REFLEKSI PERINGATAN HARI PAHLAWAN DALAM KONTEKS KEKINIAN - Revisi
REFLEKSI PERINGATAN HARI PAHLAWAN DALAM KONTEKS KEKINIAN - Revisi
Oleh : Hartuti,S.Pd,M.Pd
Peringatan hari pahlawan adalah sebuah rutinitas kita sebagai bangsa Indonesia dalam
memperingati perjuangan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan di masa lampau.
Kembali menilik sejarah perjuangan tentang peringatan hari pahlawan ini, sehingga kita akan
lebih tahu dan mengenal sejarah tentang hari pahlawan secara keseluruhan. Merunut
peringatan ini dari awal , pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
kondisi dan situasi politik Indonesia masih belum stabil, khususnya antara rakyat dan tentara
asing. Setelah proklamasi, pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah maklumat untuk
mengibarkan bendera merah putih di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan mengibarkan
bendera merah putih ini meluas termasuk di kota Surabaya. Pada pertengahan september,
tentara Inggris mendarat di Jakarta. Tentara Inggris merupakan representasi kekuatan tentara
sekutu yang berhasil mengalahkan Jepang pada perang dunia kedua sehingga berhak menarik
semua koloni Jepang termasuk Indonesia. Pada tanggal 25 september 1945, tentara Inggris
telah berada di Surabaya. Tentara Inggris yang tergabung didalam AFNEI ( Allied Forces
Netherlands East Indies ) datang bersama tentara NICA ( Netherlands Indies Civil
Administration ). Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke
negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus
mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan. Hal itulah
yang memicu kemarahan bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia menganggap Belanda telah
menghina kemerdekaan yang telah diproklamasikan serta pengibaran bendera merah putih
sebgai identitas nasional bangsa . Rakyat Surabaya menyampaikan protes dengan
berkerumun di depan hotel Yamato, dan akhirnya bisa merobek bagian warna biru dari
bendera Belanda. Hal tersebut menambah situasi menjadi semakin panas yang menyebabkan
bentrok tentara Inggris vs rakyat Surabaya dan berakhir dengan tewasnya jenderal Mallaby.
Hal tersebut semakin memperuncing situasi yang menyebabkan pemerintah Inggris
memberikan ultimatum keras kepada tentara dan rakyat Surabaya untuk menyerahkan diri
tanpa syarat. Ultimatum itulah yang pada akhirnya menyebabkan pertentangan dan perang
terbuka 10 november 1945. Pertempuran Surabaya yang heroik tersebut merupakan dasar dari
peringatan hari pahlawan pada setiap tanggal 10 november.
Pada akhirnya, momentum peringatan hari pahlawan pada tahun ini, kita semua
berharap bahwa kita harus bisa menjadi pahlawan. Pahlawan yang tidak mengusir penjajah
akan tetapi pahlawan yang berjuang dengan musuh yang justru sulit untuk kita kalahkan yaitu
kita dan bangsa kita sendiri. Kita semua harus merasa yakin bahwa kita bisa melanjutkan
estafet perjuangan para pahlawan dengan persatuan dan kesatuan, menghindari perpecahan
dan mengabaikan semua perbedaan. Kita harus bisa menjadi pahlawan masa kini yang
perjuangannya bisa kita mulai dari diri sendiri, lingkungan rumah,lingkungan masyarakat
sekitar, sekolah, tempat kerja dan dimanapun kita berada. Sehingga semua nilai-nilai luhur
tersebut akan terpatri dalam setiap sanubari generasi muda bangsa ini sepanjang masa.
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2022.