Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAB “ILMU PENGETAHUAN”

Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas


Mata Kuliah AIK III : Islam dan Iptek
Yang diampu :

oleh :

1. Desanty Nanda AyuRetha (210302090)

2. Firda Anggarwati (210302094)

3. Dinda Rahmawati (210303071)

4. Fitri Fatmawati (210302096)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2022-2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmad serta hidayahnya serta
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami bisa dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganya tentunya kami tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya serta tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan
curahan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan Syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah AIK III : Islam dan Iptek dengan
judul “Ilmu Pengetahuan” dan pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan
terimakasih kepada Bapak Dosen Pengampu .
Tentu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk itu kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar nantinya bisa
menjadi yang lebih baik lagi. semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.

Gresik, 8 April 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................4
1.3 Tujuan .................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................6
2.1 Pengertain Ilmu Pengetahuan ............................................................6
2.2 Perintah Menuntut Ilmu ....................................................................9
2.3 Keutamaan Orang Berilmu ...............................................................9
2.4 Kedudukan Ilmu Pengetahuan ..........................................................11
2.5 Kedudukan Ulama Dalam Islam .......................................................11
BAB III PENUTUP .................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ......................................................................................15
3.2 Saran ................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sesungguhnya Islam adalah syarat keselamatan di sisi Allah SWT. Islam tidak tegak dan
tidak akan ada kecuali dengan ilmu. Tidak ada cara dan jalan untuk mengenal Allah SWT dan
sampai kepada-Nya kecuali dengan ilmu. Allah lah yang telah menunjukan jalan yang paling
dekat dan mudah untuk sampai kepada- Nya. Barang siapa yang menempuh jalan tersebut, tidak
akan menyimpang dari tujuan yang dicita-citakannya.

Mencari ilmu merupakan kewajiban oleh setiap manusia. Tanpa ilmu kita tidak bisa
menjalani hidup ini dengan baik. Orang yang tidak memiliki ilmu biasanya akan di manfaatkan
oleh orang lain. Bahkan, orang yang tak berilmu itu akan dibodohi oleh orang lain. Oleh karena
itu, kita sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran carilah ilmu demi kelangsungan hidup yang
lebih baik. Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya wajib (fardhu). Para ahli fiqih mengelompokan
nya dua bagian, yaitu : 1). Fardhu ain; dan 2). Fardhu kifayah. Orang yang berilmu sangat
dimuliakan oleh Allah SWT dan akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

Sehingga Dengan ilmunya para ulama menjadi tinggi kedudukan dan martabatnya,
menjadi agung dan mulia kehormatannya. Para ulama bagaikan lentera penerang dalam kegelapan
dan menara kebaikan, juga pemimpin yang membawa petunjuk dengan ilmunya, mereka
mencapai kedudukan al-Akhyar (orang-orang yang penuh dengan kebaikan) serta derajat orang-
orang yang bertaqwa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apa Pengertain dari Ilmu Pengetahuan?

2. Bagaimana perintah menuntut ilmu dalam islam?

3. Bagaimana keutamaan orang yang berilmu dalam islam?

4. Bagaimana kedudukan Ilmu Pengetahuan?

1.3 Tujuan

4
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengertain dari Ilmu Pengetahuan

2. Untuk memahami Perintah menuntut ilmu dalam islam

3. Untuk menjelaskan keutamaan orang yang berilmu dalam islam

4. Untuk menjelaskan kedudukan Ilmu Pengetahuan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan secara umum


ilmu adalah pengetahuan tentang bidang tertentu yang dibuat secara sistematis. Jika dipandang
secara holistik, maka ilmu adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan sumber dan teori yang telah
disepakati secara bersama. Jika ilmu dan pengetahuan digabung, maka secara sederhana dapat
disimpulkan sebagai ilmu yang menyelidiki, meningkatkan, menemukan demi tujuan memberikan
pengertian kepada para pembacanya. Dimana manusia itu sendiri memiliki rasa penasaran sebagai bentuk
kebutuhan.

Maka, lahirlah ilmu pengetahuan dari berbagai pandangan yang sifatnya memberikan informasi,
memberi pengetahuan dan memberi pengalaman bagi yang mau menerima ilmu itu sendiri.

 Adapun Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli

1. Abu Bakar

Pengertian ilmu pengetahuan menurut Abu Bakar adalah sudut pandang atau buah pikiran seseorang.
Dimana buah pikiran tersebut sudah memenuhi persyaratan dalam ilmu pengetahuan, dicabang ilmu
tertentu.

2. The Liang Gie

Ilmu adalah adalah usaha manusia untuk memahami dunia dan sekelilingnya melalui tiga bidang yang
meliputi bidang pengetahuan ilmiah, bidang persoalan ilmiah dan bidang penjelasan gaib.

 Adapun Perbedaan ilmu dan pengetahuan

1. Ilmu:

- Pengertian: Ilmu sebagai kerangka konseptual (teori) yang mengkaji dan menguji secara kritis, tentu
saja menggunakan metodologi ilmiah.

- Proses: Ilmu diperoleh melalui proses pembelajaran

- Luas Cakupan: ilmu adalah kumpulan banyak sekali pengetahuan

2. Pengetahuan :

- Pengertian: hasil pengamatan yang bersifat tetap. Sifatnya tidak dapat diuji atau dikaji secara kritis.
Dari segi bentuk tidak universitas dan tidak bersifat sistematis

- Proses: Pengetahuan dapat diperoleh melalui TANPA harus mengikuti proses pembelajaran

6
- Luas cakupan: pengetahuan hanya sebagian kecil dari keseluruhan ilmu pengetahuan.

2.2 Perintah Menuntut Ilmu


Sesungguhnya Islam adalah syarat keselamatan di sisi Allah. Islam tidak tegak dan tidak akan ada
kecuali dengan ilmu. Tidak ada cara dan jalan untuk mengenal Allah dan sampai kepada-Nya kecuali
dengan ilmu. Allah lah yang telah menunjukan jalan yang paling dekat dan mudah untuk sampai kepada-
Nya. Barangsiapa yang menempuh jalan tersebut, tidak akan menyimpang dari tujuan yang dicita-
citakannya.

Jumhur ulama sepakat, tidak ada dalil yang lebih tepat selain wahyu pertama yang disampaikan
Allah SWT kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw sebagai landasan utama perintah untuk menuntut
ilmu. Dijelaskannya pula sarana untuk mendapatkannya, disertai bagaimana nikmatnya memiliki ilmu,
kemuliaannya, dan urgensinya dalam mengenal ke-Maha Agung-an Sang Khalik dan mengetahui rahasia
penciptaan serta menunjukkan tentang hakikat ilmiah yang tetap. Sebagaimana firman-Nya : "Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara
kalam (baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".

(Q.S. Al 'Alaq [96]: 1-5).

Dalam ayat yang lain, Allah SWT juga berfirman: "...Katakanlah: Adakah sama orang-orang
yang mengetahui (ilmu agama Islam) dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (Q.S. Az Zumar [39]: 9).

Para mufasir menyimpulkan firman Allah di atas, bahwa : 1). Tidaklah sama antara hamba Allah
yang memahami ilmu agama Allah, yaitu yang menyadari dirinya, memahami tanda-tanda kekuasaan
Allah, dan mentaati segala perintah dan larangan-Nya, dengan orang-orang yang mendustakan nikmat-
nikmat Allah, yang tidak mau mempelajari ilmu agama Allah: 2).Hanya orang-orang yang berakal
sehatlah yang dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah.

Terkait hal tersebut, Rasulullah saw menandaskan bahwa menuntut, memahami dan mendalami
ilmu agama Islam itu, merupakan kewajiban utama setiap muslim. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan
Abi Sufyan r.a., ia mendengar Rasulullah Saw telah bersabda: “siapa yang dikehendaki menjadi orang
baik oleh Allah, Allah akan memberikan kepahaman kepadanya dalam agama Islam". (H.R. Bukhari,
Muslim).

