BJT Tugas1 Logika
BJT Tugas1 Logika
TUGAS 1
Denotasi merupakan keseluruhan hal yang ditunjuk oleh term, keseluruhan hal sejauh mana
term itu dapat diterapkan. Denotasi sering disebut dengan luas yaitu mencangkup semua hal
yang dapat ditunjuk oleh term. Contoh kalimat :
Bebek tersebut tenggelam disungai (Tenggelam : Masuk/jatuh ke dalam air)
Muklis menyeduh teh dengan air panas (Panas : Suhu air yang tinggi)
Cangkir tersebut jatuh dan hancur berkeping-keping (Berkeping-keping : Hancur sampai
kecil-kecil)
Hubungan konotasi dan denotasi, keduanya suatu hubungan yang erat dan tidak dapat
terlepaskan. Dalam hal ini terdapat empat kemungkinan :
- Makin bertambah konotasi, makin berkurang denotasi.
- Makin berkurang konotasi, makin bertambah denotasi.
- Makin bertambah denotasi, makin berkurang konotasi.
- Makin berkurang denotasi, makin bertambah konotasi.
Referensi :
- https://www.bola.com/ragam/read/4549381/pengertian-konotasi-dan-denotasi-lengkap-
beserta-contohnya
- ISIP4221/MODUL 2 (2.5 – 2.8)
2. Dalam penalaran untuk mencapai kebenaran harus berpegang pada prinsip dasar agar
terhindar dari kesesatan berpikir. Menurut pemahaman Anda, berikan penjelasan empat
prinsip dasar penalaran beserta contohnya!
Jawaban :
Pernyataan 1 : Benar
Pernyataan 2 : Benar
Kedua pernyataan ini benar, tapi tidak mungkin dalam waktu yang sama/bersamaan.
Prinsip ini memperkuat prinsip identitas yaitu dalam sifat yang konsisten harus tidak
ada kontradiksi didalamnya, dalam menalar aapun sebagai kesatuan prinsip jangan
berbuat suatu kontradiksi, jika ada kontradiksi akan menimbulkan ketidak
konsistenan dalam penalaran (tidak logika, yang berarti tidak sah menurut akal).
Referensi :
- http://bagustris.blogspot.com/2019/10/menjadi-logis-2-prinsip-dasar-logika.html
- ISIP4211/MODUL 2 (2.32 – 2.38)
3. Media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, batasan
usia yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia
remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12–15 tahun= masa remaja awal, 15–18 tahun =
masa remaja pertengahan, dan 18–21 tahun = masa remaja akhir. Media sosial yang paling sering
digunakan oleh kalangan remaja seperti facebook, twitter, youtube, instagram, dan line.
Pendidikan dengan tingkat yang lebih tinggi di Indonesia telah menerapkan pemanfaatan media
sosial dan internet dalam ruang lingkupnya. Media sosial telah berhasil menyediakan sebuah
konsep tantangan baru dalam pembentukan pendidikan formal yang telah ada saat ini,
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh kementerian Kominfo dalam penelusuran para
pengguna aktivitas online pada anak usia remaja ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media
sosial sangat melekat dengan kehidupan remaja sehari-hari, ditemukan bahwa 79,5 persen remaja
yang di survei merupakan pengguna internet, selain itu 70% pelajar merasa bahwa teknologi yang
digunakan untuk belajar harus disesuaikan dengan diri mereka sebagai pengguna media sosial.
Adapun pengaruh positif media sosial bisa dijadikan siswa sebagai tempat melakukan diskusi dalam
hal positif seperti ilmu pengetahuan, wawasan sosial, keagamaan serta perkembangan teknologi
terbaru, selain itu dapat melatih kreatifitas dengan mengikuti perkembangan teknologi dan
memanfaatkan peluang yang ada. Sedangkan pengaruh negatif media sosial kemalasan dalam
belajar, lebih suka mengurusi masalah kehidupan di media sosial dari pada kenyataannya, menjadi
kurang pergaulan dengan teman teman disekitarnya, bahkan berkurangnya rasa hormat seseorang
dengan orang lain karena keasyikan dengan media sosialnya. Penggunaan media sosial dikalangan
remaja memberikan pengaruh langsung baik positif maupun negatif.
(sumber:https://kalsel.kemenag.go.id/files/file/artikelprakom/15162891659956.pdf )
Berdasarkan kasus di atas:
a. Lakukan klasifikasi untuk menggolongkan penggunaan media sosial ke dalam jenis klasifikasi
kodrati, klasifikasi buatan, dan klasifikasi diagnostik beserta penjelasan penggolongannya!
b. Berikan contoh lain dalam kehidupan sekitar Anda, untuk melakukan klasifikasi beserta
penjelasannya!
Jawaban :
a. Klasifikasi kodrati
Klasifikasi kodrati ditentukan oleh susunan kodrati. Sifat – sifat yang dapat ditemukan
dari bahan – bahan yang telah diselidiki.
“pesatnya perkembangan media sosial dikarenakan semua orang bisa memiliki media
masing-masing”.
Klasifikasi buatan
Klasifikasi buatan ditentukan oleh suatu maksud yang praktis dari seseorang, seperti
mempermudah penanganannya dan untuk menghemat waktu maupun tenaga.
“media sosial yang sering digunakan di Indonesia adalah facebook, youtube, twitter,
blog dan tiktok”.
Klasifikasi diagnostik
Klasifikasi diagnostik merupakan gabungan yang tidak sepenuhnya kodrati dan juga
tidak sepenuhnya buatan, coraknya dapat dijumpai dalam suatu bidang yang baru atau
untuk sebagian berkembang seperti ilmu sosial.
“terdapat dampak negatif media sosial yaitu, ketergantungan (facebook depression),
tidak bisa mengontrol diri pengguna adiktif di nilai tidak bisa mengontrol diri sendiri,
pelajar lebih malas, menambah pengeluaran(kuota), mengancam kesehatan dan
sejenisnya”.
- Gangguan pernapasan
Sebuah penelitian mengatakan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi makanan cepat saji
setidaknya tiga kali seminggu akan meningkatkan risiko terkena asma dan rinitis. Untuk
orang dewasa, makanan cepat saji bisa membuatnya mengalami obesitas. Dan dampak dari
obesitas tersebut adalah napas pendek, mengi, dan sleep apnea.
- Merusak gigi
Makanan siap saji juga bisa merusak gigi. Ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi
karbohidrat dan gula, bakteri yang berada di mulut Anda menghasilkan asam. Asam ini dapat
menghancurkan enamel (email) gigi yang bisa mengakibatkan gigi berlubang. Enamel yang
telah hilang tidak bisa diganti, dan kesehatan mulut yang buruk bisa menimbulkan masalah
kesehatan lainnya.
Jika sering mengonsumsi makanan siap saji dan ingin terhindar dari beberapa bahayanya,
tidak ada salahnya untuk segera konsultasikan kepada dokter.
Sumber :
https://www.rskariadi.co.id/news/100/BAHAYA-MAKANAN-SIAP-
SAJI/Artikel#:~:text=Makanan%20siap%20saji%20yang%20tinggi,insulin%20dan%20diabet
es%20tipe%202.
Klasifikasi kodrati
makanan siap saji biasanya selalu tinggi akan kandungan gula, lemak, garam, dan kalori.
Bahkan, beberapa restoran menggunakan minyak sayur terhidrogenasi untuk menggoreng
bahan makanannya. Padahal, minyak tersebut tidak baik untuk tubuh karena mengandung
minyak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Klasifikasi buatan
Kadar lemak pada makanan ini cukup tinggi, contohnya saja dalam satu porsi kentang goreng
dan nugget ayam goreng, terdapat total lemak jenuh sekitar 41 hingga 71 gram.
Klasifikasi diagnostic
Makanan cepat saji menimbulkan efek negative bagi tubuh diantaranya : gangguan
pencernaan, gangguan pernapasan, pemicu timbulnya jerawat, merusak gigi dan lain
sebagainya.