LAPORAN Daya Aktif New 1
LAPORAN Daya Aktif New 1
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
sudah memberikan karunia Nya pada saya dalam melaksanakan tugas praktikum
Analisa daya aktif, reaktif , semu dan Perbaikan faktor daya.
Adapun maksud dan tujuan kami untuk menyusun karya tulis ini, yaitu
dalam rangka memenuhi tugas Praktikum Elektronika Analog. Tidak lupa, penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Rumiasih S.ST, M.T selaku Dosen
mata kuliah Praktikum dan Elektronika Analog yang dengan sabar membantu
kami.
Serta kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses terciptanya
laporan ini.Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang ditemukan
dalam laporan praktikum ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan masukan-
masukan dan kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi guna memperbaiki
laporan ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 4......................................................................................................................1
DAYA AKTIF, REAKTIF DAN SEMU.................................................................1
1. Tujuan...........................................................................................................1
2. Pendahuluan..................................................................................................1
3. Bahan dan Peralatan......................................................................................8
4. Diagram Rangkaian........................................................................................8
5. Langkah Kerja...............................................................................................9
6. Hasil Pengamatan........................................................................................10
BAB 5....................................................................................................................11
PERBAIKAN FAKTOR DAYA...........................................................................11
1. Tujuan.........................................................................................................11
2. Pendahuluan................................................................................................11
3. Bahan dan Peralatan....................................................................................15
4. Diagram Rangkaian......................................................................................15
5. Langkah Kerja.............................................................................................16
6. Hasil Pengamatan........................................................................................17
iii
BAB 4
1. TUJUAN
1.1 Menentukan daya listrik beban-resistif, induksi kapasitif dan
campuran.
1.2 Menentukan factor daya ( Cos φ ) dan faktor reaktif ( Sin φ )
1.3 Menggambar tiga komponen daya dalam segitiga-daya beserta
diagram vektor arus dan tegangan.
2. PENDAHULUAN
1
Pengertian Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang
terjadi pada suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya
listrik adalah W (Watt) yang menyatakan besarnya usaha yabg
dilakukan oleh sumber tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap
satuan waktu J/s ( Joule/detik).
Berikut ini adalah rumus yahg digunakan untuk menghitung daya
listrik:
Keterangan:
P = Daya (Watt)
W = Usaha (J)
t = Waktu (s)
2
arus menghasilkan dua gelombang yang keduanya bernilai positif,
besarnya daya aktif adalah P. Sisa puncak dibagi menjadi dua
untuk celah-celah kosong sehingga kedua rongga terisi oleh dua
puncak yang mengisinya.
P = 3. VL . IL . Cos φ (3 phasa)
Dimana :
2. Daya Reaktif
3
Q = V . I . Sin φ (1 phasa)
Q = 3 . VL . IL . Sin φ (3 phasa)
Dimana :
Q = Daya Reaktif
(VAR) V = Tegangan
(Volt)
I = Arus (Ampere)
VL = Tegangan jaringan
(Volt) IL = Arus jaringan
(ampere)
3. Daya Semu
S=V.I
Dimana :
S = Daya Semu(VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Hubungan dari ketiga daya diatas disebut sistem segtiga daya dapat
digambarkan seperti gambar di bawah ini
4
Gambar 1. Segitiga daya
D. Faktor Daya
5
sebagai hasilnya factor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya
selalu lebih kecil atau sama dengan satu
Cos φ =P/S
Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor
daya unity, faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya
terdahulu (leading) yang ditentukan oleh jenis beban yang ada pada
system.
6
Dari Gambar terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan
maka daya reaktif mendahului daya semu, berarti beban
membutuhkan atau menerima daya reaktif dari sistem.
