Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA MEROKOK DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Komunitas dan Keluarga
(KOMGA) Program Studi Profesi Ners Angkatan XII

Disusun Oleh : Kelompok 7

Dinda Nur Pratiwi (KHGD22037)

Erwin Pardiansyah (KHGD22063)

Nuria (KHGD22060)

Risanti (KHGD22058)

Taufik Auliana Rahman (KHGD22021)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2022

“Penyuluhan Bahaya Merokok Dan Kesehatan Lingkungan”

Mata kuliah : Praktik Komunitas Dan Keluarga (KOMGA)


Pokok bahasan : Bahaya Merokok dan Kesehatan Lingkungan
Sasaran : Masyarakat RW 14 Desa Tegal Panjang
Pelaksana : Mahasiswa Kelompok 7 Profesi Ners Stikes Karsa Husada
Garut
Waktu : 65 Menit (08.30-09.30)
Hari/tanggal : Sabtu, 6 Mei 2023
Tempat :

A. Topik
Bahaya Merokok dan kasehatan lingkungan
B. Tujuan
1) Tujuan umun
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 65 menit diharapkan
pemahaman masyarakat RW 14 desa tegal panjang terhadap bahaya
merokok dan kesehatan lingkungan meningkat
2) Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 65 menit diharapkan masyarakat
mampu :
a) Menyebutkan pengertian merokok dengan benar
b) Menjelaskan bahaya merokok
c) Menjelaskan cara mencegah merokok
d) Menjelaskan cara berhenti merokok
e) Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
f) Menyebutkan tujuan program kesehatan lingkungan
g) Menyebutkan sasaran kesehatan lingkungan
h) Menyebutkan upaya pencapaian kesehatan lingkungan
i) Menyebutkan ruang lingkup kesehatan lingkungan
C. Sasaran
Masyarakat di RW 14 Desa Tegal Panjang
D. Strategi
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode
1. 5 menit Pendahuluan : - Menjawab Ceramah
1. Memberi salam salam
2. Memperkenalkan - Mendengark
diri an
3. Kontrak waktu - Memberikan
4. Menjelaskan tanggapan
tujuan materi
yang akan
disampaikan
2. 45 Kegiatan inti : - Mendengark Media :
menit Memberikan penjelasan an dan Leaflet
tentang bahaya merokok memperhati
dan kesehatan kan
lingkungan - Memberikan
1. Pengertian pertanyaan
merokok - Memperhati
2. Zat-zat yang kan dengan
terkandung dalam seksama
rokok dan asap
rokok
3. Factor penyebab
merokok
4. Bahaya merokok
5. Cara mencegah
merokok
6. Cara berhenti
merokok
7. Menyebutkan
pengertian
kesehatan
lingkungan
8. Menyebutkan
tujuan program
kesehatan
lingkungan
9. Menyebutkan
sasaran kesehatan
lingkungan
10. Menyebutkan
upaya pencapaian
kesehatan
lingkungan
11. Menyebutkan
ruang lingkup
kesehatan
lingkungan
- Memberikan
kesempatan bertanya
- Menjelaskan hal-hal
yang ditanyakan
3. 15 Penutup : - Mendengark metode :
menit 1. Menyimpulkan an ceramah,
isi pokok - Menjawab tanya
penyuluhan pertanyaan jawab
2. Melakukan - Memperhati
evaluasi tentang kan
materi yang - Menjawab
sudah salam
disampaikan
secara verbal
3. Memotivasi
masyarakat untuk
mengidentifikasi
tentang bahaya
merokok
4. Memotivasi
masyarakat untuk
meningkatkan
kesehatan
lingkungan
5. Mengucapkan
salam

F. Media
Leaflet
G. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Masyarakat mau menerima mahasiswa dan pembimbing
b. Keluarga mengerti maksud dan tujuan penyuluhan setelah
dilakukan kontrak
2. Evaluasi proses
a. Masyarakat mau menepati kontrak waktu selama 65 menit
b. Mahasiswa dating tepat waktu
c. Saat penyuluhan masyarakat aktif bertanya tentang masalah yang
belum dimengerti
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
b. Terminasi, masyarakat bersedia untuk kontrak selanjutnya.
MATERI PENYULUHAN
TENTANG BAHAYA MEROKOK DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

1. BAHAYA MEROKOK
1. Pengertian merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan
pada organ tubuh.
a. Perokok aktif
Adalah orang yang mengonsumsi rokok secara rutin berapapun
jumlahnya, atau menghirup asap rokok secara sengaja.
b. Perokok pasif
Adalah orang yang bukan perokok tapi dengan terpaksa menghirup
asap rokok orang lain yang berada disekitarnya.
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
a. Kandungan rokok
1. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru sehingga merusak dan mengganggu
fungsi paru.
2. Nikotin
Adalah zat nikotin (menimbulkan kekambuhan) yang
mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini mampu
memicu kanker paru dan penyakit jantung yang mematikan.

3. Karbon monoksida
Adalah zat yang mengikat haemoglobin dalam darah, membuat
sarah tidak mampu mengikat oksigen. Oksigen sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia
Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif
(polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat
(acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun
serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen
cyanide).

