Anda di halaman 1dari 65

BAB III

MATERI PRAKTIKUM

3.1 Sampling

Sampling atau teknik pengambilan specimen adalah cara mengambil atau

mendapatkan specimen yang dilakukan terhadap pasien dengan

memperhatikan hal-hal dalam pengambilan specimen dengan tujuan untuk

mendapatkan specimen yang sesuai dengan jenis pemeriksaan dan juga

mendapatkan specimen dengan cara yang baik dan benar.

3.1.1 Pra analitik

1. Persiapan Pasien

1.) Untuk pasien dengan pemeriksaan gula darah puasa (Blood

Sugar Nuchter/BSN) sebelum melakukan pengambilan darah

dijelaskan untuk melakukan puasa 8-10 jam sebelum

pengambilan darah yang pertama. Untuk pasien dengan

pemeriksaan gula darah acak ditanya apakah pasien minum

obat atau tidak sebelum pengambilan darah.

2.) Setelah dilakukan pengambilan darah yang pertama, pasien

diberitahu untuk segera makan lalu puasa kembali selama 2

jam.

3.) Pasien yang sudah puasa 2 jam diambil kembali darahnya

sesuai waktu yang telah ditentukan.

2. Persiapan peralatan

Peralatan yang diperlukan berupa tourniquet, kapas

alkohol, spuit, plester, tabung vacutainer, peralatan penunjang

(spidol, label, dll). Tabung vacum di laboratorium klinik RSUD DR

Wahidin Sudiro Husodo ada 2 macam yaitu :


1.) Tabung vacum bertutup merah : tanpa antikoagulan,

digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunologi.

2.) Tabung vacum bertutup ungu : menggunakan antikoagulan

, digunakan untuk pemeriksaan hematologi atau

HbA1C.

Sebelum pengambilan darah lihat blangko pemeriksaan yang

dibawa oleh pasien, kemudian ambil tabung vacum yang benar

sesuai centangan pada blanko pemeriksaan. Beri label pada

tabung vacum berupa nama pasien, ruangan(poli), nomor register,

tanggal lahir pasien.

3.1.2 Analitik

Prosedur pengambilan darah vena dengan spuit :

a. Pasang tourniquet diatas lipatan siku ± 10cm, pilih vena mediana

cubiti (vena di bagian tengah yang besar), lalu bersihkan dengan

kapas alcohol.

b. Tusuk vena dengan lubang jarum menghadap keatas dengan sudut

kemiringan ± 15°. Jika jarum tepat masuk kevena akan terlihat

darah masuk kedalam spuit, lalu pasien diminta membuka kepalan

tangannya dan lepas tourniquet. Usahakan darah dapat keluar

dalam satu kali tusukan.

c. Letakkan kapas kering steril diatas luka tusukan, tarik spuit dan

tekan sedikit kapas kering, lalu tutup luka dengan plester.

d. Darah dalam spuit tadi di masukkan kedalm tabung vacum sesuai

dengan centangan pada blanko pemeriksaan.


3.1.3 Pasca analitik

Mencocokkan antara identitas sampel dengan blanko atau

pengantar pemeriksaan sebelum dilakukan proses pemeriksaan

sampel tersebut.

3.2 Pemeriksaan Hematologi

3.2.1 Pemeriksaan Darah Lengkap (DL)

1. Tujuan

Untuk pemeriksaan darah lengkap secara automatik sehingga

pemeriksaan lebih cepat

2. Prinsip

Sampel yang sudah dihomogenkan (menggunakan darah dengan

antikoagulan EDTA) dimasukkan kedalam alat Sysmex XP-100

melalui selang penghisap. Selanjutnya alat Sysmex XP-100 akan

memproses sampel secara otomatis. Pemprosesan sampel

berdasarkan pada absorbansi masing-masing yang dihasilkan,

sehingga bisa didapatkan perhitungan selnya.

3. Prosedur

3.1 Disiapkan alat dan sampel yang akan diperiksa

3.2 Tekan tombol on/off pada alat Sysmex XP-100 untuk

menyalakan alat

3.3 Dihomogenkan sampel darah yang akan diperiksa

3.4 Dimasukkan sampel darah EDTA pada selang penghisap

(pastikan alat sudah dalam keadaan ready atau siap), ditekan

enter (tombol dibelakang selang penghisap)


3.5 Setelah proses selesai tekan refresh, klik kolom yang kosong

kemudian isi data pasien

3.5.1 Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

1. Tujuan

Untuk menegakkan suatu diagnosa perjalanan penyakit awal yang

dikerjakan pada setiap penderita.

2. Prinsip

Darah dengan antikoagulan EDTA yang di tambah PZ dengan

perbandingan 4 : 1 didiamkan didalam pipet westergreen dengan

posisi tegak lurus. Panjang kolom plasma diukur dalam jangka

waktu tertentu.

3. Alat dan Bahan

a. Pipet westergreen

b. Rak westergreen

c. Aspirator

d. Tabung reaksi

e. Tissue

f. Timer

g. NaCl 0,9% (PZ)

h. Sampel darah pasien (darah EDTA)

4. Prosedur

4.1 Disiapkan alat, bahan, dan sampel pasien

4.2 Dipipet 50mm PZ dengan pipet westergreen lalu dimasukkan

kedalam tabung reaksi

4.3 Dipipet 200mm darah dengan pipet westergreen lalu

dimasukkan kedalam tabung reaksi yang sudah berisi PZ,

homogenkan.
4.4 Dipipet campuran darah dengan PZ sebanyak 200mm

(sampai tanda nol) dengan pipet westergreen.

4.5 Ditunggu selama 1 jam pertama lalu catat hasilnya dan

ditunggu kembali pada 1 jam kedua dan catat hasilnya.

Nilai Normal : Pria : 0-15 mm/jam

Wanita : 0-20 mm/jam

4.5.1 Pemeriksaan Golongan Darah A B O

1. Prinsip

Prosedur kerja yang digunakan untuk pemeriksaan ini didasarkan

pada prinsip koagulasi. Sel darah merah pada manusia normal

memiliki antigen yang akan menggumpoal bila bereaksi dengan

antibodi. Antigen A,B dan D yang terdapat dipermukaan eritrosit

akan bereaksi dengan antibodi (Anti A,B,AB dan D ) yang terdapat

pada reagen membentuk ikatan antigen – antibodi yang ditandai

adanya aglutinasi.

2. Tujuan

Untuk mendapatkan ada atau tidaknya antigenpada sel darah (sel

grouping) atau untuk menetapkan ada atau tidaknya antibodi dalam

serum atau plasma (serum Grouping).

3. Alat dan bahan

Slide golongan darah, batang pengaduk plastik, tissue, whole

blood, Anti A, Anti B dan Anti AB.

4. Prosedur kerja

4.1 Membiarkan reagen berada pada suhu kamar sebelum

digunakan.
4.2 Menyiapkan spesimen (darah) yang akan diperiksa berupa

darah dengan antikoagulan dan juga slide pemeriksaan untuk

golongan darah.

4.3 Meneteskan darah pada slide dengan tiga tetes pada tempat

yang berbeda ( masing – masing 1 tetes).

4.4 Menambahkan anti sera pada tetesan darah yang pertama

dengan anti sera A, teteskan ke dua dengan anti sera B dan

teteskan ke tiga dengan anti sera AB.

4.5 Menghomogenkan dengan pengaduk plastik

4.6 Kemudian membaca hasil.

Anti A Anti B Anti AB

+ + + Hasil

1Tetes darah 1Tetes darah 1Tetes darah

+ + + AB

+ - + A

- + + B

- - - O

Negatif (-) : Tidak ada aglutinasi

Positif (+) : Ada aglutinasi

4.6.1 Pemeriksaan Masa Perdarahan (Bleeding Time/BT)

1. Metode Pemeriksaan : Duke

2. Prinsip Pemeriksaan : Mencatat lamanya pendarahan pada luka

yang mengenai kapiler cuping telinga.

3. Alat dan bahan

Lancet, pencatat waktu (stopwatch), kertas saring, kapas alkohol,

darah kapiler cuping telinga.


4. Prosedur Kerja

4.1 Membersihkan cuping telinga dengan kapas alkohol 70% dan

dibiarkan kering

4.2 Menusuk dengan lancet pada bagian bawah cuping telinga.

4.3 Bersamaan dengan keluarnya darah jalankan pencatat waktu.

4.4 Isap darah yang keluar tiap 30 detik memakai sepotong kertas

saring atau tisu jangan sampai menyentuh kulit.

4.5 Menghentikan pencatat waktu pada waktu perdarahan

berhenti.

Nilai normal : 1 – 3 menit.

4.5.1 Pemeriksaan Masa Pembekuan (Cloting Time/CT)

1. Prinsip Pemeriksaan

Waktu pembekuan diukur sejak darah keluar dari pembuluh sampai

terjadi bekuan dalam suatu kondisi spesifik.

2. Alat dan bahan : Tabung reaksi, darah vena, stopwacth, torniquet,

alkohol swab, spuit

3. Prosedur kerja

3.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan memakai

APD.

3.2 Mengambil darah vena pada pasien ( setelah terlihat darah

keluar pada ujung spuit nyalakan stopwacth.

3.3 Memasukkan darah pada 4 tabung masing - masing 1 ml.

3.4 Melihat bekuan darah dari tabung 1 - 4 setiap 30 detik sekali

dengan cara dimiringkan.

3.5 Menghitung rata - rata dari keempat tabung.

3.6 Mencuci tangan sesudah mengerjakan sampel.

Nilai Rujukan : 6 menit – 12 menit.


3.3 Pemeriksaan Kimia Klinik

3.3.1 Pemeriksaan Kimia Klinik Ilab 300

Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik secara automatic

1. Tujuan

Untuk pemeriksaan kimia klinik secara automatic sehingga

pemeriksaan lebih cepat

2. Prosedur kerja

2.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan memakai

APD

2.2 Menyiapkan reagen kontrol

a.) Level 1 dan level 2

b.) Cek volume reagen

c.) Cek cleaning solution

d.) Cek dest water dan probe rinse solution

2.3 Mengeluarkan reagen dari kulkas segera dan masukan I LAB

2.4 Mengecek jarum dan dipaskan pada lubang

2.5 Menunggu warning up (sampai tombol play dan warna kuning

hilang)

2.6 Menekan play setelah temperature siap

a.) Wash all cuvets

b.) Wash blank level OK tunggu 30 menit

2.7 Mengerjakan control

a.) Klik routine kalibrasi dan QCsetup centang

pemeriksaan Assign/check (jumlah kalibrasi =

jumlah control) save (simpan).

b.) Posisi kontrol rak sebelah kiri (pada moitor sebelah kiri)
OK play centang kalibrasi dan QC

cek posisi reagen OK

c.) Cek hasil kalibrasi routine calibrasi Result

2.8 Mengerjakan sampel

a.) Isi data pasien

Routine worklist isi sampel ID (ID lab) isi pasien ID (RM)

Nama, Centang pemeriksaan

b.) Letak rak sampel

Untuk pemeriksaan letak rak sampel lihat monitor table

sebelah kiri (lihat deretan sampel) exit

Untuk mengetahui posisi rak A,B,C,D Play worklist

klik tulisan yang tercetak tebal klik nothing

1 Setelah pasien selesai posisi cup sampel di monitor

akan berwarna kuning hijau

c.) Save hasil

Routine resultby patien (blok)

Tanda archieve (gambar paling bawah) OK

3.3.2 Pemeriksaan Albumin

IL Test TM Albumin digunakan untuk kuantitatif in vitro penentuan

diagnostik adanya albumin manusia, menggunakan ILAB 300 dengan

sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penurunan tingkat

albumin pada pasien penderita penyakit ginjal atau hati

2. Metode : Bromcresol Green

3. Spesimen : Serum atau plasma


4. Prosedur Kerja

4.1 Menghidupkan Alat

a.) Memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b.) Menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol power

pada bagian samping kiri.

c.) Mengetik “user ID (ilab) dan password “ILAB”

d.) Menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil dan siap

dijalankan (tanda kuning dipojok kanan hilang).

4.2 Memasukkan Reagen

a.) Membuka cover alat dan reagen taruh pada tempat yang

telah disediakan.

b.) Memasukan dis reagen dengan cara meletakkan pada

posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300.

c.) Menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil.

4.3 Pemeriksan sampel

4.4 Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

1. Mengambil control level 1 dan refil G dari freser dan

biarkan sampai suhu kamar kemudian dihomogenkan.

2. Menuang control dan refil dicup sampel masing – masing

control level 1 ditaruh di DIS urutan ke 1, refil G di DIS

urutan ke2 dan aquabides di aruh di DIS paling atas

sendiri sebelah kanan.

3. Menekan klik menu ROUTINE, pilih menu calib & Q C dan

centang item pemeriksaan yang akan dikotrol dan

dikalibrasi baru setelah itu klik Assign/Chek, klik save baru

EXIT.
4. Menekan klik kontrol RUN sebelah kanan, muncul wash

cuvvetts, water Blank level, Calibration & Q C, centang

ke3nya, KLIK OK kemudian EXIT.

5. Menunggu prosesnya sampai selesai dan keluar hasil

kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan jika faktanya

tidak masuk).

4.5 Pemeriksaan pasien.

a.) Menekan klik menu ROUTINE, pilih menu Worklist set up,

disitu terdapat rak S buat pengerjaan sampel cito, rak 1

sampai rak 4.

b.) Melakukan program dirak 1 masukkan data pasien yang

meliputi no urut pasien, register, umur, status poli atau

ruangan, dan yang terakhir kita centang pemeriksaan

Albumin, baru centang pemeriksaan Albumin, kemudian

tekan save, Exit.

c.) Memasukan sampel pasien di rak 1 sesuai program yang di

buat tadi.

d.) Menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul menu

worklist centang dan juga centang rak 1.

e.) Menekan klik OK, klik exit kemudian RUN.

f.) Menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya selesai

Nilai normal : 3,5 – 5m2 g/dl.

3.3.3 PEMERIKSAAN BUN (BASA UREA NITROGEN)

IL.Test TM BUN digunakan untuk kuantitatif in vitro penentuan

diagnostik adanya BUN dalam serum manusia, menggunakan ILAB

300 dengan sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan
Melakukan pemeriksaan Urea untuk menunjukan adanya disfungsi

ginjal atau obstruksi saluran kemih

2. Metode : Enzimatik Kinetik

3. Spesimen :Serum/plasma

4. Prosedur Kerja

4.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri alat

4.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log On

b. Petugas mengetik “User Id ( ilab ) dan password “ILAB”

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil dan

siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat hilang)

4.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat atau reagen diletakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

4.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

b. Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari freser

dan biarkan sampai suhu kamar kemudian dihomogenkan.

c. Petugas menuang control dan refil dicup sampel masing –

masing, control level 1 ditaruh di DIS urutan ke satu, refil G


di DIS urutan ke dua dan aquabides di letakkan di DIS paling

atas sendiri sebelah kanan.

d. Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu calib &

Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan dikontrol dan

dikalibrasi baru setelah itu klik Assign/Chek, klik save baru

EXIT.

e. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

wash cuvvetts, water Blank level, Calibration & Q.C, centang

ke tiganya, KLIK OK kemudian EXIT.

f.Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan keluar

hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan jika faktornya

tidak masuk).

g. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

Worklist set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan

sampel cito, rak 1 sampai rak 4.

