Anda di halaman 1dari 17

“K O P E R A S I ”

DOSEN PENGAMPUH : PEMY CRISTIAN, SE.,M.Si


MATA KULIAH : BANK DAN LEMBAGA KEUNGAN LAINNYA

KELOMPOK 6
DESYA OKTAVIANI PANTO (E2120047)
SITI RAHMATIYA DJIBU (E2120046)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga makalah dapat diselesaikan penulis dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-
Nya penulis tidak dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar lebih memudahkan dalam memahami tentang “KOPERASI”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis ini. Semoga makalah ini
dapat dipergunaan sebagai petunjuk maupun pedoman dan berguna untuk menambah ilmu
pengetahuan bagi para pembaca.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa, menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami harap kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat
mengambil manfaat dari karya ini.

Gorontalo, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2.  Rumusan Masalah

1.3.  Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Koperasi

2.2. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi

2.3. Nilai dan Prinsip Koperasi

2.4. Sumber Modal Koperasi

2.5. Jenis-Jenis Koperasi

2.6. Koperasi Simpan Pinjam

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan
yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat
ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari
masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat
membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya
dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami
koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non
koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disebutkan  bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata hanya pada
orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu, dalam banyak kasus
koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena
mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha
koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program
oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.Koperasi juga memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor,
perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.

Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya peran
koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak
orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya
koperasi merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia.
Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan social dan ekonomi, kegiatan
ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam
sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang
memiliki kepentingan relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai
yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (selfreliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini
akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing
dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai
badan usah yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis
yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba),
pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para karyawan
bank bjb yang tergabung dalam Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar). Sebuah Koperasi
dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha
mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar kemampuan
Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan Koperasi. Jadi,
hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat
strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan
sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang tidak dimiliki
oleh bentuk perusahaan lain.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Koperasi?

2. Bagaimana Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi?

3. Bagaimana Nilai dan Prinsip Koperasi?

4. Dari mana Sumber Modal Koperasi?

5. Apa saja Jenis-jenis Koperasi?

6. Apa itu Koperasi Simpan Pinjam?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Koperasi?

2. Untuk mengetahui Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi?

3. Untuk mengetahui Nilai dan Prinsip Koperasi?

4. Untuk mengetahui dari mana Sumber Modal Koperasi?

5. Untuk mengetahui Apa saja Jenis-jenis Koperasi?

6. Untuk mengetahui Apa itu Koperasi Simpan Pinjam?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Koperasi

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian


Bab I Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan olreh orang
perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

 Pengertian Koperasi Menurut Istilah

Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.
Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan
dengan maksud mensejahterakan anggota.

 Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli


1. Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri
sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan
kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan
mereka terhadap organisasi.
2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri
hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan
oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk
mereka atas dasar laba atau dasar biaya.
Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-
prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah
melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

2.2. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi

Lembaga Koperasi didirikan dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Dengan
asas adalah kekeluargaan. Ini semua terangkum dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab II Pasal 2 dan 3. Lebih jauh dalam pasal
dijelaskan bahwa Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidah terpisahkan dari tatanan
perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha ini
bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:       

1. Asas kekeluargaan

Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap    anggota koperasi
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan
dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja
dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat
seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.          

2. Asas kegotongroyongan

Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan.

Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :

1. Landasan Idiil Pancasila

Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari
landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila.
Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan,
tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
kegotong royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2. Landasan Struktural UUD 1945

Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru
perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan
kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Landasan Mental Setia Kawan dan Kesadaran Pribadi

Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat.Oleh
karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan dalam
upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari
bawah, berakar di masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.

4. Landasan Operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, Koperasi No. 25
1992

Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian


Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya
antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan
kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula UU Nomor 12
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor
23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto,
dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.
2.3. Nilai dan Prinsip Koperasi

Dalam Bab III UU RI No 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian pada Bab III Pasal 5 dan 6
menjelaskan tentang Nilai dan Prinsip Koperasi, yaitu:

 Pasal 5
1. Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:
a. Kekeluargaan
b. Menolong diri sendiri
c. Bertanggung jawab
d. Demokrasi
e. Persamaan
f. Berkeadilan
g. Kemandirian
2. Nilai yang diyakini anggota Koperasi yaitu:
a. Kejujuran
b. Keterbukaan
c. Tanggung jawab
d. Kepedulian terhadap orang lain
 Pasal 6
1. Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:
a. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis.
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonimi koperasi.
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.
e. Koperasi menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas,
pengurus, dan karyawannya. Serta memberikan informasi kepada masyarakat
tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi.
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan koperasi
dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local, nasional,
regional, dan internasional.
2. Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi sumber inspirasi dan
menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan
maksud dan tujuan pendiriannya.

2.4 Sumber Modal Koperasi

Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :

1. Modal Sendiri
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak boleh diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota kepada koperasi
dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga tidak boleh diambil jika
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan wajib modal
koperasi terus bertambah dan berkembang.
c. Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota koperasi yang
bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk melakukan simpanan ini tetapi
dilakukan atas kemauan sendiri.
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasi usaha.
Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak terjadi kerugian dapat
dimanfaatkan sebagai modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh koperasi tetapi
bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain. Contohnya koperasi menerima
hibah dari pemerintah atau perusahaan tertentu.
2. Modal pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan
sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang
disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman, koperasi
meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.
b. Koperasi Lainnya dan Anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan
lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang
sempit tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya
merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk
mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.
d. Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang Lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang kepada
masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota
koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur
dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
e. Sumber Lain Yang Sah
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang tidak
sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

f. Modal Penyertaan (diatur dengan PP)


Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal (investasi)
pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan usaha swasta, dan
BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha koperasi.
Dalam koperasi, modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik modal ini tidak
memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi, pemilik dapat diikutsertakan dalam
pengawasan usaha investasi dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.
2.5 Jenis-Jenis Koperasi

1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya:


a) Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi
koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah
dibandingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan
anggotanya.
b) Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan
baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu
serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga,
pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi
Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe
(kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).
c) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga
yang dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain.
d) Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan
oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


a) Koperasi Primer, adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan Koperasi Pasar Kemiri.
b) Koperasi Sekunder, adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Contoh gabungan dari koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang
ada di kota Depok.
3. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP), adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari
sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
Contoh Kospin Jasa Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP
Arta Prima di Ambarawa, Magelang.
b) Koperasi Serba Usaha (KSU), adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-
macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat tinggal diwilayah
itu.Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan
sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya KUD.
c) Koperasi Konsumsi, adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan,
pakaian, dan perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai (KPRI),
serta KSU dan KUD.
d) Koperasi Produksi, adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).
4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya
a) Koperasi Unit Desa (KUD), adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat
pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama
pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk,
obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini beranggotakan para
pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri
(KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
c) Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga
sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain.

2.6. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi ini didirikan atas dasar keinginan membantu para anggota untuk memperoleh
pinjaman dengan persyaratan yang lebih mudah dan sederhana dibandingkan jika ia
meminjam ke perbankan atau Lembaga non keuangan lainnya. Artinya Koperasi simpan
pinjam bisa menjadi alternatif solusi yang paling tepat dan cepat. Secara aturan pendirian
koperasi simpan pinjam jika kita merujuk pada UU RI No 17 tahun 2012 tentang
Perkoperasian tepatnya pada Bab X pasal 88 dijelaskan bahwa koperasi ini didirikan harus
ada ijin dalam Menteri. Salah satu tujuannya agar adanya control yang lebih ketat agar tidak
sembarang pihak dengan mudah mendirikannya, terutama untuk menghindari terjadinya
masalah di kemudian hari yang tidak diinginkan. Seperti bangkrut, kredit macet, tagihan dari
pihak penabung atau penyimpan dana, dan lain sebagainya. Dan dari berbagai catatan telah
menunjukkan ada nasabah peminjam melalui koperasi simpan pinjam yang telat bahkan
macet dalam pembayaran sehingga berbagai bentuk pengawasan menjadi begitu diperlukan.
Apalagi kredit macet tersebut juga tidak hanya disebabkan oleh kesalahan debitur, seperti
gagal panen yaitu terserang hama, banjir, inflasi, gunung Meletus, dan berbagai bencana alam
lainnya. Koperasi Simpan Pinjam ini juga memiliki berbagai bentuk kegiatan seperti
menghimpun dana anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana
pada Koperasi Simpan Pinjam Sekundernya.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas


kekeluargaan.  inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan
para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta
membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi
bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali. Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara
aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang
disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Koperasi juga merupakan
bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari keuntungan tetapi mencari
kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan
kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi
anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal
pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.

3.2. Saran

Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara  meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari
koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun
dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada
Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk
lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Irham, Fahmi. 2021. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

https://www.academia.edu/36352126/MAKALAH_KOPERASI

Anda mungkin juga menyukai