Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH RANCANGAN INSTALASI

PENERANGAN DAN PRAKTEK


Rangkaian 3 Kontaktor Sistem Berurutan
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rancangan Instalasi Penerangan
dan Praktek

Dosen Pembimbing :
MUHAMMAD NOER, S.ST,. M.T

Disusun Oleh :
NAMA : AHMAD AZMI
NPM : 062230310448

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D III TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan karuniaNYA sehingga
laporan ini dapat terselasaikan. Serta atas ridhoNYA pula saya mampu membuka pikiran
demi tersusunya laporan ini dan menyelesaikannya tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
Rancangan Instalasi Penerengan dan Praktek. Tugas yang dimaksud adalah berkaitan
dengan cara merangkai instalasi penerangan menggunakan saklar satu arah.

Walaupun masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan saya semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi maupun untuk orang lain.

Palembang, 05 November 2022

Penulis,

AHMAD AZMI
BAB I
PEMBUKA
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dengan namanya Listrik. Listrik
sudah menjadi kebutuhan pokok, seperti kita tahu bahwa dalam segala bentuk kebutuhan
rumah tangga sudah tidak terlepas dari namanya Energi listrik, untuk itu dalam rangka untuk
kenyamanan dan keamanan perlu adanya system pemasangan dan pengamanan yang baik.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata saklar. Saklarpun sering kita jumpai
dirumah kiita ataupun di kosan kita saat ini. Saklar merupakan salah satu komponen listrik
yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik, terutama pada
rangkaian yang dihubungkan dengan hambatan berupa lampu.

1.2 Tujuan Penulisan

 Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Rancangan Instalasi Penerangan dan Praktek.
 Untuk membuktikan apakah rangkaian yang dikerjakan benar adanya.
 Mahasiswa dapat dan menerapkan diagram pengawatan dalam pemasangannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Rancangan Instalasi Listrik

Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknis yang


digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik sesuai
dengan ketentuan dan standar yang berlaku (PUIL 2000, 4.1 Hal 105).
Instalasi penerangan merupakan suatu rangkaian beberapa komponen listrik dari
sumber ke beban yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya secara listrik, yang
terletak pada suatu tempat atau ruangan tertentu.
tujuan dari instalasi listrik ialah agar pengusahaan instalasi listrik terselenggara
dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik,
keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari
kebakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan.
Kontaktor atau disebut juga relay kontak adalah perangkat listrik yang berfungsi
sebagai penyambung dan pemutus arus listrik bolak-balik. Dalam kontaktor terdapat
beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Terdapat beberapa saklar
dengan jenis NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan.
Kontaktor akan berfungsi jika dialiri listrik pada kumparan tembaganya (coil). Ketika
coil elektromagnetik kontaktor diberikan sumber tegangan listrik AC maka saklar kontaktor
akan terhubung atau berubah kondisinya yang semula OFF menjadi ON dan sebaliknya yang
awalnya ON menjadi OFF.

2.2 Syarat – Syarat Dalam Merancang Instalasi Penerangan Listrik

1. Keamanan
2. Keandalan
3. Ekonomis
4. Ketersediaan
5. Keterjangkauan
6. Estetika

2.3 Perencanaan Perancangan

1. Diagram lokasi / 1 garis


2. Diagram pengawata
3. Diagram kerja / kunci
4. Diagram chart / fungsi waktu

2.4 Alat dan Bahan

1. Sumber listrik 6. Push button on ( 3 buah )


2. Kabel ( L-N-PE ) secukupnya 7. Push button off
3. Lampu ( 3 buah )
4. Fitting ( 3 buah )
5. Kontaktor ( 3 buah )
2.5 Gambar Diagram dan Praktek

2.6 Langkah Kerja Rangkaian

1. Ambilah kabel lalu hubungkan dari sumber ke terminal 1 (NC) push button off (S0).
2. Dari terminal 2 (NC) push button 0 hubungkan ke terminal 3 (NO) push button on
(S1).
3. Lanjut, dari terminal 4 (NC) push button on (S1) hubungkan ke terminal 13 (NO) pada
kontaktor 2.
4. Lalu, dari terminal 14 (NO) pada kontaktor 2 dihubungkan ke terminal A1 yang ada
pada kontaktor 1.
5. Untuk lampu 1 boleh menjamper dari terminal 14 (NO) pada kontaktor 2 atau boleh
dari terminal A1 kontaktor 1.

6. Ambilah kabel lalu hubungkan dari terminal 13 (NO) kontaktor 1 dan jamper ke
terminal 2 (NC) push button off (S0) atau ke terminal 3 (NO) push button on (S1).
7. Lalu, dari terminal 14 kontaktor 1, jamper ke terminal 4 (NC) push button on (S1)
atau ke terminal 13 (NO) pada kontaktor 2.

8. Ambil kabel, lalu hubungkan ke terminal 3 (NO) push button on (S1) dan jamper ke
terminal 13 ( NO ) kontaktor 1.
9. Lalu, dari terminal 4 ( NC ) push button on (S2) hubungkan ke terminal 13 (NO) pada
kontaktor 3.
10. Dari terminal 14 (NO) pada kontaktor 3 hubungkan ke terminal A1 kontaktor 2.
11. Untuk lampu 2 boleh menjamper dari terminal 14 (NO) pada kontaktor 3 atau boleh
dari terminal A1 kontaktor 2.
12. Lalu, ambilah kabel lagi dan hubungkan dari terminal 13 (NO) kontaktor 2 dan
jamper ke terminal 3 (NO) push button on (S2).
13. Lalu, dari terminal 14 kontaktor 2, jamper ke terminal 4 (NC) push button on (S2)
atau ke terminal 13 (NO) pada kontaktor 3.

