Hubungan Ilmu Antropologi Dengan Ilmu Ps
Hubungan Ilmu Antropologi Dengan Ilmu Ps
ILMU PSIKOLOGI
Untuk Memenuhi Mata Kuliah yang dibina oleh Yeni Oktarina, S.Pd,
M.Pd
Disusun Oleh :
201510090311030
MARET 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya lah
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Disini saya akan membahas
tentang hubungan ilmu antropologi dengan ilmu psikologi. Di kesempatan kali ini
pula saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini. Harapan saya, kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam
mempelajari bahasan ini.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya dengan senang hati akan
menerima kritik dan saran yang membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
3.1. Kesimpulan...............................................................................................6
3.2. Saran.........................................................................................................6
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah
jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian
psikologi, diantaranya:
1. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990),
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan
binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang
tidak dapat dilihat secara langsung.
2. Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku
manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
3. Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok,
dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka
adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi
perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya,
sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan,
berperasaan dan lain sebagainya.
3
dari antropologi yaitu etnopsikologi atau antropologi psikologikal atau juga
kebudayaan dan kepribadian. Selain itu hubungan psikologi dengan
antropologi menghasilkan suatu cabang antropologi yang lain yaitun
anthropology in mental health.
Antropologi psikologis adalah antropologi yang bersifat interdisipliner
dan mengkaji interaksi kebudayaan dan proses mental. Cabang ini terutama
memperhatikan cara perkembangan manusia dan enkulturasi dalam kelompok
budaya tertentu-dengan sejarah, bahasa, praktik, dan kategori konseptualnya
sendiri-membentuk proses perolehan kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan
kesehatan mental. Juga memeriksa tentang bagaimana pemahaman kognisi,
emosi, motivasi, dan proses psikologis sejenis membentuk model proses
budaya dan sosial. Setiap aliran dalam antropologi psikologis memiliki
pendekatannya sendiri-sendiri.
Beberapa aliran dalam antropologi psikologis:
1. Antropologi psikoanalitis
2. Kebudayaan dan Kepribadian
3. Etnopsikologi
4. Antropologi kognitif
5. Antropologi psikiatris
4
memaksakan kehendaknya, karena ketatnya latihan mengenai cara membuang
air pada masa kanak-kanak.
5
BAB III
PENUTUP
3.3. Kesimpulan
Dari pengertian keduanya dapat kita ketahui hubungan antara
antropologi dengan psikologi. Karena psikologi mempelajari tentang jiwa,
yaitu jiwa manusia. Seorang psikolog tentu harus tau terlebih dahulu
mengenai manusia itu sendiri. Seperti apa manuisa itu, bagaimana kegiatan
mereka sehari-hari, apa saja kebiasaannya. Dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut dapat kita peroleh jawabannya dengan mempelajari ilmu antropologi.
Bagaimana bisa seorang calon psikolog yang mempelajari tentang jiwa
manusia, tetapi tidak mengetahui tentang manusia yang jiwanya sedang
dipeajari.
Begitu pula sebaliknya, apabila seorang yang mempelajari ilmu
antropologi lalu tidak mempelajari ilmu psokologi, sepertinya kurang
lemgkap. Karena antropologi hanya mempelajari tentang manusianya saja.
Mungkin akan lebih lengkap lagi ketika seorang antropologi mengetahui juga
tentang jiwa yang terdapat pada manusia, perasaan-perasaan apa sajakah
yang terdapat dalam diri manusia tersebut.
Oleh sebab itu, di atas saya berpendapat bahwa antropologi dan
psikologi memiiki hubungan sangat erat. Keduanya juga memiliki hubungan
timbal balik, saling membutuhkan satu sama lain. Ilmu psikologi sangat
membutuhkan ilmu antropologi, karena sebelum mempelajari tentang jiwa
seorang manusia terlebih dahulu kita pelajari manusia itu sendiri.
3.4. Saran
Akhirnya terselesaikannya makalah ini saya selaku pemakalah
menyadari dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang hubungan
ilmu antropologi dengan ilmu psikologi masih jauh dari kesempurnaan baik
dari tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi
penyajian materinya. Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen
yang terlibat dalam penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan
6
bersifat komulatif sangat saya harapkan supaya dalam penugasan makalah
yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://muhayyasalam.blogspot.co.id/2013/10/hubungan-ilmu-psikologi-
dengan.html
http://www.kompasiana.com/mukhodatulafidah/hubungan-antropologi-dengan-
psikologi_54f81332a33311c27b8b52ec
http://www.kompasiana.com/sellyernawati/hubungan-antropologi-dan-
psikologi_54f82e7ba3331175618b4dff
http://wulansetiawan.blogspot.co.id/2012/08/hubungan-antropologi-dengan.html