Makalah Kimia by Fadel - Odt

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH KIMIA

Judul: Minyak Bumi

Oleh:

Fadel Anshori Lolo

Kelas:

XI IPA 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Minyak Bumi”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Pak Guru. Makalah ini diharapkan dapat
menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri. Saya mengucapkan
terima kasih kepada Pak Gabriel Geong S.Pd. Selaku guru pembimbing. Yang sudah
mempercayakan tugas ini kepada saya, sehingga sangat membantu saya untuk memperdalam
pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada saya, sehingga tugas makalah ini
dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya selaku pembuat makalah
mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.

Labuan Bajo,17 September 2022


DAFTAR ISI
BAB I

[Minyak Bumi]

 Proses pembentukan minyak bumi

 Komposisi

 Proses pengolahannya

 Fraksi-fraksi minyak bumi

[Gas Alam]

 Komposisi gas alam

 Sifat gas alam

 Proses pengolahan gas alam

 Jenis gas alam

 Manfaat gas alam

BAB II

[Bensin]

 Pengertian bensin

 Pengertian bensin menurut para ahli

 Sifat bensin

 Rumus bensin

 Manfaat bensin
[Dampak pembakaran bahan bakar]

 Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan

 Cara mengatasinya

BAB I

Minyak bumi

Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-
juta senyawa kimia. Paling banyak adalah senyawa hidrokarbon.
Senyawa ini terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil
tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Minyak bumi merupakan komoditas hasil tambang dengan peran yang


sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai sumber
energi. Bahan bakar mulai dari elpiji, bensin, solar, hingga kerosin;
serta material seperti lilin parafin dan aspal; serta berbagai reagen
kimia yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik, karet sintetis,
detergen, obat-obatan, dan lainnya dihasilkan dari minyak bumi.
1.PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti
tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang sudah tertimbun dalam dasar lautan
bersama lumpur selama jutaan tahun lamanya. Lumpur tersebut akan berubah menjadi
berbagai batuan sedimen yang berpori, sedangkan sisa-sisa organisme akan bergerak ke
tempat yang tekanannya rendah dan terkumpul pada sebuah daerah perangkap, yaitu
batuan kedap. Gas alam, minyak, dan air akan terakumulasi sebagai deposit minyak bumi.
Pada rongga bagian atas ada gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas
deposit air.

== Bila kita urutkan maka akan menjadi seperti ini:

== Jasad renik yang terkubur bersama lumpur

== Diproses jutaan tahun

== Mengendap dari dasar laut

== Menghasilkan bintik minyak dan gas

== Terakumulasi di batuan kedap

== Menjadi deposit minyak bumi

Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam
sering juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong sumber daya
alam yang tak terbarukan. Proses terbentuknya minyak bumi yang sangat lama menjadi
alasan dari hal ini.

2.Komposisi minyak bumi


Minyak bumi adalah campuran kompleks yang sebagian besar (sekitar 90% hingga 97%)
terdiri dari senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
terutama adalah alkana, sedangkan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan
senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa-senyawa
karbon yang mengandung oksigen, belerang, ataupun nitrogen.

Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1 – C4) dengan metana
sebagai komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2, O2, N2,
H2S, ataupun gas mulia seperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit.

3.Proses pengolahan minyak bumi


Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang
ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah
dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut minyak
mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan secara langsung,
oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan distilasi bertingkat. Prinsip
distilasi ini adalah pemisahan komponen-komponen campuran berdasarkan perbedaan
titik didih sehingga diperoleh kelompok-kelompok komponen dalam rentang titik didih
tertentu yang disebut fraksi-fraksi

4.Fraksi minyak bumi dan manfaat minyak bumi


Berikut ini fraksi hidrokarbon dari minyak bumi dan manfaat minyak bumi untuk setiap
fraksinya.
Gas alam

Gas alam (gas bumi) adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang merupakan campuran
hidrokarbon yang mempunyai daya kembang besar, daya tekan tinggi, dan berat jenis spesifik
yang rendah. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Gas
bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur
atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan Gas Bumi.

Gas alam terkumpul di bawah tanah dengan berbagai macam komposisi yang terdapat di dalam
kandungan minyak bumi (associated gas). Semua kandungan minyak bumi berhubungan dengan
gas alam, di mana gas itu larut dalam minyak mentah serta juga sering kali membentuk “cungkup
gas” (gas cap) di atas kandungan minyak bumi. Selain itu, gas alam juga dapat berkumpul pada
tambang batu bara serta juga ladang gas bumi.

1.Komposisi gas alam


Komposisi utama gas alam ialah metana (80%), sisanya itu ialah etana (7%), propana
(6%), dan butana (4%), isobotana, dan sisanya pentana. Selain dari komposisi-komposisi
tersebut, gas alam ini dapat juga mengandung helium, nitrogen, karbon dioksida, serta
juga karbon-karbon lainnya.

Gas alam tidak berbau, namun untuk mengetahui adanya kebocoran itu ditambahkan zat
yang berbau tidak sedap sehingga kebocoran itu dapat langsung terdeteksi. Untuk
memudahkan pengangkutan (transportasi), gas alam dicairkan sehingga disebut dengan
sebutan gas alam cair atau juga LNG (Liquified Natural Gas).

2.Sifat gas alam


Gas alam menjadi sumber energi yang mudah terbakar. Gas alam terdiri dari senyawa
hidrogen serta juga karbon sehingga gas alam menjadi salah satu energi yang mempunyai
sifat bersih serta aman untuk pemakaian sehari-hari. Gas alam dapat ditemukan dengan
sifat berwarna atau juga tidak berwarna.
Struktur hidrokarbon dalam gas alam pada saat baru keluar dari tanah terdiri dari
metana, etana, butana, propana, karbon dioksida, minyak, nitrogen, sulfur, serta juga
berbagai jenis kotoran lain. Proses pengolahan gas alam selanjutnya berfungsi untuk dapat
memisahkan berbagai jenis kotoran sehingga gas alam yang dikonsumsi manusia sudah
bersih.

3.Proses pengolahan gas alam


Proses pengolahan gas alam tersebut dilakukan oleh pabrik khusus yang menangani
masalah energi. Gas alam yang keluar di dalam bentuk energi yang sudah dapat digunakan
oleh masyarakat dengan secara langsung mempunyai sifat yang sudah bersih sehingga
akan sangat aman.

4.Jenis gas alam


Jenis gas alam menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di antaranya,
 Gas Pipa
Yaitu gas dari bumi yang langsung dialirkan dari lapangan gas setelah diproses pemurnian
untuk digunakan oleh seseorang sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri.

 LNG
(Liquefied natural gas) yaitu gas metana yang di mana komposisinya itu 90% dari metana
(CH4) yang dicairkan di tekanan atmosferik yang di mana itu bersuhu -163 derajat celcius.
Sebelum adanya proses pencairan, gas harus terlebih dahulu menjalani proses pemurnian
terlebih dahulu untuk apa ? iya, untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak
diharapkan atau yang tidak dibutuhkan seperti: CO2 , H2S , Hg, H2O dan hidrokarbon
berat.

Di dalam proses ini akan dapat mengurangi volume dari gas itu menjadi lebih kecil 6000
kali lipat. Dalam Penyusutan ini akan membuat dari LNG mudah ditransportasikan melalui
kapal-kapal ke terminal LNG lalu akan disimpan di tangki yang bertekanan tinggi. Setelah
itu LNG dikonversi kembali menjadi bentuk sebuah gas serta disalurkan dengan sistem
transmisi.

 LPG (liquefied pertroleum gas )


Disebut sebagai gas bumi yang dicairkan dengan berbagai komponen utama propana
(C3H8) serta (C4H10). Menurut jenisnya, LPG ini dikelompokkan menjadi berbagai
kelompok di antaranya,
a. LPG Propona
b. LPG Butana serta
c. LPG Campuran (mix) ini merupakan campuran dari kedua jenis LPG di atas

LPG ini didapat dari penyulingan yaitu minyak mentah atau bisa juga dari kondensasi gas
bumi dalam penyulingan pengelolaan gas bumi tersebut.

 CNG (compressed natural gas )


Yaitu gas bumi yang dipampatkan kepada tekanan tinggi sehingga volumenya itu
menjadi kira-kira 1/250 dari volume gas bumi pada tekanan standarnya. Tujuan supaya
dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransformasikan per satuan volume.
Tekanan pemampatan CNG ini bisa mencapai lebih dari 250 bar pada suhu atmosferik.

Komposisi gas bumi yang akan dikirim itu harus memenuhi spesifikasinya terlebih dahulu
yaitu seperti batas maksimum kandungan air, CO2 dan hidrokarbon berat. Selain itu,
penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat
terhadap kandungan air serta juga hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya
kondensasi dan juga pembentukan hidrat.

5.manfaat gas alam


Adapun Manfaat dari Gas Alam ini di antaranya,
 Gas Alam sebagai Bahan Bakar untuk Kendaraan
 Gas Alam sebagai Sumber Pembangkit Listrik
 Gas Alam untuk Kesehatan Lingkungan
 Gas Alam untuk Kontribusi Ekonomi Dunia
 Gas Alam Menciptakan Jutaan Lapangan Kerja
 Gas Alam untuk Industri
 Gas Alam Meningkatkan Potensi Ekonomi Negara
 Gas Alam sebagai Bahan Pemanas dan Pendingin
 Gas Alam sebagai Sumber Energi Rumah Tangga
 Gas Alam Penghasil Sumber Tenaga Uap
 Gas Alam untuk Rekayasa Cuaca
 Gas Alam untuk Pengolahan Hasil Hutan
 Gas Alam Meningkatkan Pendapatan
 Gas Alam sebagai Energi Pengganti
 Gas Alam juga Mendukung Kemajuan Proses Ilmu Pengetahuan serta Teknologi
BAB II
BENSIN

Bensin yang juga disebut juga gasolin merupakan campuran arti hidrokarbon cair yang mudah
menguap dan mudah terbakar yang berasal dari fraksi minyak bumi dan digunakan sebagai bahan
bakar untuk mesin pembakaran internal.

Adapun untuk bensin pada awalnya diproduksi dengan arti destilasi, hanya memisahkan
pemanfaatan fraksi minyak bumi mentah yang lebih mudah menguap dan lebih berharga. Proses
selanjutnya, yang dirancang untuk meningkatkan hasil bensin dari minyak mentah, memecah
molekul besar menjadi lebih kecil melalui proses yang disebut cracking (perengkahan).

Perengkahan termal, menggunakan panas dan tekanan tinggi, diperkenalkan pada tahun 1913
tetapi diganti setelah tahun 1937 oleh perengkahan katalitik, yaitu penerapan katalis yang
memfasilitasi reaksi kimia yang menghasilkan lebih banyak bensin.

1.Pengertian bensin
Bensin adalah campuran kompleks dari ratusan hidrokarbon yang berbeda dengan besar
jenuh serta mengandung 4 hingga 12 atom karbon per molekul. Bensin yang digunakan
dalam mobil (automobile gasoline) umumnya mendidih antara 30° dan 200° C (85° dan
390° F), campurannya disesuaikan dengan ketinggian dan musim.
Bensin penerbangan (aviation gasoline) mengandung proporsi yang lebih kecil dari
komponen yang kurang mudah menguap dan lebih mudah menguap daripada bensin
mobil.

Karakteristik antiknock dari bensin, yaitu kemampuan bensin menahan knocking, yang
menunjukkan bahwa pembakaran uap bahan bakar dalam silinder berlangsung terlalu
cepat untuk efisiensi, dinyatakan dalam bilangan oktan. Penambahan tetraetil timbal
untuk memperlambat pembakaran dimulai pada tahun 1930-an tetapi dihentikan pada
tahun 1980-an karena toksisitas senyawa timbal yang dikeluarkan dalam produk
pembakaran.
2.Pengertian bensin menurut para ahli
Adapun definisi bensin menurut para ahli, antara lain:

 John Bergendahl (2007), Arti bensin adalah campuran kompleks dari banyak jenis
senyawa organik dengan berbagai aditif yang menyediakan bahan bakar mobil
yang sesuai. Ini diproduksi melalui operasi penyulingan dari minyak mentah, yang
merupakan campuran alami dari banyak hidrokarbon berbeda yang ditemukan di
reservoir bawah tanah di beberapa bagian dunia.
 Torsten Kaltschmitt dan Olaf Deutschmann (2012), Pengertian nensin adalah
fraksi distilat tengah (middle distillate fraction) dari minyak mentah yang dicampur
dengan beberapa senyawa hidrokarbon dan polimer lainnya. Semula, bensin
merupakan produk sisa proses penyulingan yang digunakan untuk memproduksi
minyak tanah dari minyak bumi.
 TrAC Trends in Analytical Chemistry (2017), Definisi bensin adalah produk
turunan minyak bumi yang terdiri dari campuran hidrokarbon alifatik cair dan
aromatik, berkisar antara atom karbon C4 dan C12 dengan rentang didih 30
sampai dengan 225 °C sehingga sebagian besar merupakan campuran parafin,
naftena, aromatik dan olefin.

3.Sifat bensin
Sifat fisik bensin diestimasi berdasarkan densitasnya, yaitu sekitar 0,708 kg / L. Massa
jenis dapat sangat bervariasi sesuai dengan komponen campurannya, misalnya bensin
dengan konsentrasi aromatik yang lebih tinggi, lebih padat. Kestabilan bensin merupakan
hal lain yang memungkinkan karakterisasinya, misalnya setelah lama disimpan, bensin
dapat terpisah dalam berbagai senyawa yang membentuk campuran.

Ditinjau dari sifat kimianya, bensin memiliki kandungan yang berbeda. Berdasarkan
kandungan yang berbeda tersebut bensin dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda:

 Nafta (naphtha): disuling dari minyak mentah dan dengan sedikit aditif, ini adalah
bahan mudah terbakar yang banyak digunakan oleh mobil. Ini dibentuk oleh
alkana dan alkena.
 Reformat (reformate): digunakan sebagai bahan baku kimia di industri. Ini adalah
bensin berat, sebagian besar dibentuk untuk aromatik sebagai silen dan toluene.
 Alkilat (alkylate): memiliki kandungan alkana yang tinggi. Ini diproduksi dari olefin
melalui proses alkilasi.

4.Rumus bensin
Bensin terbentuk dari campuran yang kompleks, terutama terdiri atas senyawa-senyawa
hidrokarbon. Bensin berasal dari pemurnian napthene (hidrokarbon yang dikarakterisasi
oleh atom karbon jenuh dalam struktur cincin, juga disebut sikloparafin atau sikloalkana)
yang memiliki rumus kimia C8H12 (Trimethyl penton) dengan struktur formula 2.2.4

Komposisi kimiawi yang tepat dari bensin bervariasi tergantung pada kelas atau nilai
oktannya, tetapi secara umum itu adalah campuran hidrokarbon yang mudah terbakar.
Nilai oktan ini menggambarkan kualitas bahan bakar, dan nilainya didasarkan pada rasio
dua senyawa dalam bensin – khususnya iso-oktan, senyawa dengan rumus kimia yang
sama dengan oktan tetapi dengan struktur dan sifat yang sedikit berbeda, dan n-heptana
(heptana normal).

Semakin tinggi nilai oktan pada bahan bakar maka semakin besar angka oktannya dan
semakin tinggi kualitas bahan bakarnya. Kualitas bahan bakar yang lebih tinggi ini
memastikan bahwa penyalaan bahan bakar terjadi tepat waktu sebagai akibat percikan
dari busi dan bukan lebih awal akibat kompresi dari piston.

Baru-baru ini, bensin dicampur dengan biofuel yang disebut etanol. Di Kanada, bensin
87-Oktan diperbolehkan mengandung hingga 10% etanol, karena ini adalah persentase
etanol tertinggi yang masih dapat digunakan mesin mobil biasa.

Selain itu, komposisi spesifik bensin menghasilkan kepadatan energi yang tinggi.
Kepadatan energi yang tinggi inilah yang membuat bensin menjadi bahan bakar yang
berharga, karena volume bahan bakar yang relatif kecil dapat memberikan energi yang
berguna dalam jumlah besar.

5.Manfaat bensin
Bensin memiliki manfaat penting dalam bidang transportasi, yaitu sebagai bahan bakar
yang untuk kendaraan bermotor, mobil, bus sekolah, dan truk. Bensin dan solar adalah
bahan bakar tak terbarukan yang dibuat dari endapan minyak mentah di tanah atau di
bawah lautan. Mesin pemotong rumput dan peralatan perawatan lainnya juga
menggunakan bensin.

Perkembangan dan penggunaan bensin dimulai pada akhir abad ke-19: penggunaan
paling awal dalam kendaraan adalah sebagai bensin ringan. Bensin pertama kali digunakan
sebagai bahan bakar pada awal abad ke-20. Penggunaan tersebut semakin meningkat
setelah Perang Dunia I – baik sebagai bahan bakar bensin maupun sebagai bensin
penerbangan. Pada tahun 1930-an dan 1940-an, berbagai campuran ditambahkan ke
bensin untuk meningkatkan ketahanannya terhadap ketukan, seperti alkohol pertanian
atau benzena.

Meskipun pemanfaatan bensin penting untuk bahan bakar, bensin juga memiliki dampak
lingkungan yaitu pembakaran bensin merupakan sumber karbon dioksida atau CO2.
Seperti halnya dengan pembakaran bahan bakar fosil, pembentukan karbon dioksida ini
memberikan kontribusi negatif terhadap iklim bumi dan mendorong pemanasan global
dan perubahan iklim.

Jumlah total karbondioksida yang dikeluarkan saat bensin dibakar bergantung pada
massa bahan bakar yang digunakan. Dengan demikian, mobil yang menggunakan lebih
sedikit bensin akan melepaskan lebih sedikit emisi ke lingkungan, sehingga penting untuk
merancang mobil seefisien mungkin bahan bakar untuk menghemat uang dan membatasi
emisi. Meningkatkan efisiensi bahan bakar (mpg kendaraan) akan menghemat uang dan
mengurangi emisi.
Sebagai contoh selama periode 10 tahun, mengendarai mobil dengan 30 MPG daripada
mobil dengan 24 MPG menghemat lebih dari $ 4.000 biaya bahan bakar, dengan asumsi
biaya bahan bakar statis sebesar $ 1,20 per liter. Itu juga mengeluarkan lebih dari 8.000 kg
lebih sedikit CO2.

DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN


BAKAR DAN CARA
MENGATASINYA

Pembakaran bahan bakar yang menghasilkan minyak bumi hingga gas alam dapat memberikan
banyak manfaat. Namun, dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan pun cukup besar
pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.

Perlu diketahui bahwa pembakaran bahan bakar merupakan reaksi kimia antara bahan bakar
dengan oksigen. Kebanyakan kandungan bahan bakar mengandung unsur, seperti karbon,
hidrogen, dan belerang.

Mengutip laman e-learning dari Institut Pertanian Bogor, proses pembakaran terdiri dari dua
jenis, yaitu:

 Pembakaran sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan oksigen
hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan seluruh S
menghasilkan SO2.
 Pembakaran tak sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan
bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2.

Jumlah energi yang dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai entalpi pembakaran
yang merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses pembakaran sempurna.
Entalpi pembakaran ini bisa dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV) atau Lower Heating
Value (LHV). HHV diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam wujud cair, sedangkan LHV
diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk uap.

1.Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan


Penggunaan bahan bakar di sektor tranportasi dan industri memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan di sekitar. Menurut Modul Pembelajaran SMA Kimia karya Setiyana,
S.Pd., M.Eng, berikut beberapa gas yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar.

 Gas karbon dioksida (CO2)


Polutan gas CO2 yang melebihi batas mengakibatkan gangguan pernapasan dan
meningkatnya suhu bumi yang disebut efek rumah kaca (global warming).

 Gas karbon monoksida (CO)


Gas CO mempunyai ambang batas di udara 32 ppn, dalam darah bereaksi dengan
hemoglobin membentuk COHb yang bersifat racun, menyebabkan kematian.

 Partikulat
Partikulat berupa karbon (C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata
perih, gangguan saluran pernafasan dan merusak ginjal.

 Gas SO2 dan NO2, NO3


Gas sulfur dioksida (SO2) menimbulkan iritasi dan hujan asam yang bersifat korosif, oksida
NOx menghasilkan asap kabut (smog).

2.Cara mengurangi dampak pembakaran bahan bakar


Untuk mengurangi dampak negatif dari pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan,
berikut ada beberapa cara mengurangi dampak pembakaran bahan bakar, yaitu:
 Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk melindungi lingkungan dan mengubah
gas buang CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis.

 Menggunakan sel bahan bakar melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk
reaksi yang ramah lingkungan yaitu H2O.

 Menerapkan penggunaan konverter kebalik pada sistem buangan kendaraan bermotor


untuk mengubah gas buang CO2 menjadi lebih aman.

 Penggunaan EFI atau Electronic Fuel Injection pada sistem bahan bakar kendaraan
untuk mengurangi emisi gas polutan.

Anda mungkin juga menyukai