Anda di halaman 1dari 52
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO DINAS PENDIDIKAN JI. RA. Basuni No.33 Telp. 0321 — 322642 Fax 0321 - 329938 MOJOKERTO 61361 NAMA KEGIATAN SUB KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI KEGIATAN NAMA PPK SUMBER DANA SPESIFIKASI TEKNIS KONTRUKSI REHABILITASI SEDANG/ BERAT GEDUNG OLAHRAGA DINAS PENDIDIKAN REHABILITASI SEDANG/ BERAT GEDUNG SERBAGUNA BELANJA JASA KONTRUKSI REHABILITASI SEDANG/ BERAT GEDUNG OLAHRAGA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MOJOKERTO LUDFI ARIYONO , AP. S.Sos ,M.Si APBD TAHUN ANGGARAN 2023 Ld. ess SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN BELANJA JASA KONTRUKSI REHABILITASI SEDANG/ BERAT GEDUNG OLAHRAGA DINAS PENDIDIKAN BABI URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS PENDAHULUAN 1.1.1 LATAR BELAKANG Untuk menciptakan lingkungan Sekolah yang nyaman sesuai standar Sarana Prasarana Gedung Sekolah maka Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto atas persetujuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto melaksanakan Kegiatan Belanja Konstruksi Rehabilitasi GOR (Gedung Olahraga) Dinas Pendidikan; 1.12 MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud ‘Terpenuhinya Prasarana Gedung Olahraga yang layak di Dinas Pendidikan; b. Tujuan Untuk meningkatkan Prasarana yang menunjang Kegiatan Pelayanan masyarakat untuk meningkatkan Mutu Pendidikan yang lebih baik;, 1.1.3 SASARAN Target/Sasaran yang ingin dicapai dalam Kegiatan Belanja Konstruksi Rehabilitasi GOR (Gedung Olahraga) Dinas Pendidikan adalah tersedianya Ruang/Gelanggang Olahraga untuk menunjang mutu Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto; 1.1.4 NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSTRUKSI Nama organisasi yang menyelenggarakan/ melaksanakan : a Daerah —_: Pemerintah Daerah KabupatenMojokerto b. SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto © PPK LUDFI ARIYONO, AP, S.Sos,, MS. 1.1.5 DASAR PELAKSANAAN UU No. 3 Tahun 2014 tentang perindustrian UU No, 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi; 1 2 3 UUNo.8 Tahun 1999 tentang tentang Perlindungan Konsumen; 4 Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 Tentang Pemberdayaan Industri 5 Peraturan Pem tah (PP) Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi ifkasi Teknis Rehabiliasl Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi; Peraturan Pemerintah no 14 Tahun 2021 tentang perubahanatas Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2020 tentang peraturan pelaksanan UU No. 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia; Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto no. 5 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022; Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) TA 2022 berdasarkan Peraturan Bupati No. 65 Tahun 2022 tentang Penjabaran ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2023; Ketentuan pelelangan lain yang berlaku dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemberi pekerjaan/tugas. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN HARGA SATUAN SENDIRI (HPS) Sumberdana : ~—_ APBD Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran 2023 Pagu Anggaran Rp. 1.751.018.934 (Satu milyar tujuh ratus lima puluh satu juta delapan belas ribu sembilan ratus tiga puluh empat rupiah) ‘HPS: Rp. 1.751.000.000,00 (Satu milyar tujuh ratus lima puluh satu juta rupiah) Pembayaran : _ Sistem Termyn dan Tanpa Uang Muka LOKASI KEGIATAN Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto 1.1.8 LINGKUP KEGIATAN Lingkup Kegiatan untuk Pekerjaan Belanja Konstruksi Rehabilitasi GOR (Gedung Olahraga) Dinas Pendidikan adalah sebagai berikut NO. JENIS PERERJAAN | 1._|PEKERJAAN TANAK PEKERJAAN BETON PEKERJAAN PASANGAN PEKERJAAN PLESTERAN DAN BENANGAN [PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA, DAN PARTISI PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP PEKERJAAN PLAFOND PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK PEKERJAAN SANITAIR PEKERJAAN PENGECATAN | PEKERJAAN LAIN LAIN SYARAT TEKNIS IJIN USAHA Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Fasilitas Olahraga Indoor dan Fasilitas Rekreasi (1012) dengan Kode KBLI 42919 yang masih berlaku, Sesuai dengan Klasifikasi Peraturan LPJK No. 3 Tahun 2017 atau sesuat dengan Surat Edaran Menteri PUPR No. 21/SE/M/2021 Sub. Klasifikasi Konstruksi Bangunan Sipil Fasilitas Olahraga (BS016) dengan Kode KBLI 42918, dengan Kualifikasi Kecil Serta bertanggungjawab secara professional atas jasa pembangunan konstruksi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku, 1.1.10 MATA PEMBAYARAN UTAMA. JENIS PEKERJAAN KETERANGAN | Pekerjaan Penutup Faade Allumunium Composite Panel (ACP) + Bracket | Analisa Terlampir Pek. Cat Dinding Eksterior ‘Analisa Terlampir [Pek. Cat Pernis Kayu ‘Analisa Terlampir Pek Cat Epoxy Baru ‘Analisa Terlampir Pek. Granite Lantai Uk. 60x60 Gm ‘Analisa Terlampir Pek. Granite Dinding Uk. 30x60 Cm Motif ‘Analisa Terlampir Pek. Acian Dinding ‘Analisa Terlampit [Besi Beton Polos/ Ulir ‘Analisa Terlampit [Beton Camp. 1Pc 2Ps 3Kr ‘Analisa Terlampir Begesting 2x Pakai (kolom) ‘Analisa Terlampir Begesting 2x Pakai (balok/ringbalok) ‘Analisa Terlampir Pek. Plafond PVC + Rangka Hollow Galvalum ‘Analisa Terlampir Rangka Atap (kanopi/kuda-kuda/Gording/Plat) Analisa Terlampir Pek. Penutup Atap Spandex Pasir 0.30 mm. Analisa Terlampir Pek. Lantai Kayu Baru (Ganti Sebagian) Analisa Terlampir Pek. Cutting (Sport Mild Steel + Gapura) Analisa Terlampir Pek. Kisi-kisi Besi Hollow Galvanis ‘Analisa Terlampir Pek. Kusen Jendela Kaca Tempered + Kusen Allum. White 4 | Analisa Terlampir Type ]5 Soe an a i ‘Spesifikasi Teknis Rehablitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) 1 4 Type Pt Pek Kusen Pintu Jendela Kaca Tempered + Kusen Alum. White] Analisa Terlampir Type J2. Pek. Kusen Jendela Kaca Tempered + Kusen Allum. White 4 | Analisa Terlampir ‘Type 6 Pek. Kusen Jendela Kaca Tempered + Kusen Allum. White 4 | Analisa Terlampir Type J8. Pek. Kusen Jendela Kaca Tempered + Kusen Allum. White 4 — | Analisa Terlampir ‘Type J7, Pek. Kusen Jendela Kaca Tempered + Kusen Allum. White 4 | Analisa Terlampir aa 1.2, SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN PEKERJAAN ‘SPESIFIKASI MATERIAL I. PEKERJAAN UMUM Semen > Semen / Portland Cement Serbaguna (PC) 40 Kg “| Lokal | Pasir Semen / Portland Cement (Pc) Pasir Batu Pecah Pasir Pasang Batu Pecah 1/2; 2/3;3/Scm | Gresik, Tiga Roda Nilai TKDN 91.90% Lokal ‘Lokal Begesting Kayu Papan 3/20 Klas I Rangka Kayu Meranti Lokal Besi Tulangan Polos Cat Waterproofing. Besi beton standart SNI. ‘SW BJTS/BJTP 280, | Ms ByTS/BJTP 280 Nilai TKDN 48.79% Plat Besi t 5 mm. Tebal 5 mm, Standart SNI | WF 125.60.6.8 Gording CNP 125.50.20.2 mm - Gording CNP 150.50.20.2 mm Produksi Hanil, Krakatau Steel, Master Steel, Bhirawa Jatim | Produksi Hanil, Krakatau Steel, Master Steel, Bhirawa Jatim ‘spesifikasi Teknis Rehabilitas! Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) cee : ss oe Usuk galvalume C.75. Produksi Kencana truss, - Reng galvalume 0.45 ‘Smartruss, mm a i - Granite lantai 60x60 Merk/produk Asia, — platinum|Nilat TKDN : 81,49% cm Halus Diamon, KIA, IKAD dan dipakailNo. Referensi - Granite lantai 30x30 Mutu 1/ Grade A/ KW 1 {TDN - 21 - 23236 cm Halus | - ACP ~ ACP Merk/Produk MARKS Setara| Nitai TKDN : 49,57% INo, Referensi PTKDN - 2200075 - : seal a 21692 ~SpandexPasir 0.3mm |- ProduksiKencana truss, _ | Nilai TKDN: 95,69% -Talang Seng Datar _| Smartruss No. Referensi : - __ PTKDN- 2100865 - 28016 ~ Plafond PVC Dan Rangka | Produksi Kencana truss, Nilai TKDN : 50,71% Hollow Galvalume Smartruss No. Referensi : = Kabel NYY, NYM, - Supreme, Kabelindo, Kabel Nilai TKDN : 87,05% NYFGBY Metal, Voksel No. Referensi : - Kabel Tray - Inter Rack, Lion Tray, Citra TKDN - 19 - 14140 - Clipsal, EGA, Elpro - Conduit, T doos, “Philip, Osrara Cross Dos -Lampu LED Slim 7 ~ Clipsal , Panasonic, Broco INilai TKDN : 40,08% — Watt INo. Referensi - Lampu LED 7 Watt PRONE oseee - Lampu LED Slim 3 | ‘Watt - Sakelar, Stop Kontak, Stop Kontak AC 1.3. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN Daftar Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan : 1.200 ce Milik Sendiri/ Sewa/ Sewa Beli Mesin Las Listrik 900 Watt Milik Sendiri/ Sewa/ Sewa ‘| Beli Concrete Mixer 0.3 m3 Milik Sendiri/ Sewa/Sewa Beli Mesin Bor 350 Watt Milik Sendiri/ Sewa/ Sewa_ Metal/Kayu Beli ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) 1.4. SPESIFIKASI PROSES KEGIATAN 1.4.1. KETENTUAN UMUM I. RENCANA KERJA Dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, Penyedia jasa konstruksi harus mengajukan sebuah rencanakerja atau action plan tertulis meliputi : a. Metode kerja (net work planing, kurva S); b. Hasil uji material; . Hasil uji kondisi lapangan; Gambar kerja ( gambar pelaksanaan/MC 0 ); Persiapan-persiapannya peralatan yang dibutuhkan; Pekerja dan tenaga ahli, Hal hal tersebut di atas harus dijelaskan secara terperinci baik terkait dengan pekerjaan tersebutmaupun cara melaksanakan,Termasuk hal-hal Khusus bila diperlukanharus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas. ‘TEMPAT KERJA Bilamana diperlukan tempat kerja dimana harus membayar sewa/dikeluarkan biaya ganti rugi, maka Penyedia jasa konstruksi harus menyelesaikannya tanpa menuntut biaya tambahan. ‘TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA KONTRUKSI Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa konstruksi wajib memeriksa kekuatankonstruksi dan mengkonsultasikan dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas. Segala sesuatu kerusakan yang timbul akibat kelalaian Penyedia jasa konstruksi tidak melaksanakan pemeriksaan kekuatan makahal tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia jasa konstruksi. Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan- pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas tidak berarti membebaskan Penyedia jasa konstruksi atas tanggung jawab pada pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak. ‘TENAGA KERJA ‘Tenaga-tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang abli/terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan dokumen pengadaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan, ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitast Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) i SATUAN UKURAN Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang digunakan didalam pekerjaan adalah standar metric ( m’ , m2, m3 ) dan berat (kg, ton). PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas memberikan petunjuk/ perintah kepada Penyedia jasa konstruksi,baik berbentuk tulisan (dalam bentuk surat atau dalam bukudireksi ) maupun lisan harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang- orang yang ditunjuk untuk mewakili Penyedia jasa konstruksi . Apabila Penyedia jasa konstruksisetuju/keberatan terhadap perintah maka harus dicatat pada buku direksi. LAPORAN Penyedia jasa konstruksi berkewajiban membuat laporan sebanyak 5 (Lima) rangkaptanpa biaya tambahan yang diserahkan kepada Konsultan Pengawas antara 1. LAPORAN HARIAN Kontaktor harus membuat Laporan Harian terdiri dari : Kondisi Cuaca Material ( dibuktikan dengan Tiket Pengiriman ) Tenaga Kerja Peralatan 2. LAPORAN MINGGUAN Kontaktor harus membuat Laporan Mingguanterdiri dari : - Rangkuman dari Laporan Harian - Kemajuan fisik pekerjaan - Backup Data Perhitungan - Foto dokumentasi pada titik yang sama (0%, 50%, 100%, pelaksanaan kegiatan dankondisi khusus) KurvaS. 3. LAPORAN BULANAN Penyedia jasa konstruksi harus membuatLaporan Bulanan yang berisi sebagaiberikut Rangkuman dari Laporan Mingguan Kemajuan fisik pekerjaan Backup Data Perhitungan Kurvas, 4. BUKU DIREKSI Pihak Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan satu buku Direksi di Direksi Keet (Kantor di Lokasi Proyek), buku direksi berisi nomor, tanggal, nama, jabatan, uraian perintah, tanggapan penyedia jasa konstruksi dan tanda tangan, Speafiten Tekns cheba dedung Olahrape Diner Penaldian (WPBD) (t] 5. BUKU TAMU Pihak Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan satu buku tamu di Direksi Ket (Kantor di Lokasi Proyek). Tamu adalah orang-orang yang bukan karyawan Penyedia jasa konstruksi dan Direksi. PELAKSANAAN AUDIT OLEH PROYEK Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas berhak melaksanakan audit bila diperlukan,seluruh biaya yang dikeluarkan menjadi tannggungjawab penyedia jasa konstruksi, TAHAPAN Untuk setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan Penyedia jasa konstruksi diwajibkan mengajukan ijin tahapan pekerjaan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. ‘VIII. GAMBAR GAMBAR DAN UKURAN 1) Gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah : ¥ Gambar yang termasuk dalam dokumen pengadaan ¥ Gambar perubahan yang disetujui Konsultan Pengawas Y Gambar lain yang disediakan dan disetujui Konsultan Pengawas 2) Penyedia jasa konstruksi menyiapkan semua gambar gambar proyek, dalam bentuk ukuran A3 yang di simpan oleh Konsultan Pengawas 3) Penyedia jasa konstruksi diharuskan menyimpan satu set di kantor lapangan untuk dipergunakan setiap saat ketika diperlukan 4) Gambar gambar pelaksanaan (shop drawing) dan detailnya harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan 5) Pada penyerahan terakhir pekerjaan yakni sesudah selesainya masa pemeliharaan harus disertai gambar hasil pelaksanaan (as built drawing). 6) Semua ukuran dinyatakan dalam sistem metrik 7) Kalau terdapat perbedaan dengan spesifikasi maka yang benar dan berlaku adalah yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas WILAYAH KERJA . Secara umum penyedia jasa konstruksi dilarang menimbun atau menempatkan bahan-bahan bangunan di lokasi yang mengganggu lalu lintas, kecuali ada pertimbangan khusus dan atas persetujuan dari Konsultan Pengawas 2. Apabila tidak terdapat tempat kosong yang sesuai untuk menimbun atau menyimpanbahan-bahan bangunan di sekitar lokasi proyek, maka bahan bangunan harus didatangkan dari gudang penyedia jasa konstruksi atau Leveransir setiap hari dengan jumlah yang cukup untuk pekerjaan satu hari, 3. Apabila di dalam pelaksanaan pekerjaan, terdapat jaringan utilitas penyedia jasa konstruksi harus berkoordinasi dengan instansi yang terkait sehubungan dengan jaringan utilitas yang ada. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilicasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) X. BAHAN BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN 1. Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang berkualitas sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam dokumen pengadaan masing-masing bagian pekerjaan. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan bahan yang terpakai harus diterima dan disetujui Konsultan Pengawas. Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standar peraturan yang berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturanstandar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum dipergunakan. Untuk bahan-bahan yang mutunya masih berdasarkan standar Internasional, apabila diperlukan, Konsultan Pengawas dapat meminta Penyedia jasa konstruksi untuk menunjukkan sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau pabrik yang memproduksi bahan yang bersangkutan. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) = Konsultan Pengawas menerima copy atau tembusan dari perintah pembelian (faktur) yang dipesan Penyedia jasa konstruksi kepada leveransir atau distributor untuk pembelian bahan-bahan yang akan dipakai. 5. Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi proyek, Penyedia jasa konstruksi harus menunjukkan contoh dari bahan bersangkutan kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis, mutu, berat, kekuatan dan sifat-sifat penting lainnya dari bahan tersebut. 6. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek ternyata tidak sesuai dengan contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat maupun kekuatannya, maka Konsultan Pengawas berwenang untuk menolak bahan tersebut dan mengharuskan Penyedia jasa konstruksi untuk memindahkan dalam waktu 2X24 jam dan diganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah diperiksa terdahulu. 7. Semua bahan yang disimpan di lokasi proyek harus diletakkan dan dilindungi sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau mengalami proses lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya atau menurunnya mutu bahan-bahan tersebut. 8. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Penyedia jasa konstruksi dilarang menyimpan bahan-bahan berbahaya seperti minyak, cairan lainnya yang mudah terbakar, gas dan bahan kimia sedemikian rupa sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan sekitarnya dapat dijamin. 9. Penggunaan bahan-bahan dalam pelaksanaan pekerjaan_harus mengikuti pedoman atau petunjuk dari pabrik yang memproduksinya. Kelalaian dalam hal ini merupakan tanggung jawab Penyedia jasa konstruksi 10. Konsultan Pengawas berhak menunjuk seorang ahli dalam memeriksa mutu bahan-bahan yang diajukan oleh Penyedia jasa konstruksi , baik di lokasi proyek maupun di gudang leveransir atau dilokasi pabrik atau produsen. Konsultan Pengawas mempunyai wewenang dalam menguji dan menilai bahan-bahan yang diajukan Penyedia jasa konstruksi ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitast Gedung Ora 1.4.2. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender tercantum dalam Surat Perjanjian dan Surat Perintah Mulai Kerja. TRO JENS PERERIAAN | — STEN FERUINDUNGAN—] FROREDURRERTA TANGKA WARTT ST a fae ena APD yng in PENDAHULUAN | Pks mena APD ying Nyhan saan dn aa ag aan | iiss iguaian ae [eyes ribs pala Pgaar akin dnp ralacer an | ° |" ep hip 5 ran $0 tah tc pin a TT PENERA PA SISTEM Pay one fx kp mem APD 7 |MANAJEMEN Pests APD yng Nenyhan rain dn ahr agus | |KESELAMATAN be = | JKONSTRUKS! |e Mesyaniraitee rj [Perse waa wa plasm | tsar bape ‘C RETABILITART GEDUNG OTATIONGR DIAS [PENDIDIKAN 7[Pekeraan [Fay aa Het mens AD yg dr T Panbonghaan SSH A eran Ninh nd | [Rangka dan fe Myosin pk Peipan Laanyag an tng] oy | apy ‘Penutup Atap |Penyarng | lp 1 enon ein, alan i a Existing campraa bc ei denen smbr de ok | [ows ce ug yan PERERA IRIN Pag Ts [re ment APD yy mae] (cw puvaeron rk mentl AD yinge |b Nexen dn yng an | gules Neyo inj pam. Papa Gla Tea gu Ses se gir rin— (Detain pc pinata] 20 | HARI ai pep eck pk) | ees dese | [penantungome | i owe TPE AAT Pe Was |x a we Jpovurer Lava as PD ug Nyaa yng an igumlan | einai an TA] |g | Pennine, sg dak empresa dns a pt eon ig an 7 PERERA — [Pg as Po mem APD yng an {NSTALASTLASTAUK Raj meat APD angel Meni patna yng aan [DAN PENGECATAN Jigumion | [Neyer nts pcm |e. Poniho Takwipegm pump] 25 | HAR | {Pesan agin I, iting a a | camp tn ss nn gant dn pel aE eu on une 1.5, SPESIFIKASI METODE PELAKSANAAN, ‘A. SPESIFIKASI KHUSUS DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS 1. resifikasi Teknis Reh PE PERS! 1.1 Pekerjaan Persiapan a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Pelaksana harus menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan/ dikoordinasikan oleh Pemberi Tugas/ User dan penempatan barang-barang itu harus rapi sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitarnya dan aktivitas kerja pegawai / penghuni yang ada disekitarnya, Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini jika Penyedia Pelaksana memanfaatkan/ memakai fasilitas yang ada seperti listrik, PDAM maupun fasilitas Pendidikan (APBD) lainnya yang ada dilingkungan Proyek harus ada Ijin dari Pihak Pemilik Bangunanan / User tentang peraturan/ aturan-aturan yang harus dipenuhi 12. Pekerjaan bowplank a. Sebagai referensi ketinggian permukaan yang telah ada dilapangan. b. Pengecekan ketinggian permukaan lantai struktur. © Pengecekan as-as kolom bangunan, bukaan atau lubang yang terdapat pada bangunan, dan pengecekan lainnya yang dapat mempengaruhi pekerjaan penyelesaian Arsitektur dan ME dikemudian hari. Bila ada ketidaksesuaian antara ukuran di lapangan dengan yang terdapat pada gambar kerja, Penyedia Pelaksana diwajibkan memberitahukan hal tersebut kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan cara penyelesain yang terbaik. 1.3. Pekerjaan Pembongkaran dan Pembersihan a, Sebelum pekerjaan dilaksanakan Penyedia Pelaksana harus menyiapkan segala peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan dan Penyedia harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan pihak-pihak yang berkait/ User sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pembersihan. Dan selama pelaksanaan pembongkaran, / pembersihan, Penyedia Pelaksana harus bertanggung jawab serta menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan barang yang akan dibongkar/ dipindahkan dan Bangunan yang ada/ yang tidak ikut dikerjakan, lingkungan yang ada. Apabila dalam melaksanakan pembongkaran terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pembongkaran, Penyedia Pelaksana wajib membetulkan dan merapikan kembali, serta biaya yang ditimbulkan akibat perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Pelaksana dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah. Semua bongkaran yang masih dapat digunakan menjadi milik Owner / Dinas / Lembaga terkait, yang tidak dapat digunakan lagi dibersihkan dari lapangan. Semua bongkaran baik yang masih dapat digunakan maupun yang tidak dapat digunakan lagi ditempatkan pada suatu tempat atas persetujuan pengawas / Direksi. 14 Setiap perubahan spesifikasi material /bahan dari yang ditentukan dalam buku RKS ini harus mendapat persetujuan Direksi. 2. PEKERJAAN TANAH 2.1 PEKERJAAN GALIAN TANAH 2.1.1 Lingkup Pekerjaan 4. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi ini. Galian Tanah Pondasi Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pile cap, balok pondasi dan struktur lainnya yang terletak didalam atau diatas tanah , seperti tercantum didalam gambar rencana atau sesuai kebutuha. Penyedia agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman. 2.1.2 Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Level Galian Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum didalam gambar rencana. Penyedia harus mengetahui dengan pasti hubungan antara So cere eer tne te ne ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasl Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) level bangunan terhadap level muka tanah asli dan jika hal tersebut belum jelas harus segera didiskusikan hal ini dengan Pengawas sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia. .._ Jaringan Utilitas. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan Jain-lain, maka Penyedia harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian . Penyedia bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini, Jaringan utilitas aktif yang ditemukan dibawah tanah dan terletak didalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Direksi Pengawas atas tanggungan Penyedia, . Galian Yang Tidak Sesuai jika galian dilakukan melebihi kedalaman yang telah ditentukan , maka Penyedia harus mengisi/ mengurug kembali kembali galian tersebut dengan bahan urugan yang memenuhi syarat dan harus dipadatkan dengan cara yang memenuhi sayarat, atau galian tersebut dapat diisi dengan material lain seperti adukan beton. . Urugan Kembali Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan pada bab mengenai pekerjaan urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas. . Pemadatan Dasar Galian Dasar galian harus rata dan bebas dari akar-akar tanaman atau bahan-bahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku, Air Pada Galian Penyedia harus mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang Penyedia harus merencanakan secara benar, kemana air tanah harus dialirkan , sehingga tidak terjadi genangan air/ banjir pada lokasi disekitar proyek. Didalam lokasi galian harus dibuat drainase yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan berlangsung. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian Jika galian yang harus dilakukan ternyata cukup dalam , maka Penyedia harus membuat pengaman galian sedemikan rupa sehingga tidak terjadi kelongsoran pada tepi galian. Galian terbuka hanya diijinkan jika diperoleh kemiringan lebih besar 1:2 (vertikal : horisontal). Sisi galian harus dilindungi dengan adukan beton terpasang,, maka galian tersebut harus dilindungi dengan material kedap air seperti lembaran terpal/ kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung dari hujan maupun sinar matahari, 3. Perlindungan Benda yang Dijumpai Penyedia harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yang yang dilindungi selama pekerjaan galian terpasang, Kecuali disetujui untuk dipindahkan, benda-benda tersebut harus tetap berada di tempatnya dan kerusakan yang terjadi akibat kelalaian Penyedia harus diperbaiki/ diganti oleh Penyedia, ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitas! Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APED) 9. Urutan Galian Pada Level Berbeda Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya , maka gali pada bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya. 2.2 PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT 2.2.1 Lingkup Pekerjaan 1. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan ipaik dan sesuai dengan spesifikasi. 2. Lokasi Pekerjaan Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti pile cup, balok pondasi dan pekerjaan beton lain yang berhubungan langsung dengan tanah. 2.2.2 Persyaratan Bahan, Lokal 1. Bahan Urugan Pasir Padat Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahanini harusmendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pengawas. 2. Air Kerja. Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak , asam alkali dan bahan- bahan organis lainnya, serta dapat diminum . Sebelum digunakan air harus diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji ternyata tidak memenuhi syarat, maka Penyedia wajib mencari air kerja yang memenuhi syarat. Syarat-Syarat Pelaksanaan 1, Tebal Pasir Urug. Jika tidak tercantum dalam gambar kerja , maka dibawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir urug tebal 10 cm padat. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga dapat menerima beban yang bekerja. 2. Cara Pemadatan Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui Direksi Pengawas.. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar dapat menghasilkan kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan selesai dilakukan, Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak terpenuhi, 3. Air Pada Lokasi Pemadatan Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Penyedia wajib menyediakan pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug diletakkan . Penyedia harus membuat rencana yang benar , agar air tanah dapat dialirkan kelokasi yang lebih rendah dari dasar galian., misalnya dengan membuat sumpit pada tempat tertentu. 4, Tanah di Sekitar Pasir Urug Penyedia harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir urug. jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya, maka konttraktor ‘wajib mengganti pasir urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih. 5. Persetujuan Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut sudah mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) 3. PEKERJAAN BETON 3.1. Lingkup pekerjaan. Lingkup pekerjaan, dimensi dan jenis beton sesuai dengan Bill of Quantity (BoQ). 3.2. Persyaratan umum bahan untuk pekerjaan beton dan lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut: a. Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan harus menggunakan campuran 1Pc.2Ps. 3Kr b. Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur atas bangunan ini adalah sebagai berikut Mutu baja tulangan adalah BJTD24. Bekisting untuk struktur bangunan memakai papan kayu meranti campur (MC) 2/20, dan diikat sedemikian rupa sehingga apa yang diminta dalam gambar tepenuhi, atau diberi penguat kayu 3/5, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Direksi. 3.2.1.Kelas dan Mutu Beton a Kelas dan mutu mengunakan Beton campuran 1Pc .2Ps. 3Kr 3.2.2.Baja Tulangan a Semua baja tulangan beton yang didatangkan harus baru, tidak bekas, bebas karat dan disimpan/diletakkan di tempat yang bersih, tidak basah dan terhindar dari segala kondisi yang dapat menyebabkan karat Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam berat Diameter lebih besar dari12mm —-:+5.% Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam diameter (Dihitung dari diameter terkecil) Diameter lebih kecil dari 12 mm : + 0.4mm Mutu baja tulangan beton yang didatangkan harus benar, Sesuai yang di minta gambar kerja dan bisa diambilkan dari toko toko terdekat. Baja tulangan beton dibengkok / dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara yang merusak bahannya. Semua batang harus dibengkokan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh Direksi atau Perencana, Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton (bendrat) dengan bantalan balok beton cetak (beton decking) atau kursi-kursi besi / cakar ayam perenggang. Dalam segala hal untuk besi beton yang horisontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak akan ada batang yang turun. Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabilla tidak ditentukan dalam gambar rencana, minimal harus 1,5 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan. Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini Penyedia diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APED) Me .3.Selimut Beton Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap setiap bagian konstruksi. Apabila tidak ditentukan di dalam gambar, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing - masing konstruksi adalah sebagai berikut Lokasi / Tipe Struktur Selimut Beton Beton yang berhubungan dengan rabat | 25cm Kolom:- Tulangan utama 25cm - Sengkang 15cm “Balok: - Tulangan Utama 5 cm - Sengkang 15cm, Pada pengakhiran tulangan 2.5cm/_ 2x@Tulangan 3.2.4.Sambungan Baja Tulangan Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat - tempat lain dari yang tunjukan pada gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Direksi. Overlap pada sambungan - sambungan tulangan minimal harus 40 x diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Direksi. 3.2.5.Perlengkapan Mengaduk Penyedia harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menempatkan dan mengawasi jumlah dari masing - masing bahan beton. Perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Direksi, 3.2.6.Pengadukan Bahan ~ bahan pengadukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu bath mixer. Direksi proyek berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata atau seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau konsistensi. Air harus dituangkan lebih dahulu selama_pekerjaan penyempurnaan, Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih - lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki. Mesin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki. Mesin pengaduk yang disentralisir (batching mixing plant) harus diatur hingga pekerjaan mengaduk dapat diawasi dengan mudah dari stasiun operator. Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasistas yang telah ditentukan. 3.2.7. Cetakan (Bekisting) a. Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran pada gambar rencana. 8. Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi proyek sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan - kerusakan yang mungkin dapat timbul waktu pemakaian. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilicasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) Sewaktu ~ waktu Direksi dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Penyedia harus segera mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri. Semua proses pemotongan dan pembuatan bentuk kayu dikerjakan dengan menggunakan mesin kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan Direksi. Proses pengerjaan tidak diperkenankan dilakukan ditempat pemasangan. Bentuk, ukuran, profil. Pola, nad dan peil yang tercantum dalam gambar kerja adalah hasil jadi/ selesai. Bila terjadi penyimpangan tanpa persetujuan Direksi, maka Penyedia harus membongkar dan memperbaiki kembali tanpa mengurangi mutu yang disyaratkan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Penyedia, dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah, Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan los, baut, plat penggantung, angker, dinabolt, fisher, sekrup paku dan lem perekat harus rapi dan sempurna, tidak diperkenankan mengotori bidang - bidang tampak. Khusus pada permukaan bidang tampak/exposed tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku, tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui Direksi Proyek. Lubang sekrup terlebih dahulu dibuat dengan bor. Kepala sekrup harus tertanam, kemudian lubang ditutup kembali dengan kayu sejenis yang dilem dengan lem kayu sesuai persyaratan kemudian diratakan dengan amplas halus sehingga permukaanya rata dan halus serta tidak tampak bekas penutupan lubang. Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0,5 cm setiap 2 m. 3.2.8.Pengecoran a Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban /air dari beton yang baru dicor tidak akan diserap. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor terlebih dahulu, dimana akan dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada sambungan ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Direksi Proyek. Semua kotoran, beton yang mengelupas atau bahan asing yang ‘menutupinya harus dibersihkan dan dibuang, semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor. Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap _ penghentian pengecoran yang akan masih__berlanjut, terhadap _sistim struktur/penulangan yang ada. Beton boleh dicor hanya bila Direksi atau wakilnya yang ditunjuk serta staf Penyedia yang setaraf ada ditempat kerja, dan persiapan betul-betul telah memadai. Dalam semua hal, Beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya, Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja ~ baja tulangan, tidak diijinkan. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua penuangan beton harus selalu lapis perlapis horisontal dan tebalnya tidak lebih dari 50cm. Direksi proyek mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau selama sedemikian rupa sehingga spesi/mortel terpisah dari agregat kasar. Selain hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan. .2.9.Pemadatan a. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong - kantong kerikil, dan menutup rapat - rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah, lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan bahan beton terpisah dengan yang airnya. Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar yang beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran permenit ketika dibenamkan dalam beton. 3.2.10, Perawatan Beton (Curing) a. Semua beton harus dirawat (curred) dengan air seperti ditentukan di bawah ini, Direksi Proyek berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian - bagian pekerjaan. Beton yang dirawat (curred) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan, dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa-pipa yang berlubang-lubang. Penyiraman mekanis, atau cara-cara yang dibasahi yang akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi- spesifikasi air untuk campuran beton. 3.2.11. Perlindungan (Protection) a Penyedia harus melindungi semua beton terhadap segala kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Direksi. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung, paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu harus dibuat secepatnya setelah pengecoran dilaksanakan. Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) Finishing Beton Permukaan yang kelihatan Beton yang permukaannya kelihatan (expose) harus difinish dengan adukan, Lubang - lubang yang terjadi pada beton harus diisi dengan adukan. Untuk dinding penahan tanah, lubang pengikat acuan tidak diperkenankan. Lubang - lubang pada permukaan beton tidak boleh lebih dari 3 mm, lubang yang lebih besar dari diameter 3 mm tapi lebih kecil dari 20 mm tidak boleh melebihi 0,5 % air permukaan beton tersebut. Lubang yang lebih besar dari 20 mm tidak diperkenankan, 3.2.13. Perbaikan Permukaan Beton a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang direncanakan yaitu beton semi esposed, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu dianggap tidak sesuai dengan spefisikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Penyedia atas bebannya sendiri. Kecuali bila Direksi memberikan ijinnya untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakakan seperti yang telah tercantum dalam pasal ~ pasal berikut. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil, kerusakan - kerusakan Karena cetakan, lubang-lubang karena keropos, ketidak rata dan bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat. Lubang lubang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan terikat/terkunci ditempatnya, Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24 jam sebelum dicor dan seterusnya disempurnakan, Jika menurut pendapat Direksi, hal - hal tidak sempurna pada bagian bangunan yang akan terlihat tidak cukup bila hanya ditambal saja (Karena menghasilkan sebidang dinding) yang tidak memuaskan penglihatan, Penyedia diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1 Pc : 3 PS ) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm juga pada dinding yang berbatasan ( yang bersambungan ), sesuai dengan intruksi dari Direksi. 3.2.14. Pekerjaan Sparing a Bahan - bahan material sparing, letak letak dan posisi sparing harus sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur, ‘Tempat - tempat dari sparing dilaksanakan bila tidak ada dalam gambar, maka Penyedia harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Direksi. Bilamana sparing (pipa, conduit dan lain - lain) berpotongan dengan baja tulangan, maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Direksi. Semua sparing - sparing (pipa conduit) harus dipasang sebelum pengecoran dan harus diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton. Sparing - sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran. 42 3.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan dalam pekerjaan ini adalah Pemasangan Pondasi Batu Kali/Gunung/Belah/Kumbung 1 Pe: 4Ps. 3.2 Persyaratan bahan a. Bahan Pondasi Batu Kali/Gunung/Belah/Kumbung berasal dari batu hitam yang ada di daerah sungai. b. Jika batu berbentuk bongkahan besar maka harus dipecah / dibelah terlebih dahulu guna memudaahkan saat pemasangan, © Pondasi Batu Kali/Gunung/Belah/Kumbung Harus dengan kualitas yang bermutu tinggi, kuat dan bersih. 3.3 Persyaratan Pemasangan a. Pondasi dibuat dari pasangan Pondasi Batu Kali/Gunung/Belah/Kumbung adukan 1 pc (portland cement) : 4 ps (pasir) b. Pekerjaan pondasi kumbung dimulai setalah seluruh galian diperiksa dan disetujui oleh konsultan pengawas/direksi, © Apabila lubang galian untuk pondasi terdapat genangan air maka sebelum pemasangan dimulai lubang tersebut harus dikeringkan. 4. Sebelum pemasangan Pondasi Batu Kali/Gunung/Belah/Kumbung_ bagian bawah pondasi harus diisi urugan pasir dengan ketebalan sesuai dengan gambar perencanaan. e. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka pada ujung penghentian pekerjaannya harus di buat bergerigi agar pada penyambungan baru berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, hal tersebut agar di dalam pondasi yang disambung nanti tidak terdapat rongga atau celah, f. Bentuk dan ukuran pondasi disesuaikan dengan gambar rencana. 5. PEKERJAN PASANGAN 5.1. Penyedia harus menyerahkan contoh bahan/material dan data teknis kepada Direksi dan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. 5.2, Persyaratan pelaksanaan 4. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia diwajibkan memeriksa dengan seksama gambar kerja dan melihat keadaan di lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. Semua pelaksanaan pekerjaan ini harus sesuai dengan standard spesifikasi dari bahan / material yang digunakan. 3. Penyedia harus memperhatikan detail, bentuk profil sambungan dan atau hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam gambar kerja. 4, Pemasangan batu bata a Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapi, sama tebal, lurus tegak dan pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur dengan tepat. ». Pertemuan sudut antara 2 dinding harus siku, kecuali apabila pertemuan tersebut memang tidak siku seperti tercantum dalam gambar kerja, ¢. Untuk permukaan yang datar, batas teloransi pelengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m_vertikal dan horisontal. Jika melebihi, Penyedia harus membongkar atau memperbaiki, biaya untuk pekerjaan ini ditanggung Penyedia dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambahan. 4. Untuk setiap pertemuan dinding pasangan 1/2 bata maupun 1 bata dan atau permukaan dinding seluas 9 m2 dan atau seperti tercantum dalam gambar harus dipasang kolom praktis dan atau balok penguat beton dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja, jumlah tulangan sesuai pada gambar. Demikian pula untuk setiap lubang (kusen pintu / jendela) atau lubang lainnya selebar > 90 cm harus dipasang balok penguat beton terlepas apakah hal tersebut tergambar atau tidak di dalam gambar. —_—_—_— ‘Spesifikasi Teknts Rehabilitast Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) ¢. Untuk dinding dengan panjang maksimal 400 cm harus diberi kolom praktis dan untuk dinding setinggi maksimal 400 cm harus diberi ring balok sebagai pengikat. {. Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan adukan perekat / spesi antar bata harus sama setebal 2,50 - 3,00 cm. ¢. Siar - siar ini harus dikerok dengan kedalaman 1 cm dengan rapi kemudian disiram air dan siap menerima plesteran, Semua kolom, kolom praktis, balok pengikat beton, maupun beton lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja, harus dipasang angker @ 6 mm setiap jarak 75 cm. panjang angker minimum 20 cm, 15 cm tertanam dalam bata, sisanya tertanam dalam beton. 5, Adukan perekat a Adukan perekat/spesi harus selalu dalam keadaan segar atau belum mengeras pada waktu pemakaian, b. Jarak waktu pencampuran adukan perekat/spesi dengan pemasangan jangan melebihi 20 menit, terutama untuk adukan kedap air. c. Pasangan batu split dengan adukan perekat/ spesi 1 PC : 5 Psr, di laksanakan mulai dari sesuai dengan gambar, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar kerja. 6. Pemeliharaan a Selama pemasangan dinding belum diberi lapisan bahan akhir (difinish), kontrakor wajib memelihara dan menjaga atas kerusakan atau pengotoran atas bahan lain. ». Apabila pada saat pemasangan bahan akhir terdapat kerusakan berlubang dan lain sebagainya, Penyedia harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Proyek / Konsultan pengawas. Biaya ini ditanggung oleh Penyedia dan tidak diajukan sebagai pekerjaan tambah. 6. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN 6.1, Pekerjaan yang dimaksud meliputi Penyedia Pelaksanaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap, meliputi pekerjaan plesteran dinding bata (baik dinding baru atau lama) dan plesteran pada kolom dan balok beton seperti tercantum dalam Gambar Kerja 6.2. Persyaratan Pelaksanaan : 6.2.1. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran 1 PC :.5Ps. 6.2.2. Beraben dan Plesteran 2 Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran kedap air, yaitu 1 PC 3Psr, dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan yang tertanam di dalam tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau lantai, 8. Plesteran biasa adalah campuran 1PC : 5 Psr, adukan plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan bangunan, terkecuali yang dinyatakan kedap air. ¢. Plesteran kedap air dalam campuran 1PC : 3Psr, Adukan plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding yang disyaratkan harus kedap air seperti yang tercantum dalam Gambar. 4. Plesteran halus/aci halus adalah campuran semen (PC) dengan air yang dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan. ¢. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah adukan plesteran sebagai lapisan dasar berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian Tupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan. Penyedia harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu pencampuran adukan plesteran dengan pemasangan tidak melebihi 20 menit, terutama untuk plesteran kedap air. 6.24. Penyedia harus menyediakan pekerja/tukang yang ahli untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran ini khususnya untuk plesteran aci halus. —— Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) Ce] Terkecuali untuk beraben, permukaan semua adukan plesteran harus diratakan, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda - benda lain yang membuat cacat, Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih dahulu dan siar - siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm. Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester, harus dibersihkan dari sisa - sisa bekisting, kemudian di kretek/scratched. Semua lubang - lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup adukan plesteran. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah _selesai pemasangan instalasi pipa yang ada di seluruh bagian dinding bangunan. Untuk semua bidang dinding yang akan dilapisi dengan cat dipakai plesteran halus (acian) di atas permukaan plesterannya. Untuk bidang dinding pasangan menggunakan bahan/material akhir lain, permukaan plesterannya harus diberi alur ~ alur garis horisontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material yang akan digunakan tersebut. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 3 mm, untuk setiap area 2 m1. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom seperti yang dinyatakan dan tercantum dalam gambar kerja. Tebal plesteran. minimal 1,5 dan maksimal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang diikatkan/dipakukan kepermukaan dinding pasangan yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran. Pada bagian pojok yang terbuka dan bagian yang berhubungan dengan kusen maka harus dibenangi sehingga bagian pojok tersebut lancip dan lurus, 6.3. Pemeliharaan a. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar tidak berlangsung secara tiba - tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari panas matahari langsung dengan penutup yang mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan tersebut dilakukan selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dengan selalu menyiram air sekurang - kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh. Selama permukaan plesteran belum dilapisi dengan bahan / material akhir, Penyedia wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran, biaya pemeliharaan adalah tanggung jawab Penyedia, dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah. Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan/material akhir di atas permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 1 (satu) minggu, plesteran harus cukup kering, bersih dari retak, noda dan cacat lain seperti yang disyaratkan tersebut di atas. Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh Direksi Proyek / Konsultan, maka Penyedia harus membongkar dan memperbaiki pekerjaan tersebut sampai disetujui oleh Direksi Proyek / Konsultan. 7. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU,JENDELA DAN PARTISI, 6.1. Pekerjaan Kusen 6.1.1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela, seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar. Pe Spesifikasi Teknis Rehabilicasl Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) a ¢. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan kusen, pintu. 6.1.2, Persyaratan Bahan a, Terbuat dari bahan Aluminium Framing System, dari produk dalam negeri, Indalex, Alexindo, YKK, berwarna yang memenuhi Aluminium extrusi sesuai SII extrusi 0695-82, 0649-82, b, Bentuk ukuran profil kusen yang dipakai adalah 4” (4,4 x 10,2 cm) dan 3” (3,8 x 7,6 cm) atau sesuai dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Direksi / Pengawas. © Warna profil : Untuk Kusen Aluminium warna Coklat optional sesuai design putih lapis powder coating 4. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unti-unit jendela, pintu, partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama e. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan Direksi. £ Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan- ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, g Konstruksi kusen yang dikerjakan harus seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya, h, Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap tekanan angin 120 kg/m2, untuk setiap type dan harus disertai hasil test. i, Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap air/kebocoran air, tidak terlihat kebocoran signifikasi (air masuk ke dalam interior bangunan sampai tekanan 137 Pa (positif) dengan jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 L/m2 min. j. Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm. k. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, dan lain-lain harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit jendela, pintu dan partisi yang mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut : ~ untuk tinggi dan lebar 1 mm. ~ untuk diagonal 2 mm, - Accessories. ~ Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant. ~ Sealant yang dipergunakan adalah Dow Corning type 795 atau setara. ~ Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergerak / bergeser. ~ Handle, engsel, kunci maupun slot pintu dan jendela menggunakan kwalitas I dengan merk : Dekson. Untuk hak angin sikutan menggunakan casement, 6.1.3. Persyaratan Pelaksanaan a. Sebelum memulai pelaksanaan Penyedia diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding, Penyedia diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail ‘Spesifikasi Teknis Rehabiitast Gedung Olahr iftkasi Teknis Rehabilitas! Gedung Olahraga Di sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Direksi / Pengawas. . Penyedia wajib mengajukan mockup profil untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas. Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Proses ini harus didahului dengan pembuatan shop drawing atas petunjuk manajemen Konstruksi, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran. Penyedia juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil aluminium —terpasang, sehingga_memenuhi_persyaratan yang diminta/berlaku. Penyedia bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini. Semua frame / kosen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan, Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. . Angkur-angkur untuk rangka / kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm. |. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant. |. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari timbulnya korosi. Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium, kehorizontalan rel mutlak diperhatikan sebelum rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass (pelubangan dinding) | Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan double door. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara, Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan. Ponainon (PE) noe 62. Pekerjaan Daun Pintu 6.2.1. Lingkup Pekerjaan a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan sempurna, b, Pekerjaan pemasangan daun fabrikan type Aluminium Spandreal dipasang pada seluruh detail sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar. 62.2. Persyaratan Bahan a. Daun pintu menggunakan Fabrikasi Pintu Baja Ringan Type Aluminium Spandreal dipasang pada seluruh detail sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar. b. Daun pintu menggunakan Fabrikasi Pintu Allumunium Strip Untuk sisi Kamar Mandi dipasang pada seluruh detail sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar. 623. Persyaratan Pelaksanaan a. Sebelum pelaksanaan Penyedia wajib menyerahkan contoh-contoh bahan/material yang digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya, b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang- lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. 6.4 Pekerjaan Kunci-Engsel-Penggantung (Hardwares) 64.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. 64.2, Persyaratan Bahan Produk Dekson setara kualitas yang disetujui Direksi Pengawas. a. Pengunci Pintu: Lockcase, Handle, Backplate, Striking plate, dan cylinder b. Pengunci pintu toilet: Lockcase, Handle, Backplate, Striking plate, dan cylinder dengan knop. Pengunci pintu shaft: menggunakan flush ring & secure lock. Engsel pintu: 3 engsel perdaun pintu ukuran 5”. Grendel tanam pintu double: flush bolt dipasang pada sisi dalam. Door closer: hold open arm Griff/Dorma/Geze Rolland/ setara kualitas yang disetujui Direksi Pengawas. 8. Pengunci Jendela: Rambuncis/Grendel tanam h, Engsel Jendela: friction stay/engsel i, Warna-warna finishing hardwares akan ditentukan kemudian. meee 6.4.3 Persyaratan Pelaksanaan Semua “Hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan / penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, Penyedia harus nelaporkan hal tersebut untuk mendapatkan persetujuan. 1, Semua kunci - kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk direksi. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dini Untuk engsel pintu dipasang minimal 3 buah untuk setiap daun, menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut bebab berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg. 3. Engsel diatas dipasang kurang dari 28 cm (as) dari permukaan atas pintu, engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu, engsel ditengah dipasang ditengah antara kedua engsel tersebut. 4, Pemasangan lock case, handle harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh direksi. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Penyedia wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya. 5, Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus. 6. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya. 7. Penyedia wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan), 6.4.4 Persyaratan Penerimaan Hasil Pekerjaan 1. Penyedia wajib mengganti semua bahan yang rusak. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya, 2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka Penyedia wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh direksi, Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia. 3. Penyedia wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kerusakan kerusakan. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan pintu dan jendela selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya. 4. Penyedia memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan, sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Direksi Pengawas. 5. Pada saat diserah terimakan anak kunci deiserahkan lengkap 3 set, masing- masing memiliki tag name yang menjelaskan lokasi kunci dan korespondensi dengan cylinder nya. 7 iGKA BAJA PROFIL 8.1. Lingkup Pekerjaan ‘Spesifikasi 7 Yang dimaksud pekerjaan konstruksi Atap adalah semua pekerjaan konstruksi atap dan pekerjaan penutup atap lainnya yang tercantum dalam gambar rencana. ‘Termasuk didalam pekerjaan Konstruksi Baja ini antara lain adalah : > Konstruksi rangka atapdan konstruksi baja lainnya untuk Bangunan Gedung ~ Konstruksi baja lainnya sesuai yang dimaksud gambar rencana 1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan baja dan logam termasuk alat-alat atau benda-benda/ material pendukung lainnya. 2. Pekerjaan baja dan logam harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan- keterangan yang tertera pada gambar rencana/detail, lengkap dengan penyangganya, alat_ untuk memasang dan menyambungnya, pelat-pelat baja/ profil siku dan lain sebagainya. 3.Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangannya tidak memerlukan pengisi, kecuali kalau gambar detail menunjuk is Pendidikan (APBD) hal tersebut. 82, 4, Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan diselesaikan dengan rapi, dan dalam pelaksanaannya tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pada tempatnya tetapi dimungkinkan untuk mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan terutama bagian-bagian yang terhalang oleh benda lain, 5. Pekerjaan harus bermutu kelas satu dalam segala hal, setiap bagian pekerjaan yang buruk akan ditolak dan harus diganti apabila perlu. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari _puntiran-puntiran,bengkokan-bengkokan dan sambungan- sambungan yang mengganggu. Persyaratan Bahan 1, Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan baja profil harus sudah disetujui oleh Pengawas, tidak berkarat, bagian bagiannya dan lembaran- lembarannya tidak —bengkok = dan_—_cacat. Potongan-potongan (baja profil) mempunyai ukuran yang tepat sesuai dengan dimensi yang tertera dalam gambar rencana baik bentuknya, tebal, ukuran berat. 2, Bahan baja yang digunakan/ dalam hal ini dipakai baja profil, sang harus dari jenis yang sama kualitasnya, 821.1. Perencanaan dan Pengawasan 1. Gambar Kerja. Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Penyedia harus menyiapkan gambar-gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut- baut serta detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi. 2. Ukuran-ukuran Penyedia wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja, 3. Kelurusan Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen. 4. Pemeriksaan dan lain-lain Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan_harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian Tupa sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan. Direksi mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui Direksi/ Pengawas. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera. PEKERJAAN PENUTUP ATAP a. Bahan Bahan yang dipasang adalah sebagai berikut : 1. Spandex Pasir 0.30mm. 2. Talang Seng Datar b. Syarat Pelaksanaan 1. Sebelum pemasangan Penyedia Pelaksana harus menunjukkan contoh bahan kepada Direksi. 2. Atap genteng harus dipasang sedemikian rupa hingga betul-betul tersusun rapi dalam segala arah kaitan dan saling menutup, harus cocok dan rapat, Untuk menghindari hal tersebut maka dalam rencana pemasangannnya harus disesuaikan dengan ukuran atap dan jarak-jarak antara harus ditentukan supaya cocok dengan genteng yang akan dipakai. 3. Pemasangan penutup atap ini juga termasuk bubungan atap. 10. PEKERJAAN PENUTUP PLAFOND . Bahan Bahan yang dipasang adalah sebagai berikut 1. PLAFOND PVC 2. RANGKA HOLLOW GALVALUME d, Syarat Pelaksanaan 4. Sebelum pemasangan Penyedia Pelaksana harus menunjukkan contoh bahan kepada Direksi. 5. Plafond harus dipasang sedemikian rupa hingga betul-betul tersusun rapi dalam segala arah kaitan dan saling menutup, harus cocok dan rapat, Untuk menghindari hal tersebut maka dalam rencana pemasangannnya harus disesuaikan dengan ukuran gedung dan jarak-jarak antara harus ditentukan supaya cocok dengan matrialnya yang akan dipakai. 6. Pemasangan penutup Plafond ini juga termasuk List Plafond, 11. K 11.1, Bahan yang dipasang adalah sebagai berikut : a. Granite lantai Granite lantai 60x60 cm Merk Granite yang dipakai adalah Milan atau platinum Setara b. Granite Dinding : Granite Dinding 30x30 cm Motif Merk keramik yang dipakai adalah Asia tile, Milan atau platinum Setara ©. ACP : Pek. Penutup Facade Allumunium Composite Panel (ACP) + Bracket 11.2. Dipasang pada tempat dan batasan-batasan sesuai yang terlihat dalam Gambar Rencana. 11.3, Pemasangan dengan pola sesuai gambar / petunjuk Direksi / User, memakai perekat Pe : 3Ps, jarak celah (nat) 0,5 mm diisi semen cair/pasta semen sewarna dengan granite sedemikian rupa datar, nat-nya lurus dan siku,untuk pemasangan acp harus pakai scrup yang kuat dan tidak mudah berkarat 11.4. Persyaratan Pelaksanaan Pemasangan Granite : a, Sebelum dipasang, permukaan Granite harus direndam dengan air hingga jenuh. b. Pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub lantai, harus dipadatkan dengan mesin vibrator untuk memperoleh permukaan yang rata & padat, sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum. c. Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras, bersih bebas alkali asam maupun bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug minimum 10 cm atau sesuai dengan gambar, disiram dengan air hingga memperoleh kepadatan yang pasti. ‘Spesifikasi Teknis d. Pasir urug dilaksanakan di atas sub lantai/lantai kerja setebal 5 cm atau sesuai gambar dengan campuran 1 Pc: 3 Ps: 6 Krl. e. Untuk pasangan di atas plat beton (lantai tingkat) pelat beton diberi lapisan screed (1 Pc : 3 Ps) setebal minimum 2 cm atau sesuai dengan gambar, kemiringan lantai harus diperhatikan terutama di daerah basah dan teras. £ Lanta kerja di atas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar ~ benar rata dengan memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah & teras. g. Permukaan lantai yang akan dipasang Granite harus dibuat benar - benar bersih dari debu cat dan kotoran lainnya. h. Pada saat pemasangan Granite harus dalam keadaan baik tidak retak, cacat, ternoda & warna sesuai dengan yang disyaratkan/dipilih i, Seluruh permukaan Granite bagian belakang harus terisi_ padat dengan adukan perekat tidak boleh ada rongga. j. Pola pasangan Granite harus sesuai petunjuk Direksi Proyek / Konsultan. Pada prinsipnya pemasangan dimulai dari as kolom / as dinding & atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan. k. Apabila dalam pengukuran terjadi sisa Granite kurang dari 7em maka mulai Granite utuh yang terakhir (1 baris/lebih) harus dibagi dalam bagian sama untuk mendapatkan lebar minimum 8 cm & atau sesuai dengan petunjuk Direksi Proyek/Konsultan. 1 Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus yang sesuai dengan petunjuk pabrik dan dikerjakan oleh orang yang abli dan pengalaman dalam pemasangan Granite m., Pemasangan Granite harus benar - benar rata waterpas sesuai dengan peil atau ketebalan akhir yang disyaratkan dalam gambar kerja. Toleransi kecekungan adalah 2,5 mm untuk 2 m1. n. Garis-garis tepi Granite yang terbentuk maupun siar-siar harus lurus, lebar siar harus sama, maksimal selebar 0,5 mm dengan kedalaman 2 mm. 11. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 11.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal meliputi : - Pekerjaan Instalasi Listrik. - Pekerjaan Instalasi Stop Kontak. + Pekerjaan Pemasangan lampu - Pekerjaan Sakelar 11.2. Penentuan standard yang setara: - Dalam penentuan dan persetujuan untuk standard yang diikuti atau standard yang disebut oleh material, peralatan, unir mesin dan lainya, Penyedia harus dapat menunjukkan dan menyerahkan copy dari standard yang dianut / disebut untuk diperiksa dan diteliti oleh Direksi Proyek sebelum dikeluarkan persetujuan. + Apabila standard yang diikuti ternyata memberikan persyaratan yang lebih ringan atau lebih rendah maka standard tersebut dinyatakan sebagai standard yang tidak setaraf dengan standard yang ditentukan oleh persyaratan teknis ini - Segala sesuatu yang diperlukan untuk pembuktian dan pemeriksaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia yang bersangkutan. - Apabila perlu pengujian oleh lembaga lain di luar kegiatan, Penyedia harus menyelesaikan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari lembaga penguji tersebut dalam waktu secepatnya sehingga tidak menghambat jadwal pelaksanaan proyek. 11.3. Pekerjaan Instalasi Listrik b. Lingkup pekerjaan Instalasi Listri Pekerjaan instalasi listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan commissioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu ‘Spesifikasi Teknis Rehabilias! Gedung is Pendidikan (APBD) dan lain-lainnya, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama siap untuk digunakan, baik instalasi tenaga maupun instalasi penerangan pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari : a. Kabel - Kabel pembagi dari MDP ke panel-panel = Perawatan dan peralatan dari sub panel kepemakaian b. Pertanahan 11.4, Persyaratan bahan Kabs a. Persyaratan teknis - Kabel daya - Instalasi daya b. Kabel daya adalah kabel yang menghubungkan antara panel satu dengan panel yang Jainnya termasuk peralatan bantu yangdibutuhkannya. Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel yang menghubungkan yang menghubungkan panel - panel daya dengan beban - beban stop kontak, peralatan tata udara (exhaust fan, air conditioning) pompa ~ pompa listrik (pompa air bersih, pompa kebakaran, pompa hydrant, pompa jockey, pompa bahan bakar) lift, dan lain - lainnya sesuai dengan gambar perencanaan. Dalam instalasi daya ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit, sparing, doos penyambung, doos pemasang, dan peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi daya. c. Kabel - kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standart SII dan SPLN. Ukuran kabel untuk instalasi listrik TR yang digunakan minimal harus sesuai dengan gambar Perencanaan. Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage sebesar 600 volt/1000 volt. ~ Saklar dan kotak-kotak. d. Socket Outlet ‘Outlet daya dan plug yang digunakan dan harus memenuhi standard SIl dan SPLN. Outlet daya dan plug harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut i berlaku untuk: Rated Voltage + 500 volt Rated Cutled 10A, 134, 16A, atau lebih seperti pada gambar perencanaan, ‘Type pemasangan —:_ recessed Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik pembuat, standard produk, type dan ranting arus serta tegangannya. Outlet daya dipasang pada dinding atau pertisi harus menggunakan metal electric box (doos) dengan ketinggian pemasangan 30 cm dari permukaan lantai atau ditentukan oleh perencana Interior. Lay out daya sesuai dengan gambar Perencanaan dan harus dikoordinasikan dengan tata letak furnitures, e. Switches / Saklar Saklar yang digunakan dan sesuai dengan standard PLN atau SII. Saklar harus mempunyai spesifikasi: Rated Voltage 500 volt Rated Current minimal 10 A Type recessed £ Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cm dari permukaan lantai atau ditentukan oleh perencana interior. g. Pemasangan saklar harus menggunakan doos. Lay out saklar harus sesuai dengan gambar perencanaan. 11.5, Persyaratan Pemasangan : a. Kabel - Pemasangan kabel harus memenuhi persyaratan dari pabrik kabel dan persyaratan umum yang berlaku. - Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk memudahkan pekerjaan dan kabel tidak rusak karena tekukan dan puntiran. + Sebelum penarikan kabel dimulai, Penyedia Pelaksana harus menunjukkan kepada Direksi Proyek alat roll tersebut serta alat - alat lainny: eo lutasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) - Setiap kabel distribusi yang berada dalam bangunan tidak boleh ada sambungan. b. Commissioning dan testing 1. Kabel-kabel distribusi sebelum dioperasikan keperalatan harus diukur tahanan isilasinya, 2. Setelah semua instalasi selesai dipasang dan aliran listrik telah dimasukan, maka jaringan instalasi harus dites terhadap grop - grop yang dipasang apakah telah sesuai dengan gambar. 3. Setelah jaringan dibebani dengan beban penuh, maka perlu diadakan balancing beban terhadap masing - masing fase, Semua bahan - bahan peralatan dan perbaikan, atas kerusakan yang timbul sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Pelaksana. 12. 12.1. Ruang Lingkup Pekerjaan sanitasi meliputi pekerjaan sesuai dengan Bill of Quantity (BoQ). 12.2, Persyaratan bahan Semua bahan pipa air menggunakan merk yang standard 12.3. Pekerjaan Instalasi Air Bersih Dan Kotor 1. Umum Instalasi air bersih dan air kotor pada pembangunan ini meliputi pekerjaan pekerjan diantaranya : a. Pemasangan perpipaan air bersih dengan fasilitas sanitasi lengkap dengan segala acesories yang diperlukan, sesuai gambar. b. Pemasangan perpipaan air kotor, mulai dari fasilitas sanitasi sampai pembuangan akhir. © Pemasangan fasilitas sanitasi seperti closet, floor drain dan kran air dan segala perlengkapannya, 2. Pekerjaan site Pekerjaan yang mencakup a. Instalasi perpipaan air bersih mulai dari sumber air bersih yang sudah ada dan seluruh jaringan pipa distribusi didalam lahan sampai ke kamr mandi, b, Instalasi pemipaan air kotor di luar bangunan menuju ke bangunan pengolah air bekas antara lain mencakup pekerjaan pembuatan bak kontrol, septictank lengkap dengan sumur resapannya, 3. Sistim Instalasi a. Umum, pekerjaan plumbing untuk pekerjaan bangunan ini dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok sistim instalasi : 1. Sistim instalasi air bersih pipa PVC @ 3/4"(AW) lengkap dengan acesoriesnya. 2. _Sistim instalasi air kotor PVC ® 3° (AW) lengkap dengan segenap acesoriesnya, ipa 9 4" (AW), untuk buangan air Kotor dari closed ke septictank lengkap dengan accesorisnya. 3. _ Sistim Drainase lengkap dengan acesoriesnya. b, Sistim instalasi air bersih, Sumber air bersih yang digunakan berasal air reservoir dengan pompa listrik untuk menaikkan air. Air tersebut kemudian selanjutnya didistribusikan ke kamar mandi dan WC melalui pipa-pipa. © Sistim instalasi air kotor, seluruh air kotor yang diproduksi dari setiap sanitary akan ditampung dalam suatu jaringan air kotor dan selanjutnya akan dibuang ke septictank, sebagai proses buangan padat. Sedangkan airnya akan dibuang secara peresapan ke dalam tanah. ‘13.PEKERJAAN PENGECATAN 13.1. Keterangan Umum a, Pekerjaan ini meliputi pengadaan pengecatan dari bagian-bagian yang ditunjuk dalam gambar maupun bagian-bagian lain yang memerlukan perlindungan dengan pengecatan ‘meliputi dinding luar dalam, kolom, listplank, kolom ekspose, beton, Konsol, kayu kusen, Lisplank kayu, Papan Kompres, pengawetan rangka plafon dengan meni dan pengawetan rangka atap dengan teer. 'b, Semua pekerjaan kayu maupun dinding yang kelihatan atau terekspose harus dicat dengan balk yaitu 1x ment, 1 x plamur, 1x cat dasar dan 2 s/d 3 x cat penutup sampal baik. — ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) c. Dan pekerjaan lainnya sesuai dengan ditunjuk dalam gambar rencana, dengan warna akan ditentukan kemudian oleh User/ Direksi. Dan pekerjaan lainnya sesuai yang ditunjuk dalam gambar rencana, dengan warna akan ditentukan kemudian oleh user/ Direksi, 4. Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan maupun meni karena belum merata, berubah warna atau sebab-sebab kecacatan lainnya sampai saat serah terima pekerjaan yang kedua kalinya menjadi tanggung jawab Penyedia. 13.2. Cat Tembok a. Bahan cat yang dipakai untuk finishing dinding dalam, luar dan plafond dipakai adalah yang sesuai standart warna ditentukan kemudian dan bahan plamur yang digunakan ‘dengan merk yang sama dengan merk cat yang dipakai. b, Sebelum dicat permukaan dinding/ plafond harus betul-betul rata dan dibersihkan menggosok memakai kain yang dibasahi/ amplas basah. Setelah kering baru diplamur sehingga permukaan menjadi rata dan licin. c. Pengecatan dilakukan dengan roller sampai diadapatkan hasil yang merata warnanya minimal 3 (tiga) kali pengecatan dan harus didapat warna yang merata dan semua pengecatan harus diulang minimal 12 jam setelah pengecatan seluruhnya selesat dilaksanakan, 13.3. Cat Kayu a. Pekerjaan pengecatan kayu dilaksanakan pada tempat sesuai dengan tersebut diatas dan bagian-bagian kayu yang memerlukan finishing dengan cat kayu menggunakan merk Emco, Avian dan Dulux dengan warna sesuai petunjuk Direksi/ User. b. Semua pekerjaan tersebut diatas harus dilaksanakan dengan baik yaitu 1 meni, 2 kali plamur dan 3 kali Cat penutup sampai baik. 14, PEKERJAAN LAIN-LAIN 14.1. Yang belum disebut dalam persyaratan ini supaya disesuaikan dengan gambar rencana/ detail. 14.2. Kebersihan seluruh pekerjaan terutama untuk bahan galian yang berlebihan dan tidak dipakai, semua sampah dan bekas bongkaran-bongkaran lainnya harus betul-betul diperhatikan dan dibuang dari lokasi sesuai dengan petunjuk Direksi/ Pengawas Lapangan, ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APED) SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN Penyedia Jasa Konstruksi harus selalu memegang teguh disiplin, keras dan perintah yang baik antar pekerjanya dan tidak memperkerjakan orang yang tidak sesuai dengan bidangnya atau keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya Penyedia Jasa Konstruksi menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru, dan bahwa semua pekerjaan akan berkwalitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap ditolak. Dalam pengajuan penawaran Penyedia Jasa Konstruksi harus mempertimbangkan biaya - biaya pengujian / pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Di Ivar jumlah tersebut Penyedia Jasa Konstruksi tetap bertanggung jawab atas biaya - biaya pengiriman yang tidak memenuhi syarat -syarat yang dikehendaki. Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari StandarNormalisasi Indonesia (SNI). Apabila ada pasal- pasal pekerjaan yang tidak ada standardindonesia, maka dapat dipakai British Standard, JIS, ACI yang sesuai dengan spesifikas Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci disini atau dicakup oleh Standar Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama. Konsultan Pengawasakan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut disertai dengan pengajuan check list kedatangan barang dari Penyedia jasa konstruksi. ‘Spesifikasi Teknis Rehabiiias! Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APED) PEKERJAAN TIDAK BAIK 1. Konsultan Pengawas berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia Jasa Konstruksi membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untukmengadakan pengujian bahan - bahan atau barang - barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk pengerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi, untuk disempurnakan sesuai dengan kontrak. 2. Konsultan Pengawas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan - pekerjaan, bahan - bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak. Pemberi tugas boleh ( tetapi tidak dengan secara tidak adil atau menyusahkan ) mengeluarkan perintah yang —menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG 1. Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang di terima menurutketentuan dalam kontrak dan menurut gambar - gambar detail yang telah disahkan oleh pengawas melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian - bagian menurut persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. 2. Pekerjaan tambah kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara tertulis dari pengawas. Selanjutnya penambahan / pengurangan pekerjaan dilakukan atasdasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum daftar harga upah dan satuan pekerjaan, 3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara tertulis, adalahtidak sah dan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya. eee ‘Spesifikasi Teknts Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA a. Apabila dalam waktu pelaksanaan dalarn kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktu sesuai dengan addendum kontrak pembororong harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak Kepada pemimpin proyek secara tertulis dan pengawas berkewajiban 1, Membuat evaluasi tentang seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak Penyedia JasaKonstruksian. 2. Menengani atau melaporkan kepada pernimpin proyek tentang hasil pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi tersebut Secara tertulis. b. Pemimpin proyek akan mengadakan rapat koordinasi mengenai pekerjaan tersebut diatas berdasarkan : 1, Kontrak Penyedia Jasa Konstruksi 2, Surat penyerahan pekerjaan kepada Penyedia Jasa Konstruksi 3, Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat menerima penyerahan dari pekerjaan tersebut. Spesifikasl Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APED) PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN PEKERJAAN YANG KEDUA a. Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga 360 (tiga ratus enam puluh) hari Kalender adalah pemeliharaan yang masih menjaditanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya antara lain 1. Keamanan dan penjagaan 2. Penyempurnaan dan pemeliharaan 3. Pembersihan. b. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengankontrak, maka penyerahan pekeriaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara penyerahan yang pertama, 1.6. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI a. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi Daftar Personil Managerial yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2021 dan SKK Dirjen Bina Konstruksi Nomor 121/KPTS/Dk/2022 sebagai berikut: [No | Jabatan Yang Pengalamanl Profesi/Keahlian/ Ketrampilan |_| dibutubkan | 1 [1 Orang Petugas K3 | OTahun | Sertifikat K3 Konstruksi atau Sertifikat Konstruksi /| Keselamatan Konstruksi /Petugas Petugas Keselamatan Konstruksi (MPK.01.002.3) Resaloean atau Petugas Keselamatan dan Konstruksi - Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi (MPK.01.001.3) 2 | TOrangPelaksana |2Tahun [4 TAOZO + Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Muda Jenjang 4 Kode SIP.01.001.4 atau = Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Madya Jenjang 5 Kode SIP.01.002.5) atau; 2. TA022 | ~ Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Muda Jenjang 4 Kode SIP.01.001.4 atau + Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Madya Jenjang 5 Kode SIP.01.002.5) atau; 3. TS051 + Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung | Muda Jenjang 4 Kode SIP.01.001.4 atau ~ Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Madya Jenjang 5 Kode SIP.01.002.5) atau; | 4. T3052 - Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Muda Jenjang 4 Kode SIP.01.001.4 atau | - Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Madya Jenjang 5 Kode SIP.01.002.5) atau; Spesifikasi Teknis Rehabilltasi Gedung Olahraga Dinas. Eee BABII RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK) 1. Peraturan Tentang K3 di Indonesia Dalam rangka terjaminnya keselamatan dan Kesehatan kerja pada penyelenggaraan konstruksi di Indonesia, terdapat pengaturan mengenai K3 yang bersifat umum dan yangbersifat khusus untuk penyelenggaraan konstruksi yakni: a, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan, . Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/Men/1996 tentang Sistem ManajemenKeselamatan dan Kesehatan Kerja d. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum masing-masing Nomor Kep.174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi 2. Ketentuan Administrasi a. Penyedia Jasa Kontraktor berkewajiban untuk mengusahakan agar temoat kerja, peralatan lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikan rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakan. b. Penyedia Jasa Kontraktor mejamin bahwa mesin peralatan, kendaraan atau alat-alatlain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan Keselamatan Kerja, selanjutnya barang-barang tersebut harus dapat dipergunakan secara umum. Penyedia Jasa Kontraktor turut mengadakan :pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat. 4. Penyedia Jasa Kontraktor menunjuk petugas Keselamatan Kerja yang Karena jabatannya di dalam organisasi kontraktor, bertanggung jawab mengawasi kordinasi pekerjaan yang dilakukan. untuk menghindarkan resiko bahaya kecelakaan. fe. Penyedia Jasa Kontractor memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengsn keablian umur, jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya. f Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Kontraktor menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya demi pekerjaannya masing- masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Pengurus atau kontraktor dapat memasang papan-papan pengumuman, papan-papan peringatan serta sarana-saranapencegahan yang dipandang perlu. g Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan, Jingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman. h. Hal-hal yang rnenyangkut biaya yang timbal dalam rangka penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Pengurus dan Kontraktor. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilicast lidikan (APBD) | Pee ee eee eee ing Olahraga Dinas Per 3. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus bekerja secara penuh (Full-time) untuk mengurus dan menyelenggarakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. b. Pengurus dan Kontraktor yang mengelola pekerjaan dengan memperkerjakan pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang memeriukan, diwajibkan membentuk unit Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut ini merupakan unit struktural dari organisasi Kontraktor yang dikelola oleh Pengurus atau Kontraktor. d. Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut bersama-sama dengan Panitia Pembina Keselamatan Kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah kordinasi Pengurus atau Kontraktor, serta bertanggung jawab kepada Pemimpin Proyek. a. Kontraktor harus: i. Memberikan kepada Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety Committee) fasilitas-fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka. ii, Berkonsultasi dengan Panitia Pembina Keselamatan clan Kesehatan Kerja (Safety Committee) dalam segala hal yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Proyek. iii, Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek padarekomendasi dari Safety Committee. b. _Jika 2 atau lebih kontraktor bergabung dalam suatu proyek mereka harus bekerja sama membentuk kegiatan keselamatan dan Kesehatan kerja. 4, Laporan Kecelakaan a. Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkankepada Depnaker dan Departemen Pekerjaan Umum. b. Laporan tersebut harus meliputi statistic yang akan : - Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masing-masing clan, + Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya. Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama pada Kecelakan a. Tenaga Kerja harus diperiksa kesehatannya. . Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali (Pemeriksaan Kesehatan sebelum masuk kerja dengan penekanan pada kesehatan fisik dan kesehatan individu), Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan tersebut. Tenaga Kerja di bawah umur 18 tahun harus mendapat pengawasan kesehatan khusus, meliputi pemeriksaan kembali atas kesehatannya secara teratur. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk Referensi, Suatu rencana organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama harus dibuat sebelumnya untuk setiap daerah ternpat bekerja meliputi seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan, aiat-alat komunikasi alat-alat jalur transporta Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba -tiba, harus dilakukan oleh dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (P.P.P.K.). Alat-alat P.P.P.K, atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain. Alat-alat P.P.P.K, atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obatuntuk kompres, perban, Gauze yang steril, antiseptik, plester, Forniquet, gunting, splint dan perlengkapan gigitan ular. Alat-alat P.P.P.K. dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lainselain alat-alat P,P.P.K. yang diperlukan dalam keadaan darurat. Alat-alat_P.P.P.K. dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti, Isi dari Kotak obat-obatan dan alat P.P.P.K. harus diperiksa secara teratur danharus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong). Kereta untuk mengangkat orang sakit, (Carrying basket) harus selalau tersedia. Jika tenaga kerja dipekerjakan di bawah tanah atau pada keadaan lain, alat penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang menyebabkan adanya risiko tenggelam atau keracunan atau alat-alat penyelemat an harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja. Persiapan-persiapan harus dilaktikan untuk memungkinkan mengangkut dengan cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat semacam ini. Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik (strategis) yang memberitahukan : - Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat alat P.P.P.K. ruang P.P.P.K, ambulans, kereta untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari orang yang bertugas untuk urusan kecelakaan, Tempat telpon terdekat untuk menelpon/memanggil ambulans, nomor telpon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain. Nama, alamat, nomor telpon dokter, rumah sakit dan tempat penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat/ emergency. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) 6. Pembiayaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diantisipasi sejak dini yaitu pada saat pengguna jasa mempersiapkan pembuatan desain dan perkiraan biaya suatu proyek jalan dan jembatanSehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian evaluasi dalam penetapan pemenang lelang. Selanjutnya penyedia jasa kontraktor harus melaksanakan prinsip-prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk penyediaan prasarana, sumberdaya manusia dan pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar. 2. Oleh karena itu baik penyedia jasa dan pengguna jasa perlu memahami prinsip- prinsip keselamatan dan kesehatan kerja ini , agar dapat melakukan langkah persiapan, pelaksanaandanpengawasannya. 7. Perlengkapan Keselamatan Kerja a._Jenis Perlengkapan Keselamatan Kerja - Safety hat, yag berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama mengoperasikanatau memelihara AMP - Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya. - Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya. - Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat alat P.P.P.K. ruang PPK. ambulans, kereta untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari orang yang bertugas untuk urusan kecelakaan, - Tempat telpon terdekat untuk menelpon/memanggil ambulans, nomor telpon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain, - Nama, alamat, nomor telpon dokter, rumah sakit dan tempat penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat/ emergency. + Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai. + Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau mengencangkan baut dan sebagainya. ~ Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telingan dari kebisingan yang ditimbulkan dari pengoperasian peralatan kerja. ‘Spesifikasi Teknis Rehabilitasi Gedung Olahre omy F b. Masalah Umum - Adanya perlengkapan keselamatan kerja yang tidak melalui pengujian laboratorium, sehingga tidak diketahui derajat perlindungannya atau tidak ‘memenuhi ketentuan keselamatan, ~ Pekerja merasa tidak nyaman dan kadang-kadang pemakai merasa terganggu. - Terdapat kemungkinan menimbulkan bahaya baru atas penggunaan perlengkapan keselamatan kerja - Pengawasan terhadap keharusan penggunaan perlengkapan keselamatan kerjasangat lemah. - Kewajiban untuk memelihara perlengkapan keselamatan kerja yang menjaditanggung jawab perusahaan sering dialihkan kepada pekerja. . Masalah Pemakaian Perlengkapan Keselamatan Kerja Secara Umum ~ Pekerja tidak mau memakai perlengkapan keselamatan kerja dengan alasan ©. Yang bersangkutan tidak mengerti atas maksud keharusan pemakaian © Pemakaian perlengkapan keselamatan kerja dirasakan pekerja tidak nyamanseperti panas, sesak dan tidak memenuhi nilai keindahan Pekerja merasa terganggu dalam melaksanakan pekerjaan. ©. Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang dipakai tidak sesuai dengan jenisbahaya yang dihadapi. © Tidak dikenakan sanksi terhadap pekerja yang tidak memakai perlengkapankeselamatan kerja © Atasannya juga tidak memakai perlengkapan keselamatan kerja tanpadikenakan sanksi, ~ Perusahaan tidak menyediakan perlengkapan keselamatan kerja dengan alasan: © Perusahaan tidak mengerti adanya ketentuan pemakaian perlengkapan keselamatan kerja. © Rendahnya kesadaran perusahaan atas pentingnya K3 dan secara sengaja melalaikan kewajibannya untuk menyediakan perlengkapan keselamatan kerja. © Perusahaan merasa sia-sia menyediakan perlengkapan keselamatan kerja, karena pada akhirnya perlengkapan keselamatan kerja tidak dipakai oleh pekerja > Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang disediakan oleh perusahaan tidak sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi pekerja ~ Perusahaan mengadakan perlengkapan keselamatan kerja hanya sekedar memenuhi persyaratan formal tanpa mempertimbangkan kesesuaiannya denganmaksud pemakaiannya. ° d. — Masalah Khusus Perlengkapan Keselamatan Kerja - Masker ©. Sering ditemukan adanya kerusakan atau sumbatan pada filter TT Spenlan Yoko Rohabiivaw Gedung Oehrape Dias Fenaiavon (APO) to Pemakaian alat ini dirasakan tidak nyaman oleh pekerja, Pemakaian alat ini menimbulkan efek psikologis dan kecemasan terhadappemakainnya dan meningkatan beban kerja pada jantung dan hati. Pemakai alat ini harus menghirup udara yang dihembuskannya. Cara pemakaiannya kurang tepat seperti longgarnya/lepasnya tali pengikatsehingga pengamanan terhadap pemakainnya kurang berdaya guna. ~ Alat Perlindung Telinga Pemakaian alat ini dapat menimbulkan resiko infeksi telinga. Pemakaian alat ini menimbulkan kesulitan berkomunikasi pada pemakainya Pemakai merasa tidak nyaman dan terisolasi. Jepitan yang terlalu kuan serring menimbulkan sakit kepala padapemakainya, © Kemampuan menduga jarak dari pemakai menurun. © Sering menimbulkan iritasi kulit pemakinya. Sarung Tangan © Pemakaian alat ini menimbulkan kepekaan tangan dan jari menurun © Menimbulkan keluarnya keringat berlebihan. 0 Sering menyebabkan adanya bahan kimia tertentu tanpa diketahuipemakainya yang mungkin membahayakan pemakainya. Kaca Mata Keselamatan © Dapat membatasi pandangan pemakainya. © Adanya noda, kabut dan goresan kecil pada kaca yang mengakibatkankaburnya pandangan pemakainya. Alat ini menimbulkan kesulitan pada pemakainya untuk melihat kerusakansecara visual. Kondisi kacamata yang tidak baik sering menimbulkan kemungkinan bendamasuk dari samping 8. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertolongan Pertama pada Keselakaan (PPPK) a. Pengertian PPPK Yang dimaksud dengan PPPK adalah upaya pemberian pertolongan permulaan yang diperlukan sebelum penderita dibawa ke tempat yang mempunyai sarana kesehatan yang memadai , seperti rumah sakit. Pertolongan permulaan ini memegang peranan penting dalam penyelamatan jiwa penderita, karena kesalahan dalam penanganan awal ini akan menyebabkan semakin parahnya konsisi korban atau malah menimbulkan kematian penderita. . Tujuan PPPK Maksud dan tujuan PPPK adalah - Mencegah kematian = Mencegah bahaya cacat - Mencegah infeksi - Meringankan rasa sakit ‘Spesifikast Teknis Rehabilicasi Gedung Olahraga Dinas Pendidikan (APBD) ¢ Hal-hal yang Perlu Diperhatiakn dalam PPPK Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan PPPK adalah : Sistem PPPK telah memenuhi standar dan pedoman yang berlaku. Petugas PPPK telah ditunjuk dan dilatih sesuai peraturan perundang- undangan. Sistem PPPK dilakukan pemeriksaan secara berkala. 4. Kesiapan Menangani Keadaan Darurat Kesiapan menangani keadaan darurat meliputi hal-hal sebagai berikut f. Identifikasi semua keadaan darurat yang potensial, baik di dalam atau di luarlokasi kerja. Prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan disosialisikan kepadaseluruh pekerja. Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yangkompeten. Semua tenaga kerja telah mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko. Pelatihan khusus kepada petugas penaganan darurat. Instruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat ditempatkan di tempat- tempat yang strategis dan mencolok serta telah diperhatikan dan diketahui oleh seluruh tenaga kerja. Alat dan sistem keadaan darurat diperiks, diuji dan dipelihara secara berkala, Kesesuaian,penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai oleh petugas yang berkompeten. Pengawasan Pengawasan dilakukan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan maan dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat risiko tugas Pengawas ikut serta dalam mengidentifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian. Pengawas didikutsertakan dalam pelaporan dan penyelidikan penyakit akibat kerja dan kecelakaan dan wajib menyerahkan laporan dan saran- saran kepada pengurus. Pemantauan Pemeriksaan Bahaya Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur. Inspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja yangtelah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya. Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yangdiperiksa. Daftar simak (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saatinspeksi. Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan Panitia Pembina K3. Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya ya Dinas Pendidikan (APBD) {

Anda mungkin juga menyukai