sss155 Slide Strabismus
sss155 Slide Strabismus
Bermanifestasi
Tidak dapat dikontrol oleh
penglihatan binokuler
Rektus Lateralis ( N VI )
Rectus Medialis ( N III )
Rektus Superior ( N III )
Rektus Inferior ( N III )
Oblikus Superior ( N IV )
Oblikus inferior ( N III )
R.Lateralis Abduksi -
R.Medialis Adduksi -
R.Superior Elevasi Aduksi,Intorsi
R.Inferior Depresi Aduksi,Ekstorsi
Obl.Superior Intorsi Depresi,Abduksi
Obl.Inferior Ekstorsi Elevasi,Abduksi
Primer : lurus ke depan.
Juling kongenital.
Satu mata sering berdeviasi.
Mata deviasi berganti ⇒ supresi salah satu mata
HANYA MUNCUL SETELAH
PENGLIHATAN BINOKULER
TERGANGGU
Amblyopia (-)
Esoforia.
Penyimpangan tersembunyi ke arah
nasal,fusi (+).
Disebabkan insufisiensi divergen,
akomodasi yang berlebihan
(mis.hypermetropia yang tdk dikoreksi ).
Pengobatan :
Koreksi hypermetropia u ↓ rangsang
akomodasi >>.
Pemberian miotikum u menghilangkan
akomodasi.
Pemberian lensa prisma base out.
Ortoptik.
atas.
penglihatan berotasi
ke arah nasal.
ke arah temporal.
TROPIA.
menetap.
⇒BEDAH!:
Sedikit / (-) kontraktur otot rektus medialis :
resesi otot r.medialis + reseksi besar rektus
lateralis yang paresis.
Pada paralisis abduksi total : insersi otot rektus
inferior & superior diubah ke insersi otot rektus
lateralis.Otot rektus medialis di resesi /
dilumpuhkan sementara dengan toksin botolinum - A
LEBIH JARANG KETIMBANG ESOTROPIA.
INSIDEN ↑ DENGAN PENAMBAHAN USIA.
EKSOFORIA CENDERUNG BERKEMBANG
MENJADI EKSOTROPIA BILA TDK DITANGANI.
HEREDITER, DOMINAN OTOSOM
Lebih dari separuh kasus eksotropia.
Onset deviasi pada tahun pertama& usia 5 thn
telah ( + ).
Tanda khas : penutupan 1 mata pada cahaya
terang.
Pertama terlihat dengan fiksasi jauh.
Non-bedah : koreksi refraksi & terapi
amblyopia.
Bedah : bila kontrol fusi memburuk.
Jarang dijumpai.
Penyebab :
• Anatomi anatomik kongenital : perlekatan abnormal.
• Trauma kepala tertutup : paresis m.obl.sup.
• Tumor orbita
• Lesi batang otak
• Penyakit sistemik : myastenia gravis, mult.sklerosis
Posisi kepala miring / berputar.
keluhan ( - ).
Diplopia / astenopia.
Lebih serring timbul pada pekerjaan yang
memerlukan penglihatan dekat.
Terapi : hanya bila menimbulkan gejala
Non-bedah.
- Koreksi refraksi.
- Manipulasi akomodasi : esoforia dgn anti
akomodasi,eksoforia dgn merangsang
akomodasi.
- Prisma.
- Botox ( Toxin Botilinum – A ).
Bedah : bila non medis gagal.
A. UJI PRISMA & PENUTUPAN :
1. Uji Penutupan.
2. Uji Buka – Tutup.
3. Uji penutupan berselang-seling.
4. Uji penutupan plus Prisma.
B. UJI BATANG MADDOX
C. OBJEKTIF :
- Uji Hirschberg : 1mm ⇒ 7 ° deviasi.
- Uji Krimsky
MENCEGAH DIPLOPIA :
• Menutup Mata Yang Juling
• Menutup Mata Yang Tdk Juling ⇒ melatih yg juling
• Menutup mata bergantian.
Terapi amblyopia : deviasi >>> setelah terapi ambl.
- Oklusi :
- Stadium awal : penutupan terus menerus /
paruh waktu ⇒ teruskan sampai setahun.
- Stadium pemeliharaan : penutupan paruh waktu
setelah fase perbaikan
- Tetes Atropin .
ALAT OPTIK
- Kaca mata : akurat.
- Prisma : sebelum operasi, dapat merangsang efek
sensorik yg tbl setelah pembedahan & dpt
memperkirakan pergeseran posisi pasca operasi &
modifikasi pembedahan.
OBAT FARMAKOLOGIK :
- Miotik : penurunan akomodasi akan menurunkan
konvergensi ⇒ sudut deviasi berkurang.
- Toksin botulinum A (Botox)
ORTOPTIK :
- Melatih mata yang mengalami
gangguan koordinasi
Amblyopia is generally
accompanied by:
strabismus,
anisometropia
form deprivation.
Strabismus refers to an eye-turn
F F
normal
esotropia
F
F
Anisometropic Amblyopia
e.g., one eye in focus
(emmetropic)
and the other out of focus
(e.g. hyperopic)
acuity in an
otherwise
normal eye.
Penurunan tajam penglihatan yang
Sensitivitas kontras.
Adaptasi gelap.
Lapang pandangan.
Fusi.
Macula Degenerasi : 50%
Cataract berpenyulit.
Diabetic Retinopathy.
Glaucoma.
Optic Atrophy.
Retinitis Pigmentosa.
Penglihatan kurang, dengan tajam
penglihatan ≤ 0,25 ( 5/20, 6/24, 20/80 ).
Effisiensi penglihatan 60%.
6/60
2 0,1
20/200
3 3/60
Kebutaan 0,05
20/400
4 1/60
0,02
5/300
5 Tidak ada persepsi cahaya
Lapang pandangan
DRY EYES.
GLAUKOMA.
MYOPIA PROGRESIF
PEMERIKSAAN SEBELUM LASIK :
Pemeriksaan tear film dry eyes.
Lebar pupil mengurangi halo/glare.
Topografi kornea gambaran tidak
normal pada permukaan kornea..
Pachimetri tebal kornea sedalam apa
dapat dilakukan pengangkatan
permukaan kornea.
Pemeriksaan fundus.
Glaukoma ektasi dari bagian sentral
yang dikupas.
EFEK SAMPING :
Over / under koreksi.
Infeksi kornea.
Kekeruhan kornea
KOREKSI DENGAN MENGGANTI
LENSA
< 40 tahun.
RESIKO :
katarak !!!
KEUNTUNGANNYA :
akomodasi masih ada !!!
Bedah refraktif pertama yang dikenal.
ditambah.
EFEK SAMPING :
Halo.
kornea.
tidak terganggu.
SYARAT :
Ukuran hingga 16 D.
Astigmat hingga 5 D.
Efek Samping :
Over / under correction.
Desenterasi.
Hazy kornea.
Infeksi kornea.
Perforasi.
Memakai microkeratome halus untuk