(Kel 6) Koperasi
(Kel 6) Koperasi
KELOMPOK 6
DESYA OKTAVIANI PANTO (E2120047)
SITI RAHMATIYA DJIBU (E2120046)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga makalah dapat diselesaikan penulis dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-
Nya penulis tidak dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar lebih memudahkan dalam memahami tentang “KOPERASI”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis ini. Semoga makalah ini
dapat dipergunaan sebagai petunjuk maupun pedoman dan berguna untuk menambah ilmu
pengetahuan bagi para pembaca.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa, menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami harap kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat
mengambil manfaat dari karya ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Koperasi
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan
yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat
ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari
masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat
membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya
dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami
koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non
koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata hanya pada
orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu, dalam banyak kasus
koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena
mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha
koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program
oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.Koperasi juga memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor,
perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya peran
koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak
orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya
koperasi merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia.
Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan social dan ekonomi, kegiatan
ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam
sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang
memiliki kepentingan relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai
yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (selfreliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini
akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing
dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai
badan usah yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis
yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba),
pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para karyawan
bank bjb yang tergabung dalam Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar). Sebuah Koperasi
dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha
mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar kemampuan
Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan Koperasi. Jadi,
hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat
strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan
sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang tidak dimiliki
oleh bentuk perusahaan lain.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.
Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan
dengan maksud mensejahterakan anggota.
Lembaga Koperasi didirikan dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Dengan
asas adalah kekeluargaan. Ini semua terangkum dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab II Pasal 2 dan 3. Lebih jauh dalam pasal
dijelaskan bahwa Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidah terpisahkan dari tatanan
perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha ini
bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:
1. Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan
dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja
dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat
seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
2. Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan.
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari
landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila.
Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan,
tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
kegotong royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru
perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan
kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat.Oleh
karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan dalam
upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari
bawah, berakar di masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.
4. Landasan Operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, Koperasi No. 25
1992
Dalam Bab III UU RI No 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian pada Bab III Pasal 5 dan 6
menjelaskan tentang Nilai dan Prinsip Koperasi, yaitu:
Pasal 5
1. Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:
a. Kekeluargaan
b. Menolong diri sendiri
c. Bertanggung jawab
d. Demokrasi
e. Persamaan
f. Berkeadilan
g. Kemandirian
2. Nilai yang diyakini anggota Koperasi yaitu:
a. Kejujuran
b. Keterbukaan
c. Tanggung jawab
d. Kepedulian terhadap orang lain
Pasal 6
1. Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:
a. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis.
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonimi koperasi.
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.
e. Koperasi menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas,
pengurus, dan karyawannya. Serta memberikan informasi kepada masyarakat
tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi.
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan koperasi
dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local, nasional,
regional, dan internasional.
2. Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi sumber inspirasi dan
menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan
maksud dan tujuan pendiriannya.
1. Modal Sendiri
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak boleh diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota kepada koperasi
dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga tidak boleh diambil jika
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan wajib modal
koperasi terus bertambah dan berkembang.
c. Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota koperasi yang
bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk melakukan simpanan ini tetapi
dilakukan atas kemauan sendiri.
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasi usaha.
Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak terjadi kerugian dapat
dimanfaatkan sebagai modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh koperasi tetapi
bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain. Contohnya koperasi menerima
hibah dari pemerintah atau perusahaan tertentu.
2. Modal pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan
sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang
disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman, koperasi
meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.
b. Koperasi Lainnya dan Anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan
lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang
sempit tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya
merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk
mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.
d. Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang Lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang kepada
masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota
koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur
dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
e. Sumber Lain Yang Sah
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang tidak
sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
Koperasi ini didirikan atas dasar keinginan membantu para anggota untuk memperoleh
pinjaman dengan persyaratan yang lebih mudah dan sederhana dibandingkan jika ia
meminjam ke perbankan atau Lembaga non keuangan lainnya. Artinya Koperasi simpan
pinjam bisa menjadi alternatif solusi yang paling tepat dan cepat. Secara aturan pendirian
koperasi simpan pinjam jika kita merujuk pada UU RI No 17 tahun 2012 tentang
Perkoperasian tepatnya pada Bab X pasal 88 dijelaskan bahwa koperasi ini didirikan harus
ada ijin dalam Menteri. Salah satu tujuannya agar adanya control yang lebih ketat agar tidak
sembarang pihak dengan mudah mendirikannya, terutama untuk menghindari terjadinya
masalah di kemudian hari yang tidak diinginkan. Seperti bangkrut, kredit macet, tagihan dari
pihak penabung atau penyimpan dana, dan lain sebagainya. Dan dari berbagai catatan telah
menunjukkan ada nasabah peminjam melalui koperasi simpan pinjam yang telat bahkan
macet dalam pembayaran sehingga berbagai bentuk pengawasan menjadi begitu diperlukan.
Apalagi kredit macet tersebut juga tidak hanya disebabkan oleh kesalahan debitur, seperti
gagal panen yaitu terserang hama, banjir, inflasi, gunung Meletus, dan berbagai bencana alam
lainnya. Koperasi Simpan Pinjam ini juga memiliki berbagai bentuk kegiatan seperti
menghimpun dana anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana
pada Koperasi Simpan Pinjam Sekundernya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari
koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun
dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada
Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk
lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36352126/MAKALAH_KOPERASI