PROTOKOL KOREKSI HIPOKALEMIA, HIPONATERIMA DAN HIPOFOSFATEMIA
1. HIPOKALEMIA Hipokalemia adalah keadaan konsentrasi kalium darah di bawah 3,5 mEq/L yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah kalium total tubuh atau adanya gangguan perpindahan ion kalium ke dalam sel. Protocol koreksi hipokalemia : Nilai kalium normal = 4.5 Meq/dl RUMUS : NILAI KALIUM NORMAL – NILAI KALIUM PASIEN X KgBB 3 Contoh : Nilai kalium pasien = 2,5 Meq/dl bb pasien 50kg Jawab : 4.5 - 2.5 x 50 = 33.3 Meq KCL 3 Artinya pasien diberi kalium ( potassium ) sebanyak 33.3 Meq diberikan dengan drip selama 2-4jam dala 100-250 Nacl 0,9% atau D5%W periksa ulang Elektrolit setelah 1-2 jam pemberian. 2. HIPONATREMIA Hiponatremia adalah konsentrasi serum natrium dalam darah yang kurang dari 135 mEq/L. Kadar natrium atau sodium normal adalah 135−145 mEq/L. Hiponatremia diklasifikasikan menjadi ringan (130−134 mEq/L), sedang (125−129 mEq/L), dan berat (<125 mEq/L). Selain itu, disebut hiponatremia akut jika terjadi <24−48 jam, atau kronis jika >48 jam. Hiponatremia adalah kelainan elektrolit yang umumnya disebabkan oleh kelebihan total body water (TBW), jika dibandingkan dengan kandungan body sodium. TBW terdiri dari cairan intraseluler (CIS) dan cairan ekstraseluler (CES). CES dapat dibagi lagi ke dalam kompartemen cairan Interstisial, cairan intravaskular, cairan transeluler, serta air dalam tulang dan jaringan ikat padat. Natrium adalah zat terlarut utama CES, sedangkan kalium utama dalam CIS. Rasio antara CIS dan CES fungsional adalah sekitar 2:1 (CIS 55% dari berat badan dengan CES 27,5% dari berat badan). Protocol koreksi Hiponatremia : RUMUS : Na NORMAL - Na PASIEN x kgBB x 0.6 Koreksi dilakukan bila hasil Natrium pasien < 120 Meq/dl Natrium normal : 135 – 145 ( 140 ) Kenaikan natrium max 12 – 16 Meq/24 jam KOREKSI DENGAN Nacl 3% pro IVFD diberikan dalam 24 jam periksa elektrolit 24 jam kemudian.