Laporan Sistem Imunologi
Laporan Sistem Imunologi
oleh:
2103277090
Adapun Fungsi dari Sistem Imun, menurut George & Hademenos, 2006
Kebanyakan mikroba tidak dapat menembus kulit yang sehat, namun beberapa
dapat masuk tubuh melalui kelenjar sebaseus dan folikel rambut. pH asam keringat
dan sekresi sebaseus berbagai asam lemak yang dilepas kulit mempunyai efek
denaturasi protein membran sel sehingga dapat mencegah infeksi yang terjadi melalui
kulit. Bakteri yang bersifat simbiotik atau komensial yang ditemukan pada kulit
menempati daerah terbatas pada kulit dan menggunakan hanya sedikit nutrient,
sehingga kolonisasi oleh mikroorganisme patogen sulit terjadi. Bila mikroba pathogen
menempel pada kulit, maka kulit merupakan sawar / penahan fisik efektif terhadap
pertumbuhan bakteri yang pada dasarnya dikerjakan oleh keasaman kulit (pH asam)
dari asam laktat yang terkandung dalam sel sebum yang dilepas kelenjar keringat.
Sekret dipermukaan mukosa yang mengandung enzim destruksi seperti lisozim
mampu menghancurkan dinding sel bakteri
Lisozim dalam keringat, ludah, air mata dan air susu ibu melindungi tubuh
terhadap kuman gram-positif, karena dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan
pada dinding bakteri. ASI mengandung laktooksidase dan neuraminik yang
mempunyai sifat antibacterial terhadap Esercia coli dan Stafilokokus. Air liur juga
mengandung enzim laktooksidase dan immunoglobulin (Ig A) yang merusak dinding
bakteri. Asam hidroklorida dalam lambung, enzim proteolitik, antibodi dan empedu
dalam usus halus banyak menciptakan lingkungan saluran cerna yang dapat
membunuh mikroba. pH yang asam pada vagina, spermin dalam semen dan jaringan
lain dapat mencegah tumbuhnya bakteri grampositif. Pembilasan oleh urine dapat
mengeliminsasi kuman pathogen. Laktoferin dan transferin dalam serum mengikat
besi yang merupakan metabolit esensial untuk hidup beberapa jenis mikroba seperti
Pseudomonas. Mukus yang kental melindungi sel epitel mukosa, dan dapat
menangkap bakteri dan bahan lainnya yang selanjutnya dikeluarkan oleh gerakan
cilia.
Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai antibody, antigen dan fungsi
pertahanan tubuh sedangkan sistem imun merupakan sistem pertahanan manusia sebagai
pelindung terhadap infeksi dari serangan organisme seperti virus, bakteri, protozoa dan
parasite tersat makromolekul.
Sistem imun tersusun dari berbagai organ dan jaringan tubuh yang disebut juga dengan
organ limfatik atau organ limfoid yang terdiri dari organ limfatik primer sumsum tulang
dan timus serta organ limfatik sekunder tonsil, limfa, nodus limfa dan getah bening serta
terdiri dari sel sel yang menyusun seperti sel limfoid yang tersusun atas sel limfosit B, sel
limfosit C, sel NK (Naturall Killer) dan fagosit mononuclear serta sel granulositik yang
terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, sel malt dan sel dendritic.
Oleh karena itu, sistem imun sangatlah penting dalam tubuh karena sebagai pertahanan
dari antigen atau benda asing yang masuk kedalam tubuh manusia. Saat sistem imun baik
bisa mencegah masuknya atau melindungi tubuh dari penyakit .
DAFTAR PUSTAKA
George, F., & Hademenos. (2006). Schaum’s Outlines Biology (2nd ed.). Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah ( Brunner &
Suddarth ) (Jakarta). EGC.
Togatorop, Lina Berlina., dkk. (2021). Keperawaatan Sistem Imun dan Hematologi. Jakarta:
Yayasan Kita Menulis.
Hayati, Zinatul., dkk. (2021). Dasar-Dasar Imunologi dan Infeksi. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press
Darwin, Eryati. (2018). Imunologi dan Infeksi. Yogyakarta-Padang: Andalas University Press
Sunarto., dkk. (2019). Modul Ajar Anatomi Fisiologi. Surabaya : Poltekkes Surabaya Prodi
Kebidanan Magetan