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data

pasien yang meliputi no urut pasien, register, umur,

status poli atau ruangan, dan yang terakhir kita centang

pemeriksaan BUN,baru kita tekan save,Exit.

c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang dibuat tadi.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah

kanan,muncul menu worklist centang dan juga centang

rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke, klik exit baru RUN.


f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya

selesai

Nilai normal : 13 – 43 mg/dl

c.3.4 PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

IL.Test TM colesterol digunakan untuk kuantitatif invitro penentuan

diagnosa adanya colesterol dalam serum manusia menggunakan ILAB

300 dengan sistem Analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan untukdiagnosis dan pengobatan penyakit

lipimia

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Cholesterol Oxidase – PAP

4. Spesimen : Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log On

b. Petugas mengetik “User Id ( ilab ) dan “ PASSWORD” (ilab )

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai alat stabil

dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat hilang )

5.3 Memasukan Reagen


a. Petugas membuka cover alat dan reagen diletakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

5.4 Prosedur Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari freser

dan biarkan sampai suhu kamar kemudian dihomogenkan.

b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel masing –

masing,control level 1 ditaruh di DIS urutan ke 1 , refil G di

DIS urutan keempat dan aquabides di letakkan di DIS

paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu calib &

Q.C dan centang aitem pemeriksaan yang akan dikontrol

dan dikalibrasi baru setelah itu klik Assign/Chek, klik save

baru EXIT.

b. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

wash cuvvetts, water Blank level, Calibration dan Q.C,

centang ketiganya, KLIK OK kemudian EXIT.

c. Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan keluar

hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan jika faktornya

tidak masuk)

5.5 Pemeriksaan pasien


a. Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu Worklist

set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan sampel cito, rak

1 sampai rak 4.

b. Petugas melakukan program dirak 1 masukan data pasien

yang meliputi nomor urut pasien, register, umur, status poli

atau ruangan, dan yang terakhir kita centang pemeriksaan

Cholesterol, baru kita tekan save, Exit.

c. Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang kita buat tadi.

d. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

menu worklist centang dan juga centang rak 1.

e. Petugas menekan klik Oke, Klik exit baru RUN.

f. Petugas menunggu hasilnya keluar sampai proses selesai.

c.3.5 PEMERIKSAAN CRP ( C – Reaktive Protein )

IL.Test TM CRP digunakan untuk kuantitatif invitro penentuan

diagnosa adanya CRP dalam serum manusia menggunakan ILAB 300

dengan sistem Analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Digunakan sebagai penanda peradangan pada pasien yang baru

operasi

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Kuantitatif

4. Spesimen : Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik


b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log On

b. Petugas mengetik “User Id ( ilab ) dan “ PASSWORD” (ilab )

c. Petugas menungggu kurang lebih 30 menit sampai alat stabil

dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat hilang )

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat dan reagen diletakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

5.4 Prosedur Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaaan kontrol dan kalibrasi

b. Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari freser

dan biarkan sampai suhu kamar kemudian dihomogenkan.

c. Petugas menuang control dan refil dicup sampel masing –

masing,control level 1 ditaruh di DIS urutan ke 1, refil G di

DIS urutan keempat dan aquabides diletakkan di DIS paling

atas sendiri sebelah kanan.

d. Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu calib &

Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan dikontrol dan

dikalibrasi baru setelah itu klik Assign/Chek, klik save baru

EXIT.
e. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

wash cuvvetts, water Blank level, Calibration & Q.C, centang

ketiganya, KLIK OK kemudian EXIT.

f. Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan keluar

hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan jika faktornya

tidak masuk).

5.5 Pemeriksaan Pasien

a. Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu Worklist

set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan sampel cito, rak

1 sampai rak4.

b. Petugas melakukan program dirak 1 masukan data pasien

yang meliputi nomor urut pasien, register, umur, status poli

atau ruangan, dan yang terakhir kita centang pemeriksaan

CRP, baru kita tekan save, Exit.

c. Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai program

yang kita buat tadi.

d. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,muncul

menu worklist centang dan juga centang rak 1.

e. Petugas menekan klik Oke,Klik exit baru RUN.

f. Petugas menunggu hasilnya keluar sampai proses selesai.

Nilai Normal : < 0,3 mg / dl

c.3.6 PEMERIKSAAN GLUKOSA (BSN, 2JPP, GDA)

IL.Test TM Glukosa digunakan untuk kuantitatif invitro penentuan

diagnosa adanya Glukosa dalam serum manusia menggunakan ILAB

300 dengan sistem Analyzer kimia kering.

1. Tujuan
Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis dan

pengobatan dalam gangguan metabolisme karbohidrat seperti

diabetes militus dan hiperglikemia.

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Glukosa Oxidase

4. Spesimen : Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log On

b. Petugas mengetik “User Id (ilab ) dan “PASSWORD” (ilab )

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai alat

stabil dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat

hilang )

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat dan reagen diletakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

5.4 Prosedur Pemeriksaan Sampel

1.) Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi


a. Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freser dan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.

b. Petugas menuang control dan refil G dicup sampel

masing –masing ,control level 1 ditaruh di DIS urutan

ke 1, refil G di DIS urutan ke 2 dan aquabides

diletakkan di DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c. Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

calib & Q.C dan centang aitem pemeriksaan yang

akan dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek,klik save baru EXIT.

d. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts,water Blank level, Calibration

& Q.C, centang ke3nya, KLIK OK kemudian EXIT.

e. Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontroldan kalibrasi (kalibrasi dilakukan

jika faktornya tidak masuk).

2.) Pemeriksaan Pasien

a. Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

Worklist set up,disitu terdapat rak S buat pengerjaan

sampel cito,rak 1 sampai rak 4. Petugas melakukan

program dirak 1 masukan data pasien yang meliputi

nomor urut pasien,register,umur,status poli atau

ruangan,dan yang terakhir kita centang pemeriksaan

Glukosa,baru kita tekan save,Exit.

b. Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang kita buat tadi.


c. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah

kanan,muncul menu worklist centang dan juga centang

rak 1.

d. Petugas menekan klik Oke,Klik exit baru RUN.

e. Petugas menunggu hasilnya keluar sampai proses

selesai.

NILAI RUJUKAN

BSN : 70 – 105 mg / dl

GDA < 180 mg / dl

c.3.7 PEMERIKSAAN SGOT

IL.Test TM AST/GOT digunakan untuk kuantitatif invitro

penentuan diagnosa adanya GOT dalam serum manusia menggunakan

ILAB 300 dengan sistem Analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit

hati pada pasien.

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Tes warna enzimatik

4. Spesimen : Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri

5.2 Mengaktifkan Log On


a. Petugas menekan klik Log On

b. Petugas mengetik “User Id (ilab) dan “PASSWORD” (ilab)

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai alat stabil

dan siap dijalankan (tanda kuning dipojok kanan alat hilang)

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat dan reagen diletakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

5.4 Prosedur Pemeriksaan Sampel

1.) Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a. Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari freser

dan biarkan sampai suhu kamar kemudian dihomogenkan.

b. Petugas menuang control dan refil dicup sampel masing –

masing, control level 1 ditaruh di DIS urutan ke 1, refil G di

DIS urutan ke2 dan aquabides diletakkan di DIS paling atas

sendiri sebelah kanan.

c. Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu calib &

Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan dikontrol dan

dikalibrasi baru setelah itu klik Assign/Chek, klik save baru

EXIT.

d. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

wash cuvvetts, water Blank level, Calibration & Q.C, centang

ketiganya, KLIK OK kemudian EXIT.


e. Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan keluar

hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan jika faktornya

tidak masuk).

2.) Pemeriksaan pasien

a. Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu Worklist

set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan sampel cito, rak

1 sampai rak 4.

b. Petugas melakukan program dirak 1.

c. Masukan data pasien yang meliputi nomor urut pasien,

register, umur, status poli atau ruangan, dan yang terakhir

kita centang pemeriksaan SGOT, baru kita tekan save, Exit.

d. Petugas memasukan sampel pasien di rak 1 sesuai program

yang kita buat tadi.

e. Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,muncul

menu worklist centang dan juga centang rak 1 Petugas

menekan klik Oke, Klik exit baru RUN.

f. Petugas menunggu hasilnya keluar sampai proses selesai.

Nilai normal: Laki-laki : 0 – 37 U/l

Wanita : 0 – 31 U/l

c.3.8 PEMERIKSAAN SGPT

IL.Test TM ALT/ GPT digunakan untuk kuantitatif invitro

penentuan diagnosa adanya GPT dalam serum manusia menggunakan

ILAB 300 dengan sistem Analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit

hati pada pasien.


2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Tes warna enzimatik

4. Spesimen : Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log On

b. Petugas mengetik User Id (ilab) dan “PASSWORD” (ilab)

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai alat stabil

dan siap dijalankan (tanda kuning dipojok kanan alat hilang)

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat / reagen diletakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

5.4 Prosedur Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freser dan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.

b.) Petugas meletakan control dan refil dicup sampel

masing –masing,control level 1 ditaruh di DIS urutan ke


1, refil G di DIS urutan ke2 dan aqua bides diletakkan di

DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu calib

& Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan

dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek, klik save baru EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts, water Blank level, Calibration &

Q.C, centang ketiganya, KLIK OK kemudian EXIT.

e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontrol dan kalibrasi ( kalibrasi dilakukan jika

faktornya tidak masuk)

b. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu Worklist

set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan sampel cito, rak

1 sampai rak 4.

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data pasien

yang meliputi nomor urut pasien, register, umur, status poli

atau ruangan, dan yang terakhir kita centang pemeriksaan

SGPT, baru kita tekan save, Exit.

c.) Petugas memasukan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang kita buat tadi .

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

menu worklist centang dan juga centang rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke, Klik exit baru RUN.

f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai proses selesai.

Nilai normal : Laki-laki : 0 – 42 U/l


Wanita : 0 – 32 U/l

c.3.8 PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

IL.Test TM Trigliserida digunakan untuk kuantitatif in vitro

penentuan diagnostik adanya Trigliserida dalam serum manusia,

menggunakan ILAB 300 dengan sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis dan pengobatan

hiperlimidemia pada publikasi efek dari penyakit pada tes laboratorium

klinis penyebab meningkat dan menurunnya trigliserida.

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Warna Enzimatik

4. Spesimen : Serum/plasma

5. Prosedur :

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik.

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log ON

b. Petugas mengetik User Id (ilab) dan password “ILAB”

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil dan

siap dijalankan (tanda kuning dipojok kanan alat hilang)

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat / reagen taruh pada tempat

yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300


c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

5.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari freser

dan biarkan sampai suhu kamar kemudian dihomogenkan.

b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel masing –

masing,control level 1 ditaruh di DIS urutan ke 1, refil G di

DIS urutan ke2 dan aqua bides diletakkan di DIS paling atas

sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu calib &

Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan dikontrol dan

dikalibrasi baru setelah itu klik Assign/Chek, klik save baru

EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

wash cuvvetts,water Blank level, Calibration & Q.C, centang

ketiganya, KLIK OK kemudian EXIT.

e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan keluar

hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan jika faktornya

tidak masuk).

b. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu Worklist

set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan sampel cito, rak

1 sampai rak 4.

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data pasien

yang meliputi nomor urut pasien, register, umur, status poli

atau ruangan, dan yang terakhir kita centang pemeriksaan

Trigliserida, baru kita tekan save, Exit.


c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang dibuat tadi.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

menu worklist centang dan juga centang rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke, klik exit baru RUN.

f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya

selesai

Nilai normal : < 200 mg/dl

c.3.10 PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN

IL.Test TM Total protein digunakan untuk kuantitatif in vitro

penentuan diagnostik adanya Total protein dalam serum manusia,

menggunakan ILAB 300 dengan sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan untuk diagnosis dan pengobatan

penyakit hati dan ginjal serta gangguan metabolisme dan nutrisi

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Biuret

4. Spesimen : Serum/plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan

tombol power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log ON

b. Petugas mengetik User Id (ilab) dan password “ILAB”


c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil

dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat

hilang)

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat / reagen taruh pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara

meletakkan pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB

300

c. Menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

5.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freser dan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.

b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel

masing –masing, control level 1 ditaruh di DIS urutan

ke 1, refil G di DIS urutan ke2 dan aquabides di

letakkan di DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu calib

& Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan

dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek, klik save baru EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts, water Blank level, Calibration &

Q.C, centang ketiganya, KLIK OK kemudian EXIT.


e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan

jika faktornya tidak masuk).

b. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

Worklist set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan

sampel cito, rak 1 sampai rak 4.

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data

pasien yang meliputi no urut pasien, register, umur,

status poli atau ruangan, dan yang terakhir kita

centang pemeriksaan Total protein, baru kita tekan

save, Exit.

c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang dibuat tadi.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul menu worklist centang dan juga centang rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke, klik exit baru RUN.

f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya

selesai

Nilai normal : 6,4 – 8,3 g/dl

c.3.11 PEMERIKSAAN URIC ACID

IL.Test TM uric acid digunakan untuk kuantitatif in vitro penentuan

diagnostik adanya uric acid dalam serum manusia, menggunakan

ILAB 300 dengan sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan
Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis dan

pengobatan penyakit asam urat pada pasien

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Tes warna enzimatik

4. Spesimen :Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan

tombol power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log ON

b. Petugas mengetik User Id (ilab) dan password “ILAB”

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai

stabil dan siap dijalankan (tanda kuning dipojok kanan

alat hilang)

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat / reagen diletakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara

meletakkan pada posisi yang sudah tersedia pada

ILAB 300 stabil

5.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freserdan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.
b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel

masing –masing , control level 1 ditaruh di DIS

urutan ke 1, refil G di DIS urutan ke2 dan aquabides

di letakkan di DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

calib & Q.C dan centang item pemeriksaan yang

akan dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek, klik save baru EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts, water Blank level,

Calibration & Q.C, centang ke3nya , KLIK OK

kemudian EXIT.

e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan

jika faktornya tidak masuk).

b. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

Worklist set up, disitu terdapat rak S buat

pengerjaan sampel cito, rak 1 sampai rak 4

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data

pasienyang meliputi no urut pasien, register, umur,

status poliatau ruangan, dan yang terakhir kita

centang pemeriksaan Uric acid, baru kita tekan

save, Exit.

c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1

sesuai program yang dibuat tadi.


d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah

kanan,muncul menu worklist centang dan juga

centang rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke, klik exit baru RUN.

f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai

prosesnya selesai

Nilai normal : Perempuan : 2,5 -5,7 mg/dl

Laki-laki : 3,4- 7,0 mg/dl

c.3.12 PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL

IL.Test TM HDL cholesterol digunakan untuk kuantitatif in vitro

penentuan diagnostik adanya HDL choleterol dalam serum manusia,

menggunakan ILAB 300 dengan sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan LDL yang berhubungan dengan

peningkatan resiko penyakit jantung koroner.

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Tes warna enzimatik

4. Spesimen : Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik


b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan

tombol power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log ON

b. Petugas mengetik User Id (ilab) dan password “ILAB”

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil

dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat

hilang)

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat dan reagen diletakkan

pada tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara

meletakkan pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB

300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar

stabil

5.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freser dan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.

b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel

masing –masing,control level 1 ditaruh di DIS urutan

ke 1, refil G di DIS urutan ke2 dan aquabides di

letekkan di DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

calib & Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan


dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek,klik save baru EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts,water Blank level, Calibration &

Q.C, centang ke3nya, KLIK OK kemudian EXIT.

e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontrol dan kalibrasi (kalibrasi dilakukan

jika faktornya tidak masuk).

b. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

Worklist set up,disitu terdapat rak S buat pengerjaan

sampel cito,rak 1 sampai rak 4.

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data

pasien yang meliputi no urut pasien,register,umur,status

poli atau ruangan,dan yang terakhir kita centang

pemeriksaan HDL choleterol,baru kita tekan save,Exit.

c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang dibuat tadi.

d.) Petugasmenekan klik tombol RUN sebelah

kanan,muncul menu worklist centang dan juga centang

rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke,klik exit baru RUN.

f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya

selesai

Nilai normal : Laki – laki : 30 -75 mg/dl

Perempuan : 33- 92 mg/dl

c.3.13 PEMERIKSAAN LDL CHOLESTEROL


IL.Test TM LDL cholesterol digunakan untuk kuantitatif in vitro

penentuan diagnostik adanya LDL cholesterol dalam serum manusia,

menggunakan ILAB 300 dengan sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan LDL yang berhubungan dengan

peningkatan resiko penyakit jantung koroner.

2. Merk : Instrumentation Laboratory

3. Metode : Tes warna enzimatik

4. Spesimen : Serum / plasma

5. Prosedur Kerja

5.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan

tombol power pada bagian samping kiri alat

5.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log ON

b. Petugas mengetik “User Id ( ilab ) dan password “ILAB”

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil

dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat

hilang)

5.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat dan reagen diletakkan

pada tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara

meletakkan pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB

300
c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar

stabil

5.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freser dan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.

b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel

masing –masing, control level 1 ditaruh di DIS

urutan ke 1, refil G di DIS urutan ke2 dan aquabides

di letakkan di DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu

calib & Q.C dan centang item pemeriksaan yang

akan dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek, klik save baru EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts, water Blank level,

Calibration & Q.C, centang ke3nya, KLIK OK

kemudian EXIT.

e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontrol dan kalibrasi ( kalibrasi

dilakukan jika faktornya tidak masuk ).

b. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu Worklist

set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan sampel cito, rak 1

sampai rak 4.
b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data pasien

yang meliputi no urut pasien, register, umur, status poli atau

ruangan, dan yang terakhir kita centang pemeriksaan LDL

cholesterol, baru kita tekan save, Exit.

c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai program

yang dibuat tadi.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan, muncul

menu worklist centang dan juga centang rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke, klik exit baru RUN.

f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya selesai

Nilai normal : < 150 mg/dl

c.3.14 PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIRECT

IL.Test TM Direct bilirubin digunakan untuk kuantitatif in vitro

penentuan diagnostik adanya Direct bilirubin dalam serum manusia,

menggunakan ILAB 300 dengan sistem analyzer kimia kering.

1. Tujuan

Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis dan

pengobatan penyakit fungsi hati pada pasien

2. Metode : Instrumentation Laboratory

3. Spesimen : Serum / plasma

4. Prosedur Kerja

4.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan

tombol power pada bagian samping kiri alat

4.2 Mengaktifkan Log On


a. Petugas menekan klik Log ON

b. Petugas mengetik “User Id ( ilab ) dan password “ILAB”

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil

dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat

hilang)

4.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat dan reagen di letakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300 biar stabil

4.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freser dan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.

b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel

masing –masing ,control level 1 ditaruh di DIS urutan

ke 1 , refil G di DIS urutan ke2 dan aquabides di

letakkan di DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu calib

& Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan

dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek, klik save baru EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts, water Blank level , Calibration

& Q.C, centang ke3nya , KLIK OK kemudian EXIT.


e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontrol dan kalibrasi ( kalibrasi dilakukan

jika faktornya tidak masuk ).

4.5 Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

Worklist set up, disitu terdapat rak S buat pengerjaan

sampel cito, rak 1 sampai rak 4.

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data

pasien yang meliputi no urut

pasien,register,umur,status poli atau ruangan,dan

yang terakhir kita centang pemeriksaan Bilirubin direct

,baru kita tekan save, Exit.

c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang dibuat tadi.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul menu worklist centang dan juga centang rak 1.

e.) Petugas menekan klik Oke, klik exit baru RUN.

f.) Petugas menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya

selesai

Nilai normal : 0- 0,25 mg/dl

c.3.15 PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL

IL.Test TM Total Bilirubin digunakan untuk kuantitatif in vitro

penentuan diagnostik adanya Total Bilirubin dalam serum manusia,

menggunakan ILAB 300 dengan spectro fotometer

1. Tujuan
Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui diagnosi dan

pengobatan penyakit fungsi hati pada pasien

2. Metode : Instrumentation Laboratory

3. Spesimen : Serum / plasma

4. Prosedur Kerja

4.1 Menghidupkan Alat

a. Petugas memastikan UPS hidup dan bekerja baik

b. Petugas menghidupkan ILAB 300 dengan menekan tombol

power pada bagian samping kiri alat

4.2 Mengaktifkan Log On

a. Petugas menekan klik Log ON

b. Petugas mengetik “User Id ( ilab ) dan password “ILAB”

c. Petugas menunggu kurang lebih 30 menit sampai stabil

dan siap dijalankan ( tanda kuning dipojok kanan alat

hilang)

4.3 Memasukan Reagen

a. Petugas membuka cover alat dan reagen di letakkan pada

tempat yang telah disediakan

b. Petugas memasukkan dis reagen dengan cara meletakkan

pada posisi yang sudah tersedia pada ILAB 300

c. Petugas menutup kembali cover alat ILAB 300 biar stabil

4.4 Pemeriksaan Sampel

a. Pemeriksaan kontrol dan kalibrasi

a.) Petugas mengambil control level 1 dan refil G dari

freser dan biarkan sampai suhu kamar kemudian

dihomogenkan.
b.) Petugas menuang control dan refil dicup sampel

masing –masing ,control level 1 ditaruh di DIS urutan

ke 1 , refil G di DIS urutan ke2 dan aquabides

diletakkan di DIS paling atas sendiri sebelah kanan.

c.) Petugas menekan klik menu ROUTINE, pilih menu

calib & Q.C dan centang item pemeriksaan yang akan

dikontrol dan dikalibrasi baru setelah itu klik

Assign/Chek, klik save baru EXIT.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul wash cuvvetts,water Blank level , Calibration &

Q.C, centang ke3nya , KLIK OK kemudian EXIT.

e.) Petugas menunggu prosesnya sampai selesai dan

keluar hasil kontrol dan kalibrasi ( kalibrasi dilakukan

jika faktornya tidak masuk

b. Pemeriksaan pasien

a.) Petugas menekan klik menu ROUTINE,pilih menu

Worklist set up,disitu terdapat rak S buat pengerjaan

sampel cito,rak 1 sampai rak 4.

b.) Petugas melakukan program dirak 1 masukan data

pasien yang meliputi no urut pasien, register, umur,

status poli atau ruangan, dan yang terakhir kita

centang pemeriksaan Bilirubin total , baru kita tekan

save, Exit.

c.) Petugas memasukkan sampel pasien di rak 1 sesuai

program yang dibuat tadi.

d.) Petugas menekan klik tombol RUN sebelah kanan,

muncul menu worklist centang dan juga centang rak 1.


e.) Petugas menekan klik Oke, klik exit baru RUN.

Petugas menunggu hasilnya keluar sampai prosesnya

selesai

Nilai normal : 0 – 1,00 mg/dl

c.3.16 PEMERIKSAAN GDA STIK

Merupakan tes secara kualitatif untuk mendeteksi adanya kadar gula

dalam penderita

1. Tujuan : Untuk mendeteksi adanya kadar gula dalam penderita

2. Prosedur Kerja

2.1 Petugas mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan

memakai APD

2.2 Petugas menyiapkan alat

2.3 Petugas melakukan desinfeksi penderita dengan alcohol

70%

2.4 Petugas menusuk jari tengah penderita dengan autoclik

2.5 Petugas menghapus darah yang keluar pertama dengan

kapas kering

2.6 Petugas meneteskan darah pada alat Glucosure yang tadi

disiapkan

2.7 Petugas menunggu dan membaca hasil yang keluar

2.8 Petugas mencuci tangan sesudah mengerjakan sampel

Nilai Normal: 150 mg/dl

3.3.18 Pemeriksaan HbA1C

1. Prinsip

Pemeriksaan HbA1C merupakan pengukuran rata-rata konsentrasi

glukosa darah selama 3 bulan adalah suatu molekul hemogoblin

yang terikat dengan glukosa.


2. Tujuan

Pemeriksaan HbA1C untuk mengetahui apakah penyakit DM

(Diabetes Militus) pada pasien terkendali dengan baik atau tidak.

3. Alat

QUO-LAB

4. Bahan

Whole blood EDTA

5. Prosedur Kerja

5.1 Persiapan Alat

a. Nyalakan alat dengan menakan tombol ON, kemudian alat

dibiarkan warning up kurang lebih 10 menit.

b. Reagen dibiarkan dalam suhu ruang minimal selama 45

menit (tahan 10 jam pada suhu ruang)

5.2 Prosedur Pengerjaan

a. Scan BARCODE sampai muncul perintah INSERT NEW

CATRIDGE.

b. Ambil catridge baru, buka foil, masukkan ke alat QUO-

LAB.

c. Tunggu sampai muncul perintah INSERT REAGENT.

Setelah muncul, ambil gotri pada catridge ditusuk

menggunakan stik sampai masuk ke dalam reagen.

d. Tunggu sampai muncul RE HIDRATING REAGENT,

setelah itu muncul perintah INSERT SAMPLE

e. Masukkan sampel menggunakan stik dengan cara

menotolkan reagen pack pada darah yang diperiksa pada

bagian ujung stik yang berbentuk seperti tongkat.


f. Masukkan stik ke dalam catridge, patahkan stik,

CUMBER ditutup.

g. Tunggu selama 3-4 menit

h. Tekan tombol skip 2 kali untuk pembacaan hasil

Interpretasi Hasil

Harga normal adalah 4 – 6,5%

5.2.1 Pemeriksaan Elektrolit

1. Prinsip

Dasar pengukurannya adalah interaksi pergerakan ion - ion bebas

dalam sampel dengan bahan sensor aktif.Setiap elektroda

mempunyai membrane ion selektif.Dimana elektroda reference

mempunyai konsentrasi larutan yang diketahui dan

stabil.Sedangkan elektroda indicator mempunyai konsentrasi

larutan yang tidak diketahui.

2. Tujuan

Untuk mengetahui kadar elektrolit Natrium, Kalium, dan Klorida

dalam darah.

3. Alat

JOKOH EX-D

4. Bahan

Serum

5. Prosedur

5.1 Persiapan Alat


a. Pastikan semua alat elektroda, larutan standard 1 dan

standard 2, tempat pembuangan limbah, dan kertas printer

mencukupi dan terpasang dengan baik.

b. Lakukan kalibrasi alat secara manual dan pastikan

kalibrasi berjalan dengan baik.

c. Lakukan prosedur pencucian alat.

d. Laukan OC harian.

5.2 Pengerjaan Sampel

a. Masukkan bahan pemeriksaan pada cup sampel (volume >

150 UL).

b. Tekan tombol LAT (lampu indicator berwarna merah).

Kemudian akan muncul

a.) Pull Up

b.) Nozzle Lever

c. Pilih menu Nozzle Lever, nozzle akan keluar.

d. Pada layar akan muncul pesan

** INT. ** < Blood >


ID :
Seq. No (0001)
Meas. : STAT INT. : Small

e. Masukkan PROBE SAMPLE ke dalam cup sampel yang

yang telah berisi serum.

f. Isi ID sampel pemeriksaan, kemudian tekan tombol MEAS.

g. Alat akan running (lampu indicator menyala warna hijau).

h. Hasil pemeriksaan akan terprin secara otomatis.

Interpretasi Hasil

Harga normal : Kalium : 135 – 155 MMOL / L


Natrium : 3,6 – 5,5 MMOL / L

Klorida : 95 – 108 MMOL / L

5.2.1 Pemerikasaan T3 dan T4

1. Tujuan

Untuk mengetahui kadar konsentrasi hormon T3 dan T4 dalam darah

sebagai bentuk pemantauan pengobatan penyakit tiroid.

2. Prinsip

Modifikasi dari prinsip ELISA yang hanya pembacaannya berdasarkan

fluoresensi.Adapun prinsip dari elisa yaitu : “Supaya terjadi suatu reaksi

warna pada elisa, maka dibutuhkan suatu antibodi yang dilabel enzim,

dan substrat yang diberi indikator warna yang dikenal dengan kromogen”.

3. Alat

Mini Vidas

4. Bahan

1) Serum

2) Reagen 1 T3, Reagen 2 T3

3) Reagen 1 T4

5. Prosedur Kerja

5.1 Persiapan Alat

a. Sambungkan UPS pada listrik. Nyalakan UPS.

b. Tekan tombol on/off yang terdapat pada bagian  belakang alat.

c. Alat akan melakukan warming up kurang lebih 10 menit.

d. Setelah selesai, pada layar akan muncul menu utama sebagai

berikut :

a. START SECTION
b. STATUS SCREEN
c. MASTER LOT
MENU
d. RESULTS MENU
e. Pilih “STATUS SCREEN” untuk masuk pada program

pemeriksaan.

f. Lakukan kalibrasi alat dan pastikan kalibrasi dengan baik.

5.2 Pengerjaan Sampel T3

a. Biarkan cup T3 yang berisi reagen 1 dalam suhu ruang. Kemudian

tambahkan 75 mikroliter serum penderita.

b. Tambahkan 75 mikroliter reagen 2 T3

c. Inkubasi selama 8 menit dalam suhu ruang.

d. Pipet dan masukkan campuran tersebut sebanyak 75 mikroliter ke

dalam strip T3. Kemudian inkubasi selama 13 menit dalam suhu

ruang.

5.3 Pengerjaan Sampel T4

a. Biarkan cup T3 yang berisi reagen 1 dalam suhu ruang.

b. Kemudian tambahkan 10 mikroliter pada cup serum penderita.

c. Homogenkan kurang lebih 8 kali.

d. Dipipet dan masukkan ke dalam strip T4.

e. Inkubasi 10 menit pada suhu ruang.

5.4 Pengerjaan Alat

a. Pilih menu STATUS SCREEN, pilih section A atau B pilih yang

available.

b. Masukkan reagen strip T3 atau T4 ke posisi yang dikehendaki

dengan sempurna.

c. Masukkan strip STR dan SPR T3 atau T4 yang sesuai ke dalam

blok.
d. Tutup SPR “Compartment Door” dan STR “Strip Tray Cover”.

e. Pilih main menu, pilih START SECTION, lalu pilih section yang

dikendaki A atau B.

f. Isi ID sampel , tombol enter.

g. Pada layar tampak “STARTING SECTION PLEASE WAIT”, maka

alat mulai pemeriksaan.

Interpretasi Hasil

Nilai normal pemeriksaan T3 dan T4 adalah 0,8 – 2 g/ml.

5.5 PEMERIKSAAN IMUNOLOGI

3.4.1 Pemeriksaan Widal Slide

1.) Tujuan

Untuk mendeteksi antibodi salmonella dalam serum pederita.

2.) Prinsip

Antibodi salmonella dalam serum penderita bereaksi dengan antigen

salmonella dalam reagen membentuk reaksi yang dapat dilihat berupa

adanya aglutinasi.

3.) Alat

Mikropipet, yellow tip 20 mikroliter, obyek glass, pengaduk

4.) Bahan

a. Serum

b. Reagen antigen salmonella O

c. Reagen antigen salmonella H

d. Reagen antigen salmonella Paratyphi A

e. Reagen antigen salmonella Paratyphi B

5.) Prosedur Kerja

5.1 Siapkan alat dan sampel pemeriksaan.


5.2 Teteskan masing-masing 1 tetes reagen antigen salmonella O,

salmonella H, salmonella Paratyphi A, dan salmonella Paratyphi

B ke obyek glass.

5.3 Tambahkan masing-masing 20 mikroliter serum.

5.4 Diaduk dengan menggunakan stik pengaduk dan dilebarkan.

5.5 Dirotator atau dihomogenkan selama 1 menit.

5.6 Lakukan pengamatan mikroskopis untuk melihat ada atau

tidaknya aglutinasi.

Interpretasi Hasil

a. Negatif adalah tidak ada aglutinasi pada sediaan.

b. Positif adalah terbentuknya aglutinasi pada sediaan.

a.) Jika pencampuran 20 mikroliter serum dan 1 tetes antigen

terjadi aglutinasi kecil, maka titernya adalah 1 : 80.

b.) Jika pencampuran 20 mikroliter serum dan 1 tetes antigen

terjadi aglutinasi sedang, maka titernya adalah 1 : 160.

c.) Jika pencampuran 20 mikroliter serum dan 1 tetes antigen

terjadi aglutinasi besar, maka titernya adalah 1 : 320.

3.4.2 Pemeriksaan HbsAg

1.) Tujuan

a. Untuk mengetahui adanya antigen virus hepatitis B dalam sampel

serum atau plasma pasien.

2.) Prinsip

Menggunakan rapid tes dengan prinsip serum atau plasma yang

diteteskan pada bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah

dilapisi dengan anti HBs (antibodi). Campuran ini selanjutnya akan

bergerak sepanjang strip membran untuk berikatan dengan antibodi


spesifik pada daerah tes (T), sehingga akan menghasilkan garis warna

merah.

3.) Alat

Rapid tes HbsAg

4.) Bahan

Serum atau plasma

5.) Prosedur

5.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan memakai

APD.

5.2 Siapkan alat dan sampel pemeriksaan.

5.3 Ambil strip tes HbsAg, buka bungkus dan masukkan strip tes ke

dalam cup serum dengan posisi vertikal.

5.4 Tunggu sampai urin membasahi batas garis kertas sampel pada

strip tes HbsAg. Apabila sudah naik sampai batas garis, segera

di keluarkan dari cup serum.

5.5 Biarkan selama 10 – 15 menit pada suhu ruang.

5.6 Lakukan pembacaan hasil.

Interpretasi Hasil

a. Positif : terbentuk 1 garis merah pada zona kontrol (C).

b. Negatif : terbentuk 2 garis merah pada zona kontrol dan

garis tes (T).

c. Invalid : tidak terbentuk garis merah pada kedua zona

control (C) maupun (T).

3.4.3 Pemeriksaan IgG / IgM Salmonella

Merupakan test secara kualitatif untuk mendeteksi adanya penyakit typus


1.) Prinsip

Determinasi IgM antibody Salmonella Typhi di dalam specimen serum

atau plasma. Antigen bakteri Salmonella Sp akan bereaksi dengan

antibody dalam serum terbentuk aglutinasi.

2.) Tujuan

Untuk mendeteksi adanya antibody Salmonella Sp terhadap infeksi

penyakit typus dalam plasma atau serum penderita.

3.) Prosedur Kerja

3.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan memakai

APD

3.2 Menampung sampel pada cup sampel yang bersih dan kering

3.3 Mengambil satu strip IgG / IgM Salmonella, tunggu sampai

temperature ruang

3.4 Membuka bungkus dan meneteskan satu tetes serum pada

rapid, kemudian ditambah dua tetes buffer.

3.5 Inkubasiselama 10 - 15 menit, maksimal pembacaan 25 menit.

3.6 Mencuci tangan sesudah mengerjakan sampel.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : terdapat 1 garis pada strip

Positif (+) : terdapat 2 garis pada strip (IgG / IgM Salmonella)

3.5.1 Pemeriksaan Anti HCV

Merupakan test secara kualitatif untuk mendeteksi adanya antigen dari

Hepatitis C dalam plasma / serum penderita.

1.)Tujuan

Untuk mendeteksi adanya antigen dari hepatitis c survace dalam

plasma atau serum penderita

2.) Prinsip
Pemeriksaan antiHCVrapid adalah Screanning Rapid

Immunokromatografi untuk mendeteksi antibody HCV. Sampel akan

mengalir karena adanya penyerapan, dan berikatan dengan colloid

gold conjugate yang terdapat pada daerah sampel. Jika sampel

mengandung antibody terhadap HCV maka akan terbentuk complex

antibody/antigen/conjugate, sehingga akan terbentuk garis berwarna di

daerah test. Apabila tidak terdapat antibody HCV di dalam sampel

maka akan timbul warna di daerah garis test.

3.)Alat

a. Centrifuge

b. Cup/botol penampung serum

c. Mikropipet

d. Yellow tip

e. Tissue

Reagensia :

a. Smart HCV Rapid Test

b. Sampel : serum / plasma

4.)Prosedur kerja

4.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan memakai

APD

4.2 Menampung sampel pada cup sampel yang bersih dan kering

4.3 Meneteskan spesimen serum sebanyak 3 tetes

4.4 Menunggu sampai 10-15 detik

4.5 Membaca hasil maksimal 25 menit

4.6 Mencuci tangan sesudah mengerjakan sampel.

Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : terdapat 1 garis pada strip

Positif (+) : terdapat 2 garis pada strip

4.6.1 Pemeriksaan Anti HAV

Merupakan test secara kualitatif untuk mendeteksi adanya antigen dari

hepatitis A dalam plasma / serum penderita

1.) Tujuan

Untuk mendeteksi adanya antigen dari hepatitis A survace dalam

serum / plasma penderita

2.) Prosedur Kerja

2.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan memakai

APD

2.2 Menampung sampel pada cup sampel yang bersih dan kering

2.3 Mengambil satu strip Anti HAV, tunggu sampai temperature

ruang

2.4 Membuka bungkus dan meneteskan satu tetes serum pada

rapid, kemudian ditambah 8 tetes buffer.

2.5 Menunggu 10-15 menit

2.6 Membaca hasil setelah 5 menit (pembacaan tidak boleh

melebihi 10 menit)

2.7 Mencuci tangan sesudah mengerjakan sampel.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : terdapat 1 garis pada strip

Positif (+) : terdapat 2 garis pada strip

T1 = Ig G

T2 = Ig M
2.7.1 Pemeriksaan NARKOBA

Test narkoba THC, AMP, MET, MOR, BZO merupakan test secara

kualitatif untuk mendeteksi metabolisme AMP, MET, MOR, THC, BZO

dalam urine.

1.) Tujuan

Untuk mendeteksi metabolisme AMP, MET, MOR, THC, BZO dalam

urine

2.) Prosedur Kerja

2.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan

memakai APD

2.2 Menampung urine pada botol penampung urine yang

bersih dan kering

2.3 Mengambil satu strip AMP, MET, MOR, THC, BZO

2.4 Tunggu sampai temperature ruang

2.5 Membuka bungkus dan teteskan tiga tetes urine pada

sumur rapid AMP, MET, MOR, THC, BZO.

2.6 Menunggu 10-15 menit

2.7 Mencuci tangan sesudah mengerjakan sampel.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : terdapat 2 garis pada strip

Positif (+) : terdapat 1 garis pada strip

3.4.7. Pemeriksaan Kehamilan Plano Test

Merupakan test secara kualitatif untuk mendeteksi adanya hormonHCG

dalam urine

1.) Tujuan

Untuk mengetahui apakah di dalam urine terdapat hormone HCG atau

tidak
2.) Prinsip

Merupakan suatu strip yang terdiri dari bantalan penyerap spesimaen,

membrane dan bantalan sisa reaksi. Bantalan penyerap specimen

mengandung antibiotic monoclonal.Mouse anti-HCG yang

terkonjugasi dengan zat warna colloida gold. Zona test pada daerah

membran diikat dengan antibody gold anti strip HCG dan zona control

dengan goat abti Mouse IgG.

Selama pengetesan, specimen urine dihisap oleh bnatalan penyerap

specimen dan mengalir melintasi daerah membrane sampai

memncapai bantalan penyerap sisa reaksi dengan gaya kapiler.

Dalam bantalan penyerap specimen, HCG dalam specimen urine

akan diikat oleh goat conjugate, membentuk kompleks, kemudian

bergerak menuju daerah membrane. Antibody goat anti-HCV yang

terikat pada zona test akan menangkap kompleks tersebut,

membentuk sebuah garis berwarna merah muda yang menunjukkan

adanya HCG dalam specimen urine. Tidak terbentuknya garis pada

zona test tersebut menunjukkan tidak adanya HCG dalam specimen

urine tersebut. Sebuah garis merah muda pada control menunjukkan

bahwa “oncoproube strip” berfungsi baik.

3.) Alat dan bahan

One made unn

4.) Prosedur kerja

4.1 Mencuci tangan sebelum mengerjakan sampel dan memakai

APD

4.2 Menampung urine pada botol penampung urine yang bersih dan

kering
4.3 Mengambil satu strip Plano test, tunggu sampai temperature

ruang

4.4 Membuka bungkus dan masukkan dalam specimen urine secara

vertical (urine jangan sampai melebihi tanda batas pada strip)

4.5 Menunggu1 - 2 menit

4.6 Mencuci tangan sesudah mengerjakan sampel.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : terbentuk 1 garis merah pada control

Positif (+) : terdapat 2 garis merah (control dan test)

Invalid : tidak terbentuk garis di bagian control

3.4.8 Pemeriksaan DHF

1.) Metode : Imunokromatografi

2.) Tujuan

Dengue IgG/IgM Test adalah uji diagnostic in vitro cepat berdasarkan

pengujian imunokromatografi.Perangkat ini dirancang untuk

mendeteksi antibody IgG/IgM terhadap virus dengue dalam serum,

plasma atau darah utuh manusia.

3.) Prinsip

Dengue IgG/IgM test adalah sebuah pengujian imunokromatografi.

Selama sampel uji mengalir melalui membrane setelah penambahan

cleaning buffer, konjugat koloid emas bewarna dari antigen virus

dengue rekombinan berikatan kompleks dengan antibody dengue

(IgG/IgM) dalam sampel. Kompleks ini bergerak lebih jauh pada

membran kedaerah uji yang kemudian dimobilisasi oleh antibodi

spesifik-IgG manusia monoclonal dan anti-IgM manusia monoclonal.

Kompleks tersebut bereaksi dengan antibody spesifik anti-IgG


manusia monoclonal dan antibody spesifik anti-IgM manusia

monoclonal yang dilapisi pada membrane. Pita bewarna merah muda-

ungu pada daerah uji menunjukkan hasil positif.Tidak munculnya pita

bewarna pada daerah uji menunjukan hasil negative.

4.) Alat

Pipet tetes, Dengue Rapid Test

5.) Reagensia

Dengue Rapid Test, Buffer

6.) Prosedur

a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

b. Mengeluarkan test card dari tempatnya dan meletakkannya pada

permukaan yang datar

c. Memipet serum sebanyak 10µI kedalam test card

d. Menambahkan buffer sebanyak 3-4 tetes

e. Mendiamkan pada suhu ruang selama 15-20 menit

f. Membaca hasil setelah 15-20 menit. Hasil negative harus

dikonfirmasikan setelah 30 menit. Jangan baca hasil setelah 30

menit.

Interpretasi hasil

1) IgM Positif : Terdapat 2 garis pada strip . 1 pada zona control dan

1 pada zona Ig M

2) IgM dan IgG Positif : Terdapat 3 garis pada strip . 1 pada zona

control, 1 pada zona IgM dan 1 pada zona IgG.

3) IgG Positif : Terdapat 2 garis pada strip . 1 pada zona control dan

1 pada zona IgG.

4) Negative : Terdapat 1 garispada strip.


6.1 PEMERIKSAAN PARASIT

6.1.1 Pemeriksaan FL ( Feses Lengkap )

Pemeriksaan makroskopik (dapat dilihat dengan mata telanjang :

konsistensi, warna, darah, lender ). Adanya darah dan lender

menandakan infeksi yang harus segera diobati, yaitu infeksi karena

amuba atau bakteri Shigella. Pemeriksaan mikroskopik ( hanya dapat

dilihat melalui mikroskop : leukosit, eritrosit, epitel, amilum, telur

cacing dan amuba ). Adanya amuba menandakan adanya infeksi

saluran cerna terhadap amuba tersebut, dan adanya telur cacing

menandakan harus diobatinya pasien dari infeksi parasit tersebut.

A. Makroskopis

1. Prinsip

Warna, keadaan dan konsistensi faeces merupakan suatu

indikasi bahwa feses tersebut patologis atau tidak. Dengan

mengamati hal-hal tersebut maka dari kita dapat mengetahui

sifa patologis dari faeces tersebut.

2. Tujuan

Untuk mengetahui warna, keadaan serta konsistensi dari

faeces.

1. Alat

Botol Penampung

3. Bahan

Faeces

4. Prosedur Kerja
Sampel diamati mengenai :

1. Warna (Kuning, abu-abu coklat, hitam ).

2. Bau ( busuk, khas ).

3. Konsistensi ( padat / keras, lembek, cair ).

4. Lendir ( sambil diaduk dengan lidi agar diketahui .ada

tidaknya lendir ).

5. Darah

B. Mikroskopis

1. Prinsip

Membuat preparat dari sampel faeces dengan menambahkan

eosin sebagai pewarna, kemudian diamati dibawah mikroskop

dengan pembesaran objektif 40×

2. Tujuan

Untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri dan parasit pada

faeces pasien.

3. Alat

Obyek glass, Cover glass, Pipet tetes, Mikroskop, lidi.

4. Reagensia

Eosin

5. Prosedur Kerja

a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

b. Teteskan 1-2 tetes eosin pada obyek glass.

c. Dengan menggunakan lidi, ambil sedikit sampel faeces

pada botol penampung kemudian ratakan pada obyek

glaasss yang telah ditetesi eosin.

d. Tutup preparat dengan cover glass.


e. Amati preparat dibawah mikroskop dengan pembesaran

lensa obyektif 40 ×

f. Laporkan hasil yang ditemukan

Pelaporan Hasil

Untuk pemeriksaan mikroskopis dilaporkan mengenai eritrosit,

leukosit, bakteri, serat makanan, Trichomonas, amuba dan jamur.

Contoh pelaporan hasil :

Nama : Ny. Muda

Alamat : Mojokerto

Hasil :

Makroskopis : Warna : kuning

Bau : khas

Konsistensi : lembek

Darah : (-) / negatif

Lendir : (-) / negative

Mikroskopis : Eritrosit : 0-1

Leukosit : 0-1

Bakteri : (-) / negative

Serat makanan : (+) / positif

Trichomonas : (-) / negatif


Amuba : (-) / negatif

Jamur :(-) / negative

6.2 PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

6.2.1 Pemeriksaan TCM

1. Tujuan

Untuk mendeteksi adanya kuman mycobakterium tuberculosis dan

kepekaannya terhadap rifampicin dengan menggunakan GeneXpert

MTB/RIF

2. Prinsip

Bakteri dalam sputum dilisiskan dan DNA spesifik M.TB diamplifikasi

jutaan kali dengan Real Time Polymerase Chain Reaction. Primer dalam

assai Xpert MTB/RIF memperbanyak bagian dari gen rpoB yang

mengandung 81 pasangan basa “ core ’’. probes dapat membedakan

conserved wild-type sequence dan mutasi pada core yang berhubungan

dengan resistensi terhadap RIF.

3. Metode : Deteksi DNA dengan real time PCR

4. Specimen : Sputum

5. Prosedur Kerja

a. Hidupkan alat GeneXpert

b. Menghidupkan komputer

c. Pada tampilan komputer klik 2 kali icon “ shorctcut” GeneXpert Dx

dengan menggunakan nama pengguna dan kata sandi .


6. Prosedur Pengerjaan

a. Menandai catridge dengan identitas sampel

b. Memmasukkan sputum pada wadah sputum yang tidak bocor

c. Membuka tutup wadah sputum , dan menambahkan reagen

dengan perbandingan 1:2

d. Mengkocok sampai homogen kemudian di biarkan selama 5 menit

pada suhu kamar dan di kocok kembali lalu dibiarkan selama 10

menit.

7. Penyiapan Catridge

a. Menghisap sampel dengan menggunakan alat steril sampai miniscus

diatas tanda minimum 2 ml.

b. Membuka tutup catridge dan memasukkan sampel kedalam ruang

catridge Xprert MTB/RIF.

8. Uji dengan alat GeneXpert

a. Klik “ CREATE TEST” pada tampilan.

b. Barcode pada catridge Xpert MTB/RIF

c. Mengisi identitas ( Assay,Reagen Lot ID,Catridge SN,and

Expiration Date. Pastikan identitas benar dan akan muncul “

View Result” kemudian Klik “ Start Test” ketik kata sandi

d. Bila lampu hijau berkedip masukkan catridge, tutup pintu

modul.

e. Menunggu sampai hasil keluar

9. Interprestasi Hasil
a. Klik “ VIEW RESULTS “ tampak view results.

b. Apabila perangkat lunak melaporkan “ Error “ dengan

menggunakan contoh uji yang telah diolah dan catridge yang

baru.

c. Laporkan “ tidak ditemukan MTB” atau “ ditemukan MTB”

d. Untuk uji resistensis rifampicin hasil dilaporkan “ ditemukan

resisten Rifampicin “ atau “ tidak ditemukan Rifampicin”.

e. Print hasil .

6.3 PEMERIKSAAN URINALISIS

6.3.1 Pemeriksaan urin Stick carik Celup

1. Tujuan

Untuk mengetahui zat-zat atau parameter yang bisa mengindikasikan

suatu penyakit.

3. Prinsip

Apabila dalam urine mengandung zat yang diperiksa, maka zat tersebut

akan bereaksi dengan reagen yang terdapat didalam stick dan hasil dapat

diperhatikan atau diamati dengan terjadinya perubahan warna pada stick.

4. Alat dan Bahan

a. Combostick R-300

b. Tissue

c. Tabung Reaksi

d. Urine

e. Reagen strip

5. Prosedur Kerja :
a. Kocok Urin, kemudian tunag 10 ml urin ke dalam tabung

sentrifuge.

b. Celupkan kira-kira 10 detik reagen strip ke dalam tabung sampai seluruh

reagen pada strip tercelup.

c. Reagen strip diangkat, tiriskan pada kertas tissue dengan posisi vertikal.

d. Pembacaan strip pada alat, kemudian setelah hasil keluar dicatat pada

buku pemeriksaan UL ( Urine Lengkap ).

Kimia Urine :

1) BJ : 1.003 – 1.030

2) pH Normal :6–8

3) Glukosa Normal : Negatif

4) Keton Normal : Negatif

5) Protein Normal : Negatif

6) Bilirubin Normal : Negatif

7) Urobilinogen : Hanya ditulis normal atau

abnormal, umumnya normal

8) Urobilin Normal : Negatif

9) Leukosit Normal : Negatif

10) Blood Normal : Negatif

11) Nitrit Normal : Negatif

Anda mungkin juga menyukai