiup dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga
mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya, pada bulan Desember-Maret angin
banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


10
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
terjadi musim hujan. Keadaan ini berganti setiap enam bulan setelah masa
peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober- November. Konsekuensinya Flores
Timur menjadi wilayah yang tergolong kering dan selalu terancam bencana
kekeringan setiap tahun, karena hanya 4 (empat) bulan (Januari, Februari, Maret
dan Desember) yang keadaannya relatif basah, sedangkan 8 (delapan) bulan
sisanya relatif kering. Berikut ini disajikan data tentang Tekanan Udara,
Kelembaban Relatif dan Temperatur Udara tahun 2016.

Tabel 2. 4 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di

Kabupaten Flores Timur Tahun 2016

No. Bulan Suhu Udara Kelembaban


Udara
Max Min Max Min
1 Januari 31.6 25 91 76
2 Pebruari 31.4 25 96 73
3 Maret 61.8 25 91 74
4 April 33 24.8 85 65
5 Mei 32.9 25.3 87 72
6 Juni 32.5 24 88 63
7 Juli 31.5 23.6 87 60
8 Agustus 31.1 22.9 83 63
9 September 32.5 23.8 87 62
10 Oktober 32.3 24.5 86 68
11 Nopember 33.7 24.4 85 67
12 Desember 32.4 25.1 90 71
Sumber : Flotim Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2. 5 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Kecamatan


di Kabupaten Flores Timur Tahun 2016

No. Kecamatan Curah Hujan Hari Hujan

1 Wulanggitang 1.569.0 87
2 Titehena - -
3 Ile Bura - -
4 Tanjung Bunga - -
5 Lewolema - -
6 Larantuka - -
7 Ile Mandiri 26.4 92

9 Solor Barat - -

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


11
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
10 Solor Selatan - -
11 Solor Timur - -
12 Adonara Barat - -
13 Wotan Ulumado - -
14 Adonara Tengah - -
15 Adonara Timur 1.074 -
16 Ile Boleng - 77
17 Witihama - -
18 Kelubagolit - -
19 Adonara - -
Sumber : Flotim Dalam Angka 2016

d. Kondisi Geomorfologi
Di wilayah Flores Timur terdapat empat buah gunung api yang masih aktif
yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dengan tinggi 1.584 m dari permukaan laut,
Gunung Lewotobi Perempuan dengan tinggi 1.703 m dari permukaan laut, gunung
Leraboleng dengan tinggi 1.117 m dari permukaan laut, dan gunung Ile
Boleng dengan tinggi 1.659 m dari permukaan laut. Masing-masing tersebar di
pulau Flores (bagian timur) dan pulau Adonara.

Tabel 2.6 Nama, Tinggi, Luas Daerah Bahaya dan Tahun Terakhir Letusan

Gunung Berapi di Kabupaten Flores Timur Tahun 2016

Nama Gunung Api Tinggi Daerah Daerah Tahun


Letusan
Lewotobi Laki-Laki 1584 69,2 150,6 1971
terakhir
Lewotobi Perempuan 1703 68,0 136,1 1938
Leraboleng 1117 32,7 45,7 1881
Ile Boleng 1659 87,8 71,1 1986
Sumber: Flotim Dalam Angka Tahun 2016

Kondisi daerah tersebut, banyak memberikan kontribusi terhadap tingkat


kesuburan tanah, dan pada sisi yang lain menjadi sumber bencana khususnya
gempa bumi dan letusan gunung berapi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel di atas.

Tabel.2.7 Bentuk Lahan Penyusun Kabupaten Flores Timur

Luas %
Km2 Ha
Danau kawah tidak aktif 0,46 46 0,03

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


12
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Dataran Aluvial 6,06 606 0,34
Dataran aluvial kars 296,87 29.687 16,75
Dataran aluvial pantai 2,16 216 0,12
Dataran antar gunung api 39,62 3.962 2,24
Dataran fluvio gunung api 25,85 2.585 1,46
Dataran gunung api 13,08 1.308 0,74
Dataran kaki gunung api aktif 27,45 2.745 1,55
Dataran kaki gunung api tidak aktif 132,86 13.286 7,5
Gunung api bocca 31,83 3.183 1,8
Gunung api strato aktif 75,1 7.51 4,24
Gunung api strato tidak aktif 116,76 11.676 6,59
Kaki gunung api aktif 289,69 28.969 16,35
Kawah aktif 0,43 43 0,02
Kawah tidak aktif 6,89 689 0,39
Kerucut gunung api piroklastik 4,17 417 0,24
Kipas fluvio gunung api 4,86 486 0,27
Lagun 0,14 14 0,01
Lereng gunung api aktif 140,23 14.023 7,91
Lereng gunung api tidak aktif 488,92 48.892 27,59
Medan lava muda 18 1.8 1,02
Perbukitan kars tidak berkembang 8,22 822 0,46
Perbukitan sisa 5,41 541 0,31
Permukaan planasi 6,33 633 0,36
Rawa air tawar 0,23 23 0,01
Teras sungai erosional 1,17 117 0,07
Medan lava tua 29,59 2959 1,67
Sumber: Buku data dan informasi

Pola pemanfaatan lahan pada suatu daerah secara umum dapat


menggambarkan pola keruangan pada suatu wilayah tertentu yang menjadi salah
satu pertimbangan dalam proses perencanaan pembangunan di suatu
daerah/wilayah. Jenis-jenis pemanfaatan lahan dan pola pemanfaatannya dapat
memberikan gambaran bagi aktivitas penduduk dan perekonomiannya pada suatu
wilayah.

Jenis-jenis pemanfaatan lahan/tanah di Kabupaten Flores Timur meliputi


tanah sawah, tanah pekarangan, tanah tegalan, hutan, perkebunan, perikanan,
peternakan sebagai berikut:

- Kawasan Pertanian Lahan Basah atau sawah yaitu: Kecamatan


Wulanggitang Desa Hewa, Kecamatan Titehena Desa Konga, Kecamatan
Tanjung Bunga Desa Sinar Hadigala, Kecamatan Demon Pagong Desa

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


13
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Bama, Kecamatan Adonara Barat Desa Wureh dan Desa Waiwadan,
Kecamatan Wotan Ulumado Desa Watanpao, Kecamatan Adonara: Desa
Sagu, Kecamatan Witihama Desa Waigoa.

- Kawasan Perikanan dan Kelautan yaitu: Kecamatan Witihama, Kecamatan


Solor Timur, Kecamatan Solor Barat, Kecamatan Titehena, Kecamatan Ile
Bura, Kecamatan Larantuka, Kecamatan Tanjung Bunga.

- Kawasan Peternakan yaitu: Kawasan unggulan untuk peternakan babi


yaitu: Kecamatan Tanjung Bunga, Kecamatan Ile Mandiri, Kecamatan
Larantuka, Kecamatan Adonara Barat, Kecamatan Wotan Ulumado.

- Kawasan pengembangan ternak kecil yaitu kambing, domba berada


pada Kecamatan Wulanggitang.

e. Kondisi Hidrologi
Dari segi hidrologi, Kabupaten Flores Timur memiliki 290 mata air yang
tersebar di seluruh kecamatan dengan debit antara 0,5–20 liter perdetik.
Sumber mata air tersebut umumnya berada pada kawasan hutan. Potensi kawasan
hutan lindung yang perlu dijaga terdapat di kecamatan Ile Mandiri, Adonara
Tengah, Ile Boleng, Wotan Ulumado, Adonara Timur, Demon Pagong, Ile Bura,
Larantuka, Lewolema, Tanjung Bunga, Titehena dan Wulanggitang yang berfungsi
melindungi kawasan yang ada di bawahnya dengan luas 27.996,56 ha.

2. Kondisi Kependudukan Wilayah Kerja


a. Kepadatan dan persebaran penduduk
Perkembangan penduduk di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2016
berdasarkan jumlah dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Flores Timur


Tahun 2016

No Kecamatan Jumlah Luas Kepadatan

1 Wulang Gitang 13.513 225,85 60


2 Titehena 11.685 154,84 75
3 Ilebura 6.295 118,32 53
4 Tanjung Bunga 12.695 257,57 49
5 Lewolema 8.277 92,84 89

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


14
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
6 Larantuka 42.815 48,91 875
7 Ile Mandiri 9.531 72,76 131
8 Demon Pagong 4.416 85,4 52
9 Solor Barat 9.596 128,2 75
10 Solor Selatan 5.057 31,58 160

12 Adonara Barat 14.166 79,71 178


13 Wotanulumado 8.09 86,31 94
14 Adonara Tengah 11.339 42,73 265
15 Adonara Timur 27.9 91,06 306
16 Ile Boleng 15.047 49,3 305
17 Witihama 14.51 79,43 183
18 Kelubagolit 10.515 44,41 237
19 Adonara 10.223 56,8 180
Total 248.889 1812,58 137
Sumber: Kabupaten Flores Timur Dalam Angka Tahun 2017, BPS

Tabel di atas menunjukan bahwa jumlah penduduk terbanyak terdapat di


Kecamatan Larantuka yaitu 42.815 jiwa dengan kepadatan penduduk 875

jiwa/Km2 dan yang terendah di Kecamatan Demon Pagong yaitu 4.416 jiwa

dengan kepadatan penduduk 52 jiwa/Km2.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 2.9 Persentase Penduduk Usia di Atas 10 Tahun Menurut Jenis
Kelamin dan Ijazah yang Dimiliki Tahun 2016

No Pendidikan Tertinggi Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tidak Punya Ijazah 34,36 34,58 34,48


2 SD/MI 33,97 39,31 36,81
3 SMTP/MTS 10,73 9,2 9,92
4 SMU/Madrasah Aliyah 13,35 10,6 11,89
5 SMA/Setingkat SMU 3,05 2,08 2,58
6 Diploma I dan II 0,26 0,42 0,34
7 Diploma III 0,75 0,42 0,57
8 Diploma IV, S1, S2, S3 3,52 3,39 3,45
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Kabupaten Flores Timur Dalam Angka Tahun 2017, BP

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


15
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel. 2.10. Jumlah Penduduk Kabupaten Flores Timur Berdasarkan

Jenis Kelamin Tahun 2016


Jenis Kelamin Jumlah
No Kecamatan Laki-laki Perempuan
1 Wulanggitang 6.64 6.873 13.513
2 Titehena 5.715 5.97 11.685
3 Larantuka 21.165 21.65 42.815
4 Ile Mandiri 4.68 4.851 9.531
5 Tanjung Bunga 6.29 6.405 12.695
6 Solor Barat 4.402 5.194 9.596
7 Solor Timur 6.12 7.099 13.219
8 Adonara Barat 6.974 7.192 14.166
9 Wotan Ulumado 3.905 4.185 8.09
10 Adonara Timur 13.136 14.764 27.9
11 Kelubagolit 4.819 5.696 10.515
12 Witihama 6.597 7.913 14.51
13 Ile Boleng 6.777 8.27 15.047
14 Demon Pagong 2.102 2.314 4.416
15 Lewolema 4.029 4.248 8.277
16 Ile Bura 3.017 3.278 6.295
17 Adonara 4.721 5.502 10.223
18 Adonara Tengah 5.483 5.857 11.339
19 Solor Selatan 2.208 2.849 5.057
Total 118.779 130.11 248.889
Sumber: Kabupaten Flores Timur Dalam Angka Tahun 2017, BPS

d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur


Komposisi penduduk menurut umur dapat memberikan suatu ciri
terhadap penduduk yang tergolong sebagai penduduk usia produktif atau usia
tidak produktif. Penduduk yang berumur 0–14 tahun dan yang berumur lebih dari
64 tahun dikategorikan sebagai penduduk yang tidak produktif. Komposisi
penduduk menurut umur di Flores Timur dapat disajikan pada Tabel berikut ini.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


16
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Tabel. 2.11 Persentase Penduduk Kabupaten Flores Timur Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2016

No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah


(%) (%) (%)

1 00-04 11.9 9.65 10.38


2 05-10 11.64 10.41 11.01
3 11-14 12.81 10.72 11.72
4 15-19 10.94 8.85 9.84
5 20-24 7.34 6.18 6.75
6 25-29 6.28 5.67 5.96
7 30-34 6.02 6.19 6.11
8 35-39 5.78 6.54 6.18
9 40-44 5.27 6.24 5.77
10 45-49 4.95 5.93 5.46
11 50-54 4.44 5.7 5.1
12 55-59 4.05 5.23 4.67
13 60-64 3.07 4.04 3.57
14 65-69 2.27 3.1 2.71
15 70-74 1.81 2.53 2.19
16 75+ 2.08 3.01 2.57
∑ 100 100 100
Sumber: Kabupaten Flores Timur Dalam Angka Tahun 2017, BPS

2.2 Gambaran Lokasi Pembangunan Rusun


Lokasi pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur akan dibangun di
Kabupaten Flores Timur Kecamatan Solor Timur Kelurahan Lamakera. Letak geografis
dari pembangunan ini berada di koordinat Garis Lintang -8.463736 dan Garis Bujur
123.075588. Kondisi topografi di lokasi pembangunan berada dekat pesisir pantai dengan
keadaan tanah yang tebing. Berikut merupakan gambaran foto Google Earth dari lokasi
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


17
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M

Gambar 2.2 Foto Google Earth Lokasi Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2
Flores Timur
Sumber: Google Earth Pro, 2021

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


18
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
BAB III
METEDOLOGI PELAKSANAAN

3.1 Umum
Secara umum, pelayanan konsultan untuk kegiatan ini dapat dibagi menjadi dua
tahap, yaitu tahap persiapan pelaksanaan dan tahap pelaksanaan kegiatan. Uraian
pekerjaan yang tercakup dalam masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
1. Tahap proses manajemen konstruksi
a. Tahap penetapan standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota dan terget pelaksanaan
kegiatan ang digunakan sebagai patokan dalam pengembalian
keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu:
- Standar fisik
- Standar moneter
- Standar waktu
b. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaaan kegiatan yang dilakukan
secara tepat.
c. Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan
Berupa proses yang berulang-ulang dan kontinu, yang berupa atas
pengamatan. Laporan. Metode, pengujian dan sampel.
d. Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa
penyimpangan.
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan
sebagai alat pengambil keputusan dengan manajer.
e. Tahap pengambilan tindakan koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaanya terjadi penyimpangan dimana
perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
2. Pendekatan-pendekatan prosedur sistem Manajemen Konstruksi
a. Menemukan hasil yang diinginkan, yang dihubungkan dengan
individu yang melaksanakan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


19
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
b. Menetapkan penunjuk, dengan tujuan untuk mengatasi dan
memperbaiki penyimpangan sebelumk kegiatan diselesaikan, yaitu
dengan:
- Pengukuran input
- Hasil pada tahap awal
- Gejala yang dihadapi
- Kondisi perubahan yang diasumsikan
c. Menetapkan standar penunjuk dan hasil, dihubungkan dengan kondisi
yang dihadapi.
d. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, di mana komunikasi
pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by exception yaitu
atasan diberi informasi apabila terjadi penyimpangan dari standar.
e. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, bila perlu suatu
tindakan diganti.
Manajemen by Exception atau prinsip pengecualian, dengan titik perhatian
pada pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan karyawan atau
manajemen tingkat rendah untuk membuat variasinya. Ini digunakan untuk
operasi-operasi yang bersifat otomatis dan rutin. Karakteristik pengawasan
yang efektif harus memenuhi:
a. Ada unsur keakuratan di mana data harus dapat dijadikan pedoman
dan valid
b. Tepat waktu, yaitu dikumpulkan, disampaikan dan dievaluasi secara
cepat dan tepat di mana kegiatan perbaikan perlu dilaksanakan.
c. Obyektif dan menyeluruh, dalam arti mudah dipahami.
d. Terpusat, dengan memusatkan pada bidang-bidang penyimpangan
yang paling sering terjadi.
e. Realistik secara organisasional, yaitu cocok dengan kenyataan yang
ada diorganisasi.
f. Terkordinasi dengan aliran kerja, karena dapat menimbulkan sukses
atau gagalnya operasi serta harus sampai pada karyawan yang
memerlukannya.
g. Fleksibel, harus dapat menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi,
sehingga tidak harus buat sistem baru bila terjadi perubahan kondisi.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


20
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
h. Sebagai petunjuk operasional, di mana harus dapat menunjukkan
deviasi tandar sehingga dapat menentukan koreksi yang akan diambil.
i. Diterima para anggota organisasi, mampu mengarahkan pelaksanaan
kerja anggota organisasi dengan mendorong perasaan otonomi,
tanggung jawab dan prestasi.
3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Sesuai dengan uraian tugas konsultan yang telah digariskan dalam Kerangka
Acuan Tugas, maka fungsi konsultan dalam pelaksanaan kegiatan secara
umum adalah sebagai berikut :
a. Konsultan akan bertindak sebagai “Wakil Direksi/Pemberi Tugas”
untuk membantu dalam segala aspek Pengawasan teknis terhadap
pelaksanaan Kegiatan.
b. Konsultan akan melaksanakan tugas pengawasan rutin.
c. Konsultan akan menyusun laporan secara berkala
d. Uraian secara rinci metode pelaksanaan pengawasan diuraikan dalam
Strategi Penanganan dibawah ini.

3.2 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


Dokumen dan alur pelaksanaan pekerjaan yang harus dijalankan oleh ketiga pihak
yang terlibat dalam pekerjaan (satker, konsultan dan kontraktor) secara garis besar sebagai
berikut:
1. Melakukan survey kondisi lapangan sesuai dengan paket kegiatan yang tersedia
dalam kerangka acuan, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan
masukan pada setiap lokasi yang memerlukan penyelidikan teknis lebih rinci.
2. Berdasarkan dari masukan data tersebut di atas dan hasil dari perencanaan yang
ada, dilakukan evaluasi kemudian didiskusikan kepada instansi terkait, apabila
perlu perubahan, dibuatkan detail desain yang lebih rinci dan lengkap dengan
perhitungan dan gambar-gambar teknisnya, seterusnya diajukan kepada Kepala
Satuan Kerja/PPK selaku pemimpin kegiatan untuk disetujui, sebelum
pekerjaan konstruksi dilaksanakan.
3. Secara khusus konsultan memberikan pengertian kepada semua personil yang
terlibat di lapangan bahwa dokumen kontrak untuk pekerjaan ini didasrkan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


21
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
pada perencanaan yang rinci. Gambar desain sudah merupakan gambar detail,
namun tidak terdapat kemungkinan adanya beberapa penyesuaian di lapangan.
4. Mengalokasi tenaga pengawas secara efektif dalam pengawasan pekerjaan
konstruksi/Bangunan, sebagai jaminan terhadap ketentuan yang diminta dalam
kontrak pekerjaan fisik dan spesifikasi teknis.
5. Melakukan review desain, mengijinkan permohonan atau menolak permohonan
pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor, memonitoring
schedule pelaksanaan fisik, mengecek kelengkapan dari mobilisasi kontraktor
seperti: peralatan, personil dan bahan-bahan. Mengontrol dan menghitung
kuantitas pekerjaan, menyetujui atau menolak hasil pekerjaan fisik, menerima
pembayaran bulanan kontraktor guna diperiksa dan diusulkan untuk disetujui
oleh Kepala Satuan Kerja selaku pemimpin kegiatan.
6. Mempelajari setiap perubahan pekerajaan yang mungkin terjadi dan sangat
diperlukan dalam melengkapi pekerjaan serta penelitian terhadap usulan
penambahan waktu sebagai dasar pemberi pekerjaan dalam mengambil
keputusan dan membantu memecahkan permasalahan yang mungkin muncul
berdasarkan atas interpretasi terhadap dokumen kontrak, juga membantu dalam
penyiapan gambar sesuai pelaksanaan (As Built Drawing).
7. Menyiapkan laporan-laporan berkala seperti laporan mingguan, laporan
pendahuluan, laporan bulanan, laporan teknis terhadap suatu masalah kalau
diperlukan, laporan akhir setelah selesai pekerjaan yang berisikan segala aspek
mengenai pekerjaan fisik pengawasan dan permasalahan serta cara
penanggulangannya untuk direkomendasikan kepada Satuan Kerja.
Untuk memudahkan pekerjaan monitoring lapangan terhadap tugas para pengawas
lapangan serta memudahkan pengendalian mutu pekerjaan lapangan, pemakaian formulir-
formulir kerja standar akan dipakai untuk seluruh lokasi secara seragam termasuk tahap-
tahap akhir pekerjaan (flow chart) terhdapa pengedalian mutu dan pengendalian volume
serta pembuatan sertifikat pembayaran bulanan serta laporan-laporan. Dalam melaksanakan
kegiatan, tim pengawas akan melakukan pengawasan mutu, volume, waktu dan administrasi
pekerjaan.
Dalam permasalahan pengawasan terhadap pengendalian volume pekerjaan dapat
menyebabkan timbulnya pekerjaan tambah maupun pekerjaan kurang, beberapa usulan
terhadap usulan terhdapa perintha perubahan (change order) akan diajukan keada Satuan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


22
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Kerja untuk mencegah kelebihan pembiayaan dari dana yang tersedia, dikarenakan volume
yang tersedia dalam kontrak bersifat estimasi. Koordinasi dan rapat reguler dengan satuan
kerja dan kontraktor akan dilaksanakan kontinu untuk memperlancar jalannya kegiatan.

3.3 Usulan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konsultan Pengawas


Dalam pelaksanaan pekerjaan, tim akan menerapkan beberapa aturan/prosedur
pelaksanaan kegiatan kerja mengacu ketentuan dalam spesifikasi, yang harus ditaati oleh
tim konsultan dan kontraktor guna memperlancar dan mempermudah pengawasan serta
berbagai bukti otentik dari setiap kegiatan pekerjaan, yang akan diserahkan kepada
pemberi tugas, sebagai dokumen kegiatan.
Prosedur yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan diwajibkan mengajukan gambar
kerja/shop drawing untuk dipelajari dan diperiksa konsultan. Paling lambat 24
jam sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan mengajukan
request/permohonan ijin secara tertulis kepada konsultan dilengkapi dengan
data seperti:
a. Shop drawing yang disetujui
b. Data material, lengkap dengan perhitungan volume dan hasil test yang
telah disetujui oleh Quality Engineer.
c. Peralatan yang akan digunakan lengkap dengan peralatan-peralatan
untuk pengendalian mutu.
d. Persiapan lokasi kerja, menyangkut hasil pengukuran lokasi dan titik
elevasi/titik kontrol yang ditanda tangani oleh tenaga ahli konsultan.
2. Konsultan bersama-sama kontraktor akan mengambil 2 contoh material dari
lokasi yang dimaksudkan untuk kemudian di test dan digunakan kontraktor
berdasarkan ijin tertulis dari konsultan pengawas.
3. Hasil test dari sampel yang memenhi spesifikasi dapat digunakan kontraktor
berdasarkan ijin tertulis dari konsultan pengawas.
4. Kontraktor diharuskan mengajukan request terhadap rencana pengiriman
material ke lokasi pekerjaan dilengkapi dengan data lokasi asal material,
volume dan informasi lain yang perlu.
5. Setiap material yang datang ke lokasi diharuskan mendapat ijin tertulis dari
pengawas lapangan sebelum diturunkan ke lokasi kegiatan. Ijin tertulis akan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


23
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
diberikan pengawas lapangan berdasarkan pengamatan visual dengan
membandingkan material tersebut dengan sampel yang disetujui.
6. Paling lambat 24 jam sebelum melakukan pengetesan dan pembuatan rencana
campuran, kontraktor diharuskan mengajukan request dilengkapi dengan data
dan standar spesifikasi yang ditentukan.
7. Konsultan akan mempelajari/memeriksa berdasarkan request tersebut apabila
disetujui, konsultan akan melakukan pengawasan terhadap pengetesan
dimaksud.
8. Setiap tanggal yang sudah ditentukan dari bulan yang berjalan, kontraktor
diharuskan mengajukan volume pekerjaan yang telah selesai untuk bahan
pembuatan sertifikat pembayaran bulanan.
9. Konsultan paling lambat 2 x 24 jam akan memeriksa perhitungan dan
persyaratan teknis dari pengajuan volume tersebut serta kelengkapan data tes
dan data lainnya.
10. Berdasarkan hasil pemeriksaan konsultan, kontraktor membuat draft dari
setifikat pembayaran bulanan lengkap dengan back up data yang telah ditanda
tangani konsultan dan setelah disetujui oleh konsultan, kontraktor harus
menyiapkan sertifikat pembayaran bulanan dengan copy sesuai dengan
kebutuhan yang disyaratkan.
11. Paling lambat setiap awal bulan, sertifikat pembayaran bulanan telah diterima
pemimpin kegiatan fisik untuk diperiksa dan diproses.
12. Setiap timbul perubahan volume, konsultan dan kontraktor akan menyiapkan
“Change Order” untuk diusulkan kepada pemimpin kegiatan fisik.
13. Konsultan akan mencatat setiap kemajuan kerja kontraktor dan melakukan
pengawasan kontinu.Setiap keterlambatan kerja atau penyimpangan dari
spesifikasi teknis, akan ditegur oleh konsultan secara tertulis dengan
tembusan kepada Satker/PPK
14. Kontraktor diwajibkan membuat laporan harian dan laporan mingguan secara
kontinu yang berisikan keterangan-keterangan mengenai uraian kegiatan
pekerjaan, volume pekerjaan, alat yang digunakan, jumlah personil, jumlah
material yang tersedia dan kondisi cuaca yang ada serta prestasi kerja yang
dicapai.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


24
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
15. Kontraktor dan konsultan akan melakukan rapat mingguan setiap akhir pekan
untuk mengevaluasi hasil pekerjaan dan rencana kerja selanjutnya. Rapat
akan membahas hambatan-hambatan dan penanganannya.
16. Konsultan, kontraktor dan direksi akan melakukan rapat bulanan pada setiap
awal bulan untuk membahas masalah-masalah seperti kemajuan pekerjaan,
permasalahan lapangan, sertifikat bulanan dan lain-lainnya yang dianggap
perlu. Konsultan akan membuat risalah rapat untuk setiap rapat bulanan.
17. Konsultan akan membuat laporan bulanan, laporan akhir serta memeriksa As
Built Drawing, laporan bulanan akan diserahkan setiap akhir bulan berjalan.
18. Setelah pekerjaan mencapai 97% (biasanya tercantum dalam syarat-syarat
umum kontrak), kontraktor diijinkan untuk mengajukan surat permintaan
PHO kepada Satuan Kerja Penyediaan Perumahan/Dinas Pekerjaan Umum
Dan Penataan Ruang, dengan tembusan ke konsultan.
19. Berdasarkan tembusan surat pada artikel 21, konsultan akan melakukan
evaluasi lapangan. Hasil evaluasi lapangan akan dilaporkan secara tertulis
kepada Satuan Kerja Penyediaan Perumahan lengkap dengan daftar cacat dan
kekurangan setiap jenis pekerjaan.
20. Konsultan akan menyiapkan dokumen-dokumen untuk keperluan PHO serta
formulir-formulir yang diperlukan termasuk volume akhir setiap pekerjaan.
Pada pelaksanaan PHO konsultan dan kontraktor akan mendampingi team
PHO.
21. Setelah dilakukan PHO, konsultan, kontraktor dan Satuan Kerja Penyediaan
Perumahan akan melakukan opname untuk pembuatan sertifikat akhir
pembayaran.
22. Bila diperlukan dan masih dalam masa layanan, konsultan akan melakukan
pengecekan periodik terhdap hasil kerja kontraktor pada masa pemeliharaan.
Laporan hasil pemeriksaan akan dilaporkan secara tertulis kepada Satuan
Kerja Penyediaan Perumahan dan kontraktor lengkap dengan metode-metode
perbaikan yang diperlukan bila ada cacat dan kekurangan. Konsultan akan
membuat daftar cacat dan kekurangan sebelum dilakukan serah terima akhir
pekerjaan kepada Satuan Kerja Penyediaan Perumahan /Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang dan kontraktor.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


25
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
3.4 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi/Bangunan
Ukur keberhasilan pelaksanaan konstruksi adalah apabila mutu produk akhir yang
dicapai sesuai dengan:
1. Persyaratan teknis dalam dokumen kontrak
2. Dilaksanakan sesuai jangka waktu yang telah disepakati di dalam surat
perjanjian kontrak.
3. Menyerap biaya secara bertahap sesuai dengan jadwal maupun besarnya
pembiayaan yang telah disepakati sejak permulaan pekerjaan hingga FHO.
Beberapa indikator penyebab ketidaksesuaian atau ketidakberhasilan pelaksanaan
konstruksi antara lain:
1. Dokumen Perencanaan Teknis yang dituangkan menjadi drawings tidak
disiapkan secara teliti.
2. Perencanaan Teknis diperhitungkan dengan data yang sangat terbatas.
Dalam pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan perlu dibuka peluang adanya review
design terhadap drawings dan dokumen pendukung lainnya bila terjadi ketidaksesuaian
dengan kondis lapangan. Dengan pendekatan tersebut secara teknis dapat diperkecil
kemungkinan terjadinya kesalahan perencanaan.
Secara keseluruhan manajemen proyek dalam pelaksanaan dan pengawasan
konstruksi memerlukan alat kontrol dalam upaya mendekati pencapaian tepat mutu, tepat
waktu dan tepat biaya. Oleh karenanya ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur
pengendalian pelaksanaan konstruksi yang lazimnya digunakan sebagaio alat kontrol
dalam penyelenggaraan konstruksi yang perlu dipahami oleh kontraktor dan konsultan.
Perlu dipahami juga tanggungjawab dan wewenang masing-masing pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan konstruksi.

3.5 Tanggung Jawab dan Wewenang Satker sebagai Pemilik Pekerjaan


Pemberi Tugas mendelegasikan sebagian tanggung jawab dan wewenang kepada:
1. Konsultan Pengawas, untuk pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik maupun
administrasi pelaksanaan konstruksi sesuai dokumen kontrak.
2. Kontraktor, melaksanakan pekerjaan fisik dan administrasi sesuai syarat-
syarat kontrak dan spesifikasi.
Pemberi tugas, mengawasi apakah tugas dan kewenangan yang telah didelegasikan
tersebut telah dilaksanakan dengan baik.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


26
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
3.6 Tanggung Jawab dan Wewenang Kontraktor Pelaksana
1. Tanggung jawab
a. Melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepadanya sesuai dengan
kontrak yang sudah disetujui dan tepat waktu
b. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan perencanaan,
spesifikasi dan dokumen kontrak.
2. Wewenang
a. Kontraktor berwenang atas segala jegiatan pelaksanaan pekerjaan
fisik, teknis dan adiminstrasi.
b. Kewenangan antara lain meliputi: penagihan pembayaran (MC),
usulan Contract Change Order (CCO), pengajuan progress
pelaksanaan sudah diserah terimakan.

3.7 Tanggung Jawab dan Wewenang Konsultan


1. Tanggung jawab
a. Melaksanakan pengawasan pekerjaan pelaksanaan konstruksi sesuai
dengan prinsip dan kebijakan pemberi tugas.
b. Membantu pemberi tugas dalam pengawasan pekerjaan pelaksanaan
konstruksi ssuai dengan perencanaan, spesifikasi dan dokumen
kontrak
2. Wewenang
a. Mendapat pendelegasian beberapa kewenangan dari pemberi tugas
sebagai engineer representative
b. Kewenangan meliputi masalah teknis dan adminstrasi pelaksanaan
konstruksi secara keseluruhan sesuai dengan dokumen kontrak dan
keputusan tentang pembiayaan teknis dan administrasi sesuai
dokumen kontrak.
Konsultan pengawas mengadakan pengawasan pekerjaan kontraktor secara
independen untuk semua kegiatan fisik, teknis maupun administrasi. Secara
umum kegiatan pengendalian pelaksanaan konstruksi dilakukan dalam 2
periode yaitu:
a. Dilakukan pada “Construction Period” mencakup kegiatan persiapan
konstruksi dan pelaksanaan konstruksi.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


27
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
b. Dilakukan selama masa jaminan pemeliharaan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


28
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
BAB IV
RENCANA DAN PROGRAM KERJA

4.1 Umum
4. Program kerja tahap persiapan
Pada tahap ini, yang paling utama untuk dilakukan adalah melakukan
mobilisasi tenag ahli. Selanjutnya, Team Leader dan tenaga ahli melakukan
diskusi untuk dapat memahami lingkup yang menjadi tugas pekerjaan ini
berupa program kerja (pola pikir) kegiatan secara keseluruhan serta sasaran
yang akan dicapai.
Setelah dipahami maksud dan tujuan pekerjaan dalam bentuk pola
pikir/program kerja dilakukan penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan baik
itu jadwal kerja tim dan jadwal penggunaan alat selama berlangsungnya
pekerjaan. Termasuk dalam tahapan ini adalah persiapan kegiatan supervisi
pra konstruksi, konstruksi maupun paska konstruksi di antaranya metode
pengawasan yang akan dilakukan dan penyiapan serta penyusunan form-form
pengawasan dan pelaporan. Sepanjang berlangsungnya kegiatan ini tentunya
konsultan akan selalu berkoordinasi dengan pihak Satker/PPK sebagai pihak
pemberi kerja dan pengrah pekerjaan. Koordinasi yang dilakukan adalah
koordinasi sebelum memulai pekerjaan, yaitu penyamaan persepsi terhadap
dokumen kontrak dan sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan fisik.
5. Program kerja tahap pelaksanaan kegiatan
Agar pelaksanaan secara keseluruhan dapat berjalan optimal sesuai dengan
target waktu pelaksanaan dan sasaran hasil yang telah ditetapkan maka dibuat
rencana kerja pelaksanaan kegiatan.
6. Tahap persiapan
Dalam melaksanakan pengawasan pekerjaan konstruksi diperlukan koordinasi
antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu,
Satker/Direksi pekerjaan, Konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana.
Konsultan pengawas membantu direksi pekerjaan dalam pengawasan teknis,
memberikan nasehat dan saran penyelesaian permasalahan serta administrasi
pekerjaan. Koordinasi juga dilaksanakan dengan pihak instansi dan atau
aparat daerah setempat yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


29
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Koordinasi tetap terus dilaksanakan selama periode pelaksanaan konstruksi
Bangunan sampai dengan akhir kontrak dengan mengadakan pertemuan rutin
mingguan dan atau setiap saat sesuai kebutuhan.
7. Evaluasi dokumen kontrak
Konsultan melakukan pengecekan secara detail terhadap seluruh kelengkapan
data yang akan dipergunakan sebagai acuan pengawasan pelaksanaan yaitu
Spesifikasi Teknis, Gambar Kontrak, Syarat-syarat dan Ketentuan Kontrak.
8. Mobilisasi Kontraktor
Pelaksanaan konstruksi akan terselenggara dengan baik apabila didukung
dengan personil, peralatan dan perlengkapan teknis alinnya secara lengkap
dengan kondisi bak serta mobilisasi yang tepat waktu, konsultan akan
memeriksa, membuat koreksi perbaikan serta meberikan saran-saran dan atau
usulan agar diperoleh efisiensi waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan
dengan menyertakan alasan teknis yang dapat diterima.
9. Persiapan Konsultan
Konsultan akan menyiapkan format standar untuk dipergunakan dalam
pelaksanaan pengawasan pekerjaan konstruksi, antara lain: Laporan Bulanan,
Mingguan dan Harian, Permohonan dan Persetujuan Ijin Kerja, Pengukuran
dan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan, Laporan Pengujian Bahan dan
Pekerjaan Terlaksana
10. Tahapan Pengawasan Fisik
Secara garis besar kegiatan pengawasan pekerjaan fisik akan mencakup
aspek-aspek berikut ini:
f. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu merupakan salah satu aspek penting dalam
pengawasan pekerjaan fisik. Konsultan pengawas akan menggunakan
metode pengawasan serta sistem pelaporan yang seteliti mungkin
sehingga dapat menjamin setiap pekerjaan konstruksi terlaksana sesuai
dengan spesifikasi
g. Pengendalian Biaya Konstruksi/Bangunan
Pengendalian biaya merupakan perihal penting dalam pelaksanaan
pekerjaan fisik agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi optimal
sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pemilahan setiap bagian pekerjaan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


30
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
sesuai item pekerjaan menjadi penting. Untuk itu harus ada batas yang
tegas antara pekerjaan pokok (major) dengan pekerjaan pelengkap
(minor) bila perlu dibuat daftar pekerjaan major dan pekerjaan minor
atau pekerjaan yang secara teknis atau alasan tertentu tidak penting
atau tidak bisa dilaksanakan.
h. Pengendalian Jadwal Pelakasanaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh telah ditetapkan
pada pekerjaan persiapan. Kontraktor wajib mematuhi jadwal
pelaksanaan yang telah disepakati agar pekerjaan dapat tepat waktu.
Jika terjadi perubahan atau terjadi hambatan dalam pelaksanaan harus
segera didiskusikan unutk segera dilakukan evaluasi atau bilamana
perlu dilakukan penjadwalan ulang pelaksanaan pekerjaan sesuai
kondisi mutakhir. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian
pekerjaan dapat dihindari sedini mungkin atau pekerjaan dapat tepat
waktu atau bahkan dapat lebih cepat.
i. Kordinasi Kerja
Dengan mengadakan koordinasi kerja yang harmonis antara direksi
pekerjaan. Konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana akan dapat
dicapai hasil yang sebaik-baiknya dalam menyelesaikan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
Koordinasi kerja akan terus dilaksanakan selama periode pelaksanaan
konstruksi sampai dengan akhir kontrak dengan mengadakan
pertemuan rutin mingguan dan atau bulanan atau setiap saat sesuai
dengan kebutuhan
j. Pelaporan
Konsultan pengawas akan memeriksa seluruh kelengkapan
administrasi yang harus dipenuhi oleh kontraktor pelaksana sesuai
dengan dokumen kontrak. Konsultan menyerahkan laporan kegiatan
supervisi sesuai dokumen kontrak kepada pemberi kerja yaitu satker.

4.2 Organisasi Pelaksanaan


Dalam melaksanakan suatu pekerjaan diperlukan metode kerja dan rencana kerja
serta organisasi kerja yang efisien, sistematis dan sederhana, sehingga akan menghasilkan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


31
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
suatu produk kerja yang baik, tepat waktu dan tepat mutu. Organisasi Penyedia Jasa (Tim
Konsultan) disusun berdasarkan macam pekerjaan dan waktu yang sudah dijelaskan di
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).Tim yang bekerja didukung sepenuhnya oleh semua
tingkat fungsional dari perusahaan konsultan. Struktur organisasi Penyedia Jasa
merupakan Tim Konsultan yang diketuai oleh Supervision Engineer/Team Leader yang
bertanggung jawab penuh terhadap seluruh hasil atau produk dari pekerjaan atau produk
dari pekerjaan “Pengawasan Pembagunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores
Timur”. Adapun struktur organisasi penyedia jasa yang dimaksud konsultan adalah
sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
KANWIL KEMENTRIAN
AGAMA PROVINSI NTT

CV. GANESHA TEKNIKA


Team Leader Administrasi Proyek
Ir. Made Gde Adiputra 5.00 Venantius Kenny Djema, ST 5.00

Koordinator Arsitek Koordinator Sipil


I Putu Suta Suyasa, ST 4.00 I Ketut Eka Putra, ST 3.00

Juru Gambar Inspektor Bangunan Gedung


I Gede Putu Agus
5.00 Yonathan Wafom, ST 5.00
Mahaindra, ST

Keterangan :
Garis Koordinasi
Garis Hubungan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas

4.3 Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang


Kewenangan konsultan pengawasan sebagai penyedia jasa konsultasi adalah akan
bekerja untuk dan atas nama pimpinan kegiatan atau pengguna jasa. Secara umum
konsultan bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai dengan
kontrak antar konsultan dan pemimpin kegiatan dan harus mematuhi peraturan-peraturan
lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-
masing jabatan personil yang dapat dalam kegiatan “Pengawasan Pembangunan
Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur”.
1. Team Leader

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


32
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Team Leader merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin,
mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan. Tujuannya adalah untuk
menyelesaikan kegiatan pekerjaan secara tepat waktu dan sesuai rencana dan
spesifikasi. Team Leader bertanggung jawab kepada perusahaan dan
pimpinan kegiatan dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen. Tanggung
jawab Team Leader meliputi pengawasan terhadap hal-hal sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai;
b. Melaksanakan tugas pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi satuan kerja–satuan kerja pembangunan
bangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis dapat
terlaksana sampai dengan serah terima kedua pekerjaan fisik;
c. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja
selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di workshop tempat
kerja lainnya;
d. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan dapat dipenuhi minimal
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;
e. Memberikan masukan/pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjan serta berpengaruh pada persyaratan kontrak, yang mana
perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen;
f. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan, sejauh
tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu
pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dimana perubahan
tersebut dapat langsung disampaikan kepada Pelaksana Pekerjaan,
dengan pemberitahuan tertulis serta tembusan pemberitahuan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen;

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


33
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
g. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pelaksana Pekerjaan dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan;
h. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pembangunan;
i. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Pejabat Pembuat Komitmen, Perencana dan
Pelaksana Pekerjaan dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat
risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian;
j. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak;
k. Memberikan laporan dan pendapat teknis dan administrasi kepada
Pejabat Pembuat Komitmen, mengenai volume, presentase dan nilai
bobot bagian–bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
Pelaksana Pekerjaan;
l. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui;
m. Melaporkan bahan–bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga
kerja, alat yang digunakan, dan mutu hasil pelaksanaan;
n. Memeriksa gambar–gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Pelaksana Pekerjaan terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar kontruksi
yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan (Shop Drawings);
o. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran angsuran;
p. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;
q. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, serta
formulir–formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


34
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
pembangunan, serta keperluan pendaftaran sebagai bangunan gedung
negara;
r. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan.
2. Koordinator Arsitektur
Koordinator Arsitektur secara umum bertugas untuk membantu team leader,
khususnya dalam bidangnya. Adapun uraian tugas dan tanggungjawab
Koordinator Arsitektur adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/ kualitas),
pelaporan pada pekerjaan Arsitektur (bangunan gedung).
b. Melaksanakan tugas pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi terhadap pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis khususnya pada pekerj aan arsitektur;
c. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja
selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di workshop tempat
kerja lainnya khususnya pada pekerjaan arsitektur;
d. Mengawasi kemajuan pelaksanaan agar batas waktu pelaksanaan
dapat dipenuhi minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;
e. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan, sejauh
tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu
pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dimana perubahan
tersebut dapat langsung disampaikan kepada Pelaksana Pekerjaan;
f. Memberikan laporan, pendapat teknis dan administrasi kepada Team
Leader, mengenai volume, presentase dan nilai bobot bagian pekerjaan
arsitektur yang akan dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan;
g. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui;
h. Melaporkan bahan–bahan material arsitektur yang dipakai, jumlah
tenaga kerja, alat yang digunakan, dan mutu hasil pelaksanaan;
i. Memeriksa gambar–gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Pelaksana Pekerjaan terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar kontruksi
yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan (Shop Drawings);

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


35
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
j. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan;
k. Melakukan dokumentasi foto-foto pelaksanaan.
3. Koordinator Sipil
Koordinator Sipil secara umum bertugas untuk membantu team leader,
khususnya dalam bidangnnya. Adapun uraian tugas dan tanggungjawab
koordinator sipil adalah sebagai berikut:
a. Membantu Team Leader memberi masukan pengarahan, pengawasan
(waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan pekerjaan struktur
bangunan gedung.
b. Melaksanakan tugas pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi terhadap pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis khususnya pada pekerjaan struktur;
c. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja
selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di workshop tempat
kerja lainnya khususnya pada pekerjaan struktur;
d. Mengawasi kemajuan pelaksanaan agar batas waktu pelaksanaan
dapat dipenuhi minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;
e. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan, sejauh
tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu
pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dimana perubahan
tersebut dapat langsung disampaikan kepada Pelaksana Pekerjaan;
f. Memberikan laporan, pendapat teknis dan administrasi kepada Team
Leader, mengenai volume, presentase dan nilai bobot bagian pekerjaan
arsitektur yang akan dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan;
g. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui;
h. Melaporkan bahan–bahan material struktur yang dipakai, jumlah
tenaga kerja, alat yang digunakan, dan mutu hasil pelaksanaan;
i. Memeriksa gambar–gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Pelaksana Pekerjaan terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar kontruksi
yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan (Shop Drawings);

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


36
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
j. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan;
k. Melakukan dokumentasi foto-foto pelaksanaan.
4. Juru Gambar
Juru Gambar merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada
Team Leader terkait gambar kerja (Shop Drawing) dan gambar As Built
Drawing. Tugas dan tanggung jawab Juru Gambar adalah sebagai berikut:
a. Mendiagnosa dan mempelajari Gambar teknis/draft, menyesuaikan
dengan spesifikasi teknis;
b. Mengidentifikasikan keterangan sketsa yang tidak jelas serta
memperbaiki gambar;
c. Mengidentifikasi bahan dan alat yang diperlukan, menetapkan ukuran,
jenis kertas dan setting gambar yang diperlukan;
d. Menghitung jumlah gambar yang akan dikerjakan;
e. Menyusun daftar peralatan gambar, perangkat keras dan perangkat
lunak yang diperlukan, memberikan daftar bahan dan alat yang
dibutuhkan pada atasan langsung.
5. Inspector/Pengawas Bangunan Gedung
Inspector/Pengawas Bangunan Gedung merupakan pihak atau orang yang
bertanggung jawab kepada Team Leader dan berkedudukan di lokasi
Penyedia Jasa Konstruksi (Pelaksana) bekerja. Inspector/Pengawas
bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan pekerjaan dan
penjaminan mutu pekerjaan yang telah ditentukan oleh Dokumen Kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Inspector/Pengawas adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
pelaksanaan di lapangan;
b. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang
keamanan dan keselamatan kerja;
c. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan
Pelaksana;
d. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai
tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


