Anda di halaman 1dari 70

Penyajian Data

Ns. Ike Puspasari Ayu, M.Kep


Pengertian Penyajian
Data
Adalah merupakan salah satu kegiatan
dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.
• Tujuan:
Untuk menyajikan data mentah yang diperoleh dari
populasi atau sampel menjadi data yang tertata dengan
baik, sehingga bermakna informasi bagi pengambilan
keputusan manajerial.

3
PENYAJIAN DATA

1. TEKSTULAR / NARASI

a. Distribusi frekuensi
2. TABULASI
b. Tabulasi Silang

3. GRAFIK / DIAGRAM
a. Batang ( bar ) d. Histogram
b. Garis ( line ) e. Tebar ( scatter )
c. Pie f. Polygon, dll
Penyajian scr narasi
• Menyajikan hasil pengolahan data dengan
menggunakan kalimat
• Misal :
‘Sejumlah 90 % penderita penyakit Y di kota X
adalah anak usia sekolah dasar yang tinggal di
daerah nelayan’
‘ Tiga diantara tujuh peserta penyuluhan
kesehatan tentang penanggulangan DB adalah
kader kesehatan’

5
PROSEDUR PENGGUNAAN TABEL &
GRAFIK
Data
Data Kualitatif Data Kuantitatif

Metode Metode Metode Metode


Tabel Grafik Tabel Grafik

▪ Grafik ▪ Distr. Frekuensi ▪ Plot Titik


▪ Distr. Frekuensi Batang ▪ Distr. Frek. Relatif ▪ Histogram
▪ Distr. Frek. ▪ Grafik ▪ Distr. Frek. Kum. ▪ Ogive
Relatif Lingkaran ▪ Distr. Frek. Relatif Kum. ▪ Diagram
▪ % Distr. Frek. ▪ Diagram Batang-Daun Scatter
▪ Tabulasi silang ▪ Tabulasi silang

6
Penyajian scr tabel
• Menyajikan hasil pengolahan data dengan menggunakan
tabel dari sederhana- kompleks
• Penyajian informasi dalam bentuk angka dengan
menggunakan format baris dan kolom

• Tabel hrs mudah dipahami pembaca


• Buat sesederhana mungkin
• Dua/tiga tabel lebih baik daripada satu variabel besar
dengan banyak variabel

7
Syarat tabel
 Terdiri : judul tabel, badan/isi tabel, catatan kaki

 Judul tabel : singkat, jelas, relevan, menjelaskan apa


yg disajikan, dimana,kapan

 Badan tabel : lajur baris-kolom, tiap lajur diberi label,


titik temu baris kolom berisi nilai var, ada lajur berisi
jumlah

 Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi dari


isi tabel

8
Tabel dalam statistik
• Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus

1. Tabel umum
- Berisi seluruh data/ variabel hasil
penelilitian
- Utk data kuantitatif berisi angka
absolut/ nilai asli
Contoh :
9
Tabel 1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan hasil
penelitian

10
Tabel dalam statistik
• Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus

2. Tabel khusus
- Berisi data hasil ‘variasi’ dari tabel
umum/ master tabel
- Tujuan : menyajikan data dlm
bentuk sederhana, menggambarkan
adanya hubungan

Contoh : 11
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kelompok Umur

Kelompok umur Frekuensi Persentase


Kurang 20 tahun 1 6,3
20 -35 tahun 5 31,3
36-50 tahun 7 43,8
Lebih 50 tahun 3 18,8
Jumlah 16 100,0
Sumber : Survey pada pasien di RS Y di kota X tahun Y

12
TABEL ATAU DAFTAR
• TABEL/DAFTAR BARIS KOLOM
• TABEL/DAFTAR KONTINGENSI
TABEL BARIS KOLOM
JUDUL TABEL
JUDUL KOLOM

JUDUL SEL
BARIS

CATATAN
TABEL KONTINGENSI
Untuk data yang terdiri dari dua faktor,
berukuran b x k, b = baris, k = kolom

JUDUL KOLOM JUMLAH

JUDUL
SEL
BARIS

JUMLAH

CATATAN
Distribusi Frekuensi
• Distribusi frekuensi
– Pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukan banyaknya
data dalam setiap kategori dan setiap
data tidak dapat dimasukan ke dalam dua
atau lebih kategori
• Tujuan
– Data menjadi informatif dan mudah
dipahami
Langkah – langkah
Distribusi Frekuensi
• Mengurutkan data
• Membuat ketegori atau kelas data
• Melakukan penturusan atau tabulasi,
memasukan nilai ke dalam interval
kelas
Langkah Pertama
• Mengurutkan data : dari yang terkecil
ke yang terbesar atau sebaliknya
• Tujuan :
– Untuk memudahkan dalam melakukan
pernghitungan pada langkah ketiga
Langkah Pertama
No Perusahaan Harga saham
Data diurut 1
2
Jababeka
Indofarma
215
290
dari terkecil 3 Budi Acid 310

ke terbesar 4
5
Kimia farma
Sentul City
365
530
6 Tunas Baru 580
7 proteinprima 650
Nilai terkecil 8 total 750
215 9
10
Mandiri
Panin
840
1200
Nilai terbesar 11 Indofood 1280

9750
12 Bakrie 1580
13 Berlian 2050
14 Niaga 2075
15 Bumi resources 2175
16 BNI 3150
17 Energi mega 3600
18 BCA 5350
19 Bukit Asam 6600
20 Telkom 9750
Langkah Kedua
• Membuat kategori atau kelas data
– Tidak ada aturan pasti, berapa
banyaknya kelas !
• Langkah :
– Banyaknya kelas sesuai dengan
kebutuhan
– Tentukan interval kelas
Langkah 1
• Gunakan pedoman bilangan bulat
terkecil k, dengan demikian sehingga
2k  n atau aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
• Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
(k) = 1 + 3,322 (1,301)
(k) = 1 + 4,322
(k) = 5,322
Langkah 2
• Tentukan interval kelas
• Interval kelas adalah batas bawah dan
batas atas dari suatu kategori
Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas =
Jumlah kelas
Contoh
• Berdasarkan data
– Nilai tertinggi = 9750
– Nilai terendah = 215
• Interval kelas :
– = [ 9750 – 215 ] / 5
– = 1907
• Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak
nilai terendah dan nilai tertinggi
dalam suatu kelas atau kategori
Interval kelas
Nilai tertinggi :
Kelas Interval = 215 + 1907
= 2122
1 215 2122
Nilai terendah
2 2123 4030 Kelas ke 2
3 4031 5938 = 2122 + 1
= 2123
4 5939 7846
5 7847 9754
Langkah Ketiga
• Lakukan penturusan atau tabulasi data
Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)

1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14

2 2123 4030 III 3

3 4031 5938 I 1

4 5939 7846 I 1

5 7847 9754 I 1
Distribusi Frekuensi
Relatif
• Frekuensi setiap kelas dibandingkan
dengan frekuensi total
• Tujuan ; Untuk memudahkan membaca
data secara tepat dan tidak
kehilangan makna dari kandungan data
Contoh
Distribusi Frekuensi Relatif

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)

1 215 2122 14 70

2 2123 4030 3 15

3 4031 5938 1 5

4 5939 7846 1 5

5 7847 9754 1 5

Frekuensi relatif (%)


= [ 14 / 20 ] x 100 %
= 70 %
Penyajian Data
• Batas kelas
– Nilai terendah dan tertinggi
• Batas kelas dalam suatu interval kelas
terdiri dari dua macam :
– Batas kelas bawah – lower class limit
• Nilai teredah dalam suati interval kelas
– Batas kelas atas – upper class limit
• Nilai teringgi dalam suatu interval kelas
Contoh Batas Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 4
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1

Batas kelas atas

Batas kelas bawah


Nilai Tengah
• Tanda atau perinci dari suatu interval
kelas dan merupakan suatu angka
yang dapat dianggap mewakili suatu
interval kelas
• Nilai tengah kelas kelasnya berada di
tengah-tengah pada setiap interval
kelas
Contoh Nilai Tengah
Kelas Interval Nilai tengah
1 215 2122 1168.5
2 2123 4030 3076.5
3 4031 5938 4984.5
4 5939 7846 6892.5
5 7847 9754 8800.5

Nilai tengah Kelas ke 1


= [ 215 + 2122] / 2
= 1168.5
Nilai Tepi Kelas –
Class Boundaries
• Nilai batas antara kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu
dengan kelas lainnya
• Penjumlahan nilai atas kelas dengan
nilai bawah kelas diantaranya dan di
bagi dua
Contoh Nilai Tepi Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas

1 215 2122 14 214.5

2 2123 4030 3 2122.5

3 4031 5938 1 4030.5

4 5939 7846 1 5938.5

5 7847 9754 1 7846.5

9754.5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 2122 +2123 ] / 2
= 2122,5
Frekuensi Kumulatif
• Menunjukan seberapa besar jumlah
frekuensi pada tingkat kelas tertentu
• Diperoleh dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas tertentu dengan
frekuensi kelas selanjutnya
• Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
– Frekuensi kumulatif kurang dari
– Frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang
dari
• Merupakan penjumlahan dari mulai
frekuensi terendah sanpai kelas
tertinggi dan jumlah akhirnya
merupakan jumlah data (n)
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari 0+0=0

