Materi Tuton 3
Materi Tuton 3
Saudara Mahasiswa, pada inisiasi ini tidak semua materi dalam modul kita
bahas. Untuk itu mohon saudara mempelajarinya agar kita dapat
berkomunikasi dalam pembelajaran ini.
Menurut Arsyad (Yulipriyanto, 2004: 1) tanah memiliki tiga makna. Makna
pertama, tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.
Makna ini lebih menitikberatkan/memperhatikan tanah dari segi kualitasnya.
Makna kedua, memandang tanah sebagai regolith atau bahan hancuran iklim
yang berasal dari batuan atau bahan organik yang diperlakukan sebagai bahan
galian atau tambang dan galian. Dalam makna ini tanah dinyatakan dengan
satuan berat (ton, kg, atau volume/m3). Sedang untuk makna ketiga, tanah
diperlakukan sebagai ruang atau tempat di permukaan bumi yang digunakan
oleh manusia untuk melakukan segala aktivitasnya.
Secara alamiah, tanah mengandung campuran bahan-bahan organik dan
mineral dengan bentuk, struktur, dan komposisi tertentu. Komposisi tanah
berubah dan berbeda-beda dari satu tempat atau lokasi ke lokasi lainnya. Rata-
rata bahan komposisi utama yang terdapat dalam satu satuan volume tanah
adalah:
1. 45% mineral (dalam lempung/liat, lumpur, kerikil dan batu);
2. 25% air (tergantung kapasitas daya serap dan daya simpan tanah);
3. 25% udara;
4. 5% materi organik atau humus.
Partikel pasir berdiameter antara 2 mm - 0,05 mm dan mudah dilihat atau
ditemukan. Partikel lumpur berdiameter antara 0,05 mm - 0,002 mm, berbentuk
seperti tepung. Sedangkan partikel lempung ukurannya lebih kecil dari 0,002
mm dan tidak bisa dilihat langsung. Partikel lempung ini merupakan partikel
yang paling reaktif dalam tanah. Ketiga partikel ini mempengaruhi tekstur
tanah.
Struktur Tanah
Tanah merupakan hasil evolusi dan mempunyai susunan teratur yang unik yang
terdiri dari lapisan-lapisan atau horizon-horizon yang berkembang secara
genetik.
Horison A
Horison C
3. Daur nitrogen (N), unsur N diambil dari udara dalam bentuk N 2 yang dapat
mengambil N2 hanya jasad renik lebih dari 98% N dalam tanah berada dalam
senyawa organik dan 2% N berupa senyawa anorganik yang terbawa oleh air
hujan.
Fungsi penting yang terdapat dalam tubuh manusia memerlukan kandungan
nitrogen adalah protein (proteins), asam nukleat (nucleid acids), vitamin
(vitamins), enzim (enzymes), dan hormon (hormones).
Pada daur endapan terjadi pergerakan material dari tanah/darat ke laut dan
kembali lagi termasuk di dalamnya daur fosfor. Daur Fosfor (phosphorus)
merupakan unsur yang penting bagi kehidupan. Fosfor merupakan salah satu
komponen penyusun materi genetik (seperti DNA dan RNA), membran sel, tulang,
dan gigi. Beberapa pegunungan fosfat (phosphat rock) yang mengandung ion ,
berada di tanah dan air.
Ada dua suber penyedia unsur P, yaitu sumber anorganik (berasal dari mineral
apatik) dan bahan organik (20- 60% P dalam tanah) sehingga P dalam tanah
tergantung interaksi tanah dengan tanaman. Untuk lebih memahaminya pelajari
gambar beikut:
Daur Fosfor
Saudara mahasiswa setelah Anda menguasai materi Tanah dan Lahan bagi
kehidupan, sekarang kita akan membicarakan tentang Tata guna Lahan.
Aktivitas manusia sebagai makhluk hidup yang memanfaatkan sumber daya alam
memiliki kecenderungan pola pemanfaatan di setiap kehidupan mereka, dan
setiap individu manusia mempunyai keinginan yang kadang-kadang tidak sama
bahkan bertentangan dengan keinginan masyarakat. Pertentangan tersebut
menimbulkan suatu pemikiran tetang suatu perencanaan dan pengaturan
bagaimana mengelola sumber daya alam agar dalam pengembangan kualitas
kehidupan dapat berjalan dengan baik.
Begitu pula dalam pengelolaan lahan, berbagai upaya dilakukan manusia dalam
pemanfaatan lahan sehingga produktivitas lahan tetap tinggi secara berkelanjutan
(jangka panjang). Penggunaan sumber daya lahan dapat dibagi ke dalam tiga
kelompok manfaat dan peranan, yaitu:
1. Lahan digunakan untuk tempat tinggal, berusaha, bercocok tanam, tambak
ikan, dan lainnya. Dinamika pembangunan desa dapat ditijau dari peningkatan
aktivitas kegiatan sosial ekonomi dan pergerakan mobilitas penduduknya yang
pada akhirnya menuntut kebutuhan pemukiman. Di samping itu peningkatan
jumlah penduduk dapat merubah tata guna lahan dan tata ruang dilihat dari
teknik pelaksanaan,
2. Lahan sebagai kawasan hutan yang menopang kehidupan vegetasi satwa liar,
Indonesia mempunyai beragam tipe hutan dengan berbagai tipe vegetasi.
3. Lahan sebagai daerah pertambangan yang bermanfaat bagi manusia.
Besarnya manfaat dan pentingnya peran lahan menyebabkan sering terjadi
konflik kepentingan dalam penggunaannya. Konflik kepentingan ini dapat dicegah
dengan membuat Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)
dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Untuk memudahkan penataan ruang ini, pemerintah menetapkan tiga cara
utama pembagian ruang. Dan segi fungsi kawasan dan kegiatan, kawasan dibagi
menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Penetapan kawasan lindung dan
budidaya ini didasarkan atas persyaratan tertentu. Kawasan lindung dimaksudkan
untuk memelihara dan mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup. Kawasan budidaya adalah
kawasan tempat pengembangan berbagai usaha dan kegiatan pengembangan
pemukiman, transportasi, energi, jaringan listrik, dan jaringan telekomunikasi,
jaringan prasarana, dan sarana air.
Dan segi fungsi kawasan dan kegiatan, kawasan dibagi menjadi kawasan lindung,
kawasan budidaya dan kawasan administrasi. Penetapan kawasan lindung dan
budidaya ini didasarkan atas persyaratan tertentu. Kawasan lindung dimaksudkan
untuk memelihara dan mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup.
Menurut Undang-Undang Nomor 47/1997 jenis dan kawaan lindung sebagai berikut:
Jenis Kawasan Lindung Kriteria Penetapan
Kawasan hutan lindung Faktor lereng, jenis tanah, intensitas hujan,
lereng lebih dari 40% dan ketinggian di atas
2000 m
Kawasan bergambut Tebal gambut lebih dari 30 m, terletak di
hulu/rawa
Kawasan resapan air Hujan tinggi, tanah mudah diresapi air, bentuk
yang memudahkan peresapan air banyak.
Sempadan sungai 5 m sebelah luar tanggul
Sempadan pantai 100 m dari titik pasang tertinggi sepanjang
pantai
Kawasan danau/waduk 50 -.100 m dari tepi danau waktu pasang
Secara administratif ruang dibagi menjadi wilayah nasional, wilayah provinsi, dan
wilayah kabupaten.
Penataan Ruang menurut UU No. 24/1992
Dilihat dari segi tata guna tanah maka lokasi pemukiman sebaiknya,
a. bukan daerah persawahan;
b. bukan daerah kebun-kebun yang baik;
bukan daerah yang merupakan reservoir air tanah, penampung air hutan, dan
penahan air laut.
Dilihat dari segi kesehatan dan kemudahan maka lokasi pemukiman sebaiknya,
a. jauh dari lokasi yang dapat menghasilkan polusi misalnya debu pabrik,
buangan sampah, dan limbah pabrik;
b. tidak terlalu terganggu oleh kebisingan;
c. udaranya masih bersih;
d. mudah untuk mendapatkan air bersih, listrik, sekolah, pasar, puskesmas, dan
kebutuhan keluarga lainnya;
e. mudah dicapai dari tempat kerja para penghuni. Kriteria lokasi permukiman
dilihat dari segi kesehatan dan kemudahan sangat sesuai dengan prinsip-prinsip
menuju kehidupan yang berkelanjutan, seperti halnya meningkatkan mutu
kehidupan manusia (Kantjono,1993).