Anda di halaman 1dari 13

3.

1 Kasus

Nn. "A" 19Tahun, seorang pekerja minimarket, sedangdalammasa


penyembuhan penyakit kulit didaerah cervix dan fibula sinistra.
Kemarindoktermengatakanbahwa penyakit kulit ini sudah menyebar dan
prognosisnyaburuksehingga harus dilakukan
pemeriksaan berulang. Pagi iniperawatmelihatNn. Amenangiskarenaputusasa, dan
kurangtidur. Awalnya Nn. Amengatakan bahwa merasa gatal diarea itu.selain itutimbul
ruam bersisik berwarna kemerahan dipermukaan kulit dan semakin lama semakin
meluas. Tapi oleh Nn. A tidakpernahmengontrolkesehatannya dan mengirarasa gatal dan
kemerahan timbul akibat alergi.Setelah di lakukanpemeriksaan Nn. A
terdiagnosamengalami penyakit Scabies.

3.2 Asuhankeperawatan
a) Anamnesa
No. Reg : Nn. A
Ruang :19 Tahun
Tanggal MRS : 28 September 2022
Tanggalpengkajian : 28 September 2022
Jam : 09.00 WIB
Diagnose medis : Scabies

1) Identitas
Nama pasien : Nn. “A”
Umur : 19 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Nasrani
Suku bangsa : Sunda
Pekerjaan : Penjaga Mini Market
Pendidikan :SMA
Alamat : Cihanjuang Rahayu

2) Data Penangggung Jawab


Nama : Ny. “S”
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Nasrani
Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Cihanjuang Rahayu
Hubungan dengan pasien : Ibu Tiri
b) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum (TTV) sebagai berikut:
Suhu : 38 C
Nadi : 80 x/menit
Napas : 21 x/menit
TD : 110/80 mmHg
BB/TB : 54.0 kg/160 cm
b. Pengalaman dan Emosi
Saat pengkajian klien mengungkapkan bahwa ia tidak dapat menerima
keadaan sekarang ini klien juga mengatakan kenapaTuhan memberikan
cobaan seperti ini, Klien mengatakan tidak kuat dalam menghadapi masalah
selama masa pemulihan. Belum lagi dengan lingkungan orang sekitarnya
hingga ia merasa terasingkan.
Klien merasa malu karena di usia yang masih muda sudah terkena
penyakit kulit, ia malu terhadap keluarga terutama teman sebayanya, sehingga
ia merasa stres akan semua hal yang menimpanya. Saa ini klien merasa
dirinya tidak sempurna sehingga kehilangan motivasi hidup dan tujuan hidup
dalam dirinya.
c. Ritual dan Ibadah
Klien mengatakan bahwa rasa gatalnya menghambat semua aktivitasnya
terutama ibadah. Klien mengatakan bahwa klien kesulitan berkonsentrasi
dalam menjalankan doa di gereja.
d. Head To Toe
a) Pemeriksaan Kepala Leher
 Rambut : Hitam, bergelombang
 Kepala : Simetris, tidak ada benjolan
 Mata : Konjungtiva anemis
 Hidung : Bersih, tidak ada polip
 Bibir : Mukosa bibir kering
 Gigi : Bersih
 Telinga : Simetris
 Leher : Ruam kemerahan
 Lidah : Lidah tidak kotor
b) Pemeriksaan Integumen / Kulit
 Turgor kulit baik
 Warna kulit kuning langsat tidak bersih dan terdapat ruam kemerahan
di fibula sinistra
c) Pemeriksaan Payudara dan
ketiak Payudara tampak
simestris.
d) Pemeriksaan Thorak/dada
 Inspeksi thorak : Simetris bentuk dadanya, tidak ada kelainan
 Auskultasi :Simetris, tidak ada suara tambahan
e) Jantung
 Perkusi : Suara peka
 Auskultasi : $1-$2 normal tidak ada suara tambahan
f) Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi : Perutnormal, dan terdapat sedikit ruam
kemerahan
 Palpasi : Tidak ada nyeri saat ditekan
 Perkusi : Suara normal
 Auskultasi : Bising usus 20 x/menit
g) Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
 Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan pada genetalia,
personal hygiene baik.
 Anus : Anus pasien bersih, dan tidak ada bereak-bercak
disekitarnya.
h) Pemeriksaan Muskuloskeletal
Otot pasien kuat.

3.3 Analisis Data

Nama Pasien : Nn. “A”

Umur : 19 Tahun

No Symptom Etiologi Problem


(DS/DO)
1. DS :pasien mengatakan Penyakit Kulit pada diri Distres
Bahwa Mengapa Tuhan memberikan berupa spiritual
cobaan seperti ini, ia merasa tidak Ruam kemerahan dan
sanggup Ansietas akibat
Menjalani cobaan seperti ini. Ketakutan terhadap
DO : Nn. “A” menangis mati.
Karena putusasa dan kurang
tidur.
2. DS : Gangguan Rasa Hambatan
- Klien mengatakan bahwa rasa gatal di Nyaman Religiositas
area kulit dengan skala nyeri 7
mengganggu aktivitas beribadah.
- Klien mengatakan bahwa klien
kesulitan dalam menjalankan
Doa digereja.
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tidak percaya diri saat
berbicara
- Vital Sign
TD : 110/80,
N :80x/mnt,
RR : 21
x/mnt, S : 38°
c

3.4 DiagnosaKeperawatan

1. Distress spiritual yang berhubun gandengan ansietas karena takut

Akan kematian dan penyakit kulit pada diri berupa scabies.

2. Hambatan religiositas berhubungan dengan gangguan rasa nyaman.


3.5 SDKI, SLKI, dan SIKI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. A

DIAGNOSA MEDIS :SCABIES

Nama : Nn. A BB : 54Kg TD : 110/80 mmHg R : 21x /menit

Umur : 19 tahun TB : 160 cm Nadi : 80 x/menit Suhu : 38,0 ℃

Standar diagnosis Standar Luaran


No
Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) RASIONAL
Dx
(SDKI) (SLKI)
1. Distres Spiritual (D.0082) Distres spiritual dapat *Intervensi Utama* 1. Mendukung pengambilan
berhubun gandengan meningkat dalam waktu 1 Dukungan spiritual – Promosi Koping keputusanmelaluiedukasikesehatan
kesepian, pengasingan x24 jam dengan kriteria hasil: Intervensi Pendukung* Dukungan Emosional - Dukungan Proses 2. Mendukung tanggung jawab
sosial dan kejadian hidup a. Harapan hidup Berduka pada
yang tidak diharapkan. meningkat Dukungan Keyakinan - Konseling dirisendiridenganpelibatankeluarga
DS: b. Kesadaran diri Dukungan Memaafkan – Manajemen Stres
meningkat Dukungan Pengambilan Keputusan – Mediasi Konflik
Pasien mengatakan bahwa c. Resolusi berduka Dukungan Pelaksanaan Ibadah – Pelibatan Keluarga 3. Membimbing antisipatif
Mengapa Tuhan masih menurun Dukungan Pengungkapan Kebutuhan - Promosi Harapan sepertiedukasi program
memberikan cobaan d. Status kenyaman Dukungan Pengungkapan Perasaan – Promosi Dukungan Spiritual pengobatan
seperti ini, ia merasa tidak masih terganggu Dukungan Perasaan Bersalah – Promosi Sistem Pendukung 4. Membimbing sistem kesehatan
sanggup menjalani cobaan e. Tingkat depresi Dukungan Perlindungan Penganiayaan - Teknik Imajinasi dengan mengidentifikasi risiko
seperti ini. sudah mulai Terbimbing 5. Mendukung keluarga
menurun Agama - Teknik menenangkan merencanakan perawatan seperti
DO : Dukungan Perkembangan Spiritual - Terapi Reminisens membersihkan diri dan pakaian
Nn. Ame nangis karena Dukungan Perlindungan Penganiayaan Lansia 6. Mendukung pengungkapan
putus asa dan kurang tidur. kebutuhan melalui kontrak perilaku
Pasien terlihat putus asa. positif
7. Mendukung perawatan diri
dengan penentuan tujuan bersama