0 + 14 = 14
1 215 2122 214.5 0

2 2123 4030 2122.5 14

3 4031 5938 4030.5 17

4 5939 7846 5938.5 18

5 7847 9754 7846.5 19


9754.5 20
Frekuensi kumulatif lebih dari
• Merupakan pengurangan dari jumlah
data (n) dengan frekuensi setiap kelas
dimulai dari kelas terendah dan
jumlah akhirnya adalah nol
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Lebih dari 20 – 0 = 20
1 215 2122 214.5 20

2 2123 4030 2122.5 6


20 – 14 = 6
3 4031 5938 4030.5 3

4 5939 7846 5938.5 2

5 7847 9754 7846.5 1


9754.5 0
Jadi Frekuensi Kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif

Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1

9754.5 20 0
Penyajian data(3)
3. Grafik
ad/ penyajian data dalam bentuk gambar
Manfaat:
1. Membandikan bbrp variab, Bbrp kategori
dlm variab. atau satu variab. Pd waktu &
tempat yg berbeda
2. Meramalkan perubahan yg terjadi dg
berjalannya waktu(time series)
3. Menget. Adanya hub. 2 variab a/ lebih
4. Memberikan penerangan pada
masyarakat
Ketentuan dlm penyajian
grafik
• Judul yang singkat, jelas dan lengkap
(letak: diatas/dibawah)
• 2 sumbu; ordinat & absis
• Skala tertentu
• Bentuk & Warna menarik tidak terlalu byk
(2 a/ 4)
• Nomor gambar
• Footnote
• Sumber
Jenis-jenis grafik
a) Grafik batang (bar diagram)
b) Grafik lingkaran (pie diagram)
c) Grafik garis (line diagram)
d) Grafik titik-titik (scatter diagram)
e) Grafik model (pictogram)
f) Grafik peta (map diagram)
Bentuk grafik
Bentuk Skala pengukuran data

Garis, Histogram Kontinyu :


Interval, Rasio
Bar, Pie, Pictogram Kategorikal :
( Nominal, Ordinal )

45
Grafik Batang
Ad/ grafik berbentuk batang yg penilaiannya
berdsrkan tinggi batang
Tujuan : membandingkan bbrp variabel
Hal-hal yg hrs diperhatikan:
1. Batang dpt dibuat tegak/melintang. Bila variab.
dg kata yg panjang maka grafik batang di gbr
melintang
2. Antara 2 batang terdpt ruang antara lbh
sempit dp batang
3. Lebar batang hrs sama agar tdk salah
interpretasi
4. Gambar batang hrs dimulai dari ttk nol
5. Ket/freq sebaiknya tdk dicantumkan diatas
batang kecuali yg terlalu pjng & di patahkan,
dpt dicantumkan.
Grafik 1.1 Angka kelahiran di desa A dan
desa B

40

30

20

10

A B
Grafik 1.2 Distribusi Penyakit Hepar di RS X

Frekuensi

Hepatitis Akut

Hepatitis kronik

Sirosis Hepatis
Grafik 1.3 Distribusi Penderita yang dirawat
selama satu tahun di RS X
freq

1500
1400 1300
1300 1200
1200
1100
1000

200
100

A B
Grafik 1.4 Status Gizi Balita di desa A
(n=100)
= gizi
% baik
= gizi
sedang
40 = gizi
kurang 60

30 50
40
20
30

10 20
Tahun 10

2000-2003
Histogram

• Grafik batang yg disusun scr teratur &


berimpitan satu dg lainnya tanpa ruang
antara

- Pedoman Pembuatan:
1. Dlm mgbr batang sebaiknya digunakan tepi
kelas agar semua nilai dpt masuk kedlm kls
interval tsb
2. Batang dlm histogram dpt pula di gbr
bdsrkan nilai tengah setiap kls interval
3. Tidak ada kelas terbuka dlm distrib. Frek.
Tabel 1.3 Distribusi frekuensi golongan
umur
Umur Frekuensi
15-19 14,5 – 19,5 2
20-24 19,5 – 24,5 5
25-29 24,5 – 29,5 11
30-34 29,5 – 34,5 6
35-39 34,5 – 39,5 3
40-44 39,5 – 44,5 3
Jumlah 30
Grafik 1.6 Histogram distribusi
frekuensi menurut golongan umur
frekuensi
y
12

10
Poligon
8

0
x
14,5 19,5 24,5 29,5 34,5 39,5 44,5
Grafik Lingkaran (Pie
Diagram=kue)

