Menghitung PPH Pasal 23: Dosen Mata Kuliah
Menghitung PPH Pasal 23: Dosen Mata Kuliah
2023
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah ini dengan baik
dan tanpa suatu kendala berarti.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Perpajakan, Bapak Dr.
Budiandru, M. E. Sy.., yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan
makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberi masukan dan
pandangan kepada kami selama menyelesaikan makalah ini.
Makalah berjudul “Menghitung PPH Pasal 23” ini disusun untuk memenuhi tugas
semester 4 mata kuliah Perpajakan.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca
agar kami dapat menulis makalah secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan berdampak besar sehingga dapat
memberi inspirasi bagi para pembaca.
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
PPh yang dipotong oleh PT Perdana atas pembayaran dividen tersebut adalah :
Contoh 2 :
Penerbit Salemba pada Bulan Agustus 2011 membayarkan royalty kepada penulis
sebagai berikut :
PPh yang dipotong oleh Penerbit Salemba atas pembayaran royalty tersebut
adalah :
Contoh 3 :
PT Jaya Abadi menerima bunga atas penyertaan obligasi pada PT Perdana senilai
Rp. 5.500.000. Obligasi tersebut tidak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
PPh Pasal 23 yang dipotong oleh PT Perdana adalah :
15% X Rp. 5.500.000 = Rp. 825.000
Contoh 4 :
Tuan Akbar pada Bulan Juli 2009, menerima bunga atas simpanan deposito di
Bank Danamon senilai Rp. 60.000.000.
Atas penghasilan bunga tersebut tidak dikenakan PPh Pasal 23 tetapi dikenakan
PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 20% X Rp. 60.000.000 = Rp. 12.000.000
Contoh 5 :
Tuan Hakim adalah salah satu anggota koperasi Mandiri Sejahtera. Pada Bulan
Agustus 2009, menerima bunga simpanan dari Koperasi sebesar Rp. 500.000 dan
menerima pembagian sisa hasil usaha koperasi sebesar Rp. 1.500.000.
Atas penghasilan bunga tersebut tidak dikenakan PPh Pasal 23, tetapi dikenakan
PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 10% X Rp. 50.000.
Atas penghasilan pembagian sisa hasil usaha koperasi tidak dikenakan PPh Pasal
23 karena bukan merupakan Objek Pajak.
Contoh 6 :
Dalam rangka Dies Natalis ke 20, PT Swaragama menyelenggarakan kegiatan
dengan memberikan hadiah/penghargaan kepada para pesertanya sebesat Rp.
100.000.000. stay Cool Group Band merupakan salah satu penerima hadiah
tersebut dengan nilai Rp. 10.000.000 sebelum dipotong pajak. Stay Cool Group
Band belum memiliki NPWP.
PPh Pasal 23 yang dipotong oleh PT Swaragama atas hadiah yang diterima oleh
Stay Cool Group Band adalah :
200% x 15% x Rp. 10.000.000 = Rp. 3.000.000
Contoh 7 :
Jaya Boga (ber-NPWP) merupakan salah satu usaha jasa catering. Pada tanggal
04 Agustus 2009 memberikan jasa catering kepada STIM YKPN senilai Rp.
25.000.000.
PPh Pasal 23 yang dipotong oleh STIM YKPN atas jasa tersebut adalah :
2% x Rp. 25.000.000 = Rp. 500.000
3. Pada tanggal 20 Oktober 2011, membayar jasa perbaikan mesin produksi yang
telah rusak sebesar Rp. 15.000.000 kepada PT Maju Jaya, yang beralamat di Jl.
Godean No. 26 Yogyakarta, NPWP: 01.446.577.2.541.000.
4. Pada tanggal 22 Oktober 2011, membayar fee sebesar Rp. 22.000.000 kepada
Kantor Akuntan Publik Dwiananda, yang beralamt di Jl. Mrican No. 200
Yogyakarta, NPWP: 04.322.233.2.541.000.
5. Pada tanggal 29 Oktober 2011, membayar sewa kendaraan untuk
mendistribusikan hasil produksi ke beberapa kota. Sewa dibayar kepada
Andika Rental yang beralamat di Jl. Adisucipto No. 38 Yogyakarta, NPWP:
01.111.333.1.541.000 sebesar Rp. 6.000.000.
Diminta :
Penyelesaian :
Penghitungan PPh Pasal 23 dan bukti pemotongan yang dibuat oleh PT Perdana
dijelaskan sebagai berikut:
1. Atas pembayaran bunga sebesar Rp. 1.000.000 kepada Bank Mandiri tidak
dipotong pajak karena penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada bank
merupakan pengecualian dari pengenaan PPh Pasal 23
2. Atas pembayaran royalty kepada penulis dipotong PPh Pasal 23 sebagai
berikut:
Bukti pemotongan yang dilampirkan dalam kasus ini merupakan salah satu
lampiran SPT Masa yang diserahkan oleh Pemotong Pajak, yaitu PT Perdana.
Bukti pemotongan seharusnya dibuat rangkap ke-3, lembar 1 untuk Wajib
Pajak, lembar 2 untuk Kantor Pelayanan Pajak, dan lembar ke 3 untu
Pemotong Pajak.
II.VI