Anda di halaman 1dari 11

Teks Khotbah Jum’at

Judul : Nasihat Ramadan, Saatnya Memacu Kembali Semangat Kita


Oleh : Muhammad Idris, Lc.

Khotbah Pertama

ِ ‫ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة‬.


‫هللا َو َبر َكا ُت ُه‬

ْ‫ت َأعْ َمالِ َنا َمن‬


ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬
ُ ْ‫هلل ِمن‬ ِ ِ َ‫ِإنّ ْال َحمْ د‬
‫ِي َل ُه‬
َ ‫َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬

َ ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬.


‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬،ُ‫ْك َله‬

َ ‫اَل ٰلّ ُه َّم‬


َ ‫ َو َع ٰلى آلِ ِه َو‬،‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َم َح َّم ِد ن ِْالمُجْ َت ٰبى‬
‫ َأمَّا َبعْ ُد َف َياَأ ُّي َها‬.‫صحْ ِب ِه َأهْ ِل ال ُّت ٰقى َو ْال َو ٰفى‬
‫از َم ِن ا َّت َقى‬
َ ‫اع ِت ِه َف َق ْد َف‬ ِ ‫ْالمُسْ لِم ُْو َن! ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى‬
َ ‫هللا َو َط‬

‫ َف َقا َل هللاُ َت َع ٰالى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬:

‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل‬
َّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ ٍ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف‬
َ ‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫َك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءل‬

Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan oleh Allah.

Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib


pribadi dan para jemaah sekalian agar senantiasa
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada
Allah Ta’ala dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan
menjauhi semua larangan-Nya. Terlebih lagi di bulan Ramadan
yang mulia ini.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
Tak lupa, puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada
Allah Ta’ala, Rabb semesta alam, atas semua limpahan nikmat
dan rezeki yang telah Allah berikan kepada kita semua. Di
antaranya adalah nikmat iman, nikmat kesehatan, dan yang tak
kalah penting, nikmat menjalani ibadah puasa di bulan
Ramadan.

Tak terasa, Alhamdulillah kita sudah melewati setengah awal


dari bulan Ramadan, semoga Allah Ta’ala menerima seluruh
amal ibadah yang selama ini telah kita lakukan. Layaknya
seorang pelari yang sudah mendekati garis finis, pastinya ia
akan menambah kecepatan larinya, memompa semangat
juangnya, dan mengerahkan sisa nafasnya untuk meraih garis
finis dengan hasil yang memuaskan. Seperti itulah yang
seharusnya dilakukan oleh seorang muslim. Tentunya ia harus
semakin bersemangat, semakin kencang di dalam melakukan
ketaatan, dan tidak mau kalah dari saudaranya agar menjadi
salah satu hamba yang sukses melewati tantangan bulan
Ramadan.

Lihatlah bagaimana semangat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam


saat sudah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan,

‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َذا دَ َخ َل ْال َع ْش ُر َأحْ َيا‬ ِ ‫ان َرسُو ُل‬
َ ‫هللا‬ َ ‫ت َك‬ ْ ‫َعنْ َعاِئ َش َة َرضِ ي هللا َع ْن َها َقا َل‬
‫اللَّ ْي َل َوَأ ْي َق َظ َأهْ َل ُه َو َش َّد ْال ِمْئ َز َر‬.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, ‘Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, apabila memasuki sepuluh hari
(yang terakhir di bulan Ramadan), beliau menghidupkan
malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan
kainnya.’” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)

An-Nawawi di dalam Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim


menyebutkan, “Para ulama berbeda pendapat mengenai
makna ‘mengencangkan kain’ ada yang berpendapat
maknanya adalah bersungguh-sungguh dalam beribadah
dengan meningkatkan (kualitas dan kuantitas) ibadahnya dari
yang biasa beliau lakukan. Pendapat lainnya memaknainya
sebagai at-tasymiir (bersegera) dalam ibadah. Sedangkan
pendapat yang lainnya lagi adalah menjauhi istri-istrinya dalam
rangka menyibukkan dirinya dalam beribadah.”

Di hadis yang lain disebutkan,

‫ َيجْ َت ِه ُد فِى ْال َع ْش ِر اَأل َواخ ِِر َما الَ َيجْ َت ِه ُد فِى َغي ِْر ِه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ان َرسُو ُل هَّللا‬
َ ‫ َك‬.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat


bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.”
(HR. Muslim no. 1175)

Jemaah salat Jumat yang dimuliakan oleh Allah.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
Para sahabat, ulama terdahulu, dan orang-orang saleh mereka
semua berusaha keras untuk bisa meniru apa yang dilakukan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bahkan, apa yang dilakukan Rasulullah di dalam hadis tersebut


merupakan kebiasaan ‘Umar bin Khattab yang beliau lakukan
sehari-hari dan tidak hanya di bulan Ramadan saja. Dahulu
kala beliau bangun terlebih dahulu untuk melakukan salat
malam, barulah ketika masuk pertengahan malam, ia akan
membangunkan seluruh keluarganya untuk melakukan salat
malam, sembari beliau membaca ayat,

‫ك َو ْال َعا ِق َب ُة لِل َّت ْق َوى‬ َ ُ‫صاَل ِة َواصْ َط ِبرْ َع َل ْي َها اَل َنسْ َأل‬
َ ُ‫ك ِر ْزقا ً َّنحْ نُ َنرْ ُزق‬ َ ‫َوْأمُرْ َأهْ َل‬
َّ ‫ك ِبال‬

“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan


sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki
kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan
akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.”
(QS. Thaha: 132)

Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Aku sangat senang jika


memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan untuk
bertahajud di malam hari dan giat ibadah pada malam-malam
tersebut.” Sufyan pun mengajak keluarga dan anak-anaknya
untuk melaksanakan salat jika mereka mampu. (Latha’if
Al-Ma’arif, hal. 331)

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
Dahulu kala Qatadah, salah seorang tabi’in, beliau
mengkhatamkan Al-Qur’an setiap tujuh hari sekali. Jika
Ramadan tiba, maka beliau mengkhatamkannya setiap tiga
hari sekali. Dan ketika telah memasuki sepuluh hari terakhir
Ramadan, beliau mengkhatamkannya sekali setiap malam.

Jemaah Jumat yang dirahmati oleh Allah Ta’ala.

Dari dalil-dalil yang telah ada, para ulama bersepakat bahwa


malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Malam yang penuh pengampunan ini terletak di antara
malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadan. Di antara dalilnya adalah sabda Nabi shalallahu
‘alaihi wasallam,

‫ان‬
َ ‫ض‬َ ‫الع ْش ِر اَألواخ ِِر منْ ر َم‬
َ ‫َتحرّ ْوا َليْل َة ال َق ْد ِر في الو ْت ِر م َِن‬

“Carilah lailatul qadar itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari
terakhir di bulan Ramadan (yakni malam ke 21, 23, 25, 27, dan
29).” (HR. Bukhari no. 2017)

Keutamaan malam lailatul qadar ini sangatlah agung. Nabi


shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ ُغف َِر له ما َتق َّد َم من َذ ِنبه‬،‫َمن َيقُ ْم ليل َة ال َق ْد ِر إيما ًنا واحتسابًا‬

“Barangsiapa berdiri salat dalam bulan Ramadan karena


didorong keimanan dan keinginan memperoleh keridaan Allah,

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu.”
(HR. Bukhari no. 35 dan Muslim no. 760)

Oleh karenanya, jika kita mendapatkan malam lailatul qadar ini,


Nabi menganjurkan umatnya untuk membaca doa, “Allahumma
Innaka Afuwwun Tuhibbul Afwa Fa’fu Anni”. Berdasarkan hadis
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

‫ِمْت َأيَّ َل ْي َل ٍة َل ْي َل ُة ال َق ْد ِر ما َأقُو ُل فيها ؟‬ َ ‫ يا َرسُو َل هَّللا ِ َأ َرَأي‬: ‫ت‬


ُ ‫ْت ِإن َعل‬ ُ ‫ قُ ْل‬: ‫ت‬
ْ ‫َو َعنْ َعاِئ َشة َقا َل‬
َ ‫ اللَّ ُه َّم ِإ َّن‬: ‫ « قُولي‬: ‫» َقا َل‬.
‫ك َعفُ ٌّو ُتحِبُّ الع ْف َو فاعْ فُ ع ِّني‬

“Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, ‘Aku bertanya, ‘Ya


Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul
qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah
bersabda, “Ucapkanlah: (yang artinya) Ya Allah, sesungguhnya
Engkau adalah Maha Pengampun, gemar memberikan
pengampunan, maka ampunilah saya.” (HR. Tirmidzi no. 3513,
Nasa’i di dalam As-Sunan Al-Kubraa no. 7712 dan Ibnu Majah
no. 3850 dengan sedikit perbedaan)

Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang semoga dirahmati


oleh Allah Ta’ala.

Agungnya 10 malam terakhir dan malam lailatul qadar inilah


yang menjadi motivasi dan sebab disyariatkannya iktikaf. Yaitu
niat berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah kepada Allah
yang dilakukan oleh orang tertentu dengan tata cara tertentu.
Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan,

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
، ُ ‫ان َح َّتى َت َو َّفاهُ هَّللا‬
َ ‫ض‬َ ‫ان َيعْ َتكِفُ ْال َع ْش َر اَأل َواخ َِر ِمنْ َر َم‬ َ ‫َأنَّ ال َّن ِبىَّ – صلى هللا عليه وسلم – َك‬
‫ف َأ ْز َوا ُج ُه ِمنْ َبعْ ِد ِه‬
َ ‫ُث َّم اعْ َت َك‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beriktikaf di sepuluh hari


terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat, kemudian para
istri beliau beriktikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari no. 2026
dan Muslim no. 1172)

Apa keutamaannya?

Saat seorang muslim menjalankan sunah iktikaf di sepuluh


malam terakhir bulan Ramadan ini, maka ia berpeluang besar
mendapatkan malam lailatul qadar sedang ia dalam kondisi
siaga.

Iktikaf juga akan memudahkan pelakunya di dalam


mengerjakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.
Sehingga insyaAllah ia tercatat sebagai salah satu hamba yang
beruntung, hamba yang diberi keluasan ampunan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala karena konsistennya di dalam beramal
hingga akhir Ramadan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

َ
‫انسلخ‬ ‫رجل دخ َل ع َلي ِه رمضانُ ث َّم‬ ٍ ُ‫ورغِ َم أنف‬َ ، َّ‫ِرت عندَ هُ فلم يص ِّل علي‬ُ ‫رجل ُذك‬ ٍ ُ‫رغِ َم َأنف‬
‫الكبر فلم ي ُْدخِالهُ الج َّن َة‬
َ ُ‫ك عندَ هُ أبواه‬ َ ‫رجل‬
َ ‫أدر‬ ٍ ُ‫ ورغ َم أنف‬، ‫قب َل أن يُغ َف َر َل ُه‬.

“Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia


tidak mengucapkan selawat kepadaku. Dan celakalah
seseorang, (karena) bulan Ramadan menemuinya kemudian ia
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
keluar sebelum ia mendapatkan ampunan. Dan celakalah
seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut, namun
kedua orang tuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam
surga (karena kebaktiannya).” (HR. Tirmidzi no. 3545, hadits
hasan shahih)

Akhir kata, ketahuilah wahai saudaraku, sepuluh malam


terakhir merupakan penutup bulan Ramadan, sedangkan Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

‫إنما األعمال بالخواتيم‬

“Sesungguhnya amalan-amalan (seorang hamba) itu


tergantung pada amalan-amalan penutupnya.” (HR. Ahmad
(37: 488) dan Imam Ath-Thabrani di dalam Al-Kabiir (6: 143))

Jangan sampai di penghujung Ramadan nanti, setelah semua


ibadah yang kita kerahkan, baik rajinnya kita menghadiri salat
tarawih di awal-awal bulan, rajinnya kita tadarus Al-Qur’an, dan
berbagai macam ibadah-ibadah lainnya, menjadi sia-sia hanya
karena di akhir bulan ini kita menjadi bermalas-malasan, hilang
semangat dan teralihkan dengan perkara dunia yang tidak
bermanfaat. Sehingga tidak bisa menutup bulan Ramadan ini
dengan sebaik-baiknya.

Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari perkara-perkara


yang dapat melalaikan dan menyibukkan kita dari melakukan
ketaatan di sisa-sisa bulan Ramadan ini.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita salah satu hambanya
yang sukses mencapai garis akhir Ramadan ini dengan
prestasi yang membanggakan. Yaitu mendapatkan
ampunan-Nya yang sangatlah luas.

َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬


‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬،‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html
‫‪Khotbah Kedua‬‬

‫صلِّيْ َوُأ َسلِّ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى‪َ ،‬و َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل ْال َو َفا‪َ .‬أ ْش َه ُد‬ ‫هلل َو َك َفى‪َ ،‬وُأ َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َأمَّا َبعْ ُد‬
‫‪َ،‬أنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري َ‬

‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ٍ‬
‫مْر‬ ‫َف َيا َأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ُ ،‬أ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪،‬‬‫ُصلُّ َ‬
‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َعظِ ي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع َلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‪ِ :‬إنَّ َ‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬
‫ِين آ َم ُنوا َ‬ ‫‪َ ،‬يا َأ ُّي َها الَّذ َ‬

‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬


‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت‬ ‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْل َ‬


‫مْوا ِ‬ ‫والمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫‪،‬اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬

‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَ اِئدَ‬


‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ك َع َلى‬ ‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬

‫َر ّب َنا الَ ُتَؤ اخ ِْذ َنا ِإنْ َنسِ ْي َنا َأ ْو َأ ْخ َطْأ َنا َر ّب َنا َوالَ َتحْ ِم ْل َع َل ْي َنا ِإصْ رً ا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى الّ ِذي َْن ِمنْ‬
‫ت َم ْوالَ َنا َفا ْنصُرْ َنا‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوارْ َحمْ َنا َأ ْن َ‬ ‫َق ْبلِ َنا َر ّب َنا َوالَ ًت َحم ّْل َنا َماالَ َطا َق َة َل َنا ِب ِه َواعْ فُ َع ّنا َو ْ‬
‫‪َ .‬ع َلى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن‬

‫اف ‪ ،‬وال ِغ َنى‬


‫والع َف َ‬ ‫اللَّ ُه َّم إ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ك الهُدَ ى ‪ ،‬وال ُّت َقى ‪َ ،‬‬

‫ُور ُكلِّ َها‪َ ،‬وأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْزيِ ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫الله ّم أحْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِي ا م ِ‬

‫‪َ .‬ر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫ار‬

‫العا َل ِمي َْن‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ‬


‫هلل َربِّ َ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html‬‬
‫ان َوِإ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬ ‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬
‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ِ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/74456-khotbah-jumat-nasihat-ramadan-waktunya-memacu-kembali-semangat-kita.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai