Anda di halaman 1dari 6

Identifikasi Salmonella sp Pada Telur Ayam Retak Yang Dijual

Di Pasar Daleman, Baki , Sukoharjo


Identification Of Salmonella sp In Cracked Chicken Eggs Sold
At Daleman Market, Baki, Sukoharjo

DITA NOVA SAPUTRI1,*, VECTOR STEPHEN DEWANGGA2


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional,
D-III Teknologi Laboratorium Medis
dhitanovaa27@gmail.com

ABSTRACT

Various studies on eggs have been carried out and the results show that microorganisms such as bacteria
can contaminate eggs. The bacteria that often contaminate eggs are the genus Salmonella sp. Eggs can be
damaged, both physical damage and damage caused by microbial growth. Microbes can enter the egg
through the pores in the egg shell, through the air, or chicken manure. Microbial contamination into eggs
is also influenced by environmental factors such as simple market conditions, poor environmental
sanitation, and unsterile storage areas. The type of research used in this scientific paper is descriptive
research. This research was conducted at the Bacteriology Laboratory of the National College of Health
Sciences and the time of the research was carried out on December 2021-Mei 2022. The sample of this
study was Cracked Chicken Eggs sold at Daleman Market, Baki, Sukoharjo. The sampling technique used
is Quota sampling. From the examination at the National STIKES Bacteriology Laboratory, 8 samples
examined were found to be bacteria belonging to the gram-positive Coccus, Gram-positive rods and
Pseudomonas sp. Based on the results of the identification of Salmonella sp in cracked chicken eggs sold
at the Daleman Market, Baki, Sukoharjo, it was found that no Salmonella sp.

Keywords: Salmonella sp, Cracked Chicken Egg, Market

PENDAHULUAN dibutuhkan oleh tubuh, dan mengandung asam


amino esensial yang lengkap. Salah satu
Salah satu kebutuhan dasar manusia yang keunggulan protein telur dibandingkan dengan
terpenting adalah pangan. Pangan merupakan protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang
sumber zat gizi yang diperlukan oleh tubuh sangat tinggi. Artinya, setiap gram protein yang
manusia untuk tumbuh dan melakukan kegiatan masuk akan dicerna di dalam tubuh secara
fisik serta mengatur kerja organ tubuh. Zat gizi sempurna (Suryani, 2015)
tersebut mencakup protein, lemak, vitamin, Telur merupakan salah satu pangan asal hewan
mineral dan karbohidrat. Protein merupakan yang mempunyai kandungan gizi yang baik. Oleh
suatu zat makanan yang amat penting bagi karena itu, konsumen harus memperhatikan kualitas
tubuh, antara lain sebagai bahan pembentuk serta kelayakan telur yang akan dikonsumsi
sehingga terbebas dari berbagai macam bentuk
jaringan jaringan baru yang selalu terjadi dalam
kerusakan maupun terbebas dari bibit penyakit yang
tubuh, pada masa pertumbuhan dalam proses
merugikan kesehatan manusia. Telur dapat
pembentukan jaringan, membentuk jaringan janin
mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik maupun
dan pertumbuhan embrio pada masa kehamilan,
kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan
sebagai energi, serta protein juga dapat berfungsi
mikroba. Mikroba dapat masuk ke dalam telur
sebagai pertahanan tubuh dari benda-benda asing
melalui pori-pori yang terdapat pada kulit telur,
yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri
melalui udara, maupun kotoran ayam. Kontaminasi
dan lain-lain (Afifah, 2013).
mikroba kedalam telur juga dipengaruhi oleh faktor
Sumber protein bisa berasal dari protein nabati
lingkungan seperti kondisi pasar yang masih
dan protein hewani. Salah satu sumber protein
sederhana, sanitasi lingkungan yang buruk, serta
hewani yang penting bagi manusia disamping
tempat penyimpanan yang tidak steril (Arisnawati
daging dan ikan adalah telur. Telur banyak 00
dan Susanto, 2017).
dikonsumsi oleh masyarakat umum karena mudah
Telur sebagai sumber protein hewani yang
didapat dan harganya terjangkau dibandingkan
penting bagi konsumen harus terjamin keamanan
daging dan ikan (Afifah, 2013). Telur merupakan
pangannya. Telur merupakan media tumbuh yang
salah satu sumber protein hewani yang sangat
baik bagi mikroorganisme yang dapat menyebabkan
keracunan makanan (foodborne diseases) pada METODE PENELITIAN
konsumen (Wahyuningsih, 2019). Mikroorganisme
yang berada dalam telur dapat menginfeksi bagi Desain Penelitian
yang mengkonsumsinya. Kemungkinan terinfeksi Jenis penelitian yang digunakan dalam
akan lebih tinggi pada konsumen yang penelitian ini adalah deskriptif observasional yaitu
menkonsumsi telur dalam keadaan mentah, untuk mengidentifikasi bakteri Salmonella sp pada
misalnya sebagai campuran jamu, karena telur ayam retak yang dijual di Pasar Daleman,
mikroorganisme yang berada dalam telur tidak Baki, Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel
mengalami proses pematangan (Yuswati, 2017). dalam penelitian ini adalah Quota Sampling dengan
Kemungkinan terjadi pencemaran pada telur dapat jumlah 8 Sampel dari 4 pedagang yang berbeda (2
disebabkan karena kondisi telur yang sudah kurang sampel/pedagang).
baik, terdapatnya kotoran ayam pada kulit telur dan
kondisi telur yang retak halus, sehingga salmonella Tempat Penelitian
sp dapat masuk kedalam telur. Banyak orang yang Penelitian ini di lakukan di Pasar Daleman.
belum mengetahui bahwa mengkonsumsi telur Sedangkan uji kualitatif Salmonella sp sampel telur
mentah, makanan yang mengandung telur mentah, ayam dilakukan di Laboratorium Bakteriologi
serta makanan yang mengandung telur yang STIKES Nasional.
dimasak kurang sempurna dan setengah matang
dapat menyebabkan wabah salmonellosis, yaitu Waktu Penelitian
penyakit yang disebabkan oleh Salmonella sp Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember
(Velina et al., 2019). 2021 – April 2022, yang di awali dengan studi
Berbagai penelitian tentang telur telah dilakukan pendahuluan dilapangan sampai pengumpulan data
dan hasilnya menunjukkan bahwa mikroorganisme primer melalui observasi.
seperti bakteri dapat mengontaminasi telur. Bakteri
yang sering mengontaminasi telur adalah genus Alat pemeriksaan
Salmonella sp. Penelitian yang dilakukan oleh Alat pemeriksaan yang digunakan pada
Yuswati (2017) mengatakan bahwa dari 30 sampel penelitian ini meliputi tabung reaksi, object glass
telur ayam yang diperiksa 8 sampel telur positif steril, pushball, ohse lurus, ohse bulat, rak
mengandung bakteri Salmonella sp dengan pengecatan, pembakar spiritus, mikroskop,
prosentase 27%. Salmonella sp merupakan salah inkubator, cawan petri, korek api, kapas, neraca
satu bakteri patogen yang dapat menyebabkan analitis, batang pengaduk, autoklaf, waterbath dan
penyakit pada manusia. Infeksi Salmonella sampai APD lengkap (jas laboratorium, masker,
saat ini masih menjadi masalah yang besar karena handscoon).
penjangkitan Salmonellosis dapat terjadi pada
media makanan yang tidak higienis sering terjadi Bahan Pemeriksaan
dan manusia tidak memperhatikannya (Momani et Bahan pemeriksaan yang digunakan pada
al., 2018). penelitian ini meliputi Telur Ayam, cat Gram
Pasar Daleman merupakan salah satu pasar (A,B,C,D), media Mac Conkey, Media Brain Heart
tradisional yang ada di Kabupaten Sukoharjo, Infusio, alkohol mikroskop, emersi oil, media uji
dimana menunjukkan bahwa banyak pedagang yang biokimia yang terdiri dari : Klinger Iron Agar
menjual kebutuhan sehari–hari, seperti pakaian, (KIA), Sulfit Indol Motility (SIM), Urea, Citrat,
sayuran, buah–buahan, dan bahan untuk memasak Methyl Red (MR), Voges Proskauer (VP), Phenyl
seperti ikan, telur, daging dan lain–lain. Kondisi Alanin Diaminase (PAD), Glukosa, Laktosa,
lingkungan pasar yang masih kotor, kurangnya Sukrosa, Maltosa, Manitol (Merck), reagen
kebersihan dari para penjual yang ada di pasar ujibiokimia yang terdiri atas : Methyl Red (MR),
tersebut, tangan penjual dan pembeli yang tidak KOH 40%, FeCl3 10 %.
higienis, serta tidak dilakukannya pencucian
terhadap telur yang dijual yang berasal langsung Posedur Pemeriksaan
dari peternakan. Kondisi tempat penyimpanan telur 1. Penyuburan Salmonella sp
yang tidak steril dan hanya ditempatkan pada Ambill 1ml sampel telur ayam yang sudah di
tempat seadanya dan terbuka. homogenkan dengan pipet volume masukkan ke
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin dalam 9 ml Media BHI diinkubasi dalam
melakukan “Identifikasi Salmonella sp pada telur inkubator selama 24 jam dengan suhu 37ºC
ayam retak yang dijual di Pasar Daleman, Baki, 2. Pengecatan Gram
Sukoharjo”. a. Ambil sampel bakteri sebanyak satu sampai
dua ohse dari media BHI menggunakan
ohse bulat kemudian diletakkan diatas Ayam Retak Yang Dijual Di Pasar Daleman, Baki ,
objek glass Sukoharjo.
b. Sampel kemudian dihomogenkan dan
diratakan menggunakan ohse bulat dengan Tabel 1. Distribusi Frekuensi
gerakan melingkar Salmonella sp Frekuensi Persentase(%)
c. Preparat ditunggu hingga kering, kemudian Posittif 0 0
difiksasi dengan pemanasan Negatif 8 100
d. Letakkan preparat pada wadah pengecatan Total 8 100
kemudian digenangi dengan Kristal violet
(Gram A) selama 2 menit, buang Gram A
e. Mordan atau fiksatif, genangi preparat Berdasarkan tabel diatas setelah dilakukan
dengan iodine (Gram B) selama 45-60 detik pemeriksaan terhadap bakteri Salmonella sp
f. Bilas preparat dengan air mengalir secara didapatkan hasil sampel telur ayam retak 100%
perlahan terbebas dari kontaminasi bakteri Salmonella sp.
g. Alkohol 95% (Gram C) diteteskan perlahan
sampai aliran alkohol yang menetes hampir 1. Pertumbuhan Pada Media BHI
jernih. Kemudian preparat dibilas dengan
air mengalir secara perlahan Tabel 1. Pertumbuhan Pada Media BHI
h. Genangi preparat dengan safranin (Gram Sampel Media BHI
D) kurang lebih selama 2 menit T1 Sangat Keruh + Endapan
i. Preparat dibilas dengan air mengalir secara T2 Sedikit Keruh + Endapan
perlahan kemudian kering anginkan T3 Keruh + Endapan
j. Preprat diamati di atas meja mikroskop T4 Sedikit Keruh + Endapan
dengan perbesaran 100x, ditambahkan T5 Sedikit Keruh + Endapan
emersi oil T6 Sedikit Keruh + Endapan
k. Hasil pengecatan gram Salmonella sp
T7 Sedikit Keruh + Endapan
berbentuk batang, bewarna merah, gram
negatif. T8 Sangat Keruh + Endapan
3. Inokulasi Salmonella sp pada media MC (Mac
Conkey) Hasil pertumbuhan bakteri yang terlihat pada
a. Sampel dari media BHI diinokulasikan ke Media BHI (Tabel 4.1) dengan melihat
media MC secara aseptis terbentuknya kekeruhan pada media tersebut
b. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37ºC bertujuan untuk mempebanyak bakteri yang
c. Pengamatan morfologi koloni Salmonella diisolasi. Kemudian hasil pembiakan dari media
sp pada media MC Pada media MC, Koloni BHI dilakukan pengecatan gram kemudian
Salmonella sp berbentuk bulat, cembung, dibiakkan ke media Mac Conkey .
transparan dan tepi berbatas tegas dengan
diameter koloni sekitar 2 mm dalam 24 jam. 2. Pengamatan Mikroskop Media BHI
4. Uji Biokimia
Uji biokimia dilakukan dengan cara
memilih koloni Salmonella sp terlebih dahulu.
Koloni Salmonella sp dipilih yang terpisah
kemudian diinokulasikan ke media uji biokimia
yaitu :Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Sulfit
Indol Motil (SIM), Urea, Citrat, Methyl Red
(MR), Voges Proskauer (VP), Phenil Alanin
Dyaminase (PAD), Glukosa, Laktosa, Sukrosa,
Maltosa dan Manitol. Media uji kimia Gambar 1. Pengamatan Mikroskop Media BHI
kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan
suhu 37ºC di inkubator. Setelah dilakukan pengecatan gram maka
sampel yang sudah disuburkan di Media BHI bisa
HASIL DAN PEMBAHASAN diinokulasikan ke Media MC kemudian diinkubasi
selama 24 jam Suhu 37 oC. Pada pengecatan kali ini
HASIL ditemukan berbagai jnis bentuk akteri mulai dari
Distribusi frekuensi berdasarkan Hasil Coccus bergerombol, Coccus berderet, Batang gram
Pemeriksaan IdentifikasI Salmonella sp Pada Telur positif dan Batang gram negatif.
3. Hasil Pertumbuhan Koloni Pada Media MC Dari hasil pengamatan pada media Uji Biokimia
(Gambar 4.3) ditemukan spesies bakteri yang
Tabel 4. 3 Hasil Pertumbuhan Koloni Kuman Pada mengarah ke Yersinia pestis. Hal yang
Media MC membedakan di uji biokimia kali ini adalah
seharusnya Fermentasi karbohidrat dan MR pada
Sampel Morfologi Koloni
media TSIA dan MR positif namun pada
T1 Tidak Terjadi Pertumbuhan
pembacaaan hasil deret uji biokimia ditemukan
T2 Tidak Terjadi Pertumbuhan
hasil negatif.
Bulat, Sedang, Coklat,
T3 Dari 8 sampel yang dilakukan pemeriksaan
Cembung dan Rata
hanya terdapat satu bakteri Batang gram negatif,
T4 Tidak Terjadi Pertumbuhan
sisanya ditemukan bakteri kelompok gram positif
T5 Tidak Terjadi Pertumbuhan
berupa Batang gram positif dan Coccus gram
T6 Tidak Terjadi Pertumbuhan
positif.
T7 Tidak Terjadi Pertumbuhan
T8 Tidak Terjadi Pertumbuhan
PEMBAHASAN
Setelah diinkubasi selama 24 jam, maka Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari
didapakan hasil seperti tabel diatas. Hanya satu 8 sampel telur ayam retak yang diperiksa ditemukan
media yang terjadi pertumbuhan bakteri yaitu beberapa koloni bakteri mulai dari Coccus gram
sampel T3 positif, Batang gram positif hingga Batang gram
negatif. Hal ini sejalan dengan Rahmawati (2019)
4. Pengecatan gram media MC bahwa mikroorganisme yang mengkontaminasi
telur ayam ada berbagai macam, diantaranya
mikroorganisme di dalam telur adalah jenis bakteri
Pseudomonas, Penicillium, Salmonella, dan
Sporotrichum. Bakteri yang terdapat pada
permukaan telur ayam yaitu Streptococcus,
Staphylococcus, Bacillus, Pseudomonas.
Kontaminasi telur dapat berasal dari kandang
atau peternakan. Manajemen atau tata laksana
peternakan akan menentukan kualitas produk ternak
Gambar 4. 2 Pengamatan Mikroskopis yang dihasilkan seperti susu, telur dan daging.
Pengecatan Gram Media MC Bakteri menyerang ternak saat di kandang,
kemudian dapat menular pada manusia karena
Pengecatan Gram dari Media MC hasil pemeliharaan yang tidak higienis (Wahyuningsih,
pertumbuhan sampel T3 yaitu bakteri berbentuk 2014). Kontaminasi bakteri pada telur juga terjadi
batang bersifat gram negatif dengan susunan karena mikroorganisme masuk ke dalam kulit telur
tersebar dan berwarna merah. Kemudian koloni melalui pori-pori yang terdapat pada permukaan
bakteri yang tumbuh terpisah di Media MC dan kulit telur. Kontaminasi bakteri pada telur juga
sudah dipastikan bakteri batang gram negatif dapat terjadi pada proses penjualan karena
ditanam di Media Uji biokimia diinkubasi selama lingkungan yang kurang bersih. (Momani et al.,
24 jam dengan suhu 37 oC. 2018).
Pasar Daleman merupakan salah satu pasar
5. Hasil Pengamatan Media Uji Biokimia tradisional yang ada di Kabupaten Sukoharjo,
dimana menunjukkan bahwa banyak pedagang yang
menjual kebutuhan sehari– hari, seperti kebutuhan
pokok, sayuran, buah–buahan, dan bahan untuk
memasak seperti ikan, telur, daging dan lain–lain.
Kondisi lingkungan pasar yang masih kotor,
kurangnya kebersihan dari para penjual yang ada di
pasar tersebut, tangan penjual dan pembeli yang
tidak higienis, serta tidak dilakukannya pencucian
terhadap telur yang dijual yang berasal langsung
dari peternakan. Kondisi tempat penyimpanan telur
Gambar 4. 3 Hasil Pengamatan Media Uji Biokimia yang tidak steril dan hanya ditempatkan pada
tempat seadanya dan terbuka.
Tidak ditemukannya bakteri Salmonella sp pada sama dengan 5 dan mengubah warna indikator
telur ayam yang retak bisa disebabkan karena menjadi merah (Putri, 2016).
kondisi peternakan yang bersih, sehat dan tidak ada Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya
cemaran dari luar. Waktu penyimpanan telur juga bakteri Salmonella sp. Tidak ditemukannya bakteri
mempengaruhi daya tahan telur dari cemaran. Rata– Salmonella sp pada penelitian ini sama kaitannya
rata lama penyimpanan telur ayam buras yang dijual dengan penelitian menurut Nugraha et al (2012)
di beberapa pasar tersebut kurang dari satu minggu mengenai “Deteksi Bakteri Salmonella sp dan
habis. Pengiriman telur yang dilakukan peternak Pengujian Kualitas Telur Ayam Buras diperoleh
biasanya seminggu sekali bahkan ada yang hasil bahwa telur ayam buras yang dijual di Pasar
seminggu dua kali. Sehingga kondisi telur relatif Kuta I, Pasar Kuta II, Pasar Jimbaran dan Pasar
lebih aman dan baik, karena semakin lama telur Kedonganan, kualitasnya kurang baik, meskipun
disimpan maka kualitas telur semakin menurun tidak terdeteksi mengandung cemaran Salmonella
(Nugraha et al, 2012). sp, hal ini disebabkan karena peternakan ayam buras
Meskipun tidak ditemukan bakteri Salmonella petelur saat ini banyak yang sudah menggunakan
sp pada telur ayam yang retak tetapi kemungkinan sistem pemeliharaan secara intensif berupa kandang
adanya bakteri jenis lain masih besar. Seperti pada baterai dan tertutup, sehingga bebas dari penularan
penelitian kali ini meskipun tidak terdapat bakteri bakteri Salmonella sp dari luar.
Salmonella sp namun ditemukan bakteri lain yang Penelitian di atas, sejalan dengan penelitian
masuk kedalam kelompok Coccus gram positif, terdahulu, diantaranya Hasil penelitian lain dari 34
Batang gram positif dan Batang gram negatif yang telur yang di jual di pasar Kota Kendari provinsi
mengarah pada Yersinia pestis. Bakteri Coccus Sulawesi Tenggara menunjukkan hasil negatif
gram positif disini bisa dari genus Staphylococcus (Fajar dkk, 2018) Dalam penelitian lain yang
sp, Streptococcus sp, dan sebagainya. Bakteri melakukan pengambilan sampel daging ayam di
Batang gram positif disini bisa dari Clostridium sp, pasar tradisional dan sampel telur ayam di
Bacillus sp dan sebagainya. Tetapi pada penelitian peternakan (Farm) di wilayah provinsi Bali, NTB
kali ini tidak dapat menyimpulkan lebih lanjut dan NTT sebanyak 155 sampel daging ayam dan
karena untuk menentukan Genus maupun Spesies 150 sampel telur hasil uji menunjukkan bahwa
suatu bakteri harus dilakukan beberapa pemeriksaan positif satu sampel daging ayam (0,65%) positif
lebih lanjut dan pada penelitian kali ini peneliti mengandung Salmonella sp sedangkan semua
berfokus pada keberadaan bakteri Salmonella sp sampel telur 100% negatif Salmonella sp (Supartika
saja. et al., 2015).
Menurut Faiza (2013) bakteri anggota genus Keberadaan bakteri Gram Positif juga
Yersinia adalah salah satu anggota famili mempunyai efek yang baik dalam menjaga
Enterobacteriaceae yang mengkontaminasi bahan keseimbangan mikroflora usus dan meningkatkan
pangan yang hidup di perairan dan dapat kesehatan terutama dalam mengurangi populasi
menimbulkan infeksi pada manusia. Beberapa usus Salmonella coliforms dan E coli. (Al-Asrorik,
anggota genus Yersinia yang dapat bersifat patogen 2020)
bagi manusia dan hewan ialah anggota spesies
Yersinia enterocolitica menyebabkan infeksi pada KESIMPULAN DAN SARAN
usus manusia dan hewan, yaitu anggota spesies
Yersinia pestis menyebabkan penyakit pes, dan KESIMPULAN
Yersinia pseudotuberculosis menginfeksi limpa Berdasarkan hasil penelitian Identifikasi
pada hewan dan menyebabkan penyakit seperti Salmonella sp pada telur ayam retak yang dijual di
tuberculosis. Penularannya ke manusia berasal dari Pasar Daleman, Baki, Sukoharjo diperoleh hasil
daging yang terinfeksi dan kurang matang serta tidak ditemukan bakteri Salmonella sp namun
bersifat patogen bagi banyak spesies hewan. ditemukan bakteri lain yang masuk kedalam
Terkadang pada manusia menyebabkan adenitis kelompok Coccus gram positif dan Batang gram
mesentrika, diare kronis, dan septikemia berat. positif dan Batang gram negatif yang mengarah
Hasil Alkali – Alkali pada fermentasi pada Yersinia pestis.
karbohidrat media TSIA bisa disebabkan karena
kurangnya waktu inkubasi. Setiap mikroorganisme SARAN
membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk 1. Kepada pedagang, agar memperhatikan
memfermentasikan karbohidrat umumnya 24 - 48 kebersihan tempat, kualitas telur yang dijual
jam. Hasil MR negatif juga dapat disebabkan oleh serta waktu dan tempat penyimpanan telur.
produksi asam campuran hasi fermentsi belum 2. Kepada masyarakat, agar lebih waspada dalam
cukup untuk mengubah Ph hingga kurang dari atau membeli dan memilih telur yang akan
dikonsumsi, lebih memperhatikan kondisi
lingkungan dan penyimpanan telur, serta Cempaka Putih Ciputat Timur. Skripsi.
kebersihan saat proses pengolahan telur. Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
meminimalisir kontaminasi bakteri pada telur Suryandari, L., Erina, E., Darniati, D., Safika, S.,
yang menimbulkan penyakit pada tubuh Asmilia, N., & Salim, M. N. (2018). 20.
manusia. The Isolation of Salmonella sp. on quail
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait eggs (cortunxi-cortunix japonica) that
faktor- faktor apa saja yang berhubungan failed to hatch in Garot, Darul Imarah
dengan terjadinya kontaminasi bakteri pada Subdistrric, Aceh Besar. Jurnal Medika
telur ayam retak Veterinaria, 12(2), 124–132.
Suryani, R. (2015). Beternak puyuh di pekarangan
UCAPAN TERIMAKASIH tanpa bau. Cetakan I. Arcitra.
Yogyakarta. Thiagarajan
Penulis ingin mengucapkan terimakasih Toelle, Noviyanti L., Viktor L. (2014). Identifikasi
kepada seluruh orang yang terlibat dalam penelitian dan Karakteristik Staphylococcus sp dan
dan penyusunan hasil ini, tanpa bantuan dan Streptococcus sp dari Inveksi Ovarium
keterlibatan orang-orang disekitar maka penelitian Pada Ayam Petelur Komersial. Jurnal
ini tidak akan pernah berjalan. Ilmu Ternak, 1(7), 32-37
Velina, Y., Budiman, H., & Puspitawati, L. (2019).
REFERENSI Salmonella spp: Identifikasinya pada
Telur Ayam di Kabupaten Pringsewu
Afifah, N. (2013). Uji Salmonella-Shigella Pada Provinsi Lampung. Biosfer: Jurnal Tadris
Telur Ayam Yang Disimpan Pada Suhu Biologi, 10(1), 29–37.
Dan Waktu Yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Wahyuningsih, E. (2019). Identifikasi Bakteri
Edu Research, Vol.2 No.1 . Jurnal Ilmiah Salmonella sp Pada Telur Ayam Ras Yang
Edu Research, 2(1), 35–46. Dijual Di Pasar Wage Purwokerto
Arisnawati, Yunita., Susanto, A. (2017). Sebagai Pengembangan Bahan Ajar
IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella Mikrobiologi. Bioedusiana, 4(2).
sp. PADA TELUR AYAM RAS (Studi di Yanti, Eliza. 2014. pengaruh Suhu dan Lama
Pasar Pon Jombang) Yunita. Jurnal Insan Penyimpanan Telur Ayam Ras Ditinjau
Cendekia, 5(1), 33–39. Dari Jumlah Koloni Salmonella sp dan
Al-Asrorik, M Hizbulloh. 2020. Penambahan Sumbangsihnya Pada Mata Pelajaran
Probiotik Bacillus subtilis Dalam Pakan Biologi Materi Archaebacteria dan
Terhadap Berat Telur, Tinggi Albumen Eubacteria kelas X SMA/MA. Skripsi.
Dan Haugh Unit Pada Ayam Petelur. Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah.
Skripsi. Universitas Airlangga Yuswati. (2017). Identifikasi Salmonella Sp. Pada
Faiza, DA. 2013. Kepadatan Yersinia sp yang di Telur Ayam Kampung Yang Dijual
Isolasi dari Ikan Mas (Cyprinus carpio, L). Pedagang Jamu Di Kecamatan
Jurnal Entropi. Vol. 8(1) hal. 593-597 Banjarharjo Kabupaten Brebes.
Indra Setiyaningsih, (2018) Pengaruh Perendaman Publicitas, 2(2), 1–12
Dalam Ekstrak Kunyit (Curcuma Longa
L.)Dan Lama Penyimpanan Terhadap
Kualitas Fisik Dan Jumlah Mikroba Telur
Ayam Ras. Skripsi thesis, Universitas
Mercu Buana Yogyakarta.
Momani., W.A., Janakat, S., dan Khatatbeh.M.
(2018). Bacterial Contamination of Table
Eggs Sold In Jordania Markets. Pakistan
Journal of Nutrition. 17(1): 15- 20.
Nugraha, A., Ida, B.N.S., Ketut T.P.G. (2012)
Deteksi Bakteri Salmonella sp dan
Pengujian Kualitas Telur Ayam Buras.
Jurnal Indonesian Medicus Vertinus,
1(3), 320-329
Putri, Risna W.A. 2018. Identifikai Bakteri
Escherichia coli Dan Salmonella Sp Pada
Jajanan Batagor di Sekolah Dasar Negeri
Dikelurahan Pisangan, Cirendeu dan

Anda mungkin juga menyukai