Tugas Otkku
Tugas Otkku
HASIL KERJA
KELOMPOK
HIZKIA,SYAHRUL dan ALWI
5/2/2020
Nur Zilaiha Affiatun
BUKU PENDAMPING
KELAS
XI
BAB Laporan
4 Pertanggungjawaban
Keuangan
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan pembuatan laporan pertanggungjawaban keuangan.
4.7 Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
Laporan
Pertanggungjawaban
Keuangan
Macam-macam laporan Langkah Menyusun Laporan
Keuangan Keuangan
Menyusun Laporan
Laporan Keuangan Realitas Anggaran
Pemerintah Pusat (LRA)
Laporan Keuangan
Perusahaan
Apersepsi
Pada perusahaan ataupun instansi kegiatan yg dilakukan dibutuhkan suatu
laporan,tak terkecuali anggara yg sudah digunakan tentu membutuhkan suatu
laporan atas segala hal yang berkaitan dengan penggunaan anggaran
tersebut.laporan tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
penggunaan anggaran dalam suaatu priode yg te;ah ditentukan oleh laporan
pertanggungjawaban tersebut dibuat dalam bentuk laporan keuangan .lalu, apa
saja macam-macam la[poran keuangan di berbagai instansi itu? Bagaimana
penyusunaannya/ guna mengetahuinya,pahamilah uraian materi berikut.
Pendalaman materi
1) Akuntansi anggaran
Akuntansi pemerintahan dengan akuntansi pemerintahan
komersial memiliki perbedaan utama, yakni yang terletak pada
akuntansi anggaran. Pencatatan dalam pemerintahan telah
dimulai pada saat disahkan dan dialokasikannya anggaran
(APBN atau APBD).
Tahukah anda yang dimaksud akuntansi anggaran? Pengertian
akuntansi anggaran, yakni suatu teknik pertanggungjawaban
dan pengendalian manajement yang berguna untuk melakukan
bantuan pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan. Penyelenggaraan akuntansi anggaran sesuai
struktur anggaran. Anggaran pendapatan meliputi estimasi
pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi
pendapatan. Suatu anggaran belanja terdiri dari apropriasi
yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran atau disebut
allotment. Adapun, anggaran pembiayaan terdiri atas
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
2) Akuntansi pendapatan-LRA
Arti pendapatan negara/daerah, yakni suatu iuran rakyat yang
diamatkan kepada pemerintahan sehingga penyusunan
akuntansi pendapatan-LRA bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pertanggungjawaban. Hal tersebut dilakukan
berdasarkan ketentuan dan untuk keperluan pengendalian
bagi manajemen pemerintah pusat dan daerah.
Pada saat uang diterima pada rekening kas umum, Negara atau
daerah mengakui adanya pendapatan-LRA. Dalam hal ini
pelaksanaan pendapatan-LRA berdasarkan asas bruto. Arti dari
asas ini yakni asas yang melakukan pencatatan jumlah bruto
penerimaan , dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Namun, saat biaya
atas pendapatan tersebut bersifat fariabel dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai,
maka dapat melakukan pencatatan nilai netonya. Pemerintah
harus mengembalikan pendapatan apabila pemerintah
melakukan kekeliruan dalam penghitungan tagihan
pendapatan yang akibatnya penerimaan pendapatan
mengalami kelebihan. Pengembalian yang bersifat sistemik
(normal) dan berulang (recurring) terjadi atas penerimaan
pendapatan-LRA. Hal ini terjadi pada periode penerimaan
(tahun anggaran berjalan) maupun pada periode sebelumnya
(tahun anggaran sebelumnya) dibukukan sebagai pengurang
pendapatan-LRA. Dalam pengoreksian dan pengembalian yang
sifatnya tidak berulang (non-reccuring) atas penerimaan
pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan
pendapatan-LRA,dibukukan sebagai pengurangan pendapatan-
LRA pada periode yang sama. Namun, untuk pengoreksian dan
pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-reccuring)
atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurangan saldo anggaran
lebih pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian
tersebut.
3) Akuntansi belanja
Penyusunan ankutansi belanja, yakni untuk memenuhi
kebutuhan pertanggungjawaban yang sesuai dengan
ketentuan. Selain itu, dapat dikembangkan dalam keperluan
pengendalian bagi manajemen berguna untuk melakukan
pengukuran efektivitas dan efisiensi belanja tersebut. Ada dua
cara melakukan pengeluaran untuk belanja,yaitu dikeluarkan
oleh bendahara umum Negara/Daerah (BUN/BUD) secara
langsung atau melalui bendahara pengeluaran. Belanja diakui
pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum
Negara atau daerah, apabila pengeluaran dilakukan oleh
BUN/BUD. Namun, apabila pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, maka pengakuan belanja dilakukan pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut yang disahkan
oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Selain itu
apabila terjadi kekeliruan dalam pengeluaran belanja, maka
pengoreksian atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali
belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja
dibukukan sebagai pengurangan belanja pada periode yang
sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas
pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan-LRA dalam
pos pendapatan lain-lain-LRA.