2. Gangguan rasa nyaman( Gangguan rasa nyaman Intervensiutama 1. Mengedukasi kesehatan melalui
D.0074) berhubugan dapat meningkat dalam Menjemen nyeri – terapi relaksasi penentuan tujuan bersama
dengan gejala penyakit waktu 1x24 jam dengan Pengaturan posisi 2. Mengkontrak perilaku posistif
dan gangguan stimulus kriteria hasil: Intervensi pendukung dengan promosi perilaku upaya
lingkungan ditandai a. Pola tidur membaik Dukungan hypnosis diri – menejemen kesehatan kerja kesehatan
dengan gelisah dan b. Tingkat agitasi Dukungan pengungkapan kebutuhan – menejemen keselematan 3. Mendukung kepatuhan program
merasa gatal. menurun lingkungan pengobatanmelaluiedukasi proses
c. Tingkat rasa Edukasi aktivitas atau istirahat – menejemen mual penyakit
DS : ansietas menurun Edukasi efek samping obat – menejemen muntah 4. Mendukung pengungkapan
- Klien mengatakan bahwa Edukasi keluarga :menejemen nyeri – menejmen nyeri akut kebutuhan dengan identifikasi risiko
rasa gatal di area kulit Edukasi kemoterapi – menejemen nyeri kronik 5. Mendukung perawatan diri
dengan skala 7 telah Edukasi kesehatan – menejemen nyeri persalinan sepertimembersihkandiri dan
mengganggu aktivitas Edukasi latihan fisik – menejemen stres pakaian
beribadah. Edukasi menejemen stress – menejemen terapir adiasi 6. Mendukung proses berduka
- Klien mengatakan bahwa Edukasi menejemen nyeri – menejemen trauma perkosaan dengankonsultasi
klienkesulitan dalam Edukasi penyakit – pemantauan nyeri 7. Mendukung tanggung jawab
menjalankan doa di gereja. Edukasi perawatan kehamilan – pemberian obat pada diri sendiri dengan mobilisasi
DO : Edukasi perawatan perinem – pencegahan hypetermi keganasan keluarga
- Klien tampak gelisah Menejemen kenyamanan lingkungan – terapirelaksasi 8. Mengedukasi keselamatan
- Klien tampak tidak lingkungan dengan pelibatan
percaya diri saat berbicara keluarga
- Vital Sign 9. Mengedukasi latihan fisik melalui
TD :110/80, promosi komunitas efektif.
N : 80 x/mnt,
RR : 21 x/mnt,
S : 38,0°C
6. Implementasi

N Implementasi
o
1. Pukul : 10.00
- Memberikanpemahaman/edukasi
- Memberiketenangan, penerimaan, dan dukungansaat stress R/ Pasienkooperatif
- Membantupasienuntukmerasakankeseimbangan dan hubungandenganTuhan
- R/ Pasienmelaksanakan ibadah
- Mendengarkanpandanganpasiententanghubunganantarakepercayaan spiritual
dan kondisikesehatannya R/
Pasienmengungkapkanbahwapenyakitadalahtantanganterhadapkeyakinan
- Menggunakanteknikklarifikasinilaiuntukmembantupasienmengklarifikasikeyakinan dan
nilai yang iayakini R/ Pasienmampumenjelaskannilaikehidupan
Pukul ; 12.00
- Memberiketenangan, penerimaan, dan dukungansaat stress
- R/ PasienkooperatifMembuatperubahan yang diperlukanpasien (dukungankeluargaatau
orang terdekat) R/ Pasienmaumenjawabpertanyaanperawat
- Menjagaprivasi dan beriwaktukepadapasienuntukmengamatipraktikkeagamaan
R/ Pasienmelakukan ibadah
Pukul ; 10.00
- Memberiketenangan, penerimaan, dan dukungansaat stress R/ Pasienkooperatif
- Terbuka terhadapungkapanpasiententangkesepian dan ketidakberdayaan R/
Pasienlebihtenang dan ceria Menganjurkankunjunganpelayanankeagamaan
R/ Pasienkooperarif
-
Memberijaminankepadapasienbahwaperawatselaluadauntukmendukungpasiensaatpasienmera
sakanpenderitaan R/ Pasiennyaman.
2. Pukul 11.00
- MengajarkanPasien shat di atastempattidur
- MemberikanObatnalgesik
Pukul 12.30
- Mengkaji Skala nyeri
7. Evaluasi

No Evaluasi
1 S : Nn. “A” mengatakan masih merasa takut dan malu.
O : Nn. “A” tampak cemas, sedih, pandangan tidak fokus
saat berberbicara.
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana Intervensi Dilanjutkan
2. S : Nn. “A” mengatakan sudah dapat melakukan sholat di tempat tidur.
O : Nn. “A” melakukan ibadah sholat setiap hari dan berdzikir.
A : Masalah teratasi

Anda mungkin juga menyukai