Memahami ilmu agama akan membuat seorang muslim, baik dan benar dalam beribadah kepada
Allah SWT, jauh dari Bid'ah atau hal-hal lain yang membatalkan ibadah kita. Serta mampu membentengi
diri dan keluarga dari aqidah berbahaya.

Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya wajib (fardhu). Para ahli fiqih mengelompokannya dua
bagian, yaitu :

1). Fardhu ‘ain ; dan 2). Fardhu kifayah.

7
1. Fardhu ‘ain, adalah setiap ilmu yang harus dipelajari oleh setiap muslim tentang Ilmu Agama
Islam, agar akidahnya selamat, ibadahnya benar, mu'amalahnya lurus dan sesuai dengan yang
disyariatkan Allah Azza wa Jalla, yang tertuang dalam Al Qur'an dan Sunah Nabi-Nya yang
sahih. Inilah yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya, "Maka ketahuilah, bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang hak) Melainkan Allah". (Q.S. Muhammad [47]: 19). Juga
yang dimaksudkan oleh Rasulullah Saw dalam haditsnya," Mencari ilmu itu wajib bagi setiap
muslim" (HR. Ibnu Majah). Pengertian mencari ilmu di sini, adalah mencari ilmu agama Islam.
hukumnya wajib bagi laki-laki dan perempuan.

2. Fardhu kifayah adalah ilmu yang memperdalam ilmu-ilmu syariat dengan mempelajari,
menghafal, dan membahasnya. Misalnya spesialisasi dalam ilmu-ilmu yang dibutuhkan umat
Islam, seperti sistem pemerintahan. hukum, kedokteran, perekonomian, dan lain-lain. Tapi jika
sebagian dari mereka ada yang mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban dari yang lainnya.
Sedangkan jika tidak ada seorang pun yang melakukannya, maka semua menanggung resikonya.

Inilah yang diserukan Allah SWT dalam firman-Nya. "Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin
pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya".
(QS. At-Taubah [9]: 122).

Bahwa tidak ada jalan untuk mengenal Allah, meraih ridha-Nya serta menggapai keuntungan dan
kedekatan dengan-Nya, kecuali dengan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dengannya Allah mengutus para
Rasul, menurunkan kitab- kitab, dan dengannya pula memberi petunjuk dari kesesatan dan kebodohan.
Dengan ilmu terungkaplah seluruh keraguan, khurafat dan kerancuan. (Q.S. AI Maidah [5]: 15-16) dan
(QS. Al-A'raf [7]: 157).

Allah SWT dan Rasul-Nya telah pula menentukan pedoman bagi kita hingga akhir zaman,
barangsiapa yang berpegang teguh kepada Al Qur'an dan As Sunnah (Hadis) Sahih, tidak akan sesat
selamanya. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Taatilah RasulNya), dan ulil amri di antara kamu,
kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Qur'an) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya " (Q.S.An Nisa [4]: 59). Dan hadits nabi
Saw.

“Sesungguhnya aku telah meninggalkan sesuatu bagimu, jikalau kamu berpegang teguh dengannya,
maka kamu tidak akan sesat selamanya, (yaitu) Kitab Allah (Al Qur'an) dan Sunnah Nabi-Nya". (H.R.
Hakim, at-Targhib, 1: 60).

Banyak jalan untuk menuntut ilmu agama. Antara lain mengikuti majelis taklim yang istiqomah
mengkaji Al Qur'an dan As Sunnah sahih di berbagai tempat dan media. Ilmu agama ada di Qur'an. Tafsir
Qur'an, juga hadis-hadis sahih, yang sudah diterjemahkan. Jika kita tidak memahami ilmu agama Islam,
bagaimana kita bisa tahu mana perintah dan larangan Allah ? Bagaimana kita bisa tahu ibadah yang kita

8
lakukan itu sah dan diterima Allah? Tapi umat Islam juga jangan sembarangan menimba ilmu. Salah-
salah memilih sumber ilmu, maka kelak ilmu yang dimiliki itu akan tersesat.

 Adapun Perintah Mencari ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim. Bahkan Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya
untuk menuntut ilmu melalui salah satu firman-Nya.

