Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM SUPERVISI MANAJERIAL

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

YAYASAN PENDIDIKAN PANCASILA


PUSAT SURAKARTA CABANG WONOGIRI
SMP PANCASILA 14 EROMOKO

BAB I
1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang –undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan nasional).

Guna mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut layanan pendidkan harus memenuhi standar
nasional: Standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan sebagaimana ditegaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Perndidikan.
Pemenuhan standar Pengelolaan di Sekolah, Kepala Sekolah memiliki peran yang sangat
penting. Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus
memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial.
Langkah operasional yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi
meliputi :
a. Merencanakan program supervisi dalam rangka peningkatan profesionalisme guru dan
peningkatan layanan pendidikan;
b. Melaksanakan supervisi terhadap guru dan unit layanan pendidikan dengan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat;
c. Menindaklanjuti hasil supervisi terhadap guru dan unit layanan pendidikan dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pengelolaan sekolah.
Agar pelaksanaan Supervisi berdayaguna dan berhasilguna sebagaimana tujuan yang
diharapkan perlu disusun program sebagai acuan pelaksanaan dan tindak lanjut Sepervisi Sekolah.

2
B. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan SMP/
MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala
Sekolah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas sekolah.

C. RUANG LINGKUP SUPERVISI


Ruang lingkup program Supervisi Sekolah ini meliputi:
1. Supervisi Pembelajaran
2. Supervisi Administrasi/ Manajerial

D. PRINSIP SUPERVISI
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
2. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan
pembelajaran.
3. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.

3
6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan
pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan
pembelajaran.
9. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi pembelajaran.
10. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg,
sabar, antusias, dan penuh humor (Dodd, 1972).
12. Berkesinambungan (supervisi pembelajaran dilakukan secara teratur berkelanjutan oleh Kepala
SMP/MTS).
13. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
14. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga komponen tujuan supervise.

4
BAB II
SUPERVISI MANAJERIAL

A. PENGERTIAN SUPERVISI MANAJERIAL


Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan rangka membantu pengelolaa sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran. Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial dan pembelajaran. Supervisi
manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah
yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. Supervisi pembelajaran
menitikberatkan pada pengamatan supervisor terhadap kegiatan pembelajaran, berupa pembelajaran
baik di dalam maupun di luar kelas.
Supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait
langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) kependidikan dan
sumberdaya lainnya. Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, supervisor sekolah/madrasah
berperan sebagai: (1) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan
manajemen sekolah, (2) asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah, (3)
pusat informasi pengembangan mutu sekolah, dan (4) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.

B. TUJUAN SUPERVISI MANAJERIAL


Tujuan supervisi manajerial adalah:
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sekolah (kinerja sekolah)
2. Meningkatkan mtu layanan pendidikan
3. Sekolah terakreditasi dengan baik
4. Sekolah memenuhi standar nasional pendidikan
5. Meningkatkan mutu pendidikan.

C. METODE SUPERVISI MANAJERIAL


Metode supervisi manajerial, yaitu:
1. Monitoring
2. Evaluasi,
3. Refleksi dan FGD,
4. Metode Delphi,
5. Workshop.
1). Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
penyelenggaraan sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah
ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program.
5
Monitoring lebih berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui
monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan
ketercapaian tujuan.
2). Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaa penyelenggaraan
sekolah atau sejauhmana keber- hasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi
utamanya adalah untuk (a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program, (b) mengetahui keberhasilan
program, (c) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan (d) memberikan
penilaian (judgement) terhadap sekolah
3). Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion)
Sesuai dengan paradigma baru manajemen sekolah yaitu pemberdayaan dan partisipasi, maka judgement
keberhasilan atau kegagalan sebuah sekolah dalam melaksanakan program menjadi tanggung jawab
seluruh stakeholders sekolah. Untuk itu hasil secara bersama-sama dilakuka refleksi terhadap data yang
ada, dan menemukan sendiri faktor-faktor penghambat serta pendukung yang selama ini mereka rasakan.
Forum untuk ini dapat berbentuk Focused Group Discussion (FGD), yang melibatkan unsur-unsur
stakeholder sekolah.
4). Metode Delphi
Metode Delphi digunakan dalam membantu merumuskan visi, misi dan tujuannya. Dalam merumuskan
Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) sebuah sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang
jelas dan realistis yang digali dari kondisi sekolah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan seluruh
stakeholder.
Langkah-langkah metode ini adalah seba gai berikut:
a) Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan dan hendak
dimintai pendapatnya mengenai pengembangan sekolah;
b) Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai nama/identitas;
c) Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai dengan jumlah orang
yang berpendapat sama.
d) Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut untuk diberikan
urutan prioritasnya.
e) Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil akhir prioritas
keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya.

5. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang ditempuh dalam melakukan supervisi
manajerial. Metode ini bersifat kelompok dan melibatkan berbagai komponen termasuk kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, kepala urusan dan/atau perwakilan komite sekolah. Penyelenggaraan workshop ini
tentu disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya.

6
D. SASARAN DAN SUBYEK SUPERVISI MANAJERIAL
Esensi supervisi manajerial adalah pemantauan dan pembinaan terhadap pengelolaan dan administrasi
sekolah. Sehingga sasaran Supervisi Manajerial meliputi:
1. Kegiatan pengelolaan sekolah
a. kesiswaan;
b. kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
c. penilaian;
d. pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
e. sarana dan prasarana;
f. keuangan dan pembiayaan;
g. administrasi sekolah;
h. perpustakaan
i. kerjasama dengan komite dan masyarakat;
j. ekstrakurikuler
k. rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
2. Standar Pengelolaan Sekolah
a. Komponen standar isi
b. Komponen standar proses
c. Komponen standar kompetensi lulusan
d. Komponen standar pendidik dan tenaga kependidikan
e. Komponen standar sarana dan prasarana
f. Komponen standar pengelolaan
g. Komponen standar pembiayaan
h. Komponen standar penilaian

7
E. PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL
1. Waktu Pelaksanaan : Semester Gasal TP 2022/2023 (Bulan Oktober 2023)
2. Instrumen upervise: Terlampir
3. Jadual Supervisi

KETERAN
NO BIDANG YANG DISUPERVISI HARI/TANGGAL
GAN
1 Adm. Kesiswaan Senin, 10 Oktober 2022
2 Adm. Kurikulum Selasa 11 Oktober 2022
3 Adm. Penilaian (UH, PTS, PAS, Rabu, 12 Oktober 2022
UN, US)
4 Kegiatan Ekstrakurikuler Kamis s/d Senin , 13 s/d 17 Oktober
2022
5 Adm. Sarana Prasarana Selasa, 18 Oktober 2022
6 Adm. Keuangan dan Pembiayaan Rabu, 19 Oktober 2022
Adm. Ketenagaan Kamis, 20 Oktober 2022
8 Administrasi Sekolah Jumat, 21 Oktober 2022

Eromoko, 01 Agustus 2022


Kepala Sekolah

Anis Mardiyati, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai