Anda di halaman 1dari 5

225

PENGELOLAAN Abstrak

KEUANGAN BAGI Kelurahan Airputih memiliki banyak UMKM yang telah berjalan lama.
Beberapa masalah yang ditemukan dalam pemahaman dan upaya
USAHA MIKRO KECIL yang perlu dilakukan dalam meningkatkan usaha mereka khususnya
usaha mikro dan usaha kecil, yang menyebabkan kurang
MENENGAH (UMKM) DI berkembangnya usaha mikro dan kecil di wilayah kelurahan Airputih
antara lain minimnya pemahaman pelaku UMKM tentang akuntansi.
KELURAHAN AIRPUTIH Pelaku UMKM pada umumnya hanya melakukan pencatatan
sederhana berupa pemasukan dan pengeluaran. Bahkan ada yang
KECAMATAN TAMPAN tidak mencatat sewa tempat sebagai beban usaha, sehingga usaha
terlihat menghasilkan laba yang besar karena beban tidak dicatat
KOTA PEKANBARU sebagaimana mestinya. Akibatnya adalah pencatatan tidak
menggambarkan kondisi keuangan usaha yang sesungguhnya.
Permasalahan yang dihadapi mitra adalah belum adanya pelatihan
tentang pengelolaan keuangan usaha secara langsung. Solusi yang
Reni Fatwitawati SE, M. Ak. dibutuhkan untuk permasalahan tersebut adalah pemberian pelatihan
bagi pelaku UMKM dalam hal mengelola keuangan dengan
menggunakan akuntansi. Luaran dari solusi ini adalah kemampuan
mitra menggunakan akuntansi dengan mudah untuk meningkatkan
kinerja keuangan bisnisnya. Luaran dari solusi ini berupa pengetahuan
mitra tentang pengelolaan keuangan usaha yang baik dan benar
luaran lainnya adalah artikel ilmiah yang dipublikasi di tingkat lokal.
Hasil rekapitulasi kuesioner yang dibagikan pada peserta kegiatan
menjelaskan bahwa pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat
karena menambah pengetahuan peserta tentang pengelolaan
keuangan bagi UMKM.

Kata Kunci : Pengelolaan Keuangan, Akuntansi, UMKM

Abstract

Airputih village has a lot of UMKM which has been running for a long
time. Some problems found in the understanding and efforts that need
to be done in improving their business, especially micro and small
business, which causes less development of micro and small enterprises
in Airputih urban areas, among others, the lack of understanding about
accounting. The perpetrators of UMKM generally only do a simple
record of income and expenditure. Some even do not record the rent
as a business expense, so the business is seen to generate a large profit
because the burden is not recorded properly. The result is that the listing
does not describe the actual financial condition of the business.
The problem faced by partners is the absence of training on business
financial management directly. Solutions needed for the problem is the
provision of training for UMKM in terms of managing finances by using
accounting. The outcome of this solution is the ability of partners to use
accounting easily to improve the financial performance of their
business. The outcome of this solution in the form of partner knowledge
about the management of good business finances and other true
outcomes is scientific articles published at the local level.
The results of the recapitulation of questionnaires distributed to the
participants explained that community service is very beneficial
because it increases participants' knowledge about financial
management for UMKM.

Keywords: Financial Management, Accounting, UMKM

© 2018 Penerbit PKN STAN Press. All rights reserved

© 2018 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat
diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
226
Reni Farwitawati
Sembadha 2018, Volume 01, Edisi 01

