Anda di halaman 1dari 11

MODUL 5

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN


Dosen Pengampu :
Bernardus Wishman Siregar, S.E, M.E

Materi : Capaian Pembelajaran :

OJK ; peran dan fungsi dalam kegiatan bank dan lembaga Mahasiswa mampu memahami dan
keuangan. menganalisis bagaimana peran OJK dalam
melaksanakan tugasnya yaitu menjaga bank
Pembahasan dan lembaga keuangan menjalankan
fungsinya sesuai aturan dari Bank Indonesia.
Pada modul sebelumnya, kita sudah membahas mengenai peran Bank Indonesia
dalam menjaga peran kebijakan moneter dalam menjaga pertumbuhan ekonomi
makro di Indonesia. Namun dalam perjalanannya, Bank Indonesia tidak berjalan
sendiri dalam menjaga kebijakan ekonomi moneter karena Otoritas Jasa Keuangan
ikut menjaga berjalannya kebijakan moneter yang sudah ditetapkan oleh Bank
Indonesia. OJK yang secara langsung turun untuk memastikan kebijakan moneter
telah dilaksanakan oleh pihak perbankan dan lembaga keuangan dengan baik.

Melanjutkan penjelasan sebelumnya, lebih baik kita mengenal lebih dalam dulu
mengenai OJK khususnya peran dan fungsinya dalam bekerjasama dengan Bank
Indonesia untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui pelaksanaan kebijakan
moneter.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki visi yaitu menjadi lembaga pengawas
industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar
perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan
kesejahteraan umum. Disamping visi, OJK juga memiliki misi yaitu:

1) Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan


secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

2) Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;

3) Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Perlu diketahui bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:

1) Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,

2) Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan


stabil, dan

3) Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem


pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mempunyai tugas
melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.

Bank dan Lembaga Keuangan 2


Gambar berikut menunjukkan bagaimana Tata Kelola Otoritas Jasa Keuangan.

Selanjutnya kita akan bahas setiap proses tatakelola yang telah dijelaskan pada
gambar tersebut.

Governance Principles

Bank dan Lembaga Keuangan 3


Governance Structure

Struktur tata kelola terdiri dari :

1) Organ utama tata kelola adalah Dewan Komisioner; yang bersifat kolektif
kolegial

2) Organ pendukung tata kelola adalah Sekretariat, Dewan Audit, Komite Etik dan
komite lainnya;

3) Infrastruktur tata kelola terdiri dari pedoman (code), piagam (charter), peraturan,
prosedur (SOP) dan sistem informasi sebagai acuan di dalam menjalankan
fungsi dan tugas, serta menerbitkan laporan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan.

Pelaksananaan governance OJK didukung oleh fungsi asurans yang profesional dan
obyektif dengan menggunakan  model the three lines of defense (tiga lapis
pertahanan)  dan strategi combined assurance yang memberikan metode praktis
untuk memastikan governance process di OJK berjalan secara efektif.

1) The first line of defense (pertahanan lapis pertama) dilaksanakan oleh Satuan

Bank dan Lembaga Keuangan 4


Kerja yang melakukan aktivitas operasional sehari-hari, terutama yang
merupakan garis depan atau ujung tombak OJK;

2) The second line of defense (pertahanan lapis kedua) dilaksanakan oleh Satuan
Kerja Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas yang bertanggung jawab
untuk mengembangkan dan memantau implementasi manajemen risiko OJK
secara keseluruhan sebagai bagian dari governance process; dan

3) The third line of defense (pertahanan lapis ketiga) dilaksanakan oleh Satuan
Kerja Audit Internal beserta auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa pertahanan lapis pertama dan lapis kedua berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.

Governance Process

Selain itu, OJK juga mengembangkan 3 (tiga ) inisiatif dalam rangka implementasi
dan penguatan governance process, yaitu:

1. Program Pengendalian Gratifikasi

a) Gratifikasi sebagai pintu masuk korupsi perlu dikendalikan.

b) Program pengendalian gratifikasi adalah program nasional  yang


dikoordinasikan KPK.

Bank dan Lembaga Keuangan 5


c) Memastikan penerapan code of conduct yang mengatur do's and dont's
perilaku seluruh jajaran OJK

2. Revitalisasi Whistle Blowing System (WBS)

a) Peningkatan efektifitas  pengelolaan pengaduan dan  tindak lanjutnya.

b) Optimalisasi penggunaan WBS OJK oleh  stakeholder.

3. Fungsi Anti Fraud OJK

a) Unit struktural untuk  penyusunan strategi, edukasi, pencegahan, deteksi, dan


penindakan fraud,

b) Koordinasi pengendalian gratifikasi, monitoring LHKPN, data analytic, dan


penuntasan tindaklanjut WBS

Selanjutnya kita juga perlu memahami Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan
diantaranya adalah:

1) Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik
dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.

2) Profesionalisme adalah Bekerja dengan penuh tanggung jawab berdasarkan


kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.

3) Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik


internal maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.

4) Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan


serta memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri
keuangan.

5) Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan
(Forward Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box
Thinking).

Bank dan Lembaga Keuangan 6


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
ada baiknya juga kita mengetahui bagaimana pembagian tugas yang ada di OJK.

Bidang Pengawasan Sektor Perbankan; mempunyai fungsi penyelenggaraan


sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi pada sektor perbankan.
Dalam melaksanakan fungsi Bidang Pengawasan Sektor Perbankan
menyelenggarakan tugas-tugas pokok yaitu:

1) Melakukan penelitian dalam rangka mendukung pengaturan bank dan


pengembangan sistem pengawasan bank;

2) Melakukan pengaturan bank dan industri perbankan;

3) Menyusun sistem dan ketentuan pengawasan bank;

4) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan bank;

5) Melakukan penegakan hukum atas peraturan di bidang perbankan;

6) Melakukan pemeriksaan khusus dan investigasi terhadap penyimpangan yang


diduga mengandung unsur pidana di bidang perbankan;

7) Melaksanakan remedial dan resolusi bank yang memiliki kondisi tidak sehat
sebagai tindak lanjut dari hasil pengawasan bank yang normal; 

8) Mengembangkan pengawasan perbankan;

9) Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbankan; dan

10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisioner.

Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal; mempunyai tugas penyelenggaraan


sistem pengaturan dan pengawasan sektor pasar modal yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. Dalam melaksanakan fungsi bidang
Pengawasan Sektor Pasar Modal mempunya tugas-tugas pokok yaitu:

1) Menyusun peraturan pelaksanaan di bidang Pasar Modal;

2) Melaksanakan Protokol Manajemen Krisis Pasar Modal;

Bank dan Lembaga Keuangan 7


3) Menetapkan ketentuan akuntasi di bidang Pasar Modal;

4) Merumuskan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang Pasar


Modal;

5) Melaksanakan analisis, pengembangan dan pengawasan Pasar Modal termasuk


Pasar Modal Syariah;

6) Melaksanakan penegakan hukum di bidang Pasar Modal;

7) Menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
OJK, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian;

8) Merumuskan prinsip-prinsip Pengelolaan Investasi, Transaksi dan Lembaga


Efek, dan tata kelola Emiten dan Perusahaan Publik;

9) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperolah izin


usaha, persetujuan, pendaftaran dari OJK dan pihak lain yang bergerak di
bidang Pasar Modal;

10) Memberikan perintah tertulis, menunjuk dan/atau menetapkan penggunaan


pengelola statuter terhadap pihak/lembaga jasa keuangan yang melakukan
kegiatan di bidang Pasar Modal dalam rangka mencegah dan mengurangi
kerugian konsumen, masyarakat dan sektor jasa keuangan; dan

11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisioner

Bidang Pengawasan Sektor IKNB; mempunyai fungsi penyelenggaraan sistem


pengaturan dan pengawasan sektor IKNB yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di sektor jasa keuangan.  Dalam melaksanakan fungsi bidang pengawasan
sektor IKNB mempunyai tugas-tugas pokok yaitu:

1) Menyusun peraturan di bidang IKNB;

2) Melaksanakan protokol manajemen krisis IKNB;

3) Melakukan penegakan peraturan di bidang IKNB; 

Bank dan Lembaga Keuangan 8


4) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin
usaha, persetujuan, pendaftaran dari OJK dan pihak lain yang bergerak di
IKNB; 

5) Menyiapkan rumusan kebijakan di bidang IKNB; 

6) Melaksanakan kebijakan di bidang IKNB sesuai dengan ketentuan perundang-


undangan; 

7) Melakukan perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang


IKNB; 

8) Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang IKNB; dan

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisioner.

Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen; mempunyai fungsi pemberian


dukungan melalui pengaturan dan pelaksanaan di bidang edukasi dan perlindungan
konsumen, pelayanan konsumen serta pembelaan hukum perlindungan konsumen
dalam rangka memperlancar pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan Jasa
Keuangan. Dalam melaksanakan fungsi bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen mempunyai tugas -tugas pokok yaitu:

1) Melakukan pengaturan di bidang edukasi, dan perlindungan konsumen;

2) Melaksanakan edukasi dan perlindungan konsumen;

3) Melakukan pelayanan konsumen;

4) Melaksanakan pembelaan hukum perlindungan konsumen; dan

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisioner.

KESIMPULAN

Bank Indonesia dalam menjalankan tugasnya yaitu menjaga keseimbangan ekonomi


makro melalui kebijakan moneter (akan dibahas pada Modul 6) dibantu oleh Otoritas

Bank dan Lembaga Keuangan 9


Jasa Keuangan. OJK yang langsung ke setiap bank dan lembaga keuangan sesuai
dengan pembagian kerja untuk memastikan instrumen kebijakan moneter yang telah
di tetapkan Bank Indonesia dapat berjalan dengan baik demi terjaganya
keseimbangan ekonomi makro.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Silahkan anda buat artikel yang sumbernya dari berbagai referensi terkait
bagaimana OJK menjalankan tugasnya ! Misalnya OJK melakukan pemeriksaan
atas kesalahan yang dilakukan Bank XYZ.

Silahkan tugasnya diketik saja dan dikirim ke email wishmanibik1957@gmail.com.


Jika butuh diskusi kita bisa gunakan grup WA, terimakasih.

Daftar Pustaka

A. Hasymi Ali. (1995). Manajemen Bank. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. (2016). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Gramedia
Pustaka.

Bank dan Lembaga Keuangan 10


Subagyo, dkk. (1998). Bank dan Keuangan Lainnya. Yogyakarta: STIE YKPN.

Thomas Suryanto, dkk. (1998). Kelembagaan Perbankan. Edisi kedua.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

www.ojk.go.id

Bank dan Lembaga Keuangan 11

Anda mungkin juga menyukai