Anda di halaman 1dari 2

1.

Pemanasan global adalah perubahan suhu permukaan bumi secara keseluruhan yang meliputi
kenaikan suhu udara dan permukaan laut yang terjadi selama 100 hingga 200 tahun. Perubahan
iklim, peningkatan suhu bumi, penurunan biodiversitas, perubahan destruksif pada ekosistem,
dan ancaman kelestarian makhluk hidup termasuk manuis adalah hal yang terkait dengan
pemanasan global yang terjadi sejak abad ke-19. Pemanasan global mengakibatkan perubahan
pola iklim bumi. Hal ini terjadi dengan meningkatnya suhu kutub utara bumi yang berakibat pada
pencairan Sebagian besar massa es. Oleh karena itu, wilayah kutub utara menjadi lebih panas
daripada kutub selatan. Pemanasan itu tidak hanya terjadi pada samudera dan perairan, wilayah
daratan juga menjadi lebih panas. Iklim yang lebih panas mendorong pertumbuhan hama lebih
cepat dan berakibat pada kerusakan ekosistem hutan dalam jumlah besar dan tidak dapat
diperkirakan. Selain itu adanya peningkatan intensitas kebakaran hutan karena pemanasan
global berdampak pada semakin berkurangnya keanekaragaman hayati. Kita mengnal hutan
sebagai penyerap dan penyimpan karbon terbesar. Apabila hutan rusak dan vegetasi hilang,
karbon diudara akan terakumulasi di udara dan berikbat pada Kesehatan manusia. Semakin
berkurangnya vegetasi hutan juga mengakibatkan peran hutan sebagai penyimpan air tidak
terjadi sehingga wilayah daratan menjadi kekeringan. Selain itu, ekosistem laut juga akan
terkena dampak pemanasan global. Penyerapan karbon oleh laut semakin meningkat seiring
dengan peningkatan jumlah karbon diudara akibat efek rumah kaca. Tingginya serapan karbon
oleh laut mengakibatkan laut menjadi asam. Dan semakin tinggi keasaman laut, terumbu karang
dan organisme bercangkang lain akan mengalami pemutihan dan kematian akibat rusaknnya
cangkang karena asam. Selain itu, pemanasan global juga berdampak pada penurunan
biodiversitas. Seperti pencairan es disebagian wilayah kutub mengakibatkann kemampuan
beruang uutb untuk mencari mangsa berurang. Hal ini karena lapisan es merupakan pijakan bagi
beruang kutub untuk mencari mangsa dan mendapatkan makanan. Selain itu juga peningkatan
suhu lingkungan mengakibatkan amfibi sulit meregulasi suhu tubuhnya dan berakibat pada
kematian. Selain itu, peningkatan suhu pada permukaa laut akibat pemanasan global
mengakibatkan pertumbuhan fitoplankton menurun, begitupun zooplankton. Berkurangnya
fitoplankton yang merupakan produsen dalam rantai makanan dilaut merupakan penyebab
semakin menurunnya kekayaan hayati laut. Selain itu, semakin meningkatnya suhu bumi akibat
pemanasan global akan semakin meningkakan jumlah zona mati di perairan laut dunia. Menjaga
kelestarian hayati merupakan kepentingan bagi manusia sebab keanekaragaman hayati yang ada
dibumi merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Alam dengan keanekaragaman hayatinya
menyediakan makanan, serat, obat-obatan, dan bahan-bahan lain yang berperan penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Ancaman bagi kelestarian hayati merupakan ancaman juga bagi
kehidupan dan kelestarian manusia.

2. Konservasi populasi dilakukan melalui konservasi habitat sumber, penentuan viabilitas spesies
terpilih untuk mempertahankan spesies lain, dan mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin
bertentangan (teknologi, kebutuhan manusia, sains, dan organisme lain). Ilmu konservasi
diharapkan tidak hanya berlaku pada tingkatan spesies dan populasi, melainkan juga pada
proses yang mendukung kelestarian ekosistem dan hubungan evolusioner yang diwkili oleh
spesiess, bukan konservasi spesies individual atau populasi.
a. Konservasi populasi melalui konservasi habitat sumber
Hal yang perlu diperhatikan adalah melakukan konservasi metapopulasi dan subpopulasi
yang membutuhkan pengenalan dan perlindungan habitat sumber (populasi sumber awal).
Metapopulasi dan subpopulasi merupakan salah satu penyebab terbentuknya spesies baru
(spesiasi).
b. Konservasi spesies terpilih untuk mempertahankan spesies lain
Kerusakan lingkungan semakin banyak terjadi dan berakibat semakin cepatnya jumlah
spesies yang dapat punah. Oleh karena itu, dalam melakukan konservasi populasi,
dibutuhkan konservasi spesies terpilih yang diharapkan dapat membantu mengonservasi
populasi spesies yang lain.
c. Konservasi populasi melibatkan pertimbangan lain yang saling bertentangan
Sering kali dibutuhkan pertimbangan hal-hal lain yang mungkin saling bertentangan, seperti
hubungan antarsains, teknologi dan mayarakat. Karena kita tidak mampu menyelamatkan
setiap spesies yang berada dalam bahaya kepunahan, perlu ditentukan spesies mana yang
paling penting untuk pelestarian keanekaragaman biologis secara keseluruhan. Beberapa
organisme yang disebut spesies dasar dapat mengubah habitat dan menciptakan beragam
bagian habitat yang dapat menndukung kehidupan spesies lain, hal ini menjadi pusat bagi
kelangsungan hidup seluruh komunitas.
d. Hutan konservasi
Hutan konservasi adalah Kawasan hutan degan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi
pokok untu pelestarian keanekaragaman tumbuhan dan satwwa serta ekosistemnya.
Konservasi keanekaragaman hayati meliputi konservasi jenis dan genetic, konservasi
ekosistem esensial, pengembangan Lembaga konservasi, penangkaran tumbuhan dan satwa
liar, serta tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar.

Anda mungkin juga menyukai