PENDAHULUAN didapatkan tidak hanya dengan dana


Analisis Situasi perusahaan tetapi terkadang ditambah dengan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di harta pribadi. Aset tersebut terkadang juga bukan
Indonesia merupakan salah satu soko guru digunakan untuk perusahaan namun digunakan
perekonomian Indonesia selain koperasi. Hal ini untuk kepentingan pribadi dan tidak terdapat
dapat terlihat dari bukti nyata bahwa sebagian pencatatan ataupun pemisahan di antara
besar UMKM di Indonesia tidak menghadapi krisis keduanya. Hal ini menyebabkan perkembangan
di tengah-tengah krisis global pada tahun 2008 perusahaan khususnya dalam hal kinerja
lalu. Perkembangan jumlah UMKM dari tahun ke keuangan tidak dapat diketahui secara jelas.
tahun semakin bertambah. Perkembangan UMKM
Pelaku UMKM merasa kesulitan jika harus
baru terlihat dari sisi jumlahnya saja. Secara umum,
menggunakan akuntansi dalam kegiatan
khususnya dalam aspek finansial, hanya sedikit
bisnisnya. Hal ini dikarenakan tidak adanya
UMKM yang mengalami perkembangan dalam
pedoman atau buku yang dapat dijadikan
hal kinerja keuangannya. Hal ini tak lepas dari
referensi untuk belajar mengelola keuangan
ketidaksadaran pelaku UMKM terhadap
UMKM. Buku-buku yang beredar saat ini memang
pentingnya pengelolaan keuangan perusahaan.
belum ada yang fokus pada pengelolaan
Pengelolaan keuangan menjadi salah satu keuangan UMKM.
aspek penting bagi kemajuan perusahaan.
Terdapat beberapa judul buku Akuntansi
Pengelolaan keuangan dapat dilakukan melalui
untuk UMKM, namun melihat isinya sama seperti
akuntansi. Akuntansi merupakan proses sistematis
buku akuntansi untuk perusahaan besar. Banyak
untuk menghasilkan informasi keuangan yang
transaksi yang terjadi di UMKM seperti barter/ tukar
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
jasa namun tidak diberikan contoh dalam buku
bagi penggunanya. Sepanjang UMKM masih
sehingga ketika transaksi tersebut terjadi, pelaku
menggunakan uang sebagai alat tukarnya,
UMKM lebih memilih untuk tidak mencatatnya.
akuntansi sangat dibutuhkan oleh UMKM.
Apabila terdapat banyak transaksi serupa dan
Akuntansi akan memberikan beberapa manfaat
tidak dicatat tentunya akan membawa dampak
bagi pelaku UMKM, antara lain: (1) UMKM dapat
negatif bagi kinerja keuangan perusahaan. Selain
mengetahui kinerja keuangan perusahaan, (2)
belum ada buku yang secara spesifik membahas
UMKM dapat mengetahui, memilah, dan
transaksi dalam UMKM, banyak pelaku UMKM
membedakan harta perusahaan dan harta
yang enggan membaca buku.
pemilik, (3) UMKM dapat mengetahui posisi dana
baik sumber maupun penggunaannya, (4) UMKM Kelurahan Simpang Baru sebagaimana
dapat membuat anggaran yang tepat, (5) UMKM dengan kelurahan yang lainnya memiliki banyak
dapat menghitung pajak, dan (6) UMKM dapat UMKM yang telah berjalan lama. beberapa
mengetahui aliran uang tunai selama periode masalah yang ditemukan dalam pemahaman
tertentu. dan upaya yang perlu dilakukan dalam
meningkatkan usaha mereka khususnya usaha
Melihat manfaat yang dihasilkan akuntansi,
mikro dan usaha kecil, yang menyebabkan
pelaku UMKM seharusnya sadar bahwa akuntansi
kurang berkembangnya usaha mikro dan kecil di
penting bagi perusahaan mereka. Penggunaan
wilayah kelurahan Simpang Baru antara lain
akuntansi dapat mendukung kemajuan UMKM
minimnya pemahaman pelaku UMKM tentang
khususnya dalam hal keuangan. Peningkatan laba
akuntansi.
juga dapat direncanakan dengan menggunakan
akuntansi. Dengan tingkat laba yang semakin Pelaku UMKM pada umumnya hanya
meningkat, perkembangan UMKM akan menjadi melakukan pencatatan sederhana berupa
lebih baik sehingga UMKM akan benar-benar pemasukan dan pengeluaran. Bahkan ada yang
menjadi salah satu solusi bagi masalah tidak mencatat sewa tempat sebagai beban
perekonomian di Indonesia. Namun, masih usaha, sehingga usaha terlihat menghasilkan laba
banyak UMKM yang belum menggunakan yang besar karena beban tidak dicatat
akuntansi dalam menunjang kegiatan bisnisnya. sebagaimana mestinya. Akibatnya adalah
Alasan pelaku UMKM tidak menggunakan pencatatan tidak menggambarkan kondisi
akuntansi antara lain adalah akuntansi dianggap keuangan usaha yang sesungguhnya.
sesuatu yang sulit dan tidak penting.
Banyak UMKM yang tidak bertahan lama di
Beberapa pelaku UMKM mengatakan bahwa Kelurahan Simpang Baru dikarenakan
tanpa akuntansi pun perusahaan tetap berjalan pengelolaan keuangan yang tidak tepat.
lancar dan selalu memperoleh laba. Banyak Pengelolaan keuangan yang tidak tepat juga
pelaku UMKM merasa bahwa perusahaan mereka mengakibatkan penetapan harga pokok
berjalan normal namun sebenarnya UMKM penjualan yang ditetapkan tidak tepat.
tersebut tidak mengalami perkembangan. Ketika Dampaknya adalah perusahaan akan mengalami
mereka mendapatkan pertanyaan mengenai kerugian dan mengakibatkan kebangkrutan. Oleh
laba yang didapatkan setiap periode, mereka karena itu pengelolaan keuangan menggunakan
tidak bisa menunjukkan dengan nominal angka akuntansi adalah hal yang sangat diperlukan
melainkan dengan aset berwujud seperti tanah, sebagai solusi masalah manajemen keuangan
rumah, atau kendaraan. Lebih lanjut, aset tersebut usaha.
227
Reni Farwitawati
Sembadha 2018, Volume 01, Edisi 01

