Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Kuswono

NIM : 225070209111019
Program Studi : PSIK 2022
No. dermaga : 26

GANTI RUGI AKIBAT PERBUATAN MELAWAN


HUKUM ATAS KESALAHAN TENAGA
KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN
IMUNISASI
Pemberian imunisasi dilaksanakan oleh Tenaga kesehatan, dalam
pelaksanaannya tenaga kesehatan harus bekerja sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan. Kelalaian dalam melaksanakan
imunisasi sesusai dengan SOP dapat mengakibatkan terjadinya kerugian bagi
peserta imunisasi. Kerugian akibat imunisasi dalam istilah kesehatan dikenal
dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) (Placeholder2)
Penyebab terjadinya Perbuatan melawan hukum atas kesalahan tenaga
kesehatan dalam pelaksanaan imunisasi disebabkan karena tenaga kesehatan
tidak bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditentukan
dalam pelaksanaan imunisasi yaitu penyuntikan terlalu dalam dan pemberian
vaksin yang masih dingin. Ganti rugi yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada
korban Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa pengobatan dan perawatan
pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, sumber dana dan biaya ganti rugi
diambil dari dana jaminan sosial.
Secara garis besar kasus perbuatan melawan hukum yang terjadi dalam
objek penelitian ini telah memenuhi unsur-unsur dari Pasal 1365 KUH Perdata
yaitu adanya suatu perbuatan dari pelaku, perbuatan tersebut merupakan
perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian bagi orang lain serta
adanya hubungan sebab akibat yang jelas antara perbuatan dengan kerugian yang
diderita oleh peserta imunisasi.
Menuntut ganti rugi terhadap seseorang atau tenaga kesehatan yang
menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan
kesehatan yang diterimanya. Berdasarkan Pasal tersebut diatas membolehkan
setiap orang untuk menuntut ganti rugi terhadap seorang tenaga kesehatan yang
melakukan kesalahan baik kerugian materil maupun kerugian immateril serta
berhak menerima ganti rugi sesuai dengan besaran kerugian yang dideritanya.
Dinas terkait harus dapat mengalokasikan dana khusus untuk ganti kerugian
akibat kesalahan tenaga kesehatan di bawah strukturalnya, karena berdasarkan
Pasal 1367 KUH Perdata seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian
yang disebabkan karena perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang
disebabkan karena perbuatan orangorang yang menjadi tanggungannya. Atas
dasar Pasal ini, Dinas kesehatan juga bertanggung jawab atas kesalahan tenaga
kesehatan di bawah tanggungannya. Alokasi dana dilakukan bertujuan sebagai
pesiapan dana agar dapat diberikan ganti rugi sesuai dengan besaran kerugian
yang diderita oleh peserta imunisasi. Dengan adanya alokasi dana, pihak yang
bertanggung jawab atas kerugian pasien dapat memberikan bukan hanya berupa
pengobatan dan perawatan saja, tetapi juga dapat memberikan ganti rugi materil
lainnya yang timbul selama proses pengobatan. Alokasi dana tersebut juga untuk
Nama : Dwi Kuswono
NIM : 225070209111019
Program Studi : PSIK 2022
No. dermaga : 26

dapat memberikan ganti rugi immateril yaitu berupa santunan untuk meringankan
sedikit beban atas kerugian moril yang derita oleh orang tua korban KIPI
 Kritik
Didalam jurnal selalu disebutkan terkait kesalahan teknis terkait pemberian
penyuntikan imunisasi yang terlalu dalam, namun tidak dijelaskan SOP
penyuntikan yang benar serta kedalamannya tidak disampaikan dengan jelas
sehingga tidak bisa menguraikan dengan detail antara kesalahan pemberian
teknis penyuntikan dengan SOP yang seharusnya.
 Saran :
Untuk jurnal ini perlu penyempurnaan terkait penjabaran yang lebih detail
lagi antara pemberian imunisasi dengan SOP yang ada sehingga benar-benar
bisa akurat datanya untuk membandingkan anatara pemberian imunisasi
dengan protap yang ada
 Tanggapan
1. Perlu dikaji ulang terkait penyebab KIPI tersebut apakah benar-benar
karena Teknik penyuntikan saja?
2. Bagaimana terkait disinfeksi sebelum pemberian penyuntikannya?
3. Bagaimana dengan kepatuhan cuci tangan petugasnya?
4. Bagaimana dengan penggunaan APD?
5. Bagaimna dengan standart penyimpanan vaksin dan monitoring
penyimpanannya?
 Tokoh yang menjadi acuan diri/contoh sehingga dapat mencegah
masalah Kesehatan yang terjadi di Indonesia adalah Costy Pandjaitan,
CVRN, SKM,MARS dengan alasan beliau adalah sosok yang menjadi
teladan bagi semua tenaga Kesehatan khususnya tenaga Kesehatan yang
berkecimpung di Pencegahan dan Pengendalian infeksi, dimana PPI
adalah pilar utama dalam meningkatkan mutu pelayanan di semua
fasyankes khususnya mencegah KIPI dari pemberian imunisasi dengan
menerapkan kewaspadaan standar.
Nama : Dwi Kuswono
NIM : 225070209111019
Program Studi : PSIK 2022
No. dermaga : 26

DAFTAR PUSTAKA
Arief T, Yahya A. Ganti Rugi Akibat Perbuatan Melawan Hukum Atas
Kesalahan Tenaga Kesehatan Dalam Pelaksanaan Imunisasi: (Suatu
Penelitian di Puskesmas Beutong dan Puskesmas Suka Mulia Kabupaten
Nagan Raya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa. 2018 Nov;2(4): 846-54.

Anda mungkin juga menyukai