I : Arus konduktor
(Ampere) R : Resistansi
konduktor (Ω)
7
3. BAHAN DAN PERALATAN
1 variac 0 - 220v
1 Lampu pijar 220V/15W
1 Ballast TL 220V/0,37A/50Hz
1 Kapasitor 9µF
1 Voltmeter AC
1 Amperemeter AC
1 Wattmeter
4. DIAGRAM RANGKAIAN
8
5. LANGKAH KERJA
a) Persiapkan alat dan komponen serta cek kondisinya terlebih dahulu
b) Rakitlah rangkaian seperti diagram gambar 1 diatas.
c) Hidupkan variac di tegangan 220V
d) Pasangkan beban R (Resistif), amati dan catat data hasil
pengukuran kedalam tabel.
e) Kemudian lepaskan beban R (Resistif) dari rangkaian, lalu
pasangkan beban L (Induktif) ke dalam rangkaian tersebut.
f) Amatilah dan catat data hasil pengukuran kedalam tabel.
g) Kemudian lepaskan beban L (Induktif) dari rangkaian, lalu
pasangkan beban C (Kapasitif) ke dalam rangkaian tersebut.
h) Amatilah dan catat data hasil pengukuran kedalam tabel.
i) Selanjutnya pasangkan beban R (Resistif) secara seri terhadap beban
L (Induktif) dan C (Kapasitif), R+L+C. Amatilah dan catat data hasil
pengukuran kedalam table.
j) Lepaskan C (Kapasitif), sehingga beban R (Resistif) secara seri
terhadap beban L (Induktif), R+L. Amatilah dan catat data
hasil pengukuran kedalam table.
k) Lepaskan L (Induktif), sehingga beban R (Resistif) secara seri
terhadap beban C (Kapasitif), R+C. Amatilah dan catat data hasil
pengukuran kedalam table.
l) Rakitlah rangkaian seperti diagram gambar 2 diatas
m) Pasangkan beban R (Resistif) secara paralel terhadap beban L
(Induktif), R//L . Amatilah dan catat data hasil pengukuran
kedalam tabel.
n) Lepaskan beban R (Resistif), sehingga beban L (Induktif) secara
paralel terhadap C (Kapasitif), L//C. Amatilah dan catat data
hasil pengukuran kedalam tabel.
o) Pasangkan kembali beban R (Resistif) ke dalam rangkaian secara
paralel terhadap beban L (Induktif) dan C (Kapasitif) sehingga
R//L//C. Amatilah dan catat data hasil pengukuran kedalam
tabel.
p) Gambarkan vektor diagram arus, tegangan dan segitiga daya dari
hasil pengukuran beban campuran R//L, R//C, dan R//L//C
q) Buktikan secara grafis ( Segitiga-daya), apakah L//C dan
R//L//C adalah beban yang bersifat induktif atau kapasitif
r) Berdasarkan hasil pengukuran semuanya , buktikan secara grafis
bahwa daya total suatu sistem beban merupakan hasil
penjumlahan daya masing-masing beban.
s) Buatlah Jurnal Praktikum.
9
6. HASIL PENGAMATAN
3
4
5
6
7
8
9
1
BAB 5
1. TUJUAN
1.1 Menjelaskan pengaruh pemasangan kapasitor pada beban induktif
1.2 Menghitung kebutuhan kapasitor kompensasi pada
rangkaian listrik.
2. PENDAHULUAN
A. FAKTOR DAYA
Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan
untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan
jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. Daya
listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt. Untuk memperoleh
faktor daya, terlebih dahulu kita harus mengenal daya dan segitiga
daya. Terdapat tiga macam daya yaitu:
P=VI Cos φ
• Daya reaktif (Q)
Daya Reaktif (reactive power) adalah daya yang di suplai oleh
komponen reaktif. Satuan daya reaktif adalah VAR.
Q=VI Sin φ
• Daya semu (S)
Daya semu (apparent power) adalah daya yang dihasilkan oleh
perkalian antara tegangan rms(Vrms) dan arus rms (Irms) dalam suatu
jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri
antara daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA.
S=VI
1
• Segitiga Daya
Segitiga daya adalahsuatu hubungan antara daya nyata, daya semu,
dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada Gambar 1
berikut ini.
Pada gambar ini P adalah positif, artinya alih daya terjadi dari arah
sumber ke beban atau beban menyerap daya. Segitiga daya ini bisa
terletak di kuadran pertama atau kuadran keempat, tergantung apakah
Q positif atau negatif. Besar daya kompleks S adalah
yang kita sebut juga sebagai daya tampak dan mempunyai satuan volt-
amper (VA). Hubungan antara daya kompleks dan daya ratarata serta
daya reaktif adalah
S = P+jQ
P =│S│cos φ = Vrms Irms cos φ
Q =│S│sin φ = Vrms Irms sin φ
• Faktor daya
Beda sudut fasa antara fasor tegangan dan arus adalah θ, dan cos θ
disebut faktor daya
faktor daya = cos φ = P/│S│
Sudut θ mempunyai rentang nilai antara −90⁰ sampai +90⁰ . Tetapi
karena factor daya adalah cosθ , maka nilainya selalu positif.
Walaupun demikian faktor daya ini ini bisa lagging atau leading.
Faktor daya disebut lagging jika segitiga daya berada di kwadran
pertama yang berarti bahwa daya reaktif Q bernilai positif.
Hal ini terjadi jika fasor arus berada di belakang fasor tegangan
atau arus lagging terhadap tegangan. Beban-beban industri dan juga
perumahan pada umumnya mempunyai faktor daya lagging, jadi daya
reaktif bernilai positif (Gambar 1.2). Apabila fasor arus mendahului
fasor tegangan atau arus leading terhadap tegangan maka faktor daya
disebut leading. Dalam hal ini segitiga daya berada di kwadran ke-
empat karena daya reaktif Q bernilai negatif. Keadaan ini terjadi
apabila beban bersifat kapasitif (gambar 2).
1
Gambar 2. Fasor tegangan, arus dan segitiga daya
• Daya Kompleks
Impedansi beban adalah perbandingan antara tegangan beban dan arus
beban. Jika tegangan beban adalah V , arus beban I, dan impedansi
beban adalah ZB , maka
1
Jika beban berupa kapasitor, perbedaan sudut fasa antara tegangan dan
arus beban adalah 90⁰ dan daya yang dialihkan ke beban hanya berupa
daya reaktif yang negatif. Untuk keadaan ini,
Jika beban berupa induktor, perbedaan sudut fasa antara tegangan dan
arus beban adalah +90⁰ dan daya yang dialihkan ke beban hanya
berupa daya reaktif yang positif. Untuk keadaan ini,
1
operasi faktor daya yang tinggi pada komersial dan industri. Selain
meningkatkan tagihan listrik, instalasi faktor daya rendah akan
menyebabkan kenaikan suhu operasi, rugi-rugi, tegangan jatuh, dan
efisiensi penggunaan energi listrik menjadi turun.
3. BAHAN DAN
PERALATAN 1 lampu TL 40
W/220V/50Hz 1 motor
kapasitor
3 kapasitor 3µF/250V
1 voltmeter
1 amperemeter
1 wattmeter
4. DIAGRAM RANGKAIAN
1
5. LANGKAH KERJA
1) Persiapkan alat dan komponen serta cek kondisinya terlebih
dahulu
2) Buatlah rangkaian seperti diagram, dengan beban lampu TL, dan
tanpa pemasangan kapasitor.
3) Hidupkan variac lalu naikan tegangan perlahan-lahan dari 0-
220V
4) Ukur tegangan arus dan daya (aktif) beban.
5) Selanjutnya beban Lampu TL diparalelkan dengan kapasitor 1,5
µF
6) Ukur tegangan arus dan daya (aktif) beban.
7) Lakukan kembali seperti langkah 5 dan 6 untuk kapasitor 3,5
µF ; 4,5 µF ; 6 µF.
8) Matikan variac untuk merangkai motor kapasitor.
9) Kemudian rakitlah rangkaian seperti diagram gambar, dengan
motor kapasitor, dan tanpa pemasangan kapasitor kompensasi C.
10) Hidupkan variac ditegangan 220V
11) Ukur tegangan arus dan daya (aktif) beban.
12) Selanjutnya motor kapasitor diserikan dengan kapasitor
kompensasi 6 µF
13) Ukur tegangan arus dan daya (aktif) beban.
14) Lakukan kembali seperti langkah 12 dan 13 untuk kapasitor 10
µF ; 20 µF ; 24 µF ; 28 µF ; 30 µF.
15) Hitunglah daya S, Q dan factor daya (Cos Q) untuk masing-
masing pengukuran diatas.
16) Tentukan/Hitunglah nilai C agar factor daya = 1, untuk masing-
masing beban diatas.
17) Buatlah kembali rangkaian dari diagram gambar dibawah ini.
Lalu selesaikan soal berikut ini:
Tentukan kapasitor C agar faktor daya = 0,94
1
6. HASIL PENGAMATAN