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu 1. Metode Ceramah


diadakan kegiatan pelatihan bagi pelaku UMKM
Peserta diberikan motivasi agar memiliki
dalam hal mengelola keuangan dengan
kemauan untuk menggunakan akuntansi
menggunakan akuntansi. Program pelatihan yang
dalam kegiatan bisnisnya. Selain itu, peserta
ditawarkan berupa pelatihan akuntansi
diberikan materi gambaran umum tentang
sederhana bagi UMKM. Akuntansi yang diajarkan
akuntansi UMKM dan peran penting akuntansi
adalah akuntansi sederhana yang disesuaikan
bagi UMKM. Langkah pertama
dengan keadaan di UMKM namun tidak
diselenggarakan selama 1 jam.
meyimpang dari standar dan peraturan yang
ada. Pelatihan ini ditujukan bagi pelaku UMKM 2. Metode Tutorial
yang ada di Kelurahan Airputih. Adanya pelatihan
ini diharapkan pelaku UMKM dapat mengetahui Peserta pelatihan diberikan materi akuntansi
perkembangan perusahaan dan dapat mulai dari pencatatan sampai dengan
memanfaatkan akuntansi guna mendukung menyusun laporan keuangan. Langkah kedua
kemajuan UMKM mereka. diselenggarakan selama 5 jam.
3. Metode Diskusi

Permasalahan Mitra Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk


mendiskusikan permasalahan yang berkaitan
Banyak permasalahan di UMKM yang dengan keuangan UMKM yang selama ini
berkaitan dengan aspek keuangan antara lain dihadapi. Langkah ketiga diselenggarakan
perkembangan perusahaan tidak signifikan, selama 1 jam.
kinerja keuangan buruk, laba perusahaan sulit
meningkat, ketidakmampuan dan ketidakmauan
sumber daya untuk menggunakan akuntansi, dan Kelayakan Tim Pelaksana
lain-lain. Dari berbagai masalah tersebut, yang
menjadi masalah utama adalah Para anggota pengabdian masyarakat di
ketidakmampuan dan ketidakmauan sumber kelompok pengabdian ini selalu mendapatkan
daya atau pelaku UMKM untuk menggunakan dana penelitian dan pengabdian dari program
akuntansi dalam kaitannya dengan pengelolaan APBF dan APBU. Ketua pelaksana IbM ini pernah
dana yang mereka miliki. Sumber dana dan jenis melaksanakan pengabdian dengan beberapa
penggunaan dana harus dicatat dengan tepat judul yang meliputi pemberian keterampilan pada
agar tidak terjadi penyelewengan dan ibu-ibu PKK tentang perberdayaan ibu-ibu dalam
ketidakberesan dalam kinerja keuangan meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu
perusahaan. Jadi, akuntansi sangat penting untuk ketua peneliti juga pernah memberikan pelatihan
digunakan dalam setiap kegiatan bisnis dalam kepada UMKM kota Pekanbaru tentang cara
UMKM sehingga pelaku UMKM harus dapat penyusunan laporan keuangan. Anggota 1 juga
melakukan dan melalui berbagai tahapan dalam mempunyai pengalaman di bidang pengabdian,
akuntansi dari input sampai output. beberapa skop pengabdian yang pernah
diberikan adalah pemberian keterampilan
membuat cupcake dalam meningkatkan
Target Dan Luaran perekonomian keluarga.

Sehubungan dengan permasalahan mitra Anggota tim ini berasal dari jurusan
yang telah diuraikan pada bab 1 maka manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dibutuhkan solusi sebagai berikut: pemberian Universitas Lancang Kuning yang memiliki latar
pelatihan bagi pelaku UMKM dalam hal ilmu ekonomi yang berbeda, ketua tim menguasai
mengelola keuangan dengan menggunakan ilmu manajemen sumber daya manusia. Anggota
akuntansi. Target dari solusi ini adalah tim 1 memiliki latar belakang kewirausahaan.
kemampuan mitra menggunakan akuntansi Sedangkan anggota 2 memiliki latar belakang
dengan mudah untuk meningkatkan kinerja ilmu akuntansi keuangan. Sehingga keahlian
keuangan bisnisnya. masing-masing tim akan mendukung kegiatan ini.

Luaran dari PKM ini adalah artikel ilmiah yang


terbit dijurnal nasional ber ISSN.
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

METODE PELAKSANAAN Hasil

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini Kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan


dilakukan di Kelurahan Simpang Baru. Dalam bagi UMKM di Kelurahan Airputih Kecamatan
rangka mencapai tujuan yang tercantum di atas, Tampan, dilakukan di aula Kantor Lurah di
maka pelaksanaan kegiatan pengabdian Kelurahan Airputih Pekanbaru. Pelaksanaan
masyarakat ini dilaksanakan dengan beberapa kegiatan ini setelah dilakukan beberapa kali
metode, yaitu sebagai berikut: koordinasi dengan pihak Kelurahan Airputih
tentang materi dan peserta pengabdian kepada
228
Reni Farwitawati
Sembadha 2018, Volume 01, Edisi 01

masyarakat di wilayah kelurahan Airputih yang yang optimal. Begitu pula pada alokasi waktu
menjadi target pelatihan, waktu pelaksanaan PKM untuk diskusi, keaktifan para peserta juga
serta tempat yang layak sebagaimana tertuang dimonitoring, yang mana sebagian besar peserta
dalam dokumen rencana kegiatan. sangat aktif mengajukan pertanyaan bahkan
berulang-ulang sesuai dengan masalah yang
Pelaksanaan pelatihan pada tanggal 4 Juli
dihadapinya dalam usahanya, dan cukup relevan
2017. Pada jam 13.30 sampai dengan 17.00. Acara
dengan materi yang disampaikan atau masih
pertama diawali dengan registrasi dan
terkait dengan pengelolaan keuangan UMKM.
pembukaan. Selanjutnya, dilanjutkan dengan
Berbagai pertanyaan yang diajukan peserta,
pemberian materi dengan topik pengantar
narasumber berupaya memberikan jawaban
akuntansi UMKM. Materi ini membahas pentingnya
dengan memberikan contoh dalam mengatasi
akuntansi bagi UMKM. Materi kedua dengan topik
setiap masalah yang sudah dialami dan sedang
transaksi-transaksi akuntansi UMKM dan pelaporan
dihadapi dengan menggunakan bahasa yang
akuntansi UMKM. Pemberian materi kepada
mudah dipahami oleh peserta.
peserta ini dimaksud agar peserta lebih mudah
mengetahui dan memahami materi sehingga Sebagian besar dari peserta sangat tertarik
diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mengajukan pertanyaan seputar kesulitan
peserta untuk mengajukan pertanyaan maupun merencanakan pengembangan usaha saat ini.
diskusi yang proaktif pada saat kegiatan Selanjutnya, penyelenggaraan kegiatan PKM
berlangsung. Pada sesi terkahir pelatihan ini dievaluasi oleh peserta atas kinerja prosesi
peserta diminta mencatat transaksi bisnis pelaksanaan kegiatan ini. Hasil yang diperoleh
berdasarkan bisnis masing-masing dan selanjutnya dari penyebaran kuesioner ke peserta kegiatan
menyusun laporan keuangan. sebanyak 40 orang, sebelum dan sesudah
kegiatan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Evaluasi pada tahap pertama sesuai dengan
indikator dan rancangan evaluasi diperoleh data Tabel 1
sebagai berikut: Tingkat Pengetahuan Peserta Sebelum dan Sesudah
1. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 40 orang Pelaksanaan PKM
dari 20 peserta yang diharapkan hadir sehingga
lebih dari target kegiatan. Sebelum Sesudah
No Pernyataan
Ya Tdk % Ya Tdk %
2. Keantusiasan peserta sangat terlihat jelas
dimana hampir seluruh peserta aktif terlibat 1 Apakah saudara
dalam proses kegiatan hingga selesai. sudah pernah
mendapatkan
3. Evaluasi pada tingkat kesukaan konsumen pelatihan
4 36 8,3 40 0 100
(peserta) hampir semua peserta >95% tentang
menyatakan suka dengan hasil kegiatan. pengelolaan
keuangan bagi
UMKM
Luaran Yang Dicapai 2 Apakah saudara
sudah
Penyampaian materi oleh tim PKM dilakukan 3 37 8,3 40 0 100
mengetahui
dengan sistem diskusi. Setelah seluruh materi fungsi akuntansi
disampaikan, dilanjutkan dengan diskusi terbuka
3 Pengelolaan
dan berbagi pengalaman dengan para peserta.
keuangan bagi
Penyampaian materi dilakukan dengan bahasa
UMKM sangat
yang mudah dipahami. Untuk kelancaran, penting untuk 6 34 16,7 40 0 100
kenyamanan dan ketertiban penyelenggaraan meningkatkan
pelatihan maupun diskusi yang berlangsung, kinerja keuangan
maka strategi yang dilakukan adalah dengan usaha
melakukan dialog interaktif pada setiap materi
4 Harus ada
yang disampaikan. pemisahan yang
Tahap pengamatan secara mendalam dan jelas antara harta
8 32 19,4 40 0 100
pribadi dengan
komprehensif (monitoring) dan evaluasi
harta
pelaksanaan kegiatan penyuluhan terhadap para perusahaan
peserta merupakan tolok ukur untuk mengetahui
capaian atau terdapatnya peningkatan 5 Akuntansi sangat
pengetahuan, pemahaman dan perilaku penting sebagai
4 36 13,9 40 0 100
(kompetensi) peserta. alat pengelolaan
keuangan usaha
Kegiatan monitoring partisipasi peserta dilihat
6 Apakah saudara
sejak dimulainya sosialisasi pelatihan sampai pada sudah bisa 3 37 5,6 40 0 100
penutupan pelatihan. Dalam tahap ini, setiap membuat
materi yang disampaikan oleh tim PKM mendapat pelaporan
respon aktif dari seluruh peserta dengan perhatian
229
Reni Farwitawati
Sembadha 2018, Volume 01, Edisi 01
keuangan kepada masyarakat dengan terlaksananya
7
kegiatan ini.
Kegiatan
penyuluhan ini
sangat
bermanfaat 9 31 30,6 40 0 100 KESIMPULAN
untuk membantu
pengembangan Kegiatan pengelolaan keuangan bagi usaha
usaha saudara mikro, kecil, menengah (UMKM) di Kelurahan
Simpang Baru Kecataman Tampan berjalan
8 Penyampaian
materi oleh
dengan lancar. Semua peserta antusias mengikuti
23 17 58,3 40 0 100 acara hingga selesai dan merasakan manfaat
narasumber
sangat bagus pelatihan bagi kemajuan usaha mereka.
9 Waktu diskusi
untuk
penyampaian
masalah-masalah
PUSTAKA
yang dihadapi 19 21 55,6 40 0 100
peserta dalam Mudjiarto dkk. 2015. Pembinaan Usaha
memahami Menengah, Kecil & Mikro (UMKM) Melalui
akuntansi cukup
Program Kemitraan & Bina Lingkungan
memadai
(PKBL) BUMN. Jurnal Abdimas Vol. 1 No. 2
10 Perlu adanya Maret 2015
pelatihan dan
penyuluhan yang Rina Fiati, Zuliyati. 2015. Peningkatan Kualitas
lebih intensif Produk Pigura Kaligrafi Dalam Rangka
untuk Memacu Pertumbuhan Ekspor Melalui
meningkatkan Pasar Yang Kompetitif. Prosiding SNATIF ke-
pengetahuan 2 Tahun 2015
9 31 25,0 40 0 100
dan informasi
yang lebih Yusna Melianti. 2002. Dukungan Koperasi Dalam
optimal Pengembangan UKM Menurut Perspektif
mengenai Politik Hukum Ekonomi. Jurnal Pengabdian
pengelolaan Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 28 th. VIII
keuangan bagi
Juni 2002
UMKM

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner Sony Warsono, dkk. 2010. Akuntansi UMKM
Ternyata Mudah Dipahami dan
Dipraktikkan. Yogyakarta: Asgard Chapter
Berdasarkan tabel diatas terlihat beberapa
peserta sudah mengetahui tentang pengelolaan
keuangan usaha tetapi sedikit sekali yang
memahami pentingnya pengelolaan keuangan
usaha menggunakan akuntansi.
Secara keseluruhan pelaksanaan PKM cukup
berhasil karena peserta mampu menguasai
materi, baik tentang pengelolaan keuangan
usaha maupun membuat laporan keuangan
menggunakan akuntansi. Peserta juga menjadi
lebih mengerti bagaimana cara mengukur kinerja
keuangan usahanya.
Dengan diadakan pelatihan pengelolaan
keuangan bagi UMKM ini semua pihak
memperoleh hasil dan manfaat, terutama bagi
pelaku UMKM di Kelurahan Airputih Kecamatan
Tampan. Tim PKM mampu memberikan
pengetahuan untuk masyarakat tentang
pengelolaan keuangan bagi UMKM. Terjalin
kerjasama antara pihak Kelurahan Airputih
Kecamatan Tampan dan dosen pelaksana
program pengabdian kepada masyarakat
khususnya dan Universitas Lancang Kuning pada
umumnya. Dosen mampu melaksanakan tri
dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian

Anda mungkin juga menyukai