37
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
harus dicatat dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu
kepada Team Leader;
e. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan
penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan
Pekerjaan);
f. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh
Pelaksana;
g. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan,
material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuai
dengan gambar dan spesifikasi;
h. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Team Leader rekomendasi secara tertulis
tentang disetujui atau ditolaknya material dan jasil pekerjaan yang
bersangkutan;
i. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke lokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi;
j. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua
lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan
memberitahu dengan segera kepada Team Leader tentang semua
pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
k. Bersama-sama Penyedia Jasa Konstruksi setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca,
pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang
digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di
lapangan, kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan
menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/dikirim kepada Team Leader dan PPK setiap hari setelah
selesai kerja;
l. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus-menerus terhadap
semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan
mengenai peralatan, tenaga kerja, dan bahan-bahan yang digunakan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


38
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Penyedia Jasa Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan harian
tersebut;
m. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil pekerjaan,
perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap Penyedia Jasa Konstruksi
sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
6. Administrasi Proyek
Adminstrasi proyek secara umum bertugas untuk membantu team leade/team
ahli yang lain, khususnya dalam bidangnya. Tugas dari adminstrasi proyek
adalah bertanggung jawab terhadap adminstrsi dan keuangan, surat menyurat,
administrasi pengamprahan termin, surat menyurat konsultan serta arsip-arsip
dokumen.

4.4 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Hubungan kerjasama antar
personil, serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan berperan penting dalam menghasilkan
kualitas kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, diperlukan pula pengaturan
jadwal pelaksanaan penugasan personil dan sampai sejauh mana keterlibatan masing-
masing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini, agar dapat dicapai suatu pola tata
koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik.
Dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung
Kelas Pada MAN 2 Flores Timur mobilisasi tenaga profesional oleh pihak konsultan
dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan ini
nantinya. Selain itu, tim konsultan juga akan memobilisasi tenaga pendukung, yang akan
mendukung tenaga profesional dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan
mobilisasi tenaga penunjang akan selalu memperimbangkan kebutuhan tenaga
profesional.
Pemberi kerja senantiasa akan memberikan instruksi/perintah kerja, serta menyetujui
hasil pekerjaan yang dihasilkan konsultan. Untuk itu, penugasan Personil Tim Konsultan
disusun berdasarkan jenis dan macam pekerjaan yang tersurat didalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK). Tim didukung sepenuhnya oleh semua fungsional dari CV. Ganesha
Teknika. Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel Jadwal Penugasan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


39
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Personil Tim Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama personil tenaga
profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.

WAKTU PELAKSANAAN 180 HARI KALENDER


Jabatan Yang Jumlah Orang
No. Nama Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Diusulkan Personil Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A Tenaga Ahli
1 Ir. Made Gde Adiputra Team Leader 1 5.00

2 I Putu Suta Suyasa, ST Koordinator Arsitek 1 4.00

3 I Ketut Eka Putra, ST Koordinator Struktur 1 3.00

B Tenaga Pendukung
Inspektor Bangunan
4 Yonathan Wafom, ST 1 5.00
Gedung
5 I Gede Putu Agus Mahaindra, ST Juru Gambar 1 5.00
6 Venantius Kenny Djema, ST Administrasi Proyek 1 5.00

Gambar 4. 1 Jadwal Penungasan Personil Tim Konsultan

4.5 Rencana Kerja


Rencana kerja menjelaskan metode/strategi Konsultan dalam melaksanaan setiap
aktivitas sesuai bagan alir diatas. Strategi ini dimaksudkan untuk mencapai target yang
optimal. Adapun rencana kerja untuk Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Pada
MAN 2 Flores Timur tertera pada table 4.1. Rencana Kerja, berikut:
Tabel 4.1 Rencana Kerja
Tenaga
Output Ahli
No. Aktivitas Metode Kerja Durasi
Kerja Yang
Terlibat
1. Pelajari Data Mempelajari data dan Tenaga
1 Minggu
& Dokumen dokumen pekerjaan Ahli dan
setelah
Pekerjaan Catatan Tenaga
keluarnya
Pendukun
SPMK
g
2. Tinjauan Awal Melakukan peninjauan 1. Surat 3 Hari Tenaga
Lokasi awal lokasi pekerjaan Pengantar Ahli dan
Pekerjaan yang akan / surat Tenaga
dilaksanakan. pemohon Pendukun
an data g
2. Beberapa
Catatan
setelah

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


40
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Tenaga
Output Ahli
No. Aktivitas Metode Kerja Durasi
Kerja Yang
Terlibat
melakuka
n tinjauan
lokasi
3. Menyusun - Menyusun rencana 1. Program
Program Kerja pelaksanaan kerja
pengawasan 2. Jadwal
pekerjaan. Penugas-
- Membuat jadwal an
kerja personil. Personil Tenaga
- Membuat jadwal 3. Jadwal 1 Minggu
Ahli dan
peralatan. Peralatan setelah
Tenaga
- Membuat jadwal 4. Jadwal keluarnya
Pendukun
pelaksanaan pelaksana SPMK
g
pekerjaan. an
- Membuat jadwal pekerjaan
penggunaan 5. Jadwal
keuangan. Pengguna
an
keuangan
4. Mobilisasi - Menyiapkan alat- 1. Tersedia- 1 Minggu Tenaga
Alat dan alat kantor yang nya alat- setelah Ahli dan
Personil dibutuhkan; alat-alat alat keluarnya Tenaga
pelindung diri & kantor, SPMK Pendukun
pelindung kerja; dan APD & g
alat pencegahan APK
Covid-19. serta Alat
- Menyediakan dan pencegah
mobilisasi personil an
(tenaga ahli dan Covid-19
tenaga pendukung). 2. Dokume
n
pelengka
p seperti
bukti
sewa alat
kantor
dan
keperlua
n
penunjan
g
lainnya.
3. Surat
Penganta

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


41
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Tenaga
Output Ahli
No. Aktivitas Metode Kerja Durasi
Kerja Yang
Terlibat
r / Surat
Jalan

5. Membuat - Konsultan pengawas


Dokumen konstruksi membuat
SMKK program mutu dan
RKK konsultan.
Program
- Acuan Peraturan Tenaga
Menteri Pekerjaan Mutu 1 Minggu
Ahli dan
Umum dan Konsultan setelah
Tenaga
Perumahan Rakyat dan keluarnya
Pendukun
Nomor 10 Tahun Dokumen SPMK
g
2021 tentang RKK
Pedoman Sistem
Manajemen
Keselamatan
Konstruksi
6. Rapat - Kesamaan
Persiapan penafsiran dokumen
Pelaksanaan kontrak.
Pekerjaan - Organisasi kerja.
- Struktur organisasi
proyek
- Jadwal pelaksanaan
Notulen/
pekerjaan. Tenaga
- Jadwal pengadaan Berita Acara 1 hari
ahli dan
bahan. Rapat setelah
tenaga
- Mobilisasi peralatan Persiapan berakhirnya
Pendukun
dan personil. Pelaksanaan rapat
g
- Rencana Pekerjaan
pelaksanaan
pekerjaan.
- Rencana Incpection
and Test Plan (ITP)
- Rencana
Pengendalian Mutu
Pekerjaan
7. Sosialisasi Melakukan sosialisasi Notulen/ 1 hari Tenaga
Pekerjaan pengenalan pekerjaan Berita Acara setelah ahli dan
kepada masyarakat Sosialisasi berakhirnya tenaga
sekitar/perwakilan Pekerjaan sosialisasi Pendukun
masyarakat serta OPD pekerjaan g
terkait yang terdampak

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


42
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Tenaga
Output Ahli
No. Aktivitas Metode Kerja Durasi
Kerja Yang
Terlibat
dari adanya proyek ini.
8. Pemeriksaan - Jenis dan uraian
Rencana Kerja pekerjaan.
Kontraktor - Syarat mutu Data
pekerjaan yang Checklist,
digunakan. jenis &
- Gambar kerja. uraian
Tenaga
- Metode pekerjaan pekerjaan,
± 3 hari ahli dan
yang digunakan. spesifikasi
Diawal tenaga
- Time schedule/ teknis,
kegiatan Pendukun
jadwal waktu gambar
pelaksanaan masing- g
kerja,
masing pekerjaan. approval
- Pemeriksaan material dan
approval material ijin kerja
dan ijin kerja

9. Pelaksanaan - Pengawasan teknis. 1. Program Selama Tenaga


Kegiatan - Pengawasan Mutu proyek ahli dan
Pengawasan terhadap mutu 2. Data berlangsung tenaga
(spesifikasi material, Check (150 Hari Pendukun
pengujian material, List Kalender) g
ijin kerja, metode pekerjaan
kerja, pengujian 3. Data
hasil kerja) Check
- Pengawasan List
terhadap waktu Kinerja
(kontrol pekerjaan pelaksana
terhadap time -an
schedule, usulan pekerjaan
jadwal percepatan 4. Berita
jika terjadi acara
keterlambatan pemeriksa
pekerjaan) -an
- Pengawasan pekerjaan
terhadap biaya 5. Berita
(kontrol terhadap acara
perubahan volume pemeriksa
pekerjaan dan biaya -an
pekerjaan, material
CCO/Addendum 6. Berita
pekerjaan). acara
- Pengawasan rapat

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


43
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Tenaga
Output Ahli
No. Aktivitas Metode Kerja Durasi
Kerja Yang
Terlibat
terhadap
administrasi (kontrol
laporan,
CCO/addendum,
request kerja, MC,
berita acara dan
administrasi proyek
lainnya)
- Pengawasan K3 &
Protokol Covid-19.

10. Pelaporan - Pemeriksaan Dokumen Selama Tenaga


terhadap laporan proyek ahli dan
administrasi sesuai berlangsung tenaga
kontraktor meliputi: kontrak: (150 Hari Pendukun
Dokumen SMKK Kalender) g
(RMPK, RKK, 1. Laporan
RKPPL dan Harian
RMLLP); Dokumen 2. Laporan
MC-0; Minggua
Shopdrawing; n
Approval Material; 3. Laporan
Request Pekerjaan; Bulanan
Dokumen 4. Laporan
Addendum Akhir
Pekerjaan; Back-up (ST-1
Quality; Laporan dan ST-
Pekerjaan; MC-100; 2)
Final Quantity; As-
Built Drawing; dan
Berita Acara Hasil
Pemeriksaan
Pekerjaan
- Penyusunan laporan
sesuai dengan
kontrak:
1. Laporan Harian
memuat hal-hal,
yaitu: Rencana
kerja harian/
Metode, Shop
drawing, tenaga
kerja, bahan-

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


44
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Tenaga
Output Ahli
No. Aktivitas Metode Kerja Durasi
Kerja Yang
Terlibat
bahan yang
datang, diterima
atau ditolak,
daftar alat – alat
kerja yang
digunakan,
pekerjaan-
pekerjaan yang
diselenggara-
kan, waktu
pelaksanaan
pekerjaan, serta
laporan testing
dan
commissioning
2. Laporan
Mingguan
memuat hal-hal
yang merupakan
resume,
kompilasi dan
updating dari
laporan harian
3. Laporan
Bulanan
memuat hal-hal
yang
merupakan,
resume,
kompilasi dan
updating dari
laporan
mingguan
4. Laporan Akhir
(ST-1 dan ST-2)
memuat hal-hal,
yaitu: rencana
kerja awal untuk
selama
pengawasan,
rencana kerja
yang
dimutakhirkan
selama

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


45
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
Tenaga
Output Ahli
No. Aktivitas Metode Kerja Durasi
Kerja Yang
Terlibat
pengawasan,
realisasi
pelaksanaan
pengawasan,
jadwal dan
realisasi
pelaksanaan dan
penggunaan
tenaga ahli
selama masa
pengawasan,
serta evaluasi
pelaksanaan
pengawasan
secara
menyeluruh.
- Acuan dasar
penyusunan laporan
adalah Peraturan
Menteri Pekerjaan
Umum dan
Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun
2021 tentang
Pedoman Sistem
Manajemen
Keselamatan
Konstruksi
11. Menyusun - Melaksanakan 2 minggu
Daftar Defect ceklist/menyusun sebelum Tenaga
List daftar defect list dilaksana- ahli dan
sebelum Daftar defect
kan serah tenaga
dilaksanakan serah list
terima Pendukun
terima pertama
(PHO) pertama g
(PHO)

Bagan alir dalam pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas Pada


MAN 2 Flores Timur, sebagai berikut:

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


46
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M

Gambar 4. 2 Bagan Alir Pekerjaan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


47
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M

Gambar 4. 3 Lanjutan Bagan Alir Pekerjaan

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


48
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai Laporan Pendahuluan,”Konsultan Pengawas
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur” dapat disimpulkan beberapa
hal yaitu pelaksanaan pengawasan dilaksanakan setelah dikeluarkannya surat perintah
mulai kerja (SPMK) yang kemudian dilakukan rapat awal /pre construction meeting,
selanjutnya tahap pengawasan terhadap kegiatan fisik secara teknis maupun administrasi.
Dalam kegiatan pengawasan terhadap pekerjaan fisik, pekerjaan fisik diharapkan
berjalan lancar, selesai dengan tepat waktu, tepat mutu dan kegiatan berjalan sesuai
dengan kerangka acuan kerja/ yang diharapkan bersama.

5.2 Saran
Selalu diperlukan adanya koordinasi yang berkelanjutan antara direksi pekerjaan,
konsultan dan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan,”Konsultan Pengawas
Pembangunan Gedung Kelas Pada MAN 2 Flores Timur”sehingga hasil pekerjaan
nantinya sesuai dengan mutu dan waktu yang telah ditentukan dalam kontrak pekerjaan.

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


49
c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M

LAMPIRAN 1

DOKUMEN KONTRAK KONSULTAN PENGAWAS

PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M

LAMPIRAN 2

DOKUMEN KONTRAK FISIK

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR


c
LAPORAN PENDAHULUAN
c
M

LAMPIRAN 3

JADWAL PENUGASAN PERSONIL


WAKTU PELAKSANAAN 180 HARI KALENDER
Jabatan Yang Jumlah Orang
No. Nama Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Diusulkan Personil Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A Tenaga Ahli
1 Ir. Made Gde Adiputra Team Leader 1 5.00

2 I Putu Suta Suyasa, ST Koordinator Arsitek 1 4.00

3 I Ketut Eka Putra, ST Koordinator Struktur 1 3.00

B Tenaga Pendukung
Inspektor Bangunan
4 Yonathan Wafom, ST 1 5.00
Gedung
5 I Gede Putu Agus Mahaindra, ST Juru Gambar 1 5.00
6 Venantius Kenny Djema, ST Administrasi Proyek 1 5.00

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KELAS PADA MAN 2 FLORES TIMUR

Anda mungkin juga menyukai