1. BAHAYA ROKOK
a. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker
bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin,
karbon monoksida, dsb.
b. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi
mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar
racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi
asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di
jalanan raya yang macet.
c. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena
rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun.
Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika
uang yang dimilikinya terbatas.
d. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang
tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan
keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.
e.  Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa

1. PENYAKIT AKIBAT MEROKOK


·   Kanker mulut
·   Kanker paru-paru
·   Kanker perut
·   Kanker payudara
·   Penyakit jantung
·   Stroke
·   Kemandulan
·   Bronchitis
·   Osteoporosis

1. MENGAPA ORANG MEROKOK


a. Kebiasaan sehari-hari (budaya)
b. Peer pressure (tekanan teman sebaya)
c. Pencapaian kebebasan
d. Pelarian tekanan hidup
1. TIPS BERHENTI MEROKOK
Beberapa cara dapat meningkatkan peluang untuk berhenti merokok:
 Kurangi jumlah batang rokok yang dihisap per hari
 Kurangi kadar nikotin per batang rokok yang dihisap per hari
 Kenali keadaan yang berkaitan dengan kebiasaan merokok
 Jauhi tempat dimana banyak perokok
 Gantilah kebiasaan pegang rokok
 Catat kemajuan anda
 Giat ber olahraga
 Kurangi tidur larut malam
 Minum sari jeruk
 Kuatkan niat untuk berhenti merokok dan tetapkan tanggal akan
berhenti
 Minta orang terdekat untuk mendukung

.
MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Definisi Kesehatan Lingkungan


Menurut WHO (2007), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia
dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.

2. Tujuan Program Kesehatan Lingkungan


- Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman
pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
- Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
- Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaganonpemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular (Chandra,
2012).

3. Sasaran Kesehatan Lingkungan


Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan
kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
- Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan tempat usaha yang
sejenis
- Lingkungan pemukiman : rumah tempat tinggal
- Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
- Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum
- Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk
secara besar-besaran.

4. Upaya Pencapaian Lingkungan Sehat


- Rumah sehat
- Pemeliharan rumah sakit
- Sarana Pembangunan Air Limbah (SPAL) sederhana
- Pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti (penularan demam
berdarah)
- Lindungi makanan dan minuman dari pengotoran oleh lalat, kecoa dan
tikus
- Biasakan makan dan minum secara sehat
- Cara membuang sampah yang sehat
- Sarana air bersih
- Menampung air hujan untuk kepentingan umum
- Jarak sumber air dengan sumber pencemaran
- Pemeliharaan air bersih
- Cara memperoleh air bersih dan sehat
- Cara menjernihkan air
- Penggunaan racun serangga yang salah
- Jamban/ WC yang sehat

5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Menurut World Health Organization (2007) ruang lingkup kesehatan
lingkungan, yaitu :
a. Rumah Sehat
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.
(Notoatmodjo, 2007). Rumah harus dapat mewadahi kegiatan
penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya, sehingga
kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan
baik. Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung,
dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang
sempurna baik fisik, rohani maupun sosial (Sanropie, dkk, 1989).

Kriteria rumah sehat menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia,


2002, secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan
ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan
garissempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

Dalam pemenuhan kriteria rumah sehat, ada beberapa variabel yang harus
diperhatikan :
1. Bahan bangunan
- Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik
tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat
menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh sebab itu,
perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel,
keramik, teraso dan lain-lain. (Notoatmodjo, 2010).
- Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk
melindungi ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin, serta
melindungi dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang
paling baik adalah bahan yang tahan api yaitu dinding dari batu. (Sanropie,
1989) .
- Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
- Atap berfungsi untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin,
panas dan hujan, juga melindungi isi rumah dari pencemaran udara seperti
debu, asap dan lain-lain. Atap yang paling baik adalah atap dari genteng
karena bersifat isolator, sejuk dimusim panas dan hangat di musim hujan
(Sanropie, 1989).
1. Ventilasi
- Menurut Sanropie (1989), ventilasi sangat penting untuk suatu rumah
tinggal. Hal ini karena ventilasi mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama
adalah sebagai lubang masuk udara yang bersih dan segar dari luar ke dalam
ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam keluar (cross ventilation).
Dengan adanya ventilasi silang akan terjamin adanya gerak udara yang
lancar dalam ruangan. Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang
masuknya cahaya dari luar seperti cahaya matahari, sehingga di dalam
rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari maupun sore hari. Oleh
karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi
mutlak ada.
- Berdasarkan Notoatmodjo (2007), ada dua macam cara yang dapat
dilakukan agar ruangan mempunyai sistem aliran udara yang baik, yaitu : (i)
Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara
alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding
dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan,
karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke
dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi
penghuninya dari gigitan serangga tersebut. (ii) Ventilasi buatan,yaitu
dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut,
misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.
2. Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya
yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang
nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan
berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah
akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak mata.
Ada dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni (i) Cahaya
alamiah yaitu matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk
cahaya matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya
sekurang-kurangnya 15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan
rumah. (ii) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan
alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya. (Notoatmodjo,
2007).
3. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan
jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah
penghuninya akan menyebabkan kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini
tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga
bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular
kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah
apabila dapat menyediakan 2,5 – 3 m 2 untuk setiap orang (tiap anggota
keluarga).

b. Pengolahan Sampah
 Pengelolaan sampah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan
pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah
tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
1. Penyimpanan
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah
tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang
(dimusnahkan) dan untuk ini perlu disediakan tempat yang berbeda untuk
macam dan jenis sampah tertentu.

Syarat tempat sampah yang baik, antara lain:


 Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah
berseraknya sampah,
 Mempunyai tutup, mudah dibuka, dikosongkan isinya serta
dibersihkan, sangat dianjurkan afar tutup sampah ini dapat dibuka
atau ditutup tanpa mengotori tangan
 Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut
oleh satu orang.
2. Pengumpulan sampah
Setiap rumah tangga harus mengadakan tempat khusus untuk
mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat
pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan
Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir
(TPA). Mekanisme, sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah
perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang
didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khususnya dalam
hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan pada umumnya sampah
dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS
maupun TPA.Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya dibakar
atau dijadikan pupuk (Notoatmodjo, 2003).

3. Pemusnahan sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai
cara, antara lain :
- Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat
lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun
dengan sampah;
- Dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan
membakar di dalam tungku pembakaran;
- Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah
menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan,
sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.

 Berbagai Macam Pengolahan Sampah


Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah
dan menurut UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses
perubahan bentuk sampah dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan
jumlah sampah. Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan
nilai yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang,
produk lain, dan energi). Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa:
pengomposan, daurulang, pembakaran (insinersi), dan lain-lain.

c. Pengelolaan Air Limbah


 Cara Pengolahan Air Limbah Secara Sederhana
Pengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan
hidup terhadap pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya
lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan
yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian,
alam mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya,
sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara
sederhana pengolahan air buangan antara lain:
1. Pengenceran (dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup
rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Akan tetapi, dengan
makin bertambahnya penduduk yang berarti meningkatnya kegiatan
manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapt
dipertahankan lagi, disamping itu cara ini menimbulkan kerugian lain,
diataranya: bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air bersih tetap ada,
pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-
badan air selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutya dapat
menimbulkan banjir.
2. Kolam oksidasi (oxidation ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaaatan sinar
matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses
pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar
berbentuk segiempat dengan kedalaman antara 1-2m. dinding dan dasar
kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari
lokasi pemukiman, dan didaerah yang terbuka, sehingga memungkinkan
sirkulasi air dengan baik.
Cara kerjanya antara lain: Empat unsur yang berperan dalam
proses pembersihan alamiah ini adalah: sinar matahari, ganggang, bakteri,
dan oksigen. Ganggang dengan butir klorofilnya dalam air limbah
melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari, sehingga
tumbuh dengan subur. Pada proses sintesis untuk pembentukan
karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh klorofil dibawah pengaruh sinar
matahari sehingga terbentuk oksigen. Kemudian oksigen ini digunakan
oleh bakteri aerobic untuk melakukan dekomposisi zat-zat organic yang
terdapat dalam air buangan. Disamping itu, terjadi pengendapan. Sebagai
hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang, sehingga
relative aman bila dibuang dalam badan-badan air (kali, danau,dan
sebagainya).
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan
air akan merembes masuk dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-
parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk
pengairan lading pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi
sebagai pemupukan. Hal inni terutama dapat dilakukan untuk air limbah
dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-
lainnya dimana kandunga zat organic cukup tinggi yang diperlukan oleh
tanaman.

d. Pembuangan kotoran manusia (Jamban)

1. Syarat Jamban Sehat


Kementerian Kesehatan (2004) telah menetapkan syarat dalam membuat
jamban sehat.
Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan :
a. Tidak mencemari air
 Letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air
bersih
 Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar
lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum.
Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus
dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.
 Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air
kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
 Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam
selokan, empang, danau, sungai, dan laut
b. Tidak berbau dan nyaman digunakan
 Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup
setiap selesai digunakan
 Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa
harus tertutup rapat oleh air
 Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa
ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran
 Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin.
Pembersihan harus dilakukan secara periodik
c. Tidak mencemari tanah
 Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun,
pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
 Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras
kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang
galian.
d. Bebas dari serangga
 Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya
dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah
bersarangnya nyamuk demam berdarah
 Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat
menjadi sarang nyamuk.
 Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang
bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya
 Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
 Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
e. Aman digunakan
Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding
lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu
atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat
f. Mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan
 Lantai jamban rata dan miring ke arah saluran lubang kotoran
 Jangan membuang plastik, puntung rokok, atau benda lain ke
saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran
 Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran
karena jamban akan cepat penuh
 Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan
pipa berdiameter minimal 4 inci.
g. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
 Jamban harus berdinding dan berpintu
 Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya
terhindar dari kehujanan dan kepanasan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai