Anda di halaman 1dari 10

Makalah Wawasan Ipteks

“Tata Hubungan Dalam Sistem Sosio-Ekologi”

Khaerurrozikin H071221069
Zefanya Farrel Palinggi H071221070
Saldan Rama H071221071
Mifthahul Hoiri Bachrudin Basir H071221072

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan nikmat dan karuniah-Nya kita masih diberikan kesempatan dan
kesehatan sehingga tugas makalah dimata kuliah Wawasan Ipteks yang dimana
membahas tentang “Tata Hubungan Dalam Sistem Sosio-Ekologi”
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari dari
kesempurnaan. Oleh karena itu , kami harapkan kritan dan saran dari pembaca yang
bersihat membangun. Akhir kata kami mengharpakan makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.

Makassar, 2 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
1. Latar Belakang ................................................................................................ 3
2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
3. Tujuan ............................................................................................................. 4

BAB II: PEMBAHASAN .................................................................................... 5

1. Interaksi Ekosistem Dengan Sistem Sosial ..................................................... 5


2. Dampak Interaksi Ekosistem Dengan Sistem Sosial ....................................... 5
3. Tata Hubungan Sistem Sosio-Ekologi ............................................................. 6

BAB III: KESIMPULAN ............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9


BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Sosio-Ekologi merupakan sebuah konsep yang mengintegrasikan
antara sistem sosial dan ekologi. Merriam-Webster Online Dictionary (2004)
mendefinisikan Sistem Sosio-Ekologi sebagai sebuah sistem ekologi yang
berhubungan erat dengan dan dipengaruhi oleh satu atau lebih sistem sosial. Secara
umum, sistem sosial dapat dianggap sebagai sistem yang saling tergantung dari
organisme, sementara sistem ekologi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang
saling tergantung dari organisme atau unit biologis. Sistem Sosio-Ekologi berisi
interaksi manusia dengan biofisik dan unit biologi non-manusia, dan istilah ini
digunakan untuk merujuk pada subset dari sistem sosial di mana beberapa
hubungan saling tergantung antara manusia yang dimediasi melalui interaksi
dengan biofisik dan unit biologi non-manusia (Anderies et al., 2004).
Lebih lanjut, Janssen et al. (2006) mendefinisikan Sistem Sosio-Ekologi
sebagai sistem dengan komponen baik biofisik dan sosial, di mana individu secara
sadar menginvestasikan waktu dan usaha dalam mengembangkan bentuk
infrastruktur fisik dan kelembagaan. Bentuk infrastruktur dan kelembagaan ini
kemudian tertanam dalam hubungan jejaring antara komponen yang terkecil dan
terbesar yang mempengaruhi cara kerja dari sistem fungsi dari waktu ke waktu
dalam menghadapi beragam gangguan eksternal dan masalah internal. Sistem
Sosio-Ekologi melibatkan interaksi antara manusia dan lingkungan. Dalam hal ini,
studi Sistem Sosio-Ekologi dapat membantu memahami interaksi kompleks antara
sistem sosial dan ekologi, serta dampak dari tindakan manusia pada lingkungan
dan kesejahteraan manusia.
Pendekatan integratif dalam sistem sosio-ekologi menjadi semakin penting
dalam memahami hubungan antara manusia dan lingkungan alam. Sejak dekade
terakhir, telah terjadi peningkatan kesadaran akan pentingnya mempertimbangkan
aspek lingkungan alam dalam analisis sosial, dan sebaliknya, mempertimbangkan
faktor sosial dalam analisis lingkungan alam. Hal ini dilakukan dengan
mengintegrasikan perspektif dari berbagai bidang seperti ekologi, antropologi,
sosiologi, dan ekonomi untuk memahami sistem sosio-ekologi secara holistik.
Pendekatan integratif dalam sistem sosio-ekologi memungkinkan
pengembangan konsep dan kerangka analisis yang lebih luas, serta memperkuat
pemahaman tentang hubungan antara manusia dan lingkungan alam. Dalam
melakukan analisis sistem sosio-ekologi, perlu dilakukan interdisipliner atau
keterlibatan ahli dari berbagai bidang, sehingga informasi dan sudut pandang yang
diperoleh lebih beragam dan lengkap. Hal ini akan membantu dalam menemukan
solusi yang lebih efektif dalam mengelola sumber daya alam dan menjaga
keseimbangan antara lingkungan alam dan kebutuhan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana interaksi antara ekosistem dan sistem sosial mempengaruhi
aliran energi dan bagaimana keseimbangan ekosistem dapat dipertahankan?
2. Apa dampak interaksi antara ekosistem dan sistem sosial terhadap
lingkungan dan masyarakat serta bagaimana upaya pengawasan dan
pengambilan keputusan yang bijak dapat dilakukan?
3. Bagaimana tata hubungan dalam sistem sosio-ekologi dan apa jenis-jenis
hubungan yang terdapat dalam sistem tersebut?
C. Tujuan
Dapat memberikan pemahaman tentang interaksi antara ekosistem dan
sistem sosial, dampak dari interaksi tersebut pada aliran energi, materi, dan
informasi, serta pentingnya memahami tata hubungan dalam sistem sosial-ekologi.
BAB II: PEMBAHASAN

1. Interaksi Ekosistem Dengan Sistem Sosial


Interaksi dalam ekosistem terdiri dari berbagai jenis, yaitu: netral,
mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
• Interaksi netral terjadi ketika dua makhluk hidup berinteraksi tanpa
memberikan dampak yang signifikan pada satu sama lain. Contohnya
adalah kupu-kupu dan lebah yang bersaing untuk memperoleh
madu/nektar dari bunga.
• Mutualisme terjadi ketika dua atau lebih makhluk hidup memberikan
keuntungan satu sama lain, seperti kupu-kupu dan bunga yang saling
membantu dalam proses penyerbukan.
• Komensalisme terjadi ketika satu makhluk hidup mendapat manfaat dari
interaksi dengan makhluk lain tanpa memberikan dampak signifikan pada
makhluk tersebut. Sebagai contoh, bunga anggrek yang hidup di atas
batang pohon.
• Parasitisme terjadi ketika satu makhluk hidup memperoleh manfaat dari
interaksi dengan makhluk lain sementara yang lain dirugikan, seperti tali
putri yang menempel pada inangnya.

Dalam kesehariannya setiap kelompok sistem sosial selalu berinteraksi


dengan ekosistem yang ada di sekitarnya. Interkasi tersebut akhirnya menimbulkan
sebuah aliran energi. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan
bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke
produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam
tanah.

2. Dampak Interaksi Ekosistem Dengan Sistem Sosial


Interaksi antara ekosistem dan sistem sosial memiliki dampak yang
signifikan terhadap aliran energi, materi, dan informasi. Semakin tinggi interaksi
antara keduanya, semakin tinggi pula efisiensi dalam eksploitasi ekosistem. Contoh
sistem sosial yang mempengaruhi sistem ekologi adalah teknologi. Namun,
kemajuan teknologi juga dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan,
seperti pencemaran lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang
berlebihan, sehingga merusak keseimbangan ekosistem. Kedua sistem tersebut
sangat mempengaruhi satu sama lainnya dan perubahan yang terjadi dalam suatu
sistem juga akan berdampak terhadap sistem itu sendiri.
Selain teknologi, kelembagaan dalam pemerintah juga sangat mempengaruhi
terjadinya kerusakan lingkungan. Perizinan yang mudah diberikan kepada
perusahaan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan, seperti izin penebangan
hutan yang diberikan kepada perusahaan tanpa melakukan kontrol yang ketat dan
tidak melakukan penanaman kembali terhadap kawasan yang sudah ditebang.
Dampak yang timbul dari izin tersebut menyebabkan terjadinya banjir, tanah
longsor, atau berkurangnya populasi binatang yang dilindungi.
Kerusakan ekosistem akibat sistem sosial tidak hanya berdampak pada
lingkungan alam, tetapi juga berdampak pada sosial masyarakat itu sendiri. Karena
itu, perlu dilakukan pengawasan yang ketat dan pengambilan keputusan yang bijak
dalam setiap interaksi antara ekosistem dan sistem sosial untuk menjaga
keberlangsungan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.

3. Tata Hubungan Sistem Sosio-Ekologi


Sistem sosial-ekologi merupakan sistem kompleks yang terdiri dari elemen
sosial dan ekologi yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Tata hubungan
dalam sistem sosial-ekologi sangatlah penting untuk dipahami karena dapat
mempengaruhi keberlanjutan sistem tersebut. TTata hubungan dalam sistem sosio-
ekologi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu hubungan vertikal dan horizontal.
• Hubungan Vertikal
Hubungan vertikal adalah hubungan antara manusia dan
lingkungan yang mempengaruhi keberlangsungan kehidupan
manusia. Hubungan vertikal dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
hubungan interdependensi dan hubungan dominasi.
Hubungan interdependensi terjadi ketika manusia dan
lingkungan saling bergantung satu sama lain. Manusia memanfaatkan
sumber daya alamiah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
sementara lingkungan alamiah membutuhkan manusia untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Contoh hubungan
interdependensi adalah ketika manusia menggunakan air untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara lingkungan alamiah
membutuhkan manusia untuk menjaga kualitas air agar tetap sehat
bagi kehidupan makhluk hidup.
Hubungan dominasi terjadi ketika manusia mengambil alih
kendali atas lingkungan alamiah. Contoh hubungan dominasi adalah
ketika manusia membuka lahan hutan untuk perkebunan atau
tambang, sehingga mengubah lingkungan alamiah. Hal ini dapat
mempengaruhi keseimbangan lingkungan alamiah dan mengurangi
kualitas hidup manusia.

• Hubungan Horizontal
Hubungan horizontal adalah hubungan antara manusia dan
lingkungan yang tidak berpengaruh langsung pada keberlangsungan
hidup manusia. Hubungan horizontal dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu hubungan simbiosis dan hubungan antagonisme
Tata hubungan dalam sistem sosial-ekologi dapat berdampak
signifikan pada keberlanjutan sistem tersebut. Penggunaan tata
hubungan yang tepat dapat mempromosikan kerjasama, saling
percaya, dan partisipasi dalam memecahkan masalah lingkungan
yang kompleks. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan
tata hubungan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem sosial-
ekologi.
BAB III: KESIMPULAN
interaksi antara ekosistem dan sistem sosial memiliki dampak yang
signifikan terhadap aliran energi, materi, dan informasi. Semakin tinggi interaksi
antara keduanya, semakin tinggi pula efisiensi dalam eksploitasi ekosistem.
Namun, kerusakan ekosistem akibat sistem sosial dapat berdampak pada
lingkungan alam dan sosial masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengawasan yang ketat dan pengambilan keputusan yang bijak dalam setiap
interaksi antara ekosistem dan sistem sosial untuk menjaga keberlangsungan
ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.
Tata hubungan dalam sistem sosial-ekologi sangatlah penting untuk
dipahami karena dapat mempengaruhi keberlanjutan sistem tersebut. Tata
hubungan dalam sistem sosio-ekologi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
hubungan vertikal dan horizontal. Hubungan interdependensi terjadi ketika
manusia dan lingkungan saling bergantung satu sama lain. Sedangkan hubungan
dominasi terjadi ketika manusia menguasai dan memanipulasi lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa memperhatikan keberlangsungan
lingkungan itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk membangun tata hubungan
yang berkelanjutan antara manusia dan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hasfaridewi, R., Khairuddin, B. (2018). Pendekatan Sosial-Ekologi Dalam


Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu.

Suryatmojo, H. (2014). Pendekatan Integratif dalam Studi Sistem Sosio-Ekologi.


Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 16(1), 19-31.

Oktavian, A. (2013). Interaksi Ekosistem dan Sistem Sosial.

Sutomo, H. S. B. (2016). Interaksi Sistem Sosial-Ekologi: Pengembangan Konsep


dan Aplikasi dalam Studi Lingkungan. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik.

Anda mungkin juga menyukai