Anda di halaman 1dari 13
3. PENYEMPROTAN RUMAH DENGAN INSEKTISIDA (RACUN SERANGGA) Penyemprotan rumah dengan efek residual (IRS=Indoor residual spraying) adalah suatu cara pemberantasan vektor dengan menempelkan racun seranggan tertentu dengan jumlah (dosis) tertentu secara merata pada permukaan dinding yang disemprot. Di Indonesia penyemprotan telah lama dilakukan dalam pemberantasan malaria dan sampai sekarang cara ini masih dipakai karena paling cepat dan besar manfaatnya untuk memutuskan rantai penularan. Tujuan penyemprotan adalah untuk memutuskan penularan karena umur nyamuk menjadi lebih pendek sehingga tidak sempat menghasilkan sporozoit di dalam kelenjar ludahnya, a. Sasaran penyemprotan: 4) Sasaran Lokasi * Daerah/desa endemis malaria tinggi ~ Desa dengan angka positip malaria > 5 per seribu penduduk - Adanya bayi positip * Daerah potensial KLB = Pemah terjadi KLB 2 tahun terakhir - Terjadi perubahan lingkungan sehingga memungkinkan adanya tempat perindukan = Daerah bencana - Bercampurnya penduduk dari daerah non endemis dengan daerah endemis. + Penanggulangan KLB - Daerah yang terjadi peningkatan kasus + Adanya kematian karena malaria 2) Sasaran Bangunan + semua bangunan yang pada malam hari digunakan sebagai tempat menginap atau kegiatan lain (mesjid, gardu ronda) + Kandang ternak besar sekitar rumah tinggal. b. Penyemprotan rumah efektif, bila: Penularan terjadi di dalam rumah (indoor biting, kejadian bayi positip) Vektor resting di dinding Penduduk menerima penyemprotan dan tidak berada di luar rumah malam hari Penyebaran rumah tidak menyulitkan operasional penyemprotan. c, Waktu Penyemprotan ‘Waktu pelaksanaan penyemprotan harus berdasarkan data kasus malaria yaitu 2 bulan sebelum puncak kasus dan data pengamatan vektor yaitu 1 bulan sebelum puncak kepadatan vektor 2 ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR PMIFWADVIOV DVO FOV FIO FIVDGD Pe ee he Se eee y J oD) ) a a) d. Kriteria Tenaga Penyemprot > Laki-laki dewasa dan berbadan sehat > Minimal tamatan sekolah dasar atau bisa baca tulis > Berasal dari penduduk setempat > Bersedia bekerja sebagai tenaga harian > Pemilihan dilaksanakan oleh puskesmas dan kepala desa > Bersedia mengikuti pelatinan penyemprotan sampai terampil e. Kualitas Penyemprotan Tujuan operasional penyemprotan adalah menempelkan racun serangga tertentu dengan jumlah (dosis) tertentu secara merata pada permukaan yang disemprot. Untuk mendapatkan dosis yang telah ditentukan, perlu diperhatikan faktor-faktor sbb: 1) Konsentrasi Suspensi Sesuai dengan ketentuan WHO larutan suspensi yang optimal diperiukan untuk menyemprot 1m? permukaan dinding adalah 40 mi. Dengan demikian konsentrasi (kepekatan) suspensi yang diperlukan adalah : Dosis (a1). 40 mi X 100% Contoh penggunaan Bendiocarb : Untuk mendapatkan dosis Bendiocarb 0,2 gr/m?, konsentrasi suspensi yang diperiukan adalah : 0.2gr x 100% 40m = 05% ‘lat semprot (spray can) yang dipakai dalam program pemberantasan malaria adalah merek Hudson X-pert dengan volume 8,5 liter. Untuk Bendiocarb dengan kepekatan 0,5 % diperiukan Bendiocarb murni (100 %) sebanyak 8,5 x 1.000 ml x 0,5 % = 42,5 gram. Oleh karena pada umumnya yang dipakai adalah bentuk formulasi Bendiocarb 80 WP, maka untuk memperoleh Bendiocarb mumi dibutuhkan : ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR 2B 400 425 gr X — = 53gram 5 Dengan mengikuti cara seperti tersebut di atas, maka dapat dihitung konsentrasi suspensi insektisida dan jumlahnya dalam bentuk \formulasi yang diperlukan untuk setiap spray-can. Tabel 1. Insektisida yang saat ini dipakai dalam pengendalian malaria dan banyaknya untuk setiap spray-can JUMLAH YANG JENIS KONSENTR | DIPERLUKAN ASI INSEKTISIDA BAHAN (DALAM (Dosis) AKTIF BENTUK DALAM | FORMULAS!) SUSPENS! PER SPRAY CAN T. Bendiocarb 80 WP (0,2 g/m") 05% 53 gram 2. Lamdasihalotrin 10 WP (0,025/m?) 0,0625 % 53 gram 3. Deltametrin 5 WP (0,2 gim?) 0,05 % 85 gram 4. Etofenproks 20 WP (0,1 g/m?) 0,25 % 104 gram 5. Bifenthrine 10 WP (0,025 g/ m’) 0,075% 53 gram 6. Alpha Cypermethrine 5 WP (0,029! | 0.5% 406 gram m) Spesifikasi masing-masing jenis insektisida yang dipakai dalam pengendalian malaria pada Lampiran 2. 