• Ad/ grafik yg sisajikan dlm btk lingkaran


• Ketentuan pembuatan gambar:
– Besar lingkaran tdk terlalu bsr/kecil (enak di
pandang)
– Kategori yg dibandingkan tdk byk, biasanya 4-6
kategori
– Sudut segmen tdk terlalu kecil agar dpt
dibedakan dg jelas
– Tiap segmen dpt diberi warna
– Besarnya segmen hrs mengbrkan presentase yg
sesuai
Tabel 1.3 Distribusi frekuensi penyakit
Jenis Penyakit Jumlah
Penyakit Sal. Napas 500
Penyakit sal. Pencernaan 200
Penyakit kulit 200
Penyakit mata 50
Lain-lain 50
Jumlah 1000
Grafik 1.7 Distribusi Pola Penyakit Pengunjung Rawat
Jalan di Puskesmas Ps Minggu Tahun 2003

5% 5%
ISPA
20%
SalCer
Kulit
50% Mata
lain2
20%

Sumber: Laporan Pusk. Ps Minggu 2003


Grafik Garis
Penyajian data dlm btk garis
t.d. - grafik garis proporsional (line diagram)
- grafik frekuensi kumulatif (ogive)
- grafik garis patah-patah
- grafik garis lengkung
Ex. Grafik garis proporsional

Grafik 1.7 Prosentase Kematian Ibu dan Anak di


Indonesia tahun tahun 1990 -1994
%
120

100

80
Kematian bayi
60
Kematian ibu
40

20

0
1990 1991 1992 1993 1994
Tahun
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tekanan Darah Sistolik ( n=50)

Tek. darah Frekuensi Frekuensi kumulatif


Sistolik < batas atas
130-139 2 0
140-149 10 2
150-159 15 12
160-169 10 27
170-179 7 37
180-189 6 44
190-199 0 50
Jumlah 50
Contoh Ogive

Grafik 1.7 Distribusi Frekuensi Kumulatif


Tekanan Darah Sistolik
Frek.
60

50
Tek drh
40 sistolik

30

20

10

0
129.5 139.5 149.5 159.5 169.5 179.5 189.5 199.5
Contoh : grafik garis patah-patah
Grafik 1.7 Distribusi Kasus Gastroenteristis di daerah X
perbulan Selama Satu Tahun
Frek.
35
30
25
20
GE
15
10
5
0
bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Grafik Model (Pictogram)
• Jumlah Penduduk Desa Suka Manis
Wanita Laki-laki

5000 6000

=1.000
Grafik Peta (Map Diagram)
• Gbr 1 Peta wilayah kerja Puskesmas Suka Manis

+ = Puskesmas

= Sawah
= kantor desa
= daerah
= Batas desa pemukiman
= Jalan desa
Terima kasih
TUGAS
• KELOMPOK 1
SAJIKAN DATA BB (BERAT BADAN) ANGGOTA KELAS DENGAN:
A. MENYAJIKAN SECARA NARASI
B. MENYAJIKAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI, TABEL
DISTRIBUSI RELATIF DAN TABEL DISTRIBUSI KOMULATIF
C. MENYAJIKAN MENGGUNAKAN GRAFIK/ DIAGRAM BATANG
TUGAS
• KELOMPOK 2
SAJIKAN DATA TB (TINGGI BADAN) ANGGOTA KELAS DENGAN:
A. MENYAJIKAN SECARA NARASI
B. MENYAJIKAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI, TABEL
DISTRIBUSI RELATIF DAN TABEL DISTRIBUSI KOMULATIF
C. MENYAJIKAN MENGGUNAKAN GRAFIK/ DIAGRAM
HISTOGRAM
TUGAS
• KELOMPOK 3
SAJIKAN DATA GOLONGAN DARAH ANGGOTA KELAS DENGAN:
A. MENYAJIKAN SECARA NARASI
B. MENYAJIKAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI, TABEL
DISTRIBUSI RELATIF DAN TABEL DISTRIBUSI KOMULATIF
C. MENYAJIKAN MENGGUNAKAN GRAFIK/ DIAGRAM
LINGKARAN/ PIE
TUGAS
• KELOMPOK 4
SAJIKAN DATA IPK TERAKHIR ANGGOTA KELAS DENGAN:
A. MENYAJIKAN SECARA NARASI
B. MENYAJIKAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI, TABEL
DISTRIBUSI RELATIF DAN TABEL DISTRIBUSI KOMULATIF
C. MENYAJIKAN MENGGUNAKAN GRAFIK FREKUENSI
KOMULATIF (OGIVE)
TUGAS
• KELOMPOK 5
SAJIKAN DATA JENIS KELAMIN ANGGOTA KELAS DENGAN:
A. MENYAJIKAN SECARA NARASI
B. MENYAJIKAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI, TABEL
DISTRIBUSI RELATIF DAN TABEL DISTRIBUSI KOMULATIF
C. MENYAJIKAN MENGGUNAKAN GRAFIK MODEL/ PICTOGRAM
SELAMAT
MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai