Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

MANAJEMEN KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI


BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST
KELAS IX DI MTS PLUS AL-AZHAR KEC. CIMAUNG KAB. BANDUNG

Disusun Oleh:
MUHAMMAD ANDIANA
NIM : 2019.03.013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FALAH
CICALENGKA-BANDUNG
2022 M/1444 H
MANAJEMEN KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL – QUR’AN HADIST
KELAS IX DI MTS AL-AZHAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan dan Manfaat penelitian

E. Kajian pustaka

F. Kerangka Pemikiran

G. Metodologi Penelitian

H. Sistematika pembahasan

I. Daftar Pustaka

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut para ahli R.Terry mengatakan Manajemen merupakan suatu
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. (Romadona,
2014)
Menurut Mangkunegara istilah kinerja berasal dari kata job performance
atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai oleh seseorang). Kinerja atau performance merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksaan suatu program kegiatan atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan
melalui perencanaan strategis suatu organisasi. (Lengkong, 2019)
Manajemen Kinerja Guru adalah pengelolaan kinerja seorang guru atau
dalam hal ini adalah pegawai atau pekerja untuk mencapai target atau tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Orang yang mengelola suatu organisasi
disebut dengan manajer, dalam konteks pendidikan seorang manajer yang
mengelola satuan pendidikan, Manajemen kinerja guru merupakan faktor yang
akan menentukan kinerja guru, yang pada gilirannya akan berdampak pada
kinerja satuan pendidikan atau sekolah, ketepatan memanfaatkan dan
mengembangkan kinerja guru akan menjadi hal penting dalam peningkatan
kapabilitas sekolah dalam mencapai tujuannya. (Romadona, 2014)
Masyarakat dewasa ini semakin berkembang. Ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin maju dan permasalahan dalam kehidupan semakin banyak
serta kebutuhan akan adanya pendidikan semakin meningkat. Para orang tua
peserta didik menuntut agar kualitas pendidikan ditingkatkan. Dalam

1
2

menghadapi tantangan itu manajer pendidikan perlu menguasai berbagai teori


dan praktik manajemen sehingga dapat mengelola dengan baik. (Syaban,
2012)
Dalam menghadapi tuntutan-tuntutan masyarakat para manajer
kependidikan tidak boleh bersikap masa bodoh. Persoalan yang dimaksud di
antaranya adalah manajemen kinerja guru. Karena guru sebagai tenaga
pendidik yang paling banyak berhubungan dengan peserta didik diharuskan
mempunyai manajemen yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Mengajar bagi seorang guru adalah tugas yang begitu kompleks dan maha
sulit, terutama sekali dalam meningkatkan motivasi belajar untuk mata
pelajaran Al-Qur'an Hadist yang memfokuskan pada pemahaman tentang baca
tulis Al-Qur'an dan Pemahaman tentang agama secara baik dan benar,
sehingga tidak dapat dilakukan dengan baik oleh seorang guru tanpa
persiapan, perencanaan pengajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dan kegiatan evaluasi.
Di samping itu pengajaran merupakan serangkaian kegiatan dalam
mengelola pembelajaran yang dikuasai dan dimiliki oleh seorang guru untuk
menjadikan siswa termotivasi dalam belajar dan merupakan bagian dari
manajemen kinerja guru itu sendiri. Beranjak dari manajemen inilah guru akan
mengetahui apa yang harus dijalankannya, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, maupun evaluasi yang berujung termotivasinya siswa dalam
belajar, berdasarkan teori yang diperoleh dari lembaga pendidikan yang
pernah ditempuhnya.
Menurut Hoogeveld, pendidikan adalah membantu anak supaya kelak anak
itu cakap menyelesaikan hidupnya atas tanggung jawab dirinya sendiri. Begitu
pula menurut Handerson, pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan
dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dalam lingkungan sosial
dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.
(Sadullah, 2010)
3

Dalam bahasa arab ada istilah yang dipergunakan dalam pengertian


pendidikan seperti ‫ تعليم‬sesuai dengan firman Allah SWT, dalam surat Al-
Baqarah ayat 31:

‫ض ُه ْم َعلَى الْ َم ٰلۤ ِٕى َك ِة َف َق َال ۢ ْانَبِـُْٔويِن ْ بِاَمْسَاِۤء ٰهُٓؤ اَل ۤ ِء اِ ْن ُكْنتُ ْم‬
َ ‫َو َعلَّ َم اٰ َد َم ااْل َمْسَاۤءَ ُكلَّ َها مُثَّ َعَر‬
ِِ
َ ‫ٰصدقنْي‬
Artinya:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
memang benar orang-orang!" yang benar”.
Dalam sebuah hadits dikatakan :
ِ ‫ مَسِ عت رسو َل‬: ‫اب ر ِضي اهلل عْنه قَ َال‬ ٍ ‫َع ْن َِأمرْيِ الْ ُمْؤ ِمنِنْي َ َأيِب ْ َح ْف‬
‫اهلل صلى‬ ُْ َ ُ ْ ُ َ ُ َ َ ِ َّ‫ص عُ َمَر بْ ِن اخْلَط‬
ِ َ‫ فَمن َكان‬. ‫ات وِإمَّنَا لِ ُكل ام ِرٍئ ما َنوى‬
ِ ِّ ِ‫ال ب‬
ُ‫ت ه ْجَرتُه‬
ْ َْ َ َ ْ ِّ َ َّ‫الني‬ ْ ْ‫ ِإمَّنَا ا‬: ‫اهلل عليه وسلم َي ُق ْو ُل‬
ُ ‫َألع َم‬
ِ ‫ت ِهجرتُه لِ ُد ْنيا ي‬
‫صْيُب َها َْأو ْامَر ٍَأة َيْن ِك ُح َها‬ ِِ ِ ‫ِإ‬ ِِ ِ ‫ِإ‬
ُ َ ُ َ ْ ْ َ‫ َو َم ْن َكان‬،‫ىَل اهلل َو َر ُس ْوله فَ ِه ْجَرتُهُ ىَل اهلل َو َر ُس ْوله‬
‫اجَر ِإلَْي ِه رواه إماما احملدثني أبو عبد اهلل حممد بن إمساعيل بن إبراهيم بن‬ ‫ِإ‬
َ ‫فَ ِه ْجَرتُهُ ىَل َما َه‬
‫املغرية بن بردزبة البخاري وابو احلسني مسلم بن احلجاج بن مسلم القشريي النيسابوري يف‬

‫صحيحيهما اللذين مهاأصحالكتباملصنفة‬


”Dari Amir al-mu’Muminin Abu Hafsh Umar bin al-khatab, dia
menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya
setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap
orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang hijrahnya
karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasulnya. Dan
barang siapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau
4

karena seorang wanita yang ingin di nikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan
apa yang diniatkannya tersebut”

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah


1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, maka peneliti
memfokuskan kajian manajemen kinerja guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa meliputi beberapa persoalan. Yang dimaksud
manajemen kinerja guru yaitu karena guru sebagai tenaga pendidik yang
paling banyak berhubungan dengan peserta didik diharuskan mempunyai
manajemen yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Fokus
masalah digunakan agar peneliti tidak terlalu luas dan tidak keluar dari
pembahasan yang akan di teliti.
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus, maka permasalahan dibatasi pada
aspek:
a. Manajemen kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadist.
b. Lokasi penelitian dilakukan di MTs Plus Al-Azhar Adapun alasan
pembatasan masalahnya adalah:
a) Agar tidak menjadi luas dalam pembahasan maka penelitian ini
terfokus pada guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadist kelas IX di di
MTs Plus Al-Azhar.
b) Karena kurang baiknya manajemen kinerja guru.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadist kelas IX MTs Plus Al-Azhar?
5

2. Apa saja peluang dan tantangan yang dihadapi guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadist kelas IX MTs
Plus Al-Azhar?
3. Bagaimana langkah-langkah guru untuk mengatasi permasalahan dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelejaran Al-Qur'an
Hadist kelas IX MTs Plus Al-Azhar?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


a. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana
peran manajemen kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadist kelas IX di MTs Plus Al-
Azhar dan produk dari penelitian ini untuk mengetahui tentang
manajemen kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadist kelas IX MTs Plus Al-Azhar
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui bagaimana manajemen kinerja guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur'an
Hadist kelas IX di MTs Plus Al-Azhar
2) Untuk mengetahui bagaimana peluang dan tangangan yang dihadapi
guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Al-Qur'an Hadist kelas IX MTs Plus Al-Azhar.
3) Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah guru dalam
meningkatka motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur'an
Hadist kelas IX MTs Plus Al-Azhar.
b. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan berbagai prinsip-
prinsip yang berkaitan dengan manajemen kinerja guru dan konsep
6

kompetensi guru yang dapat diterapkan dalam manajemen Pendidikan


islam khususnya di MTs Al-Azhar.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru dapat menumbuhkan manajemen kinerja dan konsep
pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di Al-Azhar.
b. Bagi peneliti berikutnya diharapkan ada penelitian lanjutan agar
bisa menyempurnakan dan lebih memperdalam penelitian yang
telah penulis teliti.

E. Kajian Pustaka
Berdasarkan kajian Pustaka yang penulis baca, ada beberapa karya ilmiah
yang membahas tentang Kinerja Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata pelajaran Al – Qur’an Hadist, diantaranya:
1. Skripsi Robbi Pujoandika, Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun
2019 yang berjudul Pengaruh Kinerja Guru Dan Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kearsipan Kelas X
Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Cimahi. Penelitian ini
membahas pengaruh kinerja guru dan motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa di salah satu SMK Swasta di Cimahi. Pendekatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode survey explanatory.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu
sama-sama membahas kinerja guru dan motivasi belajar siswa. Sedangkan
perbedaannya, penelitian saat ini lebih memfokuskan pada manajemen
kinerja guru dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadist.
Perbedaan lainnya terdapat pada lokasi penelitian, penelitian
sebelumnya mengambil lokasi di Administrasi Perkantoran SMK
7

Pasundan 1 Cimahi, sedangkan penelitian saat ini berlokasi di MTs Plus


Al-Azhar (pujoandika, 2019)
2. Skripsi Risnawati, Institut Agama Islam Negeri Kediri pada tahun 2018
yang berjudul Manajemen Kinerja Kerja Guru dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran di Madrasah Aliyah Asy-Syafi`iyah. Penelitian ini
membahas apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat kinerja guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah Aliyah Asy-
Syafi`iyah, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif yang menggunakan teknik observasi dan wawancara
untuk mengumpulkan data.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu
sama-sama membahas mengenai manajemen kinerja guru dan
meningkatkan kualitas belajar, juga persamaan metode penelitian.
Sedangkan perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan
penelitian ini yaitu lebih memfokuskan pada manajemen kinerja guru dan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Penelitian
sebelum nya bertempat di madrasah Aliyah Asy-Syafi`iyah Sidoarjo,
sedangkan penelitian saat ini bertempat di MTs plus Al-Azhar (Risnawati,
2018)
3. Jurnal M. Deni Siregar, Jurnal Education Vol. 10 No. 2 2015 yang
berjudul Kinerja Guru dalam Mengelola Proses Pembelajaran dan
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa MTs
Mu`allimin NW Pancor. Penelitian ini membahas tujuan mencari
kontribusi kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran dan
motivasi siswa terhadap hasil belajar IPS siswa, baik secara terpisah
maupun bersama-sama. Penelitian ini menggunakan rancangan Ex-post
Facto, dimana ex-post facto peneliti menyelidiki permasalahan dengan
mempelajari atau meninjau variabel-variabel, peneliti tidak melakukan
manipulasi terhadap gejala yang diteliti dan gejalanya sudah ada secara
wajar di lapangan.
8

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu


sama-sama membahas tentang kinerja guru dalam proses pembelajaran
dan motivasi bagi siswa. Sedangkan, perbedaannya penelitian saat ini
lebih memfokuskan pada manajemen kinerja guru dan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist.
Perbedaan lainnya terdapat pada lokasi penelitian, penelitian
sebelumnya mengambil lokasi di Mu`allimin NW Pancor. Sedangkan,
penelitian saat ini berlokasi di MTs plus Al-Azhar (siregar, 2015)

F. Kerangka Pemikiran
Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia melalui pembelajaran
dalam dalam bentuk aktualisasi potensi peserta didik menjadi suatu
kemampuan atau kompetensi. Kompetensi yang dapat mereka miliki yaitu
kompetensi spiritual keagamaan sebagai suatu aktualisasi potensi emosional
(EQ), kompetensi akademik sebagai aktualisasi potensi intelektual (IQ), dan
kompetensi motorik yang dikembangkan dari potensi indrawi atau fisik.
Pendidikan diarahkan kepada pembentukan manusia yang berguna.
Sedangkan pengajaran adalah salah satu alat atau usaha untuk membentuk
manusia tersebut. Pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia. Manusia Indonesia yang berkualitas ialah manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung
jawab ,mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Guru memiliki tugas sebagai pengajar yang melakukan transfer
pengetahuan. Selain itu, guru juga sebagai pendidik yang melakukan transfer
nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan
menuntun siswa dalam belajar. Untuk itu guru harus berperan aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, yang bekerja dengan
kinerja yang tinggi. Kinerja guru akan menjadi optimal, bila di integrasikan
dengan komponen sekolah, baik kepala sekolah maupun sarana prasarana
kerja yang memadai.
9

Firman Allah Ta'ala dalam surat An-Nahl ayat 43


ِّ ‫ُّوح ٓى ِإلَْي ِه ْم ۚ فَسـَٔلُ ٓو ۟ا َْأهل‬
‫ٱلذ ْك ِر ِإن ُكنتُ ْم اَل َت ْعلَ ُمو َن‬ ِ ‫ك ِإاَّل ِرجااًل ن‬
َ
ِ
َ ‫َو َمٓا َْأر َس ْلنَا ِمن َقْبل‬
َ ْ
“Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelakiyang
Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepadaorang yang
mempunyai pengetahuan3 jika kamu tidak mengetahui”

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan bahawa Amirul Mukminin Sayyidina


Umar Ibnu Al-Khaththab Radhiallahu 'anhu pula berkata:
“Kematian seribu ahli ibadat yang bangun beramal ibadat sepanjang malam
dan berpuasa sepanjang siang lebih ringan dari kematian seorang alim yang
mahir tentang apa yang Allah Ta'ala halalkan dan apa yang diharamkan
olehNya”
(Hadits riwayat At-Tirmidzi)
Guru selain berperan sebagai pengajar juga merupakan pendidik dan
pengajar serta pelaksana sebagian tugas administrasi sekolah karena itu sering
juga dikatakan guru sebagai programmer, administrator, fasilitator, motivator,
dan evaluator dalam lingkungan sekolah. Dengan peran-peran seperti itu
beban tugas guru sehari-hari disamping mengajar lebih banyak tertumpuk
pada hal-hal tersebut.

kinerja guru

Manajemen motivasi

belajar siswa
Gambar 1.1: Kerangka Pemikiran
10

G. Metode Penelitian
Pada bagian ini akan membahas mengenai jenis metode penelitian, lokasi
penelitian, peran peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
1. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Disebut
kualitatif karena adanya perubahan paradigma dalam cara memandang
suatu realitas/fenomenal/gejala. Menurut Sugiyono:2015 metode
penelitian yang didasarkan oleh filosofi postpositivis, yang digunakan
pada kondisi objek alamiah, peneliti juga sebagai instrumen kunci,
pengambilan sample sumber data dengan cara purposive dan snowbaal,
prosedur pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis data
bersifat induktif. Dari hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari
pada generalisasi (Abdussamad, 2021)
Metode penelitian kualitatif adalah suatu metode yang di gunakan
untuk menjawab masalah penelitian yang berhubungan dengan data
berbentuk narasi dari sumber wawancara, pengamatan, penggalian
dokumen. Untuk menjelaskan dengan baik tentang pendekatan dan jenis
penelitian, kehadiran penelitian, tempat penelitian, sumber data, prosedur
pengumpulan data, analisis data dan pengecekan kebasahan temuan dalam
suatu proposal atau laproan penelitian diperlukan pemahaman yang baik
tentang konsep tersebut.
Penelitian bersifat deskriptif menjelaskan dan menggambarkan
sejumlah variabel yang berkenan dengan masalah, namun dapat juga
bermaksud atau kenyataan sosial.
2. Lokasi Peneliti
MTs Plus Al-Azhar Jl. Gunung Puntang No.108 Rt.02/08 Pasirhuni
Cimaung Kab. Bandung.
3. Peran Peneliti
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai instrumen utama
penelitian. Peneliti merancang penelitian, membuat kriteria penelitian
11

berdasarkan teori yang telah di kumpulkan, mengumpulkan data


penelitian, menganalisis data penelitian, dan sebagai pencetus penelitian.
4. Sumber Data
1) Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan
menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada
subyek sebagai sumber informasi data yang dicari.

2) Data Sekunder
Data yang diperoleh oleh pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh
peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud
data dokumentasi atau data yang sudah tersedia. (Syaban, 2012)
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh pengakuratan data mengenai Manajemen
Kinerja Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
pelajaran Al-Qur’an Hadist Kelas IX di MTs Al-Azhar peneliti
menggunakan 3 teknik dalam pengumpulan data, yaitu : observasi,
wawancara dan dokumentasi.
1) Observasi
Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung, mencatat
atau merekam peristiwa sekitar. Kegiatan observasi ini dilakukan di
MTs Al-Azhar.
2) Wawancara
Wawancara digunakan untuk menemukan permasalahan dan
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam terkait. Manajemen Kinerja
Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
pelajaran Al-Qur’an Hadist Kelas IX Wawancara yang dilakukan ini
ditunjukkan kepada pihak-pihak Sekolah
3) Dokumentasi
12

Dokumentasi adalah sarana pembantu pengumpulan data serta


informasi dengan cara membaca surat-surat, iktisar rapat, pernyataan
tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainya. (Sarwono,
2006)
6. Teknis Analisis Data
Teknik Analisis Data adalah hubungan semantis antara variabel
yang sedang di teliti. Tujuannya agar peneliti mendapatkan arti hubungan
variabel-variabel sehingga peneliti dapat menjawab masalah yang di
rumuskan oleh (Sarwono, 2006). Teknik analisis data yang di gunakan
pada penelitian ini adalah teknik analisis interaktif miles dan huberman.
Teknik analisis data ini mempunyai tiga bagian, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis interaktif ini
berjalan bersamaan dengan pengumpulan data. Ketiga bagian tersebut
akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Reduksi
Pada tahap ini melakukan pengelompokan data untuk mencari
berbagai masalah yang harus diselesaikan, teori, serta metode yang
akan digunakan untuk menganalisis Manajemen Kinerja Guru Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Al-Qur’an
Hadist Kelas IX di MTs Al-Azhar.
2. Penyajian data
Tahap penyajian data dilakukan apabila data telah selesai
dirangkum dan direduksi. Pada tahap ini data yang diperoleh dari hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi analisis ini dibuat dalam
bentuk catatan dokumentasi, kemudian diberikan tanda agar peneliti
menganalisis lebih cepat dan mudah. Setalah di berikan tanda, data
disajikan dalam bentuk teks.
3. Penarikan simpulan
Penarikan simpulan dalam penelitian ini didapatkan dari data-data
yang telah diolah dan analisis sebelumnya. Kesimpulan merupakan
sebuah jawaban dari masalah-masalah telah dikemukakan oleh peneliti
13

sejak awal. Kesimpulan peneliti ini didukung bukti yang kuat pada
tahap pengumpulan.

H. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam memahami pembahasan, maka penulis
Menyusun sistematika sebagai berikut:
1. BAB I Pembahasan berisikan tentang latar belakang masalah Pendahuluan
memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, langkah-langkah
penelitian.
2. BAB II Landasan teoritis berisikan tentang manajemen kinerja guru
(fungsi tujuan, teori, peran seorang guru, metode pengajaran dan ayat Al-
Qur’an yang berhubungan dengan manajemen kinerja guru). Motivasi
(pengertian, jenis-jenis, teori dan ayat Al-Qur’an yang berhubungan
dengan motivasi). Belajar (pengertian ayat Al-Qur’an yang berhubungan
dengan belajar, teori, prinsip-prinsip belajar dan cara belajar yang baik
menurut para ahli).
3. BAB III Metodologi penelitian yang terdiri jenis penelitian, lokasi
penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
4. BAB IV Pembahasan hasil penelitian terdiri dari gambaran umum lokasi
penelitian dan temuan khusus.
14

5. BAB V Penutup yang meliputi simpulan dan saran Adapun bagian akhir
terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran-lampiran yang terkait
selama penelitian berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif.


Lengkong, F. (2019). Pengaruh keterampilan, pengalaman dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan di pt. Tri mustika cocominaesa (minahasa
selatan). Journal emba.
pujoandika, R. (2019). Pengaruh kinerja guru dan motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan kelas x administrasi
perkantoran smk pasundan 1 cimahi.
Risnawati. (2018). Manajemen kinerja guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di madrasah aliyah asy-syfi'iyah.
Romadona, R. (2014). manajemen kinerja guru di sdn johar baru 31 jakarta pusat.
Sadullah, U. (2010). Penghantar Filsafat Pendidikan . Bandung : Alfabeta.
Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
siregar, M. D. (2015). kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran dan
motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.
Syaban, A. (2012). Manajemen kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran al-qur'an hadist kelas XI di madrasah aliyah al-
mufassir.

15

Anda mungkin juga menyukai