2) Nozzle yang dipakai Nozzle Tip yang dipakai adalah yang berkode 8002 E HSS yang berarti * Mempunyai sudut pancaran 80 derajat pada tekanan 2,8 kg/cm? (40 Pound per Square Inch = PSI). ‘ Memancarkan 0,2 galon (757 co) suspensi setiap menitnya. ‘* HSS singkatan HARDENED STAINLESS STEEL (tahan karat). 3) Tekanan Dalam Tangki Tekanan dalam tangki sangat menentukan efektifitas penyemprotan. Sedapat mungkin harus dijaga agar tekanan tetap stabil yaitu 2,8 kg/cm? Dalam prakteknya sangat sulit mempertahankan tekanan sebesar itu sehingga diambil interval tekanan antara 1,8 - 3,8 kgicm* atau 25 - 55 PSI. Untuk mendapatkan tekanan sebesar 3,8 kg/cm? (55 PSI) dalam tangki spray can yang berisi 8,5 liter, perlu dipompa sempuma sebanyak 55 kali. Yang dimaksud dipompa sempura adalah cara memompa yang Py ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VERTOR Pee ee ee ee eee ee ec hee ee oe ee ae 9 se 7>7VIDIDXFDDDFDIYIDADIADADAIDAIIPIDIDAID DD ) ee) baik dan benar, yaity dengan menarik pegangan pompa sampai maksimal dan menekannya Kembali sampai ke bawah secara maksimal pula. Hal ini dilakukan berulang kali sampai sebanyak 55 kali Untuk mengetahui jumlah tekanan dalam tangki setelah dipompa sempurna sebanyak 55 kali dapat diukur dengan alat khusus. Setelah disemprotkan selama 3 meni terus menerus, tekanan dalam tangki akan turun menjadi 2,1 kg/om2 (30 PSI) dan telah mengeluarkan suspensi sebanyak 3 x 757 cc = 2,271 liter. Agar supaya tekanan dalam tangki berada antara 1,8 - 3,8 kg/cm’, maka setelah disemprotkan selama 3 menit perlu dipompa ulang sebanyak 25 kali, Jadi untuk menghabiskan isi tangki spray can sebanyak 8,5 liter, dilakukan tindakan sebagai berikut : « Pompa sebanyak 55 kali + Semprotkan selama 3 menit, cairan yang telah keluar sebanyak 2,3 liter * Pompa lagi sebanyak 25 kali * Semprotkan lagi selama 3 menit, cairan yang telah keluar sebanyak 45 liter * Pompa sebanyak 25 kali © Semprotkan terus sampai cairan dalam tangki habis. 4) Jarak antara Nozzle dan Permukaan yang Disemprot Untuk mendapatkan dosis yang telah ditentukan diperlukan jarak antara nozzle dan permukaan dinding yang disemprot = 46 cm. Agar supaya penyemprot secara otomatis menempatkan nozzlenya sekitar jarak 46 cm dari permukaan dinding diperiukan latihan yang berulang- ulang. Salah satu caranya adalah dengan memakai bambu yang diraut sebesar lidi dan dikatkan pada alat semprot sedemikian rupa sehingga Jarak antara nozzle tip dan ujung bambu 46 cm. Ketika menyemprot, ujung bambu didekatkan ke dinding, sehingga menyentuh permukaan dinding. Pada jarak 46 cm ini tekanan dalam tangki 2,8 kg/cm? nozzle yang dipakai 8002 HSS akan diperoleh lebar pancaran 75 cm. Dalam prakteknya lebar pancaran yang efektif hanya 70 cm (bagian tengah) artinya racun serangga yang menempel di bagian tepi pancaran ditumpangkan 5 cm pada kolom pancaran sebelumnya. Bila yang dipakai nozzle 8002 E HSS lebar efektif adalah 75 cm. Jadi tidak perlu ada kolom yang saling menutup. 5) Kecepatan Menyemprot Mengingat larutan yang keluar per menit sebanyak 757 cc, maka larutan yang keluar per menit untuk insektisida Bendiocarb 80 WP dosis 0,2 grim? dan konsentrasi 0,5 % adalah : PEDOMAN PEMBERANTASAN VERTOR 25 757 x 05 = 3,78.gram dibulatkan = 3,8 gram 100 Luas permukaan yang disemprot dalam 1 menit adalah : 38 Demikia — = 19m? _racun serangga yang lain, luas permukaan yang disempr 0,2 nit adalah sama yaitu 19 m?. Dengan ketentuan bahwa tinggi pemyemprotan maksimal adalah 3 meter dari lantai, dengan luas 19 m%, panjang permukaan yang disemprot adalah : 19m = 6,33 meter (6,35 meter) 3m? Untuk mendapatkan dosis yang tepat menempel di dinding permukaan irama penyemprotan yang baik dan teratur. Hal ini dapat dicapai dengan latihan yang —berulang-ulang pada __sebidang dinding/permukaan yang telah disiapkan. Dinding/ permukaan seluas 19m2 dengan tinggi 3 meter dan panjang 6,35 meter dibagi menjadi 9 kolom dengan lebar tiap Kolom no. 1 s/d 8 = 70 cm dan kolom no. 9 75 cm. Setiap penyemprot harus dapat menyemprot ke 9 kolom tersebut dalam waktu tepat 1 menit. Bila kurang dari 1 menit berarti iramanya terlalu cepat dan bila lebih berarti terialu lambat. Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini : | 4 2 3 4 5 6 7 8 9 3m 70 | 70 | 70 | 70 | 70 | 70 | 70 | 70 | 75 em | cm | cm | cm | cm | cm | cm | cm | cm << 68 Panjang 6,35 meter Tinggi 3 meter wa {. Kriteria Penyemprotan 1) Cakupan Bangunan yang Disemprot (Coverage) Rumah atau bangunan dalam daerah tersebut harus diusahakan agar semuanya disemprot. Yang dimaksud rumah/bangunan disini adalah tempat tinggal yang digunakan malam hari untuk tidur termasuk 6 ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR oe DV YP VV VP VF VV VPP VV +) IV,IDD IY J d I) 29 0d ? d >) 9 D0 dangau/saung untuk menunggu sawah/ladang, kandang hewan dan tempat-tempat umum yang digunakan malam hari. 2) Cakupan Permukaan yang Disemprot (Completeness) Yang dimaksud cakupan permukaan yang disemprot adalah semua permukaan (dinding, pintu, jendela, almari, dsb.) yang seharusnya disemprot yaitu: Bila tinggi dinding < 3 meter, seluruhnya disemprot Bila tinggi dinding > 3 meter, maka yang disemprot hanya setinggi 3 meter. Pintu dan jendela yang membuka ke dalam kedua permukaan harus disemprot. Bila membukanya keluar, yang disemprot hanya bagian dalamnya saja. ‘* Perabot dalam rumah seperti meja, tempat tidur dan kursi harus disemprot bagian bawahnya. Sedangkan lemari disemprot bagian belakang dan bawahnya. ©. Rumah panggung yang tingginya dari permukaan tanah lebih dari 1 meter dan ada ruang di bawahnya maka bagian bawah rumah tersebut harus disemprot. + Rumab/bangunan yang mempunyai teras yang biasanya digunakan untuk duduk-duduk di malam hari, dinding dan langit-langitnya setinggi 3 meter harus juga disemprot. © Bagian atap yang menonjol di kanan dan kiri rumah, kadang- kadang juga di bagian belakang yang tingginya kurang dari 3 meter harus disemprot pula. Perhatian: Permukaan atau dinding yang terbuat dari kaca tidak perlu disemprot karena_nyamuk tidak suka hinggap disana karena licin. 3) Pemenuhan Dosis (Sufficiency) Insektisida yang disemprot pada permukaan dinding harus tepat sesuai dosis yang dianjurkan 4) Ketentuan (Regularity) Waktu pelaksanaan penyemprotan harus teratur dan diperhatikan serta ditaati. Cara menentukan waktu pelaksanaan penyemprotan adalah dengan mempertimbangkan kepadatan vektor. Untuk daerah persawahan dimana vektomya An. aconitus _penyemprotan dilaksanakan pada bulan Januari - Maret untuk siklus pertama dan bulan Juli - September untuk sikius kedua. Untuk daerah pantai dengan vektor An. sundaicus penyemprotan dilaksanakan hanya 1 Kali setahun yakni antara bulan Juli - September. "PEDOMAN PEMBERANTASAN VERTOR 27 Bila. musim kepadatan vektor belum diketahui, maka waktu pelaksanaan penyemprotan adalah 2 bulan sebelum puncak median Penderita positif/klinis berdasarkan data 3 - 5 tahun terakhir di Puskesmas atau kelompok desa yang tipe epidemiologinya sama. g. Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan dalam melaksanakan penyemprotan 1) Sebelum Penyemprotan * Membuat rencana kerja penyemprotan. + Mengirimkan rencana penyemprotan kepada kepala desa minimal 3 hari sebelum penyemprotan. * Memberitahukan jadwal penyemprotan kepada pemilik rumah sekaligus mengadakan penyuluhan. © Mempersiapkan alatbahan yang akan digunakan dalam melaksanakan penyemprotan yang meliputi : = Bahan-bahan berupa racun serangga yang akan digunakan dan air sebagai pelarut = Peralatan penyemprotan berupa : Spray can harus dalam keadaan baik dan bersih Ember isi 10 liter 4 buah, Corong dengan saringan 1 buah. Pengaduk yang salah satu ujungnya berbentuk pipin 4 buah. v Tas racun serangga. Y Kain pel 2 buah = Perlengkapan penyemprot Untuk tiap penyemprot dilengkapi dengan peralatan 1 set yang terdiri dari: Y Pakaian kerja 2 stel. Y Alat penutup hidung/masker 1 set. ¥ Topi bertepi lebar (menutupi bahu) 1 buah. ¥ Topeng plastik (face shield) 1 buah. Y Sepatu lars 1 stel. Y Sabun secukupnya. = Alat tulis menulis termasuk formulir-formulir pelaporan. KANN 2) Pada Hari Penyemprotan - Minta bantuan pemilik rumah untuk menutup makanan/minuman bila perlu supaya dikeluarkan saja. - Perabot rumah tangga seperti kasur, bantal, selimut dan pakaian- pakaian yang bergelantungan supaya dikeluarkan dulu. Demikian pula bila ada burung, aquarium dan lain-lain. - Bila akan menyemprot kandang, terlebih dahulu binatangnya harus dikeluarkan. 28 ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR y y eo ee | y ee ees mes Pee ee 3 eae ye) JYVIIDIIDYDD ? 03) J 7 299 0) 3) Selama Penyemprotan Semprot permukaan dinding searah dengan jarum jam dimulai dari pintu masuk. ‘Tutuplah pintu dan jendela ruangan yang sedang disemprot tapi bukalah jendela dan pintu lain agar penyemprot tidak bekerja di ruang tertutup. 4) Sesudah Penyemprotan h. Cara Mencegah dan Membs us Keracunan Insektisida Beritahukan kepada pemilik rumah agar racun serangga yang menempel di dinding tidak dihapus Kaca-kaca dan lantai yang terkena racun serangga boleh dibersihkan dan racun serangga hasil pembersinan harus ditanam. ‘Supaya diberitahukan kepada pemilik rumah agar selama enam bulan berikutnya jangan dulu mengapur dinding, Spray can dan peralatan lainnya supaya dibersihkan.Hati-hati membuang air bekas membersihkan spray can dan alat-alat lainnya jangan samapai mencemari kolam ikan dan sumber air penduduk. Penghuni rumah baru boleh masuk ke dalam rumah satu jam setelah penyemprotan selesai. Bila ada serangga yang mati setelah penyemprotan agar disapu dan dikimputkan kemudian dikubur. an Pertolongan Pertama terhadap Agar pemaparan insektisida baik terhadap tenaga pelaksana maupun masyarakat dapat dapat dihindarkan sedini. mungkin maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Mencegah Keracunan Insektisida Golongan Sintetik Piretroid (Lamdasihalotrin). Petugas Penyemprot Pada waktu menyemprot peralatan dan perlengkapan yang harus dipakai adalah : Penutup hidung/ mulut (masker) Dipakai masker disposibel yang setiap hari harus diganfi, atau maksimal dipakai 2 kali setelah masker tersebut dicuci Topeng lasik (face shield) untuk melindungi mata dan muka dari percikan insektisida, Baju model montir lengan panjang dan celana panjang cutbray (melebar ke bawah), Topi bertepi lebar untuk melindungi kepala dan anggota badan lainnya dari tetesan/percikan insektisida terutama pada waktu penyemprotan bagian atas (misalnya plafon, atap) ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR 29 - Sarung tangan karet untuk mecegah tangan terkena insektisida terutama pada waktu membuat larutan (suspensi). - Sepatu boot untuk melindungi kaki dari insektisida yang tercecer di lantai, - Sebelum makan, minum atau merokok, cucilah tangan dengan air dan sabun. = Jangan menyemprot makanan dan minuman serta peralatannya. - Bila menyemprot dalam ruangan tertutup, bukalah jendela agar udara dapat masuk. = Jangan makan dan minum selama penyemprotan. = Setelah selesai bekerja mandilah dengan memakai air dan sabun. = Gantilah pakaian kerja setelah selesai menyemprot. Pakaian kerja dan semua peralatan yang dipakai harus dicuci setiap hari - Petugas- penyemprot —dilarang_bekerja_—_ melampaui ketentuan waktu kerja yang telah ditentukan yaitu maksimal 6 jam per hari. - Jangan membuang sisa insektisida maupun wadahnya ke dalam sungai, saluran air, kolam atau daerah terbuka lainnya, tapi kuburlah di dalam tanah sedalam + 0,5 meter yang letaknya jauh dari sumber air. Pemilik Rumah ~ Pemilik rumah tidak diperkenankan berada di dalam rumah selama penyemprotan berlangsung, dan baru boleh masuk rumah setelah 1 jam rumahnya selesai disemprot - _Jangan memegang dinding/permukaan yang sudah disemprot. = Segera membersinkan lantai yang terkena insektisida dengan air. - Apabila ada serangga/cecak yang mati jangan diberikan kepada ayam, melainkan harus dikubur didalam tanah sedalam 0,5 meter. Pertolongan pertama pada penderita Keracunan: - Bila terkena mata akan terasa gatal, segera cuci dengan air bersih yang mengalir selama 10 - 15 menit. - Bila terkena kulit akan terasa panas dan gatal, segera cuci dengan air bersih dan memakai sabun. - Apabila saat bekerja ada bagian tubuh yang terkena insektisida harus segera dicuci dengan air sabun. Jadi harus ‘selalu membawa sabun. - Apabila dalam menjalankan tugas sewaktu-waktu merasa kurang enak badan, jangan melanjutkan _pekerjaan menyemprot dan segeralah memberitahu kepada petugas kesehatan terdekat 30 PEDOMAN PEMBERANTASAN VERTOR See ee 4 oe ee es III DDYD dy III JIJIIDIDY 2) v2 +) Dy oo) - Bila tertelan dalam jumlah yang banyak, badan akan gemetar - Bila penderita masih sadar segera usahakan supaya_muntah yaitu dengan memberi minum 1 gelas air yang. telah diberi 1 sendok makan garam dapur, dan tenggorokannya digelitik dengan jari-jari yang bersin = Usahakan terus muntah-muntah sampai cairan muntahan menjadi jernih - Bawalah penderita segera ke Puskesmas terdekat dengan menunjukkan bungkus insektisida kepada petugas Puskesmas. 2) Mencegah Keracunan Insektisida Golongan Karbamat (Bendiocarb). a. Pencegahan keracunan bagi petugas penyemprot dan pemilik rumah sama dengan pencegahan tethadap keracunan insektisida golongan sintetik piretroid. b. Gejala-gejala keracunan Gejala muskarinik = Terjadi peningkatan sekresi bronchial, berkeringat, saliva. dan air mata. - Pengecilan pupil dan tidak ada reaksi terhadap cahaya. = Penyempitan bronchus, kejang abdominal (muntah dan diare). - Bradikardia Gejala nikotinik - Pada penderita berat: kejang diafragma dan otot pemafasan - Tachikardi Gejala syaraf pusat = Menunjukkan adanya keracunan berat. - Sakit kepala, pusing-pusing, kejang-kejang otot, pandangan kabur, bicara tidak jelas, ketakutan, bingung dan koma, Diagnosa keracunan didasarkan pada anamnesa dan gejala- gejala di atas Khususnya gejala penyempitan bronchus dan reaksi pupil menyempit dengan reaksi cahaya yang negatif. Perawatan dan pengobatan keracunan akut : Kurangi absorpsi sekecil mungkin: a) Keracunan melalui kulit : - Segera mengganti pakaian yang terkena bendiocarb. - Cuci tangan yang terkena insektisida (terutama daerah yang akan disuntik) dengan sabun PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR rn b) Mata terkena Bendiocarb - Segera dicuci dengan air bersih selama paling sedikit 15 ‘menit di air yang mengaiir. c) Keracunan melalui mulut : - Usahakan agar penderita muntah dengan mengorek dinding belakang tenggorokan dengan jari yang bersih, hindarkan muntahan tidak tertelan. - Bila penderita bisa muntah, takukan pengurasan lambung dengan larytan Na. Bicarbonat 5% atau larutan ipecac 15 cc dalam % gelas air (dapat diulang setelah 20 menit) - Catatlah jumiah cairan yang digunakan dalam pengurasan lambung - Hasil pengurasan lambung supaya disimpan dengan dibekukan untuk bahan pemeriksaan - Sisa bahan yang dicurigai menyebabkan keracunan supaya disimpan untuk pemeriksaan. Perawatan umum - Berikan dengan hati-hati cairan secukupnya - Berikan pemafasan buatan secepatnya dan selama mungkin bila ada gejala kegagalan pernafasan. - Hindarkan jatan nafas tersumbat lendir/air ur Pengobatan - Pemberian antidotum biasanya tidak diperlukan ketika penderita tiba di Puskesmas mengingat hilangnya gejala keracunan bendiocarb beriangsung cepat. - Bila terlinat gejala yang berat, berikan 1 - 2 mg atropin sulfat (dosisi dewasa) atau 0,04 mg/kg BB secara im atau iv, diulang dengan interval 2 - 8 menit sampai pada penderita ditemukan gejala atropinasi: dilatasi pupil, mulut terasa kering, kulit merah dll. Dalam 2 jam pertama dapat diberikan 12 mg atropin. Bila sebelum gejala atropinasi tercapai_suntikan atropin terlambat diulangi, dapat berakibat fatal dengan timbulnya udema paru atau gagal pusat pemafasan. Hindarkan over dosis atropin terutama pada anak-anak. - Berikan diazepam 10 mg subkutan atau iv, kecuali pada penderita ringan. ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VERTOR < eluate 4 8s ee ee ee d yvrrxeooes) III IJIYIDYDDD 0) 0) 2) 0 2) d 1 et ee ee ee ee ee) Pertolongan pertama pat i. Alat Semprot penderita keracunan: Bila insektisidanya tertelan dan penderita masih sadar segera usahakan pemuntahan dengan cara menggelitik dinding belakang tenggorokan dengan jari-jari bersin dan atau dengan memberi minum segelas air hangat yang dicampur dengan 1 sendok makan garam dapur. Bila penderita tidak sadar tidak boleh diusahakan pemuntahan karena dapat membahayakan aspirasi Bila penderita berhenti bernafas, segeralah memberikan pemafasan buatan. Terlebih dahulu bersihkan mulut korban dari air liur, lendir atau makanan yang menyumbat jalan pernafasan. Bila insektisidanya tertelan oleh korban, jangan dilakukan pemafasan bantu dari mulut ke mulut. Bila kulit terkena insektisida, segera lepaskan pakaian yang terkena dan kulit dicuci dengan air bersih dan sabun. Bila terkena mata, segera cuci dengan air bersin yang mengalir selama 15 meni Untuk melaksanakan kegiatan penyemprotan digunakan spray-can Hudson X-pert (Gambar 6). ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR 3 Gambar 6. Alat semprot (Spray-can) Hudson X-pert Keterangan : 4) Tangki (tank assembly) 2) Injakan kaki 3) _ Sabuk penyandang (Shoulder strap) 4) _ Pipa pancaran yang ujungnya dipasang nozzle (discharge assembly) 5) Selang dan klep pembuka dan penutup larutan (hose & valve assembly) 6) _Tangki pompa dan handeinya (pump assembly) 7) Karet penahan benturan bila pompa ditekan 8) Kunci pompa untuk menahan handel naik ke atas 9) Pegangan pompa dan tangkainya (Plunger tube and handle) 40) Silinder pompa 41) Alat untuk membuka/menutup arus larutan 12) Nozzle 34 ‘PEDOMAN PEMBERANTASAN VEKTOR dy I?rI)J) dy gy eee ) >~7F FVD FFD YD FY DDD ) ) 2

Anda mungkin juga menyukai