Kementerian BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
Perindustrian POLITEKNIK ATI PADANG
REPUBLIK INDONESIA 2 ange Puan ang, Padang, Surat Bart Tp (751 75553, F051) 4152
‘SURAT PERJANJIAN IKATAN KERJA
Nomor : 19/BPSDMI/ATI-Padang/KP/1/2021
Pada hari ini, Senin Tanggal 4 Januari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, bertempat di
Politeknik ATI Padang, telah ditandatangani Surat Perjanjian Ikatan Kerja antara:
1, Nama : Dr. Ester Edwar, M.Pd
NIP :196909131996032001
Jabatan : Direktur Politeknik ATI Padang
Alamat : Bungo Pasang Tabing Padang
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Politeknile ATI Padang, yang
selanjutnya discbut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Muhammad Taufik, A-Md
‘Tempat, Tanggal Lahir _: Pekalongan, 28 Oktober 1990
NIK 371112810900009
Pendidikan : Diploma III Kimia Analisis
Alamat : Komplek Salingka II Blok K-18 RT 03 RW 06
Bertindak ates nama sendiri, selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Ikatan Kerja yang
diatur dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Hubungan Kerja
PIHAK PERTAMA memberi tugas dan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA menerima tugas dan pekerjaan dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di Politeknik ATI
Padang.
Pasal 2
Lingkup dan Jenis Pekerjaan
Lingkup dan jenis pekerjaan yang dilaksanaken oleh PIHAK KEDUA adalah
membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan Politeknik ATI Padang sebagai
Pranata Laboratorium Pendidikan scsuai dengan peraturan, ketentuan, dan tata
kerja yang berlaku.
[ParafPihak Pertama_|
Paraf Pihak KeduaPasal 3
Jangka Waktu
(2) Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, terhitung mulai tanggal
04 Januari 2021 sampai tanggal 31 Desember 2021.
(2) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang atas
kesepakatan kedua belah pihak.
Pasal 4
Hari Kerja dan Waktu Kerja
(1) Hari kerja dan waktu kerja PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang berlaku
pada Instansi yang dipimpin PIHAK PERTAMA.
(2) Waktu kerja di hari libur ditentukan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan
kebutuhan dan wajib dipatuhi oleh PIHAK KEDUA
Pasal 5
Nilai Imbalan Pekerjaan
(1) PIHAK KEDUA menerima imbalan pekerjaan yang dibayarkan pada awal bulan
berikutnya dari PIEAK PERTAMA.
(2) Besar imbalan pekerjaan yang dimaksud pada pasal (5) ayat (1) adalah minimal
sebesar Rp. 2.525.253,- (Dua Juta Lima Ratus Dua Puluh Lima Ribu Dua Ratus
Lima Puluh Tiga Rupiah) per bulan.
Pasal 6
Hak dan Kewajiban
(1) Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:
a. PIHAK PERTAMA berhak memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA baik
secara langsung maupun melalui pimpinan satuan kerja (sub bagian
administrasi/program studi/unit) yang ada pada Instansi yang dipimpin oleh
PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK PERTAMA berhak mengawasi, melaksanakan pembinaan dan
memeriksa hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya secara langsung maupun
[ Paraf Pihak Pertama
mae TSmelalui pimpinan satuan kerja yang ada pada Instansi yang dipimpin oleh
PIHAK PERTAMA;
¢. PIHAK PERTAMA berhak memberikan teguran setiap saat apabila PIHAK
KEDUA tidak memenuhi Perjanjian Ikatan Kerja atau melakukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan norma dan/atau melanggar hokum;
d, PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan imbalan pekerjaaan sebagaimana
diatur pada Pasal (5); dan
¢. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan scluruh sarana dan prasarana
yang berkaitan dan berhubungan dengan kelancaran pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
(2)Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA:
a. PIHAK KEDUA berhak menerima imbalan pekerjaan sesuai pada Pasal (5) ayat
(2);
b. PIHAK KEDUA berhak menerima fasilitas jaminan sosial kesehatan dan
jaminan sosial ketenagakerjaan;
c. PIHAK KEDUA berhak menerima gaji ke-13 sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
d. PIHAK KEDUA berhak mengajukan keberatan apabila PIHAK PERTAMA tidak
memenuhi seluruh kewajiban seperti tercantum pada Pasal 6, ayat (1); dan
¢. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan
pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dengan mengikuti peraturan
dan prosedur yang berlaku.
Pasal 7
SANKSI
(1) Sanksi diberikan apabila melakukan tindakan pelanggaran kedisiplinan dan
pelanggaran berupa:
a. Tidak melaksanakan atau menolak untuk melaksanakan kewajiban
sebagaimana yang tertulis pada Pasal 6 ayat (2);
b.Merusak dengan sengaja dan/atau menghilangkan asset baik secara
keseluruhan dan/atau sebagian asset milik Politeknik ATI Padang;
c. Bekerja rangkap di instansi lain pada jam kerja yang disepakati;
Paraf Pihak Pertama }
Paraf Pihak Kedua(2)
4. Selama 3 (tiga) hari berturut-turut tidak memenuhi kewajibannya tanpa
keterangan atau selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) bulan tidak berturut -turut;
c. Melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku;
{, Mencemarkan nama baik pimpinan, rekan kerja dan/atau instansi;
g: Menggunakan dan atau memanfeatkan fasilitas untuk usaha lain (kepentingan
pribadi) baik di dalam maupun di luar jam kerja tanpa izin yang sab;
h. Membocorkan rahasia jabatan dan dokumen negara; dan
i. Dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap.
Jika PIHAK KEDUA melanggar Pasal 7 ayat (1), maka PIHAK PERTAMA dapat
memberikan sanksi teguran secara lisan, teguran tertulis dan/atau menghentikan
perjanjian ikatan kerja tanpa tuntutan ganti rugi.
Pasal 8
Penyelesaian Perselisihan
Semua perselisihan yang terjadi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Ikatan Kerja disclesaikan secara
musyawarah dan mufakat.
a)
(2)
(3)
Pasal 9
Ketentuan Penutup
Semua dokumen yang yang melengkapi Surat Perjanjian Ikatan Kerja ini
merupakan bagian tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.
Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Ikatan Kerja ini akan
ditetapkan kemudian oleh kedua belah pihak dalam perjanjian tambahan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini.
Apabila dalam pelaksanaan Surat Perjanjian Ikatan Kerja ini terjadi hal-hal yang
bersifat tiba-tiba dikarenakan perubahan ketetapan/peraturan dari instansi yang
dipimpin oleh PIHAK PERTAMA, dan memaksa PIHAK PERTAMA untuk
memutuskan hubungan kerja, maka secara otomatis Surat Perjanjian Tkatan
Kerja ini dibatalkan sesuai dengan ketetapan/peraturan baru yang berlaku dan
PIHAK KEDUA tidak berhak mengajukan keberatan kepada PIHAK PERTAMA.
[ Paref Pihak Pertama
Paraf Pihak Kedua(4) Surat Perjanjian Ikatan Kerja dibuat rangkap 2 (dua), yang masing-masing
dibubuhi materai dan lainnya tanpa materai memiliki kekuatan hukum yang
sama,
(5) Surat Perjanjian Ikatan Kerja ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua
belah pihak.
(6) PIHAK KEDUA menyatakan tidak akan menuntut menjadi Calon Pegawai Negeri
Sipil
Demikian Surat Perjanjian Ikatan Kerja ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa
paksaan pihak manapun, dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya,
Padang, 4 Januari 2021
__PIHAK KEDUA,
Paral Pihak Pertama
Paraf Pihak Kedua