Nurhardiyanti Duyo Artikel PH PDF
Nurhardiyanti Duyo Artikel PH PDF
PENGUJIAN PH PADA
DAGING KALENG
Nurhardiyanti duyo
651421035
kornet daging kaleng
PENDAHULUAN
latar belakang
Di Indonesia sekarang ini, banyak menarik dan lebih praktis dibanding
masyarakat yang menginginkan dengan produk segarnya, seperti sosis
sesuatu secara instan, sebagai contoh dan kornet daging sapi. kornet adalah
makanan siap saji. Makanan siap saji produk yang diawetkan dalam air
yang digemari masyarakat adalah garam, yaitu air yang dicampur
kornet. Seiring berkembangnya dengan larutan garam jenuh.
industri makanan, maka semakin Kemudian dagian sapi dimasak
banyak pula produk daging yang dengan direbus dengan api kecil
diproduksi, dijual, dan dikonsumsi untuk mempertahankan tekstur
dalam bentuk yang lebih awet, dagingnya, kemudian kornet di kemas
menggunakan kaleng. (ibrahim 2015)
Kemasan kaleng merupakan jenis
kemasan yang terbuat dari logam
aluminimum maupun logam dari plat
timah. Kedua bahan kemasan kaleng
ini memiliki penggunaan dan
pemakaian untuk produk yang
berbeda kemasan ini berfungsi
sebagai pengawetan dan
memperpanjang umur masa simpan
pada kornet. Meskipun tak semua
makanan kaleng bisa bertahan
selamanya, sebagian besar produk
pangan menggunakan kemasan
kaleng bisa dikonsumsi mesti sudah
lewat tanggal kedaluwarsanya.
TUJUAN MASALAH
Alat
Dalam praktikum ini alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
:Sendok, Cawan Porselin, Spatula, Buret,
Kertas saring, Pipet Tetes, Timbangan
analitik, Mortal, pH meter, Pipet Volume,
Hotplate Stirer, Erlenmeyer, incubator,
cawan Conway.
Bahan
KET :
DE : Daging exfired
DB: Daging baik
Menurut Karamina, H., Fikrinda, W., dan Murti, A.T. (2017), jika pH lebih
tinggi dari pH isoelektrik, muatan positif pada protein akan terlepas
sehingga dapat mempercepat proses pembusukan pembusukan
adalah efek samping yang terlihat dari pergerakan mikroorganisme
dengan perubahan bau, rasa atau keberadaan produk daging kalengan
dan memiliki tingkat keasaman sehingga dapat menghadapi
perkembangan bakteri karena peningkatan daya ikat air sehingga
dapat mengalami kadarluarsa. (Siagian, 2018)
sendangkan pada produk daging kaleng yang baik memiliki Sifat yang
asam. mikrooraganisme merupakan mahkluk hidup yang susah hidup
di ph asam sehingga bakteri akan sulit tumbuh pada ph tersebut. hal ini
sesuai penelitian Arini, (2017) dalam daging adalah bentuk preservasi
daging terhadap mikroorganisme. Sebagian besar mikroorganisme
tidak tahan dalam situasi asam, karena asam akan mendehidrasi sel
mikroorganisme, sehingga cairan dalam sel mikroorganisme akan
keluar dari sel dan sel mikroorganisme mati
KESIMPULAN