Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI PT.YAMAHA LAUTAN TEDUH KEDATON

Disusun Oleh

Nama Siswa : Dimas Sanjaya

NIS/NISN : 8254/0061008487

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kopetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BHAKTI

UTAMA BANDAR LAMPUNG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama Siswa : Dimas Sanjaya

NIS/NISN : 8254/0061008487

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kopetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

Bandar Lampung, 8 Mei 2023

Guru pembimbing Koordinator kelas Pembimbing,perusahan

Sam'i Harjana S.T Epri Gunawan

S.T

Kepala Sekolah,

Ir. Rita Purnamawati Mng

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan praktek kerja

industry (Prakerin) pada industri DEALER PT YAMAHA LAUTAN TEDUH

KEDATON Bandar lampung dengan baik.

Diadakannya program praktek kerja industri (PRAKERIN) ini adalah sebagai

tugas akhir yang bertujuan agar siswa yang bersangkutan dapat mengenal dan

mengembangkan pengetahuan tentang mesin otomotif dalam dunia industri secara

relevan.

Tugas akhir ini dapat disusun dengan baik, berkat sumbangsih pemikiran dan

motifasi dari berbagai pihak. Oleh karna itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Harjana S.T., selaku Pembina Yayasan Pendidikan Bhakti Utama

Bandar Lampung.

2. Ir. Rita purnamawati Mng. selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti

Utama Bandar Lampung.

2. Ir. Rita purnamawati Mng., selaku Kepala SMK Bhakti Utama Bandar

Lampung

3. Epri Gunawan, ST., Selaku Kepala Program Teknik Bisnis Sepeda

Motor serta selaku pembimbing pelaksana prakerin.

ii
4. Seluruh dewan guru dan karyawan SMK Bhakti utama Bandar lampung,

dan

5. Kedua orang tua serta adik dan kakak penulis yang telah memberikan

dukungan moril dan materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan praktek kerja industri (Prakerin) ini dengan baik.

Dalam menyusun laporan ini masih bnyak kekurangan serta masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang membangun

demi kesempurnaan laporan ini, sehingga laporan ini dapat menjadi lebih baik

dimasa depan.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan bagi siapapun yang

membacanya.

Band ar Lampung, 8 Mei 2023

Penulis

Dimas Sanjaya

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................Kesalahan! Bookmark tidak didefinisikan.
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

iii
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Industri (Prakerin) Tujuan Prakerin bagi
Siswa..............................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.....................................3
2.1 Pengertian CVT......................................................................................................3
2.2    Kelebihan CVT.....................................................................................................4
2.3 Komponen CVT beserta fungsinya........................................................................5
2.3.1 Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve).........................................................5
2.3.2 Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve)................................................6
2.3.3 Sliding Primary Sheeve...............................................................................6
2.3.4 Spacer..........................................................................................................7
2.3.5 Poros Primer (Primary Shaft)......................................................................7
2.3.6 Roller (Weight Primary Sheave)..................................................................8
2.3.7 Slider...........................................................................................................8
2.3.8 V-Belt..........................................................................................................9
2.3.9 Secondary Sliding Sheave...........................................................................9
2.3.10 Spring......................................................................................................10
2.3.11 Poros Sekunder (Secondary Shaft)..........................................................10
2.3.12 Clutch Carrier..........................................................................................11
2.3.13 Clutch Housing........................................................................................11
2.3.14 Torsi Cam................................................................................................12
2.3.15 Gigi Reduksi............................................................................................12
2.4 Langkah - langkah Bongkar Pasang CVT Motor..................................................13
2.5 Pembongkaran......................................................................................................13
2.6 Pemasangan..........................................................................................................14
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan............................................................................................................15
4.2 Saran......................................................................................................................15
4.2.1 Sekolah.......................................................................................................15
4.2.2 Industri ......................................................................................................16

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perlu disadari peran dunia pendidikan tidak selalu sejalan dengan

kenyataan kebutuhan pada dunia industri. Akibatnya sekolah menghasilkan

lulusan yang belum dapat secara langsung dipergunakan dalam memenuhi

kegiatan di industri.

Untuk menjebatani permasalan tersebut, maka perlu “link and match”

antara SMK dan dunia industri, agar dapat meningkatkan kualitas lulusan SMK

menjadi SDM yang handal dan profesional. Salah penjabaran solusi tersebut

adalah melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin).

Berdasarkan seleksi, penulis selaku praktikan memilih DEALER PT

YAMAHA LAUTAN TEDUH KEDATON sebagai tempat untuk melakukan

“link and match” tersebut, demi meningkatkan kualitas diri DEALER PT

YAMAHA LAUTAN TEDUH KEDATONtersebut dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan yang cukup matang demi mempersiapkan diri

sebagai calon tenaga kerja berbasis kompetensi yang handal, mempunyai nilai

jual, dan daya saing tinggi.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Industri (Prakerin) Tujuan

Prakerin bagi Siswa

1. Memperluas wawasan dan pola pikir.

2. Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan.

1
3. Membentuk sikap, mental, disiplin, dan etos kerja yang berkualitas.

4. Mempersiapkan diri sebagai calon tenaga kerja berbasis kompetensi

yang handal, mempunyai nilai jual, dan berdaya saing tinggi.

2
BAB II

PEMBAHASAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

 2.1 Pengertian CVT

CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yaitu sistem

perpindahan kecepatan secara penuh otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin

ini tidak mempunyai gigi transmisi, tapi sebagaigantinya memakai dua buah

pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).

Gambar 1. CVT Motor Matic

3
Gambar 2. Rangkaian Komponen CVT

Pada putaran bawah posisi V-belt pada bagian pulley primer diameternya

masih mengecil sedangkan bagian pulley sekunder, diameter V-belt masih

membesar.. Sedangkan di pada putaran menengah, diameter V-belt kedua pulley

berada pada posisi balance ( sama besar ). Pergerakan ini terjadi akibat gaya

sentrifugal pada berat roller yang terdapat pada pulley primer... Saat pulley primer

berputar semakin tinggi maka akan terjadi gaya sentrifugal yang membuat roller

terlepar dan mendorong sliding sheave ke arah fixed sheave Sehingga akan

terjadi tekanan pada sliding sheave mengakibatkan V-belt bergeser ke arah

lingkaran luar atau membesar dan menarik V-belt pada pulley sekunder ke arah

lingkaran dalam atau mengecil. Pada sitem penggerak CVT ini komponen yang

perlu di perhatikaan adalah roller... Berat roller sangat berpengaruh pada

pergerakan vbelt Jika roller sudah aus atau peyang maka akan timbul suara kasar,

saat berakselerasi timbul suara seperti mendengung.

2.2    Kelebihan CVT

Kelebihhan CVT adalah Proses perpindahan gigi yang halus karna tidak ada

perpindahan gear seperti pada transmisi manual tidak perlu perpindahan gigi

secara manual karena perubahan torse dan kecepataan menyesuaikan dengan

beban dan putaran mesin.

4
Cara Kerja CVT Motor Matic

Cara kerja CVT dimulai saat motor dinyalakan dan mesin berputar pada putaran rendah,

tenaga daya putar dari porsr engkol atau piston kemudian diteruskan ke pulley depan,

ditransfer melalui V-belt ke pulley belakang dan kopling sentrifuga l.

2.3 Komponen CVT beserta fungsinya

2.3.1 Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)

Komponen CVT motor matic yang pertama adalah Pulley Primer atau juga

sering disebut Fixed Primary Sheeve. Pada sistem transmisi otomatis,

komponen ini tidak bergerak dan memiliki bentuk seperti piringan. Dimana

5
fungsi utama dari Pulley Primer ini yaitu untuk menahan V-Belt dan juga

untuk memperbesar perbandingan rasio.

2.3.2 Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve)

Berbeda dari pulley primer yang tidak bergerak, komponen pulley

sekunder ini adalah komponen yang dapat perputar. Dan biasanya

komponen ini terbuat dari bahan yang ringan dengan bagian

permukaan yang halis agar dapat mempermudah belt untuk bergerak.

2.3.3 Sliding Primary Sheeve

Jika Pulley Primer sebagai penahan V-Belt, maka fungsi komponen

Sliding Primary Sheeve ini untuk menekan V-Belt ketika berada pada

6
putaran tinggi karena komponen ini akan bekerja dengan cara

bergerak ke kanan dan ke kiri.

2.3.4 Spacer

Untuk menghasilkan pergeseran dinding puller bagian dalam bisa terjadi

dengan cara yang halus dan mulus, maka pada komponen CVT motor matic

ini disertakan komponen bernama Spacer yang akan menjadi poros dinding

dalam pulley.

2.3.5 Poros Primer (Primary Shaft)

Selanjutnya ada yang namanya komponen Poros Primer. Komponen ini

difungsikan untuk menghubungkan putaran crankshaft atau krug as dari

mesin ke pulley primer. Dan komponen ini juga tersambung dengan

crankshat mesin secara tetap, sehingga RPM mesin akan berputar selaras

dengan poros utama.

7
2.3.6 Roller (Weight Primary Sheave)

Komponen ini juga akan menjadi bantalan keseimbangan gaya berat yang

akan berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer ketika terjadi

putaran tinggi. Semakin berat roller, maka roller akan semakin cepat

bergerak mendorong movable drive face yang terdapat pada driver pulley

sehinggga akan dapat menekan belt ke posisi terkecil.

2.3.7 Slider

Selain itu ada yang namanya komponen Slider. Dimana komponen CVT

motor matic ini berfungsi untuk menahan gerakan dinding dalam agar bisa

bergerak atau bergeser ke arah luar ketika terkena dorongan roller.

8
2.3.8 V-Belt

Dalam hal ini V-Belt berfungsi untuk menghubungkan putaran dari  Pulley

Primer ke Pulley Sekunder. Dan sebagai informasi tambahan, ukuran

diameter dari V-Belt sendiri tidak akan sama antara motor matic dari

produsen A dan produsen motor B.

2.3.9 Secondary Sliding Sheave

9
Komponen CVT motor matic yang selanjutnya adalah Seconday Sliding

Sheeve. Fungsi utama dari komponen ini untuk mengatur besar kecilnya

diameter pada pulley sekunder. Bentuk dari komponen ini yaitu tirus.

Kenapa tirus ? tentu saja agar pergerakan komponen ini agar dapat

mempengaruhi lebar kecilnya lilitan pada V-Belt.

2.3.10 Spring

Spring atau Pegas. Seperti pada umumnya, fungsi dari pegas atau spring ini

untuk dapat mengembalikan posisi pulley yang bergerak untuk bisa kembali

ke posisi awal yaitu posisi dimana ada pada bagian terluar.

2.3.11 Poros Sekunder (Secondary Shaft)

Kemudian ada juga yang namanya Seconday Shaft atau poros sekunder.

Pada CVT motor matic, komponen ini berfungsi untuk meneruskan putaran

dari puller sekunder ke powertrain. Adapun bentuk dari komponen yang

satu ini yaitu kopling sentrifugal.

10
2.3.12 Clutch Carrier

Komponen selanjutnya dari CVT motor matic adalah Clutch Carrier.

Komponen ini berfungsi untuk menyalurkan putaran dari pulley sekunder ke

bagian gigi reduksi.

2.3.13 Clutch Housing

Adanya komponen clutch carrier juga membuat setiap pabrikan motor matic

terbaru yang ada saat ini mengharuskan menambahkan komponen clutch

11
housing atau rumah kopling. Fungsi dari komponen ini tentu saja untuk

meneruskan putaran V-Belt serta menerikan putaran dari kampas kopling

yang selanjutnya akan di teruskan ke roda belakang sepeda motor.

2.3.14 Torsi Cam

Ketika menggunakan motor matic dengan sistem transmisi CVT  dan

menemukan jalanan yang menanjak, otomatis motor membutuhkan torsi

yang lebih agar beban di bagian roda belakang meningkat dan kecepatan

atau RPM mesin menurun dan mengembalikan posisi V-Belt seperti semula

yaitu seperti keadaan diam dan pada saat itu, drive pulley akan membuka

sehingga dudukan V-Belt akan membesar dan membuat kecepatan mesin

turun. Pada saat itu, torsi cam akan langsung bekerja untuk menahan

pergeranan drivern pulley agar tidak akan langsung menutup untuk menjaga

kecepatan tidak langsung turun.

2.3.15 Gigi Reduksi

12
Nah komponen transmisi otomatis atau CVT terkahir pada motor jenis matic

adalah  Gigi Reduksi. Fungsi utama dari komponen ini yaitu untuk

mengurangi kecepatan putaran yang diperoleh dari CVT agar dapat secara

cepat melipatgandakan tenaga yang nantinya akan dikirimkan ke poros roda.

2.4 Langkah - langkah Bongkar Pasang CVT Motor

Alat-Alat

1. Kunci T 8 dan Konci T 10

2. Obeng plus(Besar dan Kecil)

3. Kunci sok 17 dan Kunci sok 24

4. impek/treker

2.5 Pembongkaran

1. langkah pertama membuak cover penutup cvt menggunakan

obeng plus

2. Langkah kedua  buka cvt menggunakan kunci shock 8.

3. Langkah ketiga buka pulley belakang menggunakan kunci

ring /kunci shock 24,bagian dalam pulley ditahan pakai treker

dan pully depan menggunakan kunci shock 17

4. Langkah  keempat lepaskan pully depan dan belakang

5. Lalu bersihkan cvt bila kotor

13
2.6 Pemasangan
1. Langkah pertama pasang pully depan

2. Langkah kedua memasang V-Belt dan puli belakang dan

kencangkan baut pully depan dengan kunci shock 17 dan pully

belakang kunci shock 24

3. Langkah ketiga memasang CVT dan kencang skrupnya

menggunakan konci shock 8

4. Langkah keempat memasang cover cvt menggunakan obeng

5. Melakukan pengecekan cvt pada tahap akhir

14
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat penulis simpulkan bahwa

pelaksanaan prakerin dapat ditetapkan sebagai berikut:

Para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Bhakti Utama Bandar Lampung

menganggap bidang studi kejuruan sama pentingnya dengan yang lainnya dalam

bidang teori maupun praktek.

Perhatian dan minat merupakan hal yang sangat penting untuk sukses dalam

balajar.

4.2 Saran

4.2.1 Sekolah

1. Pihak sekolah harus teliti dalam mamberikan bimbingan.

2. Pilihlah pembimbing yang bertanggung jawab dengan tugasnya.

3. Pihak sekolah kiranya dapat memperbanyak sarana praktek terutama jam

pelajaran praktek.

4. Kepada siswa kiranya dapat meningkatkan minat belajar demi menjadi

SDM yang berkualitas.

15
4.2.2 Industri

1. Jangan biarkan siswa praktikan menganggur saat jam kerja.

2. Memberikan siswa praktikan kesempatan untuk mengoperasikan mesin.

3. Sering melakukan bimbingan intensif dan memberikan tugas tambahan

kepada siswa praktikan.

16
lampiran

17

Anda mungkin juga menyukai