Hasil SMD PMC 2018 Terbaru
Hasil SMD PMC 2018 Terbaru
2018
A. Latar Belakang
Survey mawas diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat
dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan ( Depkes RI,
2007). Tujuan Survey mawas diri adalah agar masyarakat lebih mengenal
kesehatan yang ada di desa/kelurahan dan menimbulkan minat atau
kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya
permasalahan tersebut untuk di atasi.
Metode mawas diri diciptakan oleh Yayasan Indonesia Sejahtera,
salah satu LSM yang banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan
masyarakat didaerah pedesaan. Mawas diri sering dipakai oleh berbagai
instansi yang terkait dengan program kesehatan dengan melakukan
beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya masing-masing.
Pengertian Mawas diri secara harfiah berarti melihat kedalam diri sendiri
untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang
dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka
dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya
dengan penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang
dimilikinya.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia ternyata belum menjadi milik
setiap penduduk Indonesia karena berbagai hal seperti kendala terbatas
kemampuannya serta yang berpengetahuan dan berpendapatan rendah
masih perlu diperjuangkan secara terus menerus dengan cara mendekatkan
akses pelayanan kesehatan dan memberdayakan kemampuan mereka
sendiri. Disamping itu kesadaran masyarakat bahwa kesehatan merupakan
investasi bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia juga masih harus
dipromosikan melalui sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil
kebijakan dan pemangku kepentingan (stakeholder) di berbagai jenjang
administrasi. Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk
2
merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah
dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau
angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk
menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses
pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Oleh sebab itu, diperlukan perencanaan kesehatan yang berasal dari
bawah (bottom up) agar Puskesmas dapat mengetahui permasalahan yang
ada di wilayah kerja. Survey mawas diri merupakan salah satu bentuk
perencanaan Puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengumpulkan, mengenal dan mengkaji masalah kesehatan
yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah
bimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas Puskesmas, Bidan di Desa.
2. Tujuan Khusus
a. Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan, dan
perilaku.
c. Menginventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung
upaya mengatasi masalah kesehatan.
d. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka
masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan
masyarakat.
C. Manfaat
1. Bagi masyarakat dan kelurahan
a. Masyarakat sadar akan adanya masalah kesehatan di wilayahnya
b. Mengetahui besarnya masalah
3
2. Bagi Puskesmas
a. Menggali sumber daya yang ada/ dimiliki desa/kelurahan
b. Dasar untuk menyusun pemecahan masalah
D. Sasaran
Sasaran SMD adalah semua Kepala Keluarga (KK) yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Pemancungan yang diperoleh dengan menggunakan
rumus Slovin:
4097
n=
1 + (4097 x (0,1)2)
n = 101 sampel
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : jumlah KK di diwilayah kerja Puskesmas Pemancungan
e : 0,1 (batas toleransi kesalahan)
E. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, yaitu
dengan membuat lot jumlah masing-masing kelurahan, kemudian diambil
acak sebanyak 101 buah, sehingga didapatkan:
1. Kelurahan Pasa Gadang : 29 sampel
2. Kelurahan Seberang Palinggam : 21 sampel
3. Kelurahan Batang Arau : 28 sampel
4
4. Kelurahan Bukit Gado-gado : 11 sampel
5. Kelurahan Air Manis : 12 sampel
5
BAB II
LANDASAN TEORI
D. Pelaksanaan SMD
1. Petugas Puskesmas, Bidan Desa/Kelurahan dan Kader : pengenalan
instrumen (daftar pertanyaan), penentuan sasaran, penentuan cara
memperoleh informasi.
2. Melaksanakan SMD
3. Pengolahan Data
6
merencanakan penanggulangannya. Topik yang dibahas fokus pada hasil
SMD yang telah diperoleh.
J. Cara pelaksanaan
1. Persiapan
a. Pelaksana kegiatan (UKM) puskesmas beserta Bidan
Desa/Kelurahan menyiapkan hasil analisis yang ditulis dalam
bentuk power point.
b. Pelaksana kegiatan (UKM) puskesmas beserta Bidan
Desa/Kelurahan membantu menyiapkan acara, tata ruang dan
perlengkapan.
c. Bidan Desa/Kelurahan memotivasi/ mengajak para tokoh
masyarakat yang ada di desa untuk hadir dalam MMD agar dapat
membantu memecahkan masalah bersama-sama.
7
2. Proses
a. Pembukaan dengan menyampaikan maksud dan tujuan
Musyawarah Masrakat Desa (MMD) yangdipimpin oleh Kepala
Puskesmas.
b. Pengenalan masalah kesehatan dipimpin oleh Penanggungjawab
UKM.
c. Penyajian hasil SMD oleh Penanggungjawab UKM.
8
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. ANALISA SITUASI
No Jenis Kelamin f %
1 Laki-laki 38 37,62
2 Perempuan 63 62,38
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat jenis kelamin responden. Sampel diambil secara
acak dan jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 63 orang
(62,38 %).
No Pendidikan f %
1 SD 6 5,94
2 SMP 18 17,82
3 SMA 70 69,31
4 Perguruan Tinggi 7 6,93
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak
adalah SMA yaitu 70 orang (69,31 %).
No Penghasilan f %
1 < 2,5 juta 67 66,34
2 ≥ 2,5 juta 34 33,66
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penghasilan responden rata-rata dibawah 2,5
juta sebanyak 67orang (66,34 %).
9
B. HASIL SMD
a. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan
10
No Pemberi layanan kesehatan f %
1 Medis (dokter/dokter gigi) 94 93,07
2 Paramedis (Bidan, perawat) 7 6,93
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata responden (93,07%) mengharapkan
mendapat pelayanan kesehatan langsung dari tenaga medis (dokter/dokter gigi)
sesuai dengan kebutuhan kesehatannya.
11
No Peserta JKN/BPJS f %
1 Ya 94 93,07
2 Tidak 7 6,93
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masih ada 7 responden (6,93 %) yang belum
menjadi peserta JKN/BPJS.
1 Ya 17 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 17 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 17 responden yang terdiri dari ibu hamil
semuanya telah memiliki buku KIA (100%).
12
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 17 responden yang terdiri dari ibu hamil,
6 diantaranya belum terpasang stiker P4K di rumah responden (35,29%).
No Terdapat gangguan kehamilan f %
1 Ya 4 23,53
2 Tidak 13 76,47
Jumlah 17 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 17 responden yang terdiri dari ibu hamil,
4 orang diantaranya pernah mengalami gangguan kehamilan seperti kram dan
nyeri (23,53%).
1 Ya 12 70,59
2 Tidak 5 29,41
Jumlah 17 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 17 responden yang terdiri dari ibu hamil,
5 orang diantaranya belum menjalani pemeriksaan labor lengkap (Hb, protein,
Triple E) selama kehamilan(29,41%).
13
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 49 responden yang memiliki balita usia
1 hari s/d 5 tahun, hampir semua rutin dibawa ke Posyandu tiap bulan, hanya ada
1 balita yang tidak rutin dibawa ke posyandu tiap bulannya (2,04%).
No ASI ekslusif F %
1 Ya 44 89,80
2 Tidak 5 10,20
Jumlah 49 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 49 responden yang memiliki balita usia
6 bulan s/d 5 tahun, terdapat 5 responden (10,10%) memiliki balita usia 6 bulan
s/d 5 tahun yang tidak mendapat ASI ekslusif.
14
1 Ya 47 95,92
2 Tidak 2 4,08
Jumlah 49 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 49 responden yang memiliki bayi usia 1
hari s/d 1 tahun, terdapat 2 bayi yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap
(4,08 %).
15
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 101 responden terdapat 2 responden
yang mengatakan pernah mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun
2018 (1,90%).
1 Ya 18 81,82
16
2 Tidak 4 18,18
Jumlah 22 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 22 responden yang menderita hipertensi,
4 responden (18,18%) tidak berobat secara rutin.
1 Ya 7 6,93
2 Tidak 94 93,07
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 101 responden, terdapat 7 responden
(6,93%) menderita Diabetes Mellitus pada tahun 2018.
No Jamban sehat f %
1 Ada, memenuhi syarat 66 65,35
2 Ada, tidak memenuhi syarat 26 25,74
3 Tidak ada 9 8,91
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 101 rumah responden, terdapat 9 rumah
(8,91%) yang tidak memiliki jamban, dan 26 rumah mempunyai jamban tetapi
tidak memenuhi syarat kesehatan (25,74%).
17
1 Air Sumur 19 18,81
2 PDAM 35 34,65
3 Sungai 1 1
4 Lainnya 46 45,54
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 101sumber air bersih responden,
terbanyak masih berasal dari sumber lainnya yaitu mata air bukit sebanyak 46
rumah (45,54%) dan berasal dari PDAM sebanyak 35 rumah (34,65).
1 Ada 95 94,06
2 Tidak 6 5,94
Jumlah 101 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 101 responden, terdapat 6rumah
responden (5,94%) yang belum mempunyai pembuangan limbah kamar mandi.
e. Perilaku
18
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 101 responden, masih terdapat 21
responden (20,79%) yang tidak mencuci tangan pakai sabun.
19
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir semua responden (97,03%)
menyatakan puas terhadap kegiatan puskesmas yang ada di masyarakat dan hanya
3 responden (2,97%) yang menyatakan tidak puas terhadap kegiatan tersebut.
20
BAB IV
PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
NO MASALAH
1 Masih ada responden yang tidak mengetahui jenis-jenis pelayanan di Puskesmas (22,77%)
2 Masih ada responden yang tidak mengetahui jam pelayanan Puskesmas secara benar (39,60%)
3 Mayoritas responden mengharapkan adanya pelayanan persalinan di Puskesmas (94,10%)
4 Hampir seluruh responden mengharapkan adanya kunjungan dokter ke Pustu/Poskeskel (98,10%)
5 Masih ada responden yang belum mempunyai JKN/BPJS (6,93%) dan sekitar 16,81% anggota keluarga responden belum mempunyai
JKN/BPJS.
6 Masih ada rumah responden ibu hamil yang belum terpasang stiker P4K (35,29%).
7 Masih ada responden (ibu hamil) yang bermasalah dengan kehamilannya (23,53%)
8 Masih ada responden (ibu hamil) yang belum mendapat pemeriksaan labor lengkap selama kehamilan (29,41%).
9 Masih ada balita yang belum dibawa ke Posyandu secara rutin (2,04%).
10 Masih ada balita yang belum mempunyai buku KIA (10,20%).
11 Masih ada balita yang mempunyai status gizi sangat kurus (2,19%) dan kurus (6,12%).
12 Masih ada bayi/balita yang tidak mendapatkan vit.A 2 kali setahun (12,77%)
13 Masih ada bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasarlengkap (4,08%).
14 Masih ada balita yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap (10,20%).
15 Lebih dari separuh anak dari total responden anak yang belum mendapat imunisasi booster (51,02%).
16 Masih banyak PUS yang belum menggunakan kontrasepsi (42,57%)
17 Masih ada responden yang menderita DBD pada tahun 2018 (1,90%)
18 Masih ada responden yang menderita TBCpada tahun 2018 (5,94%)
19 Masih ada responden yang menderita penyakitcampak pada tahun 2018 (7,92%)
20 Masih ada responden yang menderita penyakit diare pada tahun 2018 (19,80%)
21 Masih ada responden yang menderita penyakit hipertensi pada tahun 2018 (21,78%), dan belum berobat secara teratur (18,18%).
22 Masih ada responden yang menderita penyakit Diabetes Mellitus pada tahun 2018 (6,93%).
23 Masih ada responden yang mempunyai belum mempunyai jamban (8,91%) dan (25,74%) mempunyai jamban tetapi tidak memenuhi
syarat.
24 Hampir separuh responden menggunakan sumber air bersih yang berasal dari mata air bukit (45,54%) dan sungai (1%).
25 Masih ada responden yang belum mempunyai pembuangan limbah kamar mandi (5,94%).
26 Masih ada responden yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah (20,80%).
27 Sebagian besar responden mempunyai anggota keluarga yang merokok (71,29%).
28 Masih ada responden yang tidak mencuci tangan memakai sabun sebelum makan (20,79%).
29 Masih ada responden yang belum melakukan PSN minimal 1 x seminggu (19,80%).
30 Masih ada responden yang belum mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari (14,85%).
31 Masih ada responden yang tidak melakukan olah raga minimal 30 menit sehari (36,63%).
32 Masih ada responden yang mengatakan tidak puas terhadap kegiatan Puskesmas yang ada di masyarakat (2,97%).
33 Hampir separuh responden mengatakan bahwa petugas di puskesmas belum menyarankan mengisi kotak kepuasan pasien dan kotak
22
saran (45,54%).
PRIORITAS MASALAH
5 Masih ada responden yang belum mempunyai JKN/BPJS (6,93%) dan sekitar 16,81% anggota 2 3 3 8
keluarga responden belum mempunyai JKN/BPJS.
6 Masih ada rumah responden ibu hamil yang belum terpasang stiker P4K (35,29%). 3 3 2 8
7 Masih ada responden (ibu hamil) yang bermasalah dengan kehamilannya (23,53%) 5 5 4 14 3
8 Masih ada responden (ibu hamil) yang belum mendapat pemeriksaan labor lengkap selama 5 4 4 13 12
kehamilan (29,41%).
9 Masih ada balita yang belum dibawa ke Posyandu secara rutin (2,04%). 4 5 4 13 10
23
11 Masih ada balita yang mempunyai status gizi sangat kurus (2,19%) dan kurus (6,12%). 5 5 5 15 1
12 Masih ada bayi/balita yang tidak mendapatkan vit.A 2 kali setahun (12,77%) 5 4 4 13 9
13 Masih ada bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap (4,08%). 3 4 4 11
14 Masih ada balita yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap (10,20%). 3 4 4 11
15 Lebih dari separuh anak dari total responden anak yang belum mendapat imunisasi booster 4 4 5 13 11
(51,02%).
17 Masih ada responden yang menderita DBD pada tahun 2018 (1,90%) 4 4 4 12
18 Masih ada responden yang menderita TBC pada tahun 2018 (5,94%) 5 5 5 15 2
19 Masih ada responden yang menderita penyakit campak pada tahun 2018 (7,92%) 4 4 4 12
20 Masih ada responden yang menderita penyakit diare pada tahun 2018 (19,80%) 4 5 4 13 7
21 Masih ada responden yang menderita penyakit hipertensi pada tahun 2018 (21,78%), dan belum 3 4 3 10
berobat secara teratur (18,18%).
22 Masih ada responden yang menderita penyakit Diabetes Mellitus pada tahun 2018 (6,93%). 3 4 3 10
23 Masih ada responden yang mempunyai belum mempunyai jamban (8,91%) dan (25,74%) 5 5 4 14 4
mempunyai jamban tetapi tidak memenuhi syarat.
24
24 Hampir separuh responden menggunakan sumber air bersih yang berasal dari mata air bukit 4 5 4 13 6
(45,54%) dan sungai (1%)
25 Masih ada responden yang belum mempunyai pembuangan limbah kamar mandi (5,94%) 4 4 4 12
26 Masih ada responden yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah (20,80%). 4 4 4 12
28 Masih ada responden yang tidak mencuci tangan memakai sabun sebelum makan (20,79%) 3 4 4 11
29 Masih ada responden yang belum melakukan PSN minimal 1 x seminggu (19,80%) 4 4 4 12
30 Masih ada responden yang belum mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari (14,85%) 3 4 3 10
31 Masih ada responden yang tidak melakukan olah raga minimal 30 menit sehari (36,63%) 3 4 3 10
32 Masih ada responden yang mengatakan tidak puas terhadap kegiatan Puskesmas yang ada di 3 2 2 7
masyarakat (2,97%)
33 Hampir separuh responden mengatakan bahwa petugas di puskesmas belum menyarankan mengisi 4 4 4 12
kotak kepuasan pasien dan kotak saran (45,54%)
PENYEBAB MASALAH
25
1 Masih ada balita yang Metode Tingkat Alokasi Status ekonomi Keluarga kurang
mempunyai status gizi penyuluhan ahli pengetahuan makanan orangtua rendah memperhatikan
sangat kurus (2,19%) dan gizi kurang orang tua rendah tambahan tidak kandungan gizi
kurus (6,12%). menarik Koordinasi ahli tepat sasaran dalam makanan
Pencatatan balita gizi – dokter
gizi buruk kurang kurang
akurat
Cara memasak
makanan yang
kurang tepat
sehingga
kandungan gizi
berkurang
2 Masih ada responden yang Cara penyuluhan Pengetahuan dan Tidak ada buku Status ekonomi Ventilasi rumah
menderita TBC pada tahun kurang menarik kesadaran kontrol TB rendah kurang baik
2018 (5,94%) dan monoton masyarakat untuk (rumah tidak
Kegiatan ketuk berobat masih memenuhi standar
pintu TB belum rendah kesehatan)
maksimal Masih ada pasien Jumlah penghuni
TB yang masih rumah tidak sesuai
dalam masa dengan luas rumah
pengobatan Kebiasaan buang
Peran serta PMO dahak
masih rendah sembarangan
Jumlah kader TB
terbatas
3 Masih ada responden (ibu Pencatatan dan Tingkat Media informasi Dana program Pola makan ibu
hamil) yang bermasalah pendataan kohort pengetahuan ibu : leaflet, booklet terbatas hamil yang masih
dengan kehamilannya kunjungan selama hamil rendah dll kurang salah
(23,53%) kehamilan (K1 – Kurangnya
K4) kurang akurat koordinasi antara
26
bidan - dokter
4 Masih ada responden yang Kegiatan pemicuan Pengetahuan dan Keterbatasan Status sosial
mempunyai belum kurang maksimal kesadaran lahan untuk ekonomi rendah Letak geografis
mempunyai jamban (8,91%) Kegiatan lintas masyarakat masih septic tank kurang mendukung
dan (25,74%) mempunyai sektoral terkait rendah (DAS dan
jamban tetapi tidak belum maksimal perbukitan)
memenuhi syarat.
5 Sebagian besar responden Metode Masyarakat tidak Penerapan KTR Dana program Budaya rokok
mempunyai anggota penyuluhan kurang peduli bahaya belum terbatas sebagai lambang
keluarga yang merokok menarik rokok terlaksana pergaulan
(71,29%) Blm ada peraturan Penggunaan Mudahnya
yang mengikat Smoke analyzer mendapatkan
tentang rokok tidak rokok
dioptimalkan
6 Hampir separuh responden Inovasi sosialisasi Tingkat Prasarana air Dana program Koordinasi dengan
menggunakan sumber air air bersih kurang pengetahuan bersih dari kesling terbatas lintas sektor
bersih yang berasal dari menarik masyarakat yang pemerintah kurang
mata air bukit (45,54%) dan masih rendah belum memadai Letak geografis
sungai (1%) kurang mendukung
(DAS dan
perbukitan)
7 Masih ada responden yang Metode Masyarakat Sarana air Dana program Budaya CTPS
menderita penyakit diare penyuluhan statis kurang peduli bersih sesuai kesling terbatas belum berjalan
pada tahun 2018 (19,80%) dan kurang inovatif akan kebersihan kriteria belum sepenuhnya
memadai
8 Hampir seluruh responden Antrian di Jumlah dokter Jarak rumah Budaya sabra
mengharapkan adanya Puskesmas ramai kurang penduduk ke dalam mengantri di
kunjungan dokter ke Puskesmas masyarakat masih
Pustu/Poskeskel (98,10%) rendah
9 Masih ada bayi/balita yang Sosialisasi kurang Ibu tidak Media Dana program
tidak mendapatkan vit.A 2 menarik membawa anak penyuluhan terbatas
27
kali setahun (12,77%) Pendataan balita ke Posyandu kurang : leaflet,
kurang akurat secara teratur poster
Ketersediaan vit
A tidak
memadai
10 Masih ada balita yang Sosialisasi Ibu malas Tempat Dana program Peran lintas sektor
belum dibawa ke Posyandu pentingnya membawa balita posyandu belum terbatas yang kurang
secara rutin (2,04%). kegiatan Posyandu ke posyandu memadai mendukung
kurang inovatif Kader Posyandu
kurang aktif
11 Lebih dari separuh anak dari Pencatatan jadwal Tenaga Vaksin booster anggapan
total responden anak yang imunisasi booster paramedik tidak tidak selalu imunisasi tidak
belum mendapat imunisasi belum lengkap menuliskan tersedia penting
booster (51,02%). jadwal imunisasi
ulang
12 Masih ada responden (ibu Koordinasi yang Ibu hamil kurang Ketersediaan Keluarga kurang
hamil) yang belum kurang antara KIA mendapat reagen di labor mendukung ibu
mendapat pemeriksaan labor dan Labor informasi tentang terbatas hamil untuk
lengkap selama kehamilan pemeriksaan kontrol rutin
labor
(29,41%)
28
1 Masih ada balita yang Metode penyuluhan tidak Meningkatkan kualitas penyuluhan Meningkatkan kualitas
mempunyai status gizi sangat menarik gizi seimbang kegiatan “MAMA GITA”
kurus (2,19%) dan kurus Pengetahuan orang tua Meningkatkan kualitas kegiatan
(6,12%). rendah “MAMA GITA”
Alokasi makanan tambahan
tidak tepat sasaran
2 Masih ada responden yang Penderita TB baru tidak Kader TB diaktifkan Kader TB diaktifkan
menderita TBC pada tahun terjaring PMO tidak hanya dari keluarga tapi
2018 (5,94%) Penderita TB putus minum juga dengan petugas
obat
3 Masih ada responden (ibu Pencatatan dan pendataan Merapikan pencatatan dan Meningkatkan kualitas
hamil) yang bermasalah kohort kunjungan selama pendataan kohort integrasi antara KIA dan Poli
dengan kehamilannya kehamilan (K1 – K4) kurang Meningkatkan kualitas integrasi layanan umum
(23,53%) akurat antara KIA dan Poli layanan umum
Kurangnya koordinasi antara
bidan - dokter
4 Masih ada responden yang Tingkat pendidikan Melibatkan TOMA dan lintas Penyuluhan dengan pakar
mempunyai belum masyarakat rendah sektor dlm kegiatan pemicuan praktisi dan menambah
mempunyai jamban (8,91%) Tingkat ekonomi masyarakat Penyuluhan dengan pakar praktisi kelompok pemberdayaan
dan (25,74%) mempunyai menengah ke bawah dan menambah kelompok kegiatan MANJA BERSERI
jamban tetapi tidak Kegiatan pemicuan belum pemberdayaan kegiatan MANJA
memenuhi syarat. maksimal BERSERI
Kerjasama lintas sektor Koordinasi dengan lintas sektor
terkait belum maksimal (PUPR) melalui Dinas Kesehatan.
Keterbatasan lahan untuk
septic tank
Letak geografis kurang
mendukung (DAS dan
perbukitan)
5 Sebagian besar responden Metode penyuluhan kurang Meningkatkan kualitas sosialisasi Koordinasi dengan lintas
29
mempunyai anggota keluarga menarik bahaya rokok sektor dan TOMA
yang merokok (71,29%) Blm ada peraturan yang Monitoring evaluasi KTR
mengikat tentang rokok Koordinasi dengan lintas sektor dan
Penerapan KTR belum TOMA
terlaksana
6 Hampir separuh responden Inovasi sosialisasi air bersih Meningkatkan kualitas sosialisasi Kerjasama lintas sektor untuk
menggunakan sumber air kurang menarik air bersih yang inovatif pengadaan sarana air bersih
bersih yang berasal dari mata Prasarana air bersih dari Kerjasama lintas sektor untuk
air bukit (45,54%) dan pemerintah belum memadai pengadaan sarana air bersih
sungai (1%)
7 Masih ada responden yang Metode penyuluhan statis Meningkatkan kualitas penyuluhan Meningkatkan kualitas
menderita penyakit diare dan kurang inovatif tentang penyakit diare dan CTPS penyuluhan tentang penyakit
pada tahun 2018 (19,80%) Budaya CTPS belum diare dan CTPS
berjalan sepenuhnya
8 Hampir seluruh responden Antrian di Puskesmas ramai Memisahkan daftar antrian Rolling kunjungan dokter ke
mengharapkan adanya Jarak rumah penduduk ke berdasarkan usia (usia produktif tiap-tiap Pustu/Poskeskel
kunjungan dokter ke Puskesmas jauh dan lansia)
Pustu/Poskeskel (98,10%) Jumlah dokter kurang Pemintaan tenaga tambahan dokter
Rolling kunjungan dokter ke tiap-
tiap Pustu/Poskeskel
9 Masih ada bayi/balita yang Sosialisasi kurang menarik Kualitas sosialisasi pentingnya Kualitas sosialisasi
tidak mendapatkan vit.A 2 Pendataan balita kurang vitamin A ditingkatkan pentingnya vitamin A
kali setahun (12,77%) akurat Merapikan pendataan dan ditingkatkan
pencatatan balita
10 Masih ada balita yang belum Kader Posyandu kurang Mengaktifkan kembali peran kader Mengaktifkan kembali peran
dibawa ke Posyandu secara aktif dengan melakukan sweeping pada kader dengan melakukan
rutin (2,04%). Peran lintas sektor yang ibu dan balita yang tidak datang ke sweeping pada ibu dan balita
kurang mendukung Posyandu yang tidak datang ke
Melakukan koordinasi dengan Posyandu
lintas sektor (ibu PKK) untuk
menggerakkan masyarakat rajin
30
berkunjung ke Posyandu
11 Lebih dari separuh anak dari
Pencatatan jadwal imunisasi Sosialisasi internal kepada Sosialisasi internal kepada
total responden anak yang booster belum lengkap paramedis tentang kelengkapan paramedis tentang
belum mendapat imunisasi Tenaga paramedis tidak pengisian buku KIA dan jadwal kelengkapan pengisian buku
booster (51,02%) menuliskan jadwal imunisasi imunisasi booster KIA dan jadwal imunisasi
ulang booster
12 Masih ada responden (ibu Koordinasi yang kurang Meningkatkan koordinasi antar Meningkatkan koordinasi
hamil) yang belum mendapat antara KIA dan Labor KIA dan labor antar KIA dan labor
pemeriksaan labor lengkap Ketersediaan reagen di labor Alokasi anggaran yang cukup
selama kehamilan (29,41%) terbatas untuk penyediaan reagen
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil SMD Puskesmas Pemancungan tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Masih ada balita yang mempunyai status gizi sangat kurus (2,19%) dan kurus
(6,12%).
Masih ada responden yang menderita TBC pada tahun 2018 (5,94%)
Masih ada responden (ibu hamil) yang bermasalah dengan kehamilannya
(23,53%)
Masih ada responden yang mempunyai belum mempunyai jamban (8,91%)
dan (25,74%) mempunyai jamban tetapi tidak memenuhi syarat.
Sebagian besar responden mempunyai anggota keluarga yang merokok
(71,29%)
Hampir separuh responden menggunakan sumber air bersih yang berasal dari
mata air bukit (45,54%) dan sungai (1%)
Masih ada responden yang menderita penyakit diare pada tahun 2018
(19,80%)
Hampir seluruh responden mengharapkan adanya kunjungan dokter ke
Pustu/Poskeskel (98,10%)
Masih ada bayi/balita yang tidak mendapatkan vit.A 2 kali setahun (12,77%)
Masih ada balita yang belum dibawa ke Posyandu secara rutin (2,04%)
Lebih dari separuh anak dari total responden anak yang belum mendapat
imunisasi booster (51,02%)
Masih ada responden (ibu hamil) yang belum mendapat pemeriksaan labor
lengkap selama kehamilan (29,41%)
B. Saran
i. Bagi Camat Kecamatan Padang Selatan
a. Diharapkan memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakat melalui
lurah untuk mengikuti program-program UKM Puskesmas Pemancungan
b. Memotivasi Ibu PKK kecamatan melalui Ibu PKK kelurahan untuk
mendukung kegiatan- kegiatan UKM yang dilaksanakan.
32
ii. Bagi Puskesmas Pemancungan:
a. Diharapkan untuk meningkatkan Sosialisasi Program UKM yang ada di
puskesmas ke masyarakat
b. Membuat inovasi untuk menarik minat masyarakat terhadap program UKM
yang ada di puskesmas
c. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor untuk meningkatkan pencapaian
program UKM Puskesmas
d. Menyesuaikan Jadwal Kegiatan Puskesmas dengan Kebutuhan dan keinginan
masyarakat
e. Memberikan pelatihan bagi kader dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas
33
dr. Sari Ramadhani
Nip. 19860519 201101 2 003
34