Anda di halaman 1dari 3

Contoh Asesmen Sumatif (tes tulis)

Pilihan Ganda
1. Kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan yang
berarti. Pernyataan tersebut merupakan makna dari . . . .
a. hakikat kebugaran jasmani
b. prinsip-prinsip kebugaran jasmani
c. kaidah-kaidah kebugaran jasmani
d. tujuab kebugaran jasmani
2. Bentuk-bentuk latihan kekuatan otot untuk meningkatkan kebugaran jasmani
di bawah ini adalah . . . .
a. naik turun bangku, berjalan dengan kedua lengan
b. shuttle-run, lari zig-zag, squat-thrust
c. push up, sit - up, back up
d. naik palang tunggal, mengayun di palang sejajar
3. Komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan adalah . . . .
a. daya tahan otot, kelentukan, kelincahan
b. daya tahan jantung dan paru-paru, kekuatan, kelentukan
c. kecepatan, power, keseimbangan
d. kecepatan, daya tahan kardiorespirasi, reaksi
4. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut merupakan cara melakukan latihan . . .


a. daya tahan otot perut c. kestabilan otot peut
b. kekuatan otot perut d. kelentukan otot perut
5. Kemampuan tubuh untuk melakukan kerja dalam waktu yang relative lama
dinamakan . . .
a. daya tahan otot c. kelentukan
b. daya tahan jantung dan paru-paru d. kelincahan
6 dst.
Uraian
1. Jelaskan pengertian latihan-latihan pengembangan kebugaran jasmani
komponen daya tahan kardiorespirasi!
2. Jelaskan pengertian latihan-latihan pengembangan jasmani komponen
kekuatan!
3. Jelaskan prosedur melakukan latihan pengembangan kebugaran jasmani
komponen kardiorespirasi!
4. Jelaskan prosedur melakukan latihan pengembangan kebugaran jasmani
komponen kekuatan!
5. Jelaskan cara melakukan tes daya tahan kardiorespirasi!

MA Aktivitas Kebugaran Jasmani PJOK Fase D SMP/MTs Kelas VII | 14


(soal bisa dikembangkan lagi oleh guru PJOK atau yang dikembangkan oleh
MGMP/bank soal).

Contoh Instrumen Tes Daya Tahan Kardiorespirasi: Multi-Stage Fitness


Test
1. Deskripsi:
Tes ini berupa aktivitas lari secara terus menerus dari satu titik/garis ke titik/
garis lainnya dengan jarak 20 m mengikuti suara beep/ketukan sebagai
isyarat. Tes ini merupakan adopsi dari FitnessGram.

2. Tujuan:
Untuk mengukur level daya tahan aerobik (VO2 Max)
3. Peralatan:
a. Lapangan dengan permukaan datar dan tidak licin dengan panjang 20
meter serta daerah bebas minimal 1 meter.
b. Kerucut penanda.
c. Pemutar audio atau CD rekaman.
d. Alat tulis. dan
e. Lembar pencatat hasil/penghitungan tes Tercantum pada lampiran 6.
4. Prosedur pelaksanaan tes:
a. Persiapan:
1) Penguji
a) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
b) Membuat tanda lintasan/jalur sejauh 20 meter atau meletakkan
kerucut penanda (cone) pada titik/garis awal dan akhir lintasan.
c) Menyiapkan pemutar audio atau CD rekaman. dan
d) Membariskan peserta didik membentuk barisan bersaf sesuai jumlah
lintasan yang dibuat (lebar lintasan disesuaikan).
2) Siswa
a) Melakukan pemanasan secukupnya. dan
b) Berdiri dibelakang titik/garis awal menghadap arah gerakan berlari.
b. Pelaksanaan:
1) Berdiri dibelakang titik/garis awal menghadap arah gerakan berlari, dan
memulai lari ketika mendengarkan instruksi dari pemutar audio.
2) Siswa berlari di antara dari satu titik/garis menuju titik/garis berikutnya
mengikuti bunyi penanda irama (beep).
3) Siswa harus menempatkan salah satu kaki di atas atau melewati
titik/garis penanda lintasan 20 m yang ditempuhnya setiap kali penanda
irama (beep) berbunyi.
4) Jika siswa tiba sebelum penanda irama (beep) berbunyi, maka siswa
harus menunggu penanda irama (beep) berbunyi untuk melanjutkan
tes/berlari.
5) Siswa berusaha berlari selama/sebanyak mungkin mengikuti bunyi
penanda irama (beep).
6) Siswa berhenti secara sukarela atau dihentikan apabila siswa sudah tidak
mampu berlari mengikuti bunyi penanda irama (beep) dengan ketentuan:
a) Gagal mencapai garis batas 20 meter setelah suara penanda irama
(beep) berbunyi. Asisten memberi toleransi sebanyak 2 kali untuk
memberi kesempatan siswa mencoba menyesuaikan kecepatannya.
dan

MA Aktivitas Kebugaran Jasmani PJOK Fase D SMP/MTs Kelas VII | 15


b) Jika pada masa toleransi itu siswa tes gagal menyesuaikan kecepatan
larinya dengan bunyi penanda irama (beep), maka dia dihentikan dari
kegiatan tes.
7) Di akhir tes siswa diminta melakukan pendinginan dan peregangan.

Gambar 2.6. Pelaksanaan Multi-Stage Fitness Test


5. Penskoran:
a. Rumus yang digunakan untuk mengkonversikan nilai Multi-Stage Fitness
Test/Bleep test ke dalam nilai Prediksi VO2 Max, bila dibandingkan
dengan nilai-nilai tabel multistage fitness LA Leger (1982), hasil akan
terjadi kesalahan hingga ±0,3 ml / kg / menit.
b. VO2 Max = 15+(0,3689295 x TB) + (-0,000349 x TB x TB)
c. TB = Total Kumulatif Balikan Level + Balikan

6. Validitas dan Reliabilitas


Nilai validitas instrumen multi-stage fitness test sebesar 0.257 (valid),
pengambilan keputusan validitas berdasarkan pada nilai rhitung > rtabel
dengan α= 0.05. Nilai reliabilitas sebesar 0.738 (reliabilitas tinggi).

Skoring dan norma tes:


Putera Puteri Skor Kategori
≥ 54.50 ≥ 39.41 5 Baik Sekali
46.07 – 54.49 39.40 – 33.67 4 Baik
37.66 – 46.06 33.68 – 27.95 3 Sedang
29.14 – 37.65 27.96 – 23.22 2 Kurang
≤ 29.13 ≤ 17.60 1 Kurang Sekali

MA Aktivitas Kebugaran Jasmani PJOK Fase D SMP/MTs Kelas VII | 16

Anda mungkin juga menyukai