Perintah untuk menuntut ilmu tersurat dalam QS. At Taubah ayat 122. Dia berfirman:

۞ - ‫ةً فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِّم ْنهُ ْم طَ ۤا ِٕىفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْ ا فِى ال ِّد ْي ِن َولِيُ ْن ِذرُوْ ا قَوْ َمهُ ْم اِ َذا َر َجع ُْٓوا اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذرُوْ ن‬zۗ َّ‫َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِرُوْ ا ك َۤاف‬
١٢٢

Artinya: "Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa
sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama
mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya."

Ilmu yang bermanfaat juga termasuk satu dari tiga hal yang pahalanya tiada putus meskipun telah
meninggal dunia. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

ُ‫ح يَ ْدعُو لَه‬ َ ‫اريَ ٍة َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َأوْ َولَ ٍد‬


ٍ ِ‫صال‬ َ ‫ِإ َذا َماتَ اِإل ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ ِإالَّ ِم ْن ثَالَثَ ٍة ِإالَّ ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬
Artinya: "Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari
sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR.
Muslim).

2.3 Keutamaan Orang Berilmu


Mencari ilmu merupakan kewajiban setiap manusia. Tanpa ilmu kita tidak bisa menjalani hidup
ini dengan baik. Orang yang tidak memiliki ilmu biasanya akan di manfaatkan oleh orang lain. Bahkan,
orang yang tak berilmu itu akan dibodohi oleh orang lain. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang
diberi akal dan pikiran carilah ilmu demi kelangsungan hidup yang lebih baik. Ilmu menurut Imam Al
Ghozali, dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Ilmu yang bersifat Syari’at

2. Ilmu yang bersifat Akal

Dari keduanya ada yang berupa Ilmiah Teoritis, dan ada yang Ilmiah Praktis

9
1. Ilmu Syari’at

Ilmu Syariat ini terbagi menjadi 2 :

a. Ilmu Ushul (Pokok) atau Ilmu Tauhid (Merupakan Ilmiah Teoritis)

b. Ilmu Furu' atau Cabang (Merupakan Ilmiah Praktis ), hal ini ada yang menyangkut Hak Alloh
Ta'ala seperti segala yang terkait Ibadah, Hak Hamba Alloh terkait dengan tata pergaulan
manusia yang terdiri 2 aspek, yaitu Aspek Mu'amalah dan Aspek Mu'aqodah, serta Hak Jiwa
(Akhlak/Budi pekerti) sifat akhlak baik harus dibina, dimiliki, dikembangkan dan sifat / akhlak
jelek harus dihindari, dibuang.

2. Ilmu Akal

Ilmu Akal itu bersifat berdiri sendiri, yang melahirkan komposisi keseimbangan. Ilmu Akal ini
menurut beliau dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

a. Tingkat Kesatu ialah Matematika dan Logika

b. Tingkat kedua ialah Ilmu Alamiah (Aksi dan Reaksi Alam)

c. Tingkat ketiga, adalah Ilmu Teori tentang Realitas, berujung pada ilmu Kenabian, Mukjijat, Teori
Jiwa yang Suci.

Ilmu memiliki banyak keutamaan, diantaranya:

1. Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya sebagaimana dalam hadits: "jika manusia
meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: shodaqoh jariahnya, ilmu yang
bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya," (HR Bukhori dan
Muslim).

2. Menjadi saksi terhadap kebenaran sebagaimana dalam firman Allah SWT: (Allah menyatakan
bahwasanya tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali dia. Yang menegakkan keadilan, para
malaikat dan orang berilmu(juga menyatakan yang demikian itu.). (QS. Ali Imran 18).

3. Allah memerintahkan kepada nabinya Muhammad SAW untuk meminta ditambahkan ilmu
sebagaimana dalam firman Allah, (... dan katakanlah: Ya Rabb ku, tambahkanlah kepadaku ilmu)
(QS. Thahaa 114)

4. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah, (... Allah mengangkat
orang beriman dan memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan). (QS. Mujadilah 11)

5. Orang berilmu adalah orang yang takut Allah SWT, sebagaimana dalam firmannya: (....
sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambanya hanyalah orang-orangyang berilmu).
(QS. Fathir 25).

6. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar, sebagaimana firman-Nya: (Allah
menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al- Quran dan As-Sunnah) kepada

10
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah)). (QS. Al-Baqarah 269)

7. Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah kepada seseorang "Barang siapayang Allah menghendaki
kebaikan padanya, maka Allah akan membuat dia paham dalam agama," (HR Bukhari dan
Muslim).

8. Menuntut ilmu merupakan jalan menuju surga. "Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam
rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga," (HR.
Muslim)

9. Diperbolehkannya "hasad" kepada ahli ilmu."Tidak hasad kecuali dalam dua hal yaitu terhadap
orang yang Allah beri harta dan ia menggunakannya dalam kebenaran dan orang yang Allah beri
hikmah lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya," (HR Bukhari)

10. Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu, "Sesungguhnya para malaikat
benar-benar membentangkan sayapnya karena ridho atas apa yang dicarinya." (HR. Ahmad dan
Ibnu majah).

2.4 Kedudukan Ilmu pengetahuan


Ilmu memiliki kedudukan penting dalam Islam juga terlihat dalam surat Al Mujadalah ayat 11.
Disebutkan Ustaz Abdul Somad dengan mengutip ayat tersebut, orang yang berilmu memiliki kedudukan
derajat yang lebih tinggi dibandingkan orang beriman.

‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوِإ َذا قِي َل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ ُأوتُوا‬ ِ ِ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬
ٍ ‫ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ ِب َما تَ ْع َملُونَ َخبِي ٌر‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam
majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa
yang kamu kerjakan.

11
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sesungguhnya Islam adalah syarat keselamatan di sisi Allah. Islam tidak tegak dan tidak
akan ada kecuali dengan ilmu.. Tidak ada cara dan jalan untuk mengenal Allah dan sampai

12
kepada-Nya kecuali dengan ilmu. Allah lah yang telah menunjukan jalan yang paling dekat dan
mudah untuk sampai kepada-Nya. Barangsiapa yang menempuh jalan tersebut, tidak akan
menyimpang dari tujuan yang dicita-citakannya. Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya wajib
(fardhu). Para ahli fiqih mengelompokannya dua bagian. yaitu 1). Fardhu ain; dan 2). Fardhu
kifayah. Ilmu memiliki banyak keutamaan, diantaranya:

1. Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya

2. Menjadi saksi terhadap kebenaran.

3. Allah memerintahkan kepada nabinya Muhammad SAW untuk meminta ditambahkan ilmu.

4. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu.

5. Orang berilmu adalah orang yang takut Allah SWT.

6. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar.

7. Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah kepada seseorang.

8. Menuntut ilmu merupakan jalan menuju surge.

9. Diperbolehkannya "hasad" kepada ahli ilmu.

10.Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu

Tidak samar bagi setiap muslim akan kedudukan ulama dan tokoh agama, serta tingginya
kedudukan, martabat dan kehormatan mereka dalam hal kebaikan mereka sebagai teladan dan
pemimpin yang diikuti jalannya serta dicontoh perbuatan dan pemikiran mereka. Para ulama
bagaikan lentera penerang dalam kegelapan dan menara kebaikan, juga pemimpin yang

2. Saran
Sebagai seorang muslim kita sudah semestinya bersungguh-sungguh dalam menuntut
ilmu, karena dalam islam orang yang berilmu itu sangat di muliakan dan akan diangkat derajatnya
oleh Allah SWT. Selain dari itu, ilmu juga memiliki banyak keutamaan. Maka dari itu, setelah kta
memahami tentang perintah menuntut ilmu dalam islam, keutamaan ilmu dan kedudukan orang
yang berilmu, kita sebagai ummat muslim diharapkan dapat mengamalkannya dalam kehidupan
kita sehari-hari.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak
berharap bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan dari penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan khususnya juga bagi para pembaca.

13
14

Anda mungkin juga menyukai