Anda di halaman 1dari 12

EKOSISTEM

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Kapita Selekta Biologi I

Disusun oleh:

Asih Eriswanti : 2119110002

Elma Sri Nurhayat : 21191100

Ita Millati Mustaqiem : 2119110039

Rita Rosmawati : 21191100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH

TA. 2011/2012
STANDAR KOMPETENSI:

1. Menganalisis hubungan antara komponen, ekosistem, perubahan materi dan energi, serta
peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

KOMPETENSI DASAR:

1.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energy dan daur biogeokimia
serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan
1.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan atau
pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

INDIKATOR:

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:

1.1 Menguraikan komponen ekosistem tertentu


1.2 Mendeskripsikan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta biotic dan biotic
lainnya
1.3 Menganalisis jika terjadi ketidakseimbangan hubungan antarkomponen (karena factor
alami dan akibat perbuatan manusia)
Faktor abiotik
Berdasarkan sifanya
Faktor biotik

Komponen penyusun Komponen autotrop


ekosistem Berdasarkan fungsinya
Komponen heterotrof
Antar organisme Penguraian

Antar populasi
Interaksi antar komponen
Antar komunitas

Antar komponen biotic dengan biotik

Suksesi primer
Suksesi
Suksesi sekunder

Ekosistem darat

Macam-macam ekosistem Ekosistem Air Tawar


Ekosistem Air Laut

EKOSISTEM
Piramida Jumlah
Piramida Ekologi
Piramida Biomassa

Piramida Energi

Rantai pemangsa

Rantai parasit
Rantai Makanan
Rantai saprofit

Rantai Makanan dan tingkat trofik

Siklus Nitrogen

Siklus Fosfor
Siklus Biogeokimia
Siklus Karbon dan oksigen

Siklus Sulfur

Perubahan lingkungan karena faktor alam


Perubahan Lingkungan
Perubahan karena campur tangan Manusia
A. PENGERTIAN EKOSISTEM

Pengertian ekosistem adalah suatu komponen ekologi yang berbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisah antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

B. KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM

Komponen penyusan ekosistem berdasarkan sifatnya :

a. Faktor biotik
Biotik istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen
biotik adalah suatu komponen yang suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).

b. Faktor abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau
subtrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

Faktor yang mempengaruhi abiotik :

 Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme
untuk hidup.

 Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari merupakan unsur vital
yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produser untuk fhotosintesis.

 Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.

 Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.

 Ketinggian
Ketinggian tempat menetukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian
yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

 Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembaban juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.

 Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula.

Faktor yang mempengaruhi biotik :

 Individu
Individu merupakan organisme tunggal, seperti seekor tikus, kucing, sebatang pohon jambu,
sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.

 Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.

 Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada waktu dan daerah tertentu
yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Komponen penyusan ekosistem berdasarkan fungsinya :

a. Komponen autotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu membuat / mensintesis makanan sendiri yang berupa
bahan anorganik dengan energi seperti cahaya matahari dan energi kimia. Komponen autotrof
berfungsi sebagai produser, contohnya tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai
makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof
adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

c. Pengurai
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme mati. Contohnya jamur dan bakteri.

C. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN

 Interaksi antarorganisme
Semua makhluk hidup sealalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan
selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu
populasinya atau individu dari populasi lain.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat
tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya :
antara capung dan sapi.

b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat,
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa. Contoh : singa dengan mangsanya, misalnya kijang dan rusa,
katak dengan tikus.

c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antara organisme bila salah satu organisme hidup dan
berkembang pada organisme hlain dengan mengambil makanan dari organisme lain itu
sehingga bersifat merugikan inangnya. Contohnya : plasmodium dengan manusia.

d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam
bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan
dan spesies lainnya tidak dirugikan contohnya : anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya, bakteri rhizobium yang hidup pada bintil akar
tanaman kacang-kacangan.

 Interaksi antar populasi


Antar populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak
langsung. Contoh interaksi antar populasi adalah sbb:
Alelopati merupakan interaksi antar populasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, disekitar pohon walnut jarang-jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik.
Kompotensi merupakan interaksi antar populasi, bila antar populasi terdapat kepentingan yang
sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan.

 Interaksi antar komunitas


Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi
 Interaksi antar komponen biotik dan abiotik
Interaksi antar komponen biotik dan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antar organisme
dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi,
di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik serta siklus
materi.

D. SUKSESI

 Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan asal
terbentuk habitat baru.

 Suksesi sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara alami
maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total habitat organisme sehingga dalam
komunitas tersebut subtrat dan kehidupan awal masih ada. Contoh : gangguan alami
misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti
penebangan hutan.

E. MACAM-MACAM EKOSISTEM
Di dalam bumi ada bermacam-macam ekosistem, secara garis besar ekosistem di bedakan
menjadi :

1. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma,
yaitu sebagai berikut :

1) Bioma gurun
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis khatulistiwa) yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah
hujan rendah.

2) Bioma padang rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-
cirinya adalah vurah hujan kurang lebih 25-30cm pertahun dan hujan turun tidak
teratur.

3) Bioma hutan basah


Bioma hutan basah terdapat di daerah tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya adalah curah
hujan 200-225cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda
antara satu dengan yang lainnya, tergantung letak geografisnya.

4) Bioma hutan gugur


Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin,
semi,panas,dan gugur)

5) Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.

6) Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara
dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.

2. Ekosistem air tawar


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Ekosistem air tawar di bagi menjadi :

o Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luas.

o Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.

3. Ekosistem air laut


Ekosistem air laut di bedakan atas lautan, pantai, dan terumbu karang

1) Laut
Habitat laut di tandai oleh selinitas yang tinggi dengan ion terutama di daerah laut
tropik, karena sushunya tinggi dan penguapan besar.

2) Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan denagn ekosistem laut, darat, dan daerah
pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut.

3) Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estruasi sering
dipengaruhi oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
4) Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas khusus yang terdiri
dari karang batu dan organisme-organisme lainnya.

F. PIRAMIDA EKOLIGI
Struktur trofik pada ekosistem dapat di sajikan dalam bentuk piramida ekologi, ada tiga jenis
piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

1. Piramida jumlah
Organisme dalam tiap tingkat trofik dapat di sajikan dalam piramida jumlah. Organisme
di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat
trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.

2. Piramida biomassa
Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan
aliran energi dalam ekosistem. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan
perpaduan masa seluruh organisme di habitat tertentu .

3. Piramida energi
Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi
dalam ekosistem.

G. RANTAI MAKANAN
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederatan
organisme yang makan dan yang di makan.

 Rantai pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produser. Rantai
pemangsa di mulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumer I, di lanjutkan
dengan hewan karnivor yang memangsa herbivor sebagai konsumer ke 2, dan berakhir
pada hewan pemangsa karnivor maupun herbivor sebagai konsumer ketiga.

 Rantai parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.
Contoh : organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan tanaman benalu.

 Rantai saparofit
Rantai saparofit dimulai dari organisme mati sampai organisme pengurai
H. SIKLUS BIOGEOKIMIA
1. Siklus Nitrogen ( N 2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer yaitu 80 % dari udara. Tumbuhan memperoleh
nitrogen dari dalam tanah berupa ammonia ( NH 3), ion nitrit dan ion nitrat. Nitrogen yang
diikat biasanya dalam bentuk ammonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan
yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit yaitu Nitrosomonas
dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.
Selanjutnya oleh bakteri dinetrifikasi, nitrat diubah menjadi ammonia kembali, dan
ammonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus
nitrogen akan berulang dalam ekosistem.

2. Siklus Fosfor
Di alam fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfor organic (pada tumbuhan
dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organic dari hewan
dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer menjadi fosfat anorganik dan larut di
air tanah. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu
dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut yang
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi, siklus ini berulang terus menerus.

3. Siklus Karbon dan Oksigen


Karbondioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan
menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk
berespirasi. Di ekosistem air, pertukaran karbondioksida dengan atmosfer berjalan secara
tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan
terurai menjadi ion bikarbonat. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, karbon dioksida
yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang
dengan jumlah karbon dioksida di air.

4. Siklus Sulfur
Sebagian besar sulfur tersimpan dalam batuan bumi. Sulfur yang ada di atmosfer secara
alami berasal dari sumber gas belerang dan dari letusan gunung berapi berupa hydrogen
sulfide dan aktifitas mikroorganisme anaerob di rawa-rawa. Sulfur dioksida yang ada di
atmosfer bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida. Produk ini akan bereaksi
dengan air di uadara akan jatuh membentuk hujan asam.
I. PERUBAHAN LINGKUNGAN
1. Perubahan Karena Campur Tangan Manusia
Perubahan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan
pemukiman, dll. Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air
akibatnya daya dukung hutan menjadi berkurang. Pembangunan pemukiman pada daerah yang
subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan papan. Semakin padat populasi manusia,
lahan yang semula produktif menjadi kurang produktif

2. Perubahan Lingkungan Karena Factor Alam


Perubahan lingkungan karena factor alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam
seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organism di
hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan disekitarnya rusak.
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri Istamar, dkk.

2007. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

2007. Mengenal Ekosistem. Bogor: Surba Indah Mandiri

Anda mungkin juga menyukai