LAPORAN PENDAHULUAN Rivon
LAPORAN PENDAHULUAN Rivon
KASUS PREEKLAPSIA
DISUSUN OLEH:
RIVON APRILIA KARUBABA
Nim: PO.71.20.4.21.070
sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran bayinya. Meskipun
persalinan merupakan peristiwa fisiologis namun setiap proses persalinan yang terjadi
kondisi baik ibu maupun bayi selama persalinan berlangsung sehingga berdampak
suatu kumpulan gejala pada ibu hamil ditandai dengan peningkatan tekanan darah
sistolik ≥ 140/90 MmHg dan tingginya kadar protein pada urine (proteinuria) yang
sering muncul pada usia kehamilan ≥ 20 minggu. Kedua kriteria ini masih menjadi
definisi klasik preeklampsia, sedangkan untuk edema tidak lagi dipakai sebagai
kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada wanita dengan kehamilan
preeklampsi di negara Amerika Serikat dilaporkan 23,6 kasus per 1000 kelahiran.
Masalah preeklampsia bukan hanya berdampak pada ibu saat hamil dan
endotel di berbagai organ. Dampak jangka panjang pada bayi yang dilahirkan ibu
dengan preeklampsia antara lain bayi akan lahir prematur sehingga mengganggu
semua organ pertumbuhan bayi. Sampai dengan saat ini penyebab preeklampsi belum
diketahui secara pasti, beberapa faktor resiko yang menjadi dasar perkembangan kasus
kehamilan, janin besar dan kehamilan dengan janin lebih dari satu (POGI, 2016).
persalinan, oleh karena itu penatalaksanaan awal pada masalah preeklampsi perlu
dilakukan dengan mengidentifikasi faktor resiko untuk setiap ibu hamil melalui
asuhan antenatal care sebab masalah preeklamsi pada awalnya tidak memberikan
gejala dan tanda, namun dapat memperburuk kondisi ibu dan bayi dengan cepat.
Tujuan utama penatalaksanaan preeklampsia adalah kondisi ibu yang aman dan
terapi definitif pada pasien preeklampsia dengan segera melakukan persalinan atau
terminasi kehamilan atas indikasi mengancam nyawa ibu dan bayi baik dengan
2020).
Perubahan kondisi pasca persalinan pada setiap ibu dengan preeklampsia tidak
sama, hal ini dipengaruhi proses adaptasi ibu selama mengalami perubahan tersebut.
asuhan pada masa nifas diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tersebut sehingga
Salah satu model asuhan keperawatan yang menekankan pada konsep perubahan
adaptasi secara keseluruhan yaitu model keperawatan adaptasi Callista Roy atau
pendekatan perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubugan
interdependensi selama sehat dan sakit. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga
jenis stimulus yaitu : focal stimuli, kontesktual stimuli dan residual stimuli. Roy juga
preeklampsia bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi selama masa nifas
serta mencegah terjadinya komplikasi pasca persalinan. Oleh sebab itu asuhan
dampak terhadap ibu dan bayi, peneliti tertarik melakukan studi kasus penelitian
1. Pengertian
Preeklampsia merupakan gangguan hipertensi yang terjadi pada ibu hamil
dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu yang ditandai dengan meningkatnya
tekanan darah ≥ 140/90 MmHg disertai dengan edema dan proteinuria (Faiqoh, 2014).
tingginya tekanan darah, tingginya kadar protein dalam urine serta edema. Diagnosis
kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia kehamilan diatas
dan proteinuri yang baru terjadi pada kehamilan (new onset hypertension with
lain yang menunjukkan adanya kondisi berat dari preeklampsia meskipun pasien
tersebut tidak mengalami proteinuri. Sedangkan, untuk edema tidak lagi dipakai
sebagai kriteria
diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada wanita dengan kehamilan normal
(POGI, 2016).
2. Etiologi
Sampai dengan saat ini penyebab utama preeklamsia masih belum diketahui
secara pasti. Beberapa ahli percaya bahwa preeklamsia diawali dengan adanya
kelainan pada plasenta, yaitu organ yang berfungsi menerima suplai darah dan nutrisi
Kehamilan Post Matur /Post Term serta Kehamian Ganda. Berdasarkan teori teori
1) Teori Genetik
sistem.
2) Teori Immunologis
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan jarang timbul pada
sempurna.
a) Malnutrisi berat
Penyakit Ginjal.
e) Obesitas
4) Patofisiologi
dengan retensi air dan garam. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat
sempitnya sehingga nyata dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
arteriola di dalam tubuh mengalami spasme maka tekanan darah akan naik,
jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang
beredar dalam aliran darah melalui ikatan lipoprotein. Peroksidase lemak ini
akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk sel- sel endotel
5) Phatway
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme yang hebat pada
sempitnya sehingga hanya dapat dilalui satu sel darah merah. terjadi jika
adanya yang mengatakan disebabkan oleh retensi air dan garam, Proteinuria
Masuk ke paru-paru
Alveoli
MK:
HIPERTEMI Panas Proses peradangan Produksi secret berlebihan
Kelenjar
Limfadenitis getah bening Turbekel Sekret sukar di keluarkan
Bakterima Mengganggu
perfusi dan
disfusi O2
Asam
Pleuritis Peritonium lambung Suplai O2
kurang
Nyeri dada Mual, muntah,
anoreksia MK:
Kerusakan
MK: gangguang pertukaran
rasa nyamana/ MK: Perubahan nutrisi gas
nyeri kurang dari kebutuhan