Anda di halaman 1dari 4

materi78.co.

nr MAT 2

Logika Matematika
A. KALIMAT TERBUKA DAN PERNYATAAN (∀.x∈P)(∃.y∈Q)(p(x,y)) : Untuk setiap x pada P, ber-
hubungan dengan beberapa y pada Q,
Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak
sedemikian hingga x adalah kakak dari y.
mempunyai nilai kebenaran yang pasti.
Berarti, setiap anggota P adalah salah satu kakak
Contoh: Biarkan dia pergi!
dari anggota Q (Dita/Rina).
Kapan kau menemuinya?
Negasi (ingkaran) adalah lawan atau kebalikan
x + 1 > 0, x ∈ R
dari suatu pernyataan.
2+x=5
Negasi dilambangkan dengan ~p, dan dibaca
Pernyataan (proposisi) adalah kalimat tertutup
bukan atau tidak.
yang mempunyai nilai kebenaran benar/salah,
tidak keduanya pada saat yang bersamaan. Contoh:

Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil (p, p : Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta.
q, r, dst.) dan nilai kebenaran dilambangkan [τ(p) = B]
dengan τ(x), dengan B = benar, S = salah. ~p : Ibukota negara Indonesia bukan Jakarta.
Contoh: p : Hasil kali 5 dengan 6 adalah 30. [τ(~p) = S]
[τ(p) = B] q : 3 > 5 [τ(q) = S]
q : Seluruh bilangan prima adalah ~q : 3 ≤ 5 [τ(~q) = B]
ganjil. [τ(q) = S] r : x² = 25 [τ(r) = B]
r : 20 + 3 > 1 [τ(r) = B] ~r : x² ≠ 25 [τ(~r) = S]
s : x2 – x + 2 < 0. [τ(s) = S] Tabel kebenaran:
B. KUANTOR DAN NEGASI p ~p q ~q r ~r
Kuantor adalah simbol yang melambangkan B S S B B S
kalimat terbuka dalam semesta pembicaraan
C. PERNYATAAN MAJEMUK
pernyataan.
Pernyataan majemuk adalah dua buah
Kuantor terbagi menjadi dua:
pernyataan atau lebih yang dihubungkan dengan
1) Kuantor universal (∀)
operasi logika matematika.
Menyatakan adanya ‘seluruh’ atau ‘setiap’
Operasi logika matematika antara lain:
hal yang terdapat dalam pernyataan.
konjungsi (Λ), disjungsi (V), implikasi (→), dan
∀x.p : semua x bersifat/berlaku bagi p. biimplikasi (↔).
a. Bernilai benar jika tidak ditemukan
Nilai kebenaran pernyataan majemuk biasanya
nilai x yang membuat p salah.
dituliskan dalam tabel kebenaran.
b. Bernilai salah jika ditemukan x
D. KONJUNGSI & DISJUNGSI
yang membuat p salah.
Konjungsi menyatakan hubungan ‘p
2) Kuantor eksistensial (∃)
dan/meskipun/tetapi/walaupun q’, dan
Menyatakan hanya adanya ‘beberapa’ atau
dilambangkan dengan Λ.
‘sebagian’ hal yang terdapat dalam
pernyataan. Nilai konjungsi bernilai benar jika kedua
pernyataan benar (B Λ B).
∃x.p : ada/beberapa x bersifat/berlaku bagi p.
Tabel kebenaran:
a. Bernilai benar jika ditemukan nilai
x yang membuat p benar. p q pΛq

b. Bernilai salah jika tidak ditemukan B B B


x yang membuat p benar. B S S
Contoh: S B S
P = {Adi, Ida, Rani} S S S
Q = {Dita, Rina} Contoh:
p(x,y) = “x adalah kakak y” p : Hari ini hujan. [τ(p) = B]
q : Hari ini berangin. [τ(q) = B]
p Λ q : Hari ini hujan dan berangin. [τ(p Λ q) = B]

LOGIKA MATEMATIKA 1
materi78.co.nr MAT 2
Disjungsi menyatakan hubungan ‘p atau q’, dan p q rangkaian pVq
dilambangkan dengan V. 1 1 tertutup 1
Nilai disjungsi bernilai salah jika kedua 1 0 tertutup 1
pernyataan salah (S V S). 0 1 tertutup 1
Tabel kebenaran: 0 0 terbuka 0
p q pVq Analogi rangkaian listrik dari pernyataan logika
B B B matematika:
B S B Contoh pernyataan:
S B B [p V (q Λ r )] Λ [s V t]
S S S
Contoh: p s
p : 5 + 10 = 20. [τ(p) = S]
q : 20 bukan bilangan genap. [τ(q) = S]
q r t
p V q : 5 + 10 = 20 atau 20 bukan bilangan
genap. [τ(p V q) = S]
Disjungsi terdiri dari dua: E. IMPLIKASI
1) Disjungsi inklusif, yaitu disjungsi yang biasa Implikasi menyatakan hubungan ‘jika p maka q’
digunakan, dimana kemungkinan benar ada atau ‘q jika p’, dan dilambangkan dengan →.
tiga, yaitu hanya p yang benar, hanya q yang Pernyataan jika (p) dari implikasi disebut
benar, atau benar kedua-duanya.
hipotesis/premis, sedangkan pernyataan maka
p q pVq (q) dari implikasi disebut konsekuen/kesimpulan.
B B B Nilai implikasi bernilai salah jika hipotesis
B S B benar namun konsekuennya salah (B → S).
S B B Tabel kebenaran:
S S S
p q p→q
2) Disjungsi eksklusif, yaitu disjungsi yang B B B
bernilai benar jika hanya ada salah satu B S S
pernyataan yang benar, dilambangkan S B B
dengan ⊕ atau ⊻. S S B
p q p⊻q Contoh:
B B S p : Hari ini mendung. [τ(p) = B]
B S B q : Hari ini tidak akan hujan. [τ(q) = S]
S B B p → q : Jika hari ini mendung maka hari
S S S ini tidak akan hujan. [τ(p Λ q) = S]
Macam-macam implikasi:
Konjungsi dan disjungsi dapat dianalogikan ke 1) Konvers, merupakan kebalikan dari implikasi
dalam rangkaian listrik. biasanya.
Rangkaian listrik seri bersifat konjungsi, karena p→q menjadi q→p
jika seluruh elemen terhubung (B Λ B), maka 2) Invers, merupakan implikasi yang kedua
barulah arus listrik akan mengalir (B). pernyataannya dinegasikan.
Rangkaian listrik paralel bersifat disjungsi, p→q menjadi ~p → ~q
karena apabila seluruh elemen tidak terhubung (S 3) Kontraposisi, merupakan kebalikan dari
V S), maka arus listrik akan terputus (S). implikasi biasa yang kedua pernyatannya
p q rangkaian pΛq dinegasikan.
1 1 tertutup 1 p→q menjadi ~q → ~p
1 0 terbuka 0 p q ~p ~q p → q q → p ~p →~q ~q →~p
0 1 terbuka 0 B B S S B B B B
0 0 terbuka 0 B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B

LOGIKA MATEMATIKA 2
materi78.co.nr MAT 2
F. BIIMPLIKASI DE MORGAN
Bimplikasi menyatakan hubungan ‘p jika dan ~(p Λ q) ≡ ~p V ~q
hanya jika q’ atau ‘jika p maka q dan jika q maka ~(p → q) ≡ p Λ ~q
p’, dan dilambangkan dengan ↔.
~(p V q) ≡ ~p Λ ~q
Biimplikasi bernilai benar jika kedua
~(p ↔ q) ≡ ~p ↔ q ≡ p ↔ ~q
pernyataan bernilai sama (X ↔ X).
~(∃.p) ≡ ∀.(~p)
Tabel kebenaran:
~(∀.p) ≡ ∃.(~p)
p q p↔q
B B B IMPLIKASI
B S S p → q ≡ ~p V q
S B S p → q ≡ ~q → ~p
S S B
q → p ≡ ~p → ~q
Contoh:
p : Hari ini tidak hujan. [τ(p) = S] p ↔ q ≡ (p → q) Λ (q → p)
q : Hari ini tidak mendung. [τ(q) = S] Contoh:
p ↔ q : Hari ini tidak hujan jika dan hanya Buktikan bahwa ~(p ↔ q) ekuivalen dengan p ↔
jika hari ini tidak mendung. [τ(p Λ q) = B] q dengan tabel kebenaran dan aljabar logika
G. EKUIVALENSI DAN ALJABAR LOGIKA matematika!
MATEMATIKA Dengan tabel kebenaran
Ekuivalensi dua pernyataan majemuk dapat ~ p ↔ q p ↔ q
dicari menggunakan tabel kebenaran dan aljabar S B B B B B B
logika matematika, dan dilambangkan dengan ≡. B B S S B S S
Jenis-jenis tabel kebenaran dari hasil akhir nilai B S S B S S B
kebenarannya:
S S B S S B S
1) Tautologi, hasil akhirnya benar semua.
(2) (1) (3)
2) Kontradiksi, hasil akhirnya salah semua.
Dengan aljabar logika matematika
3) Kontingensi, hasil akhirnya ada yang benar
= ~(p ↔ q) De Morgan
dan ada yang salah.
= ~[(p → q) Λ (q → p)] sifat implikasi
Aljabar/sifat dalam operasi logika matematika:
= ~[(~p V q) Λ (~q V p)] De Morgan
IDEMPOTEN INVOLUSI
= ~(~p V q) V ~(~q V p) De Morgan
pΛp≡p ~(~p) ≡ p
= (p Λ ~q) V (q Λ ~p) distributif
pVp≡p
IDENTITAS = [(p Λ ~q) V q] Λ [(p Λ ~q) V ~p] distributif
p Λ (B) ≡ p = [(p V q) Λ (~q V q)] Λ [(p V ~p) Λ (~q V ~p)]
KOMPLEMEN
p V (B) ≡ (B) P (B) (B) P
p Λ ~p ≡ (S)
p Λ (S) ≡ (S) komplemen lalu identitas
p V ~p ≡ (B)
p V (S) ≡ p = (p V q) Λ (~q V ~p) sifat implikasi
= (~p → q) Λ (q → ~p) pengertian biimplikasi
ABSORPSI KOMUTATIF
= ~p ↔ q ekuivalen
p Λ (p V q) ≡ p pΛq≡qΛp
p V (p Λ q) ≡ p pVq≡qVp

ASOSIATIF
p Λ (q Λ r) ≡ (p Λ q) Λ r
p V (q V r) ≡ (p V q) V r

DISTRIBUTIF
p Λ (q V r) ≡ (p Λ q) V (p Λ r)
p V (q Λ r) ≡ (p V q) Λ (p V r)

LOGIKA MATEMATIKA 3
materi78.co.nr MAT 2
H. PENARIKAN KESIMPULAN Contoh:
Kesimpulan dikatakan sah apabila: Jika A berteman dengan B, maka A tidak berteman
Premis 1 :a dengan C. C berteman dengan D atau C tidak
berteman dengan A. Jika A berteman dengan D, maka
Premis 2 :b
C tidak berteman dengan D. Diketahui A berteman
∴c
dengan D.
logis bila (a Λ b) → c nilai akhirnya tautologi.
Jawab:
Tiga rumus logis premis-premis:
Analogi:
1) Modus Ponen
p = “A berteman dengan B”
Premis 1 :p→q
q = “A berteman dengan C”
Premis 2 :p
r = “C berteman dengan D”
∴q
s = “A berteman dengan D”
Jika p terjadi maka q terjadi, dan p terjadi
Pernyataan:
lagi, maka dipastikan q terjadi.
1) p → ~q
2) r V q ≡ ~r → q
2) Modus Tollen
3) s → ~r
Premis 1 :p→q
4) s
Premis 2 : ~q
Kesimpulan:
∴ ~p
s → ~r ~r → q p → ~q
Jika p terjadi maka q terjadi, namun q
s ~r q
sebenarnya tidak terjadi, maka dipastikan p
tidak terjadi. ∴ ~r (Ponen) ∴ q (Ponen) ∴ ~p (Tollen)
3) Silogisme Jadi, kesimpulannya adalah, A tidak berteman dengan
B.
Premis 1 :p→q
Premis 2 :q→r
∴p→r
Jika p terjadi maka q terjadi, dan jika q terjadi
maka r terjadi, maka dipastikan jika p terjadi
maka r terjadi juga.

LOGIKA MATEMATIKA 4

Anda mungkin juga menyukai