14. Ambilah kabel lagi, lalu hubungkan ke terminal 3 (NO) push button on (S3) dan
jamper ke terminal 13 ( NO ) kontaktor 2.
15. Lalu, dari terminal 4 ( NC ) push button on (S3) hubungkan ke terminal A1 kontaktor
3.
16. Untuk lampu 3 boleh menjamper dari terminal 14 (NO) pada kontaktor 3 atau boleh
dari terminal A1 kontaktor 3 atau dari terminal 3 (NO) push button on (S3).
17. Ambilah kabel lagi dan hubungkan dari terminal 13 (NO) kontaktor 3 dan jamper ke
terminal 3 (NO) push button on (S3).
18. Lalu, dari terminal 14 kontaktor 2, jamper ke terminal 4 (NC) push button on (S2)
atau ke terminal A1 kontaktor 3.

19. Terakhir, ambilah kabel netral lalu hubungkan ke terminal A2 kontaktor 1 dan
jamper ke terminal lampu 1 lalu jamper lagi ke terminal A2 kontaktor 2 dan jamper
ke terminal lampu 2 dan jamper lagi ke terminal A2 kontaktor 3 dan terakhir jamper
juga ke terminal lampu 3.

2.7 Cara Kerja Rangkaian

Jika push button 1 di tekan:


1. Jadi ketika push button on (S1) ditekan maka listrik akan mengalir ke Koil kontaktor
1, sehingga kontaktor 1 aktif dan koil kontaktor 1 menjadi magnet induksi.
2. Ketika Koil kontaktor 1 menjadi magnet induksi maka Koil tersebut akan menarik
semua kontak pada kontaktor 1 sehingga posisi kontak akan berubah.
3. Kontak NC (Normally Close / Biasa tertutup) akan terbuka.
4. dan kontak NO (Normally Open / Biasa Terbuka) akan tertutup.
5. Sehingga hal tersebut mengakibatkan lampu 1 menyala.

Selanjutnya ketika push button 2 ditekan :


1. Ketika push button on (S2) ditekan maka listrik akan mengalir dari kontaktor 1 ke
Koil kontaktor 2, sehingga kontaktor 2 aktif dan koil kontaktor 2 menjadi magnet
induksi.
2. Ketika Koil kontaktor 2 menjadi magnet induksi maka Koil tersebut akan menarik
semua kontak pada kontaktor 2 sehingga posisi kontak akan berubah.
3. Kontak NC (Normally Close / Biasa tertutup) akan terbuka.
4. dan kontak NO (Normally Open / Biasa Terbuka) akan tertutup.
5. Sehingga hal tersebut mengakibatkan lampu 2 menyala.

Selanjutnya ketika push button on (S3) ditekan :


1. Ketika push button on (S3) ditekan maka listrik akan mengalir dari kontaktor 2 ke Koil
kontaktor 3, sehingga kontaktor 3 aktif dan koil kontaktor 3 menjadi magnet induksi.
2. Ketika Koil kontaktor 3 menjadi magnet induksi maka Koil tersebut akan menarik
semua kontak pada kontaktor 3 sehingga posisi kontak akan berubah.
3. Kontak NC (Normally Close / Biasa tertutup) akan terbuka.
4. dan kontak NO (Normally Open / Biasa Terbuka) akan tertutup.
5. Sehingga hal tersebut mengakibatkan lampu 3 menyala.
2.8 Analisis

1. Saat push button on (S1) ditekan sekali, maka coil kontaktor 1 akan berkerja lalu
tengangan listrik pun akan mengalir dan lampu 1 pun akan menyala.
2. Jika ingin menghidupkan lampu 2, kontaktor 1 harus dalam keadaan menyala
terlebih dahulu.
3. Setelah itu baru tekan sekali push button on (S2), ketika push button on (S2) ditekan
sekali, maka coil kontaktor 2 akan berkerja lalu tengangan listrik pun akan mengalir
dan lampu 2 pun akan menyala.
4. Begitu pula jika ingin menghidupkan lampu 3, maka kontaktor 1 dan 2 harus dalam
keadaan menyala.
5. Baru setelah itu tekan sekali push button on (S3), ketika push button on (S3) ditekan
sekali, maka coil kontaktor 3 akan berkerja lalu tengangan listrik pun akan mengalir
dan lampu 3 pun akan menyala.
6. Intinya jika ingin menghidupkan kontaktor lain, maka kontaktor sebelumnya harus
dalam keadaan menyala.
7. Misal, jila kontaktor 1 dalam keadaan mati, maka kontaktor 2 dan 3 tidak akan bisa
berkerja.
8. Begitu pula jika kontaktor 1 menyala tapi kontaktor 2 mati, maka kontaktor 3 tidak
akan bisa menyala.
9. Bila ingin memutuskan rangkaian maka tekan push button off (S0) sekali, maka
rangkaian pun terputus dan lampu pun akan mati.

2.9 Dokumentasi

 Saat off

 Saat push button ditekan on (S1)


 Saat push button on (S2) ditekan

 Saat push button on (S3) ditekan

BAB III
PENUTUP
Demikian laporan yang dapat saya paparkan mengenai cara memasang instalasi
saklar tunggal. Saya berharap agar pembaca bisa memberikan kritik dan sarannya demi
kesempuraan laporan ini dan dikesempatan yang akan datang.
Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan. Jika ada lebihnya itu
datangnya dari ALLAH SWT, dan bila ada kesalahan dalam laporan ini itu berasal dari diri
saya pribadi. Terima kasih.

Palembang, 05 November 2022


Penulis,

AHMAD AZMI

Anda mungkin juga menyukai