Anda di halaman 1dari 7

Determinan

Determinan suatu matriks bujur sangkar


Bab 2 adalah sebuah skalar (bilangan) yang
didapat dari elemen-elemen suatu matriks
bujursangkar dengan menggunakan suatu
DETERMINAN operasi tertentu.
Determinan Anxn dilambangkan dengan A
atau det (A)

Menghitung Determinan (1) Aturan Sarrus

 Matriks A2x2 a11 a12 a13 a11 a12


a a det ( A) = a21 a22 a23 a21 a22
11 12 = a a − a a
det(A)= a a 11 22 12 21 a31 a32 a33 a31 a32
21 22

 Matriks A3x3 = a 11 a 22 a 33 + a 12 a 23 a 31 + a 13 a 21 a 32
Menggunakan aturan Sarrus − a 13 a 22 a 31 − a 11 a 23 a 32 − a 12 a 21 a 33

3 4

1
Contoh 2.1
Sifat-sifat Determinan
Hitung determinan matriks berikut 1. det (A) = det (AT)
1 −2 1 Contoh :
−3 2
a) b) 0 1 2  −3 2  −3 2
6 2 A= → A = = −18
−1 1 0  6 2 6 2

 −3 6  −3 6
AT =  T
→ A = = −18
 2 2  2 2

5 6

Sifat-sifat Determinan Sifat-sifat Determinan


2. Jika matriks B diperoleh dengan 3. Jika dua baris / kolom dari matriks A
menukar dua baris (kolom) dari sama, maka det (A) = 0
matriks A maka
det (B) = - det (A) 2 0 6
A = −1 3 5 = 30 + 0 − 18 − ( −18 + 30 + 0) = 0
 −3 2  −3 2
A= → A = = −18 −1 3 5
 6 2  6 2

 6 2 6 2
B= → B = = 18
 −3 2  −3 2
7 8

2
Sifat-sifat Determinan Sifat-sifat Determinan
4. Jika pada matriks A terdapat baris / 5. Jika matriks B diperoleh dari A dengan
kolom yang semua elemennya nol, maka mengalikan satu baris / kolom dengan
det (A) = 0 bil real k ≠ 0 maka det (B) = k det (A)
−3 2
2 0 6 A = = −18
6 2
A = 0 0 0 =0
−1 3 5 −9 6
B = = −54 = 3(−18)
6 2
9 10

Sifat-sifat Determinan Sifat-sifat Determinan


6. Jika B didapat dari A dengan menambah atau 7. Jika matriks A berbentuk segitiga atas /
mengurangi elemen suatu baris/kolom dengan bawah maka det (A) = a11 a22…. ann
k kali elemen baris/kolom yang lain, maka:
atau det (A) = perkalian elemen-elemen
det (B) = det (A)
pada diagonal utama.
−3 2 −1
−3 2 b2 + 2b1 −3 2
= = ( −3)(6) − (2)(0) = −18 0 5 −8 = (−3)(5)(6) = −90
6 2 0 6
0 0 6

11 12

3
Sifat-sifat Determinan
8. Determinan dari perkalian dua matriks sama dengan
perkalian dari masing-masing determinan
 Jika | A | = 0, maka matriks bujur
det (A B) = det (A) det (B) sangkar A disebut matriks singular.
 −1 3 −1 3  Jika | A | ≠ 0, maka matriks A disebut

A= → A = = −7
1 4 1 4 matriks non singular
0 1 0 1  Jika A non singular, maka :
B= → B = =2
 −2 3 −2 3 1
A −1 =
 −1 3  0 1   −6 8  −6 8 A
C = AB =   =  → AB = = −14
 1 4  −2 3   −8 13  −8 13
Jadi : | A B | = |A| |B|
13 14

Contoh 2.2
Menghitung Determinan (2)
1. Dengan menggunakan sifat determinan Dengan menggunakan sifat determinan
atau dengan reduksi baris menjadi hitung determinan matriks berikut
matriks segitiga atas/bawah 3 2 −1 3 3 0 0 0
(OBE/OKE) a) 0 b) 2 2 3 2
0 0 2
2. Dengan perluasan kofaktor (ekspansi 0 1 4 2 4 1 3 2
kofaktor) 1 1 2 2
0 1 2 1

15 16

4
Minor Kofaktor
Minor elemen aij dari suatu matriks ukuran nxn  Kofaktor dari elemen a ij , ditulis c ij
adalah determinan tingkat (n - 1) yang diperoleh Didefinisikan
dengan mencoret baris ke-i dan kolom ke-j.
Minor a ij ditulis M ij c ij = (−1)i + j M ij

3 0 0 0 3 0 0 0
2 3 0 0
2 2 2 3 0 0
2 3 3 2 
A= ⇒ M 23 = 4 1 2 A= ⇒ c23 = (−1) 2 + 3 4 1 2 = −6
4 1 3 2 4 1 3 2
  1 1 2   1 0 2
1 1 2 2 1 0 2 2
17 18

Menghitung Determinan dengan


perluasan kofaktor Contoh 2.3
Teorema:
Determinan suatu matriks Anxn bisa dihitung dgn Dengan menggunakan perluasan kofaktor
mengalikan anggota-anggota pada sembarang baris di sepanjang baris 1, hitung determinan
(kolom) dgn kofaktornya dan menjumlahkan hasil kali
yang didapatkannya; yaitu untuk setiap
matriks berikut:
1 ≤ i ≤ n dan 1 ≤ j ≤ n, 3 0 0 0
 1 0   1 
4
det( A ) = a1 j c1 j + a 2 j c 2 j +  + a nj c nj a)   b)  0 2 0
−1 2 − 2
4 1 3 2
(perluasan kofaktor di sepanjang kolom ke-j)  1 0 2   

Atau 1 1 2 2
det( A ) = a i1 c i1 + a i 2 c i 2 +  + a in c in
19
(perluasan kofaktor di sepanjang baris ke-i) 20

5
Matriks Kofaktor
Definisi Transpose dari matriks kofaktor disebut
Jika A adalah sebarang matriks n x n dan cij adjoint A dan dinyatakan dengan Adj (A),
adalah kofaktor dari aij, maka matriks ditulis
 c11 c12  c1n   c11 c21  cn1 
   
 c21 c22  c2n  c c  cn 2 
Adj ( A ) = CT =  12 22
 
C=
    
 

  c 
 c c c 
 n1 n 2 nn   1n c2n  cnn 

Disebut matriks kofaktor dari A.


21 22

Aplikasi Determinan Invers Matriks


 Mencari invers matriks Teorema
 Menentukan penyelesaian SPL dengan Jika A adalah suatu matriks yang mempunyai
metode Cramer invers, maka
1
A−1 = Adj(A)
det(A)

23 24

6
Penyelesaian SPL dengan
Contoh 2.4
aturan Cramer
Cari A-1 dari matriks berikut Teorema
Jika Ax=b merupakan suatu sistem n
3 0 0 0 persamaan linier dalam n peubah sedemikian
 1 0  0 1 
4
a)  − 1  sehingga det(A) ≠ 0, maka sistem tersebut
2 0
2 − 2 b) 
4 1 3 2 mempunyai suatu penyelesaian yang unik.
 1 0 2   

1 1 2 2

25 26

Contoh 2.5
Penyelesaian tersebut adalah
Selesaikan SPL berikut dengan aturan
det( A1 ) , det( A 2 ) ,..., det( A n )
x1 = x2 = xn = cramer
det( A ) det( A) det( A) 4 x + 5 y = 2
a)
Dengan Aj adalah matriks yang diperoleh 11 x + y + 2 z = 3
dengan menggantikan elemen-elemen pada x + 5 y + 2 z = 1
kolom ke-j dari A dengan elemen-elemen
matriks b) − u − 4 v + 2 w + z = − 32
 b1 
  2 u − v + 7 w + 9 z = 14
b 
b= 2 − u + v + 3 w + z = 11

 
b  u − 2v + w − 4 z = −4
 n 27 28

Anda mungkin juga menyukai