Khutbah Idul Adha 2019 Terbaru
Khutbah Idul Adha 2019 Terbaru
3�( ) هللاُ اَكبَ ْر3�( �) هللاُ اَ ْكبَ ْر3( <>هللاُ اَ ْكبَ ْر
Hari ini ini adalah hari yang penuh berkah, hari yang sangat bersejarah bagi umat
beragama di seluruh penjuru dunia, dan bagi umat muslim pada khususnya.
Karena hari ini merupakan hari kemenangan seorang Nabi penemu konsep ke-
tuhidan dalam berketuhanan. Sebuah penemuan maha penting dijagad raya, tak
tertandingi nilainya dibandingkan dengan penemuan para santis dan ilmuan.
Karena berkat konsep ke-tauhidan yang ditemukan Nabi Allah Ibrahim, manusia
dapat menguasai alam dengan menjadi khalifah alal ardh. Setelah Nabi Allah
Ibrahim as menyadari bahwa Allah swt adalah The Absolute One, Dzat yang
paling Esa, maka semenjak itu juga umat manusia tidak dibenarkan menyembah
matahari, menyembah bintang, menyembah binatang, menyembah batu dan alam.
Ini artinya manusia telah memposisikan dirinya di atas alam. Ajaran ke-Esa-an
yang diprakarsai oleh Nabi Allah Ibrahim telah mengangkat derajat manusia atas
alam se-isinya.
(ينَ ِون ِم َن ا ْل ُموقِن َ ض َولِيَ ُك ِ ت َواَأْل ْر ِ اوا َّ َو َك َذلِكَ نُ ِري ِإ ْب َرا ِهي َم َملَ ُكوتَ ال
َ س َم
) فَلَ َّما َجنَّ َعلَ ْي ِه اللَّ ْي ُل َرَأى َك ْو َكبًا قَا َل َه َذا َربِّي فَلَ َّما َأفَ َل قَا َل اَل ُأ ِح ُّب75
)فَلَ َّما َرَأى ا ْلقَ َم َر بَا ِز ًغا قَا َل َه َذا َربِّي فَلَ َّما َأفَ َل قَا َل لَِئنْ لَ ْم76( ين َ ِاآْل فِل
ًس بَا ِز َغة َ ش ْمَّ )فَلَ َّما َرَأى ال77( ين َّ يَ ْه ِدنِي َربِّي َأَل ُكونَنَّ ِم َن ا ْلقَ ْو ِم ال
َ ِّضال
(ونَ ش ِر ُك ْ ُقَا َل َه َذا َربِّي َه َذا َأ ْكبَ ُر فَلَ َّما َأفَلَتْ قَا َل يَا قَ ْو ِم ِإنِّي بَ ِري ٌء ِم َّما ت
ض َحنِيفًا َو َما َأنَا ِم َن َ ت َواَأْل ْر ِ اواَ س َمَّ ) ِإنِّي َو َّج ْهتُ َو ْج ِه َي لِلَّ ِذي فَطَ َر ال78
)79( ين َ ش ِر ِكْ ا ْل ُم
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan
(Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia
termasuk orang yang yakin. (75)
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah
Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka
kepada yang tenggelam " (76)
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi
setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak
memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat." (77)
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini
yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai
kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (78)
Jika kita lihat dokumen sejarah yang termaktub dalam al-Qur'an di atas, hal ini
menunjukkan betapa proses pencarian yang dilakukan Nabi Allah Ibrahim as
sangatlah berat. Meskipun pada akhirnya Nabi Ibrahim berhasil menemukan
Tuhan Allah Rabbil Alamin, bukan tuhan suku dan bangsa tertentu, tapi Tuhan
seru sekalian alam. Tuhan yang senantiasa berada sangat dekat dengan manusia
baik ketika terpejam maupun ketika terjaga. Itulah sejarah terbesar yang
dipahatkan oleh Nabi Allah Ibrahim di sepanjang relief kehidupan umat manusia
yang seharusnya selalu dikenang oleh umat beragama.
Selain sebagai orang yang menemukan konsep Ketuhaan. Beliau juga salah satu
hamba tersukses di dunia yang mampu menaklukkan nafsu dunyawi demi
memenangkan kecintaannya kepada Allah Sang Maha Suci. Fragmen ketaatan dan
keikhlasannya untuk menyembelih Ismail sebagai anak tercinta yang diidam-
idamkannya, adalah bukti kepasrahan total kepada Allah swt. Bayangkan saudara-
saudara, Ismail adalah anak yang telah lama dinanti dan diidamkan, Ismail adalah
anak tercintanya namun demikian semua itu ditundukkan oleh Nabi Ibrahim as
demi memenangkan cintanya kepada Allah swt.
Dua hal di atas yaitu penemuan Ibrahim atas ke-Esaan Allah dan perintah
penyembelihan terhadap anak tercinta merupakan satu perlambang bahwa ruang
di mana Nabi Allah Ibrahim as. hidup adalah garis batas yang memisahkan antara
kehidupan brutal dan kehidupan berpri-kemanusiaan. Penyembelihan terhadap
Ismail yang kemudian diganti dengan kambing merupakan tanda bahwa semenjak
itu tidak ada lagi proses penyembahan dengan cara pengorbanan manusia
(sesajen). Karena manusia adalah makhluk mulia yang tak pantas dikorbankan
secara cuma-cuma, meskipun dilakukan dengan suka rela. Allah swt sendiri yang
tidak memperbolehkannya, dengan Kuasa-Nya ia ganti Ismail dengan seekor
kambing.
Itulah beberapa hal yang harus dikenang dari Nabi Allah Ibrahim as. Sebagai
umat manusia yang beriman dan beragama sudah sewajibnya kita mengenang dan
menteladani apa yang dilakukannya.
حون
َ ض َ ُش َرا ُر اُمتِى الَ ي
ِ حون َو
َ ض َ ُِخيَا ُر اُمتِى ي
Sebaik-baik umatku adalah mereka yang berkurban, dan sejelek-jelek umatku
adalah mereka yang tidak mau berkurban.
Artinya jikalau seorang muslim memiliki rizqi yang berlimpah dan sudah ada
kelebihan untuk keperluan sehari-hari pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka
dianjurkan atas mereka untuk berkurban. Anjuran ini bukanlah anjuran biasa,
tetapi anjuran yang amat-sangat, sehingga mendekati pada anjuran wajib.
Demikian itu terbsersit dalam hadits Rasulullah saw yang terkenal:
Seperti itulah anacaman bagi mereka yang mampu berkorban tetapi tidak mau
mengeluarkan hartanya untuk berkorban. Akan tetapi sebaliknya, jika seseorang
telah berniat untuk berkurban maka semenjak ia melangkahkan kaki seperlu
membeli hewan kurban Allah telah menyediakan pahala berlipat ganda.
Sebagaimana keterangan Sayyidina Ali Karramallahu wajahah:
"Barang siapa hendak berkurban, maka setiap langkah menuju tempat pembelian
kurban akan diimbali dengan sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kesalahan dan
diangkat derajatnya sepuluh tingkatan. Dan ketika berbicara tawar-menawar
maka omongannya dianggap sebagai tasbih. Dan ketika membayar setiap satu
dirham (satu rupiah) imbalannya sama dengan tujuh ratus kebaikan. Dan
beberapa saaat ketika hewan itu telah dirobohkan hendak disembelih, semua
makhluk yang berada ditempat penyembelihan hingga langit ke tujuh emintakan
pengampunan untuknya. Dan ketika darah telah mengalir dari hewan kurban,
setiap tetesnya akan menjelma sepuluh malaikat yang memohonkan ampunan
kepadanya hingga hari akhir. Dan ketika daging itu dibagi-bagikan, maka setiap
satu suap daging yang dimakan orang, setimpal dengan memerdekakan satu
budak dari keturunan Nabi Islamail"
Hal ini haruslah diyakini dengan benar oleh kita semua, agar menjadi semangat
bagi yang belum berkorban dan menjadi pahala nyata bagi mereka yang telah
berkurban.
Sehubungan dengan kurban, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yang
selama ini mungkin banyak disalah pahami. Pertama, Apapun alasannya tidak
dibenarkan menjual bagian dari kurban entah itu kulit, kepala, ataupun tanduk
hewan kurban. Walaupun dengan tujuan membiayai proses pemotongan, sungguh
itu tidak dibenarkan. Karena semua yang terdapat dalam hewan kurban adalah
milik Allah swt, semua yag terdapat dalam hewan kurban adalah benda sedekah
yang harus dibagikan dan dinikmati dengan seksama. Tidak ada yang diperjual
belikan atau ditukar gulingkan dengan benda lain. Andaikan memang proses
pemotongan itu membutuhkan biaya, hendaknya biaya itu diminta tersendiri tidak
diambil dari hewan kurban.
Haji meupakan salah satu ibadah yang sarat dengan simbol dan perlambang. Oleh
karena itu, jikalau ibadah haji dilaksanakan tanpa mengerti makna yang tersimpan
didalamnya sangatlah percuma, karena yang demikian itu hanya menyisakan
kelelahan belaka. Kelelahan yang kerontang tanpa kesadaran.
Kaum muslimin dan muslimat, meskipun saat ini kita berada di sini, jauh dari
tanah Haram, tidak berarti kita tidak bisa meneladani Nabi Ibrahim. Karena
keteladanan itu tidaklah bersifat fisik. Namun sejatinya keteladanan itu berada
dalam semangat yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Keteladanan atas
ibadah haji dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika kita
berinteraksi dengan tetangga, teman, saudara dan umat manusia pada umumnya.
Bila kita tengok bahwa haji dimulai dengan niat yang dibarengi dengan
menanggalkan pakaian sehari-hari untuk digantikan dengan dua helai kain putih
yang disebut dengan busana ihram. Maka ketahuilah dibalik keseragaman ini
tersimpan beragam makna. Pertama bahawa pakaian yang selama ini kita pakai
sehari-hari sangat menunjukkan derajat dan status sosil manusia. Oleh karena itu,
ketika seorang muslim telah berniat untuk haji dan berniat menghadap-Nya maka
segeralah tanggalkan pakaian itu dan gantilah dengan busana Ihram yang serba
putih, karena manusia di hadapan Ilahi Rabbi sejatinya tidak berbeda.
Kedua, Pakaian itu tidak hanya apa yang kita pakai namun juga identitas yang
menyelimuti diri manusia hendaknya segera diluluhkan ketika menghadap-Nya.
Allah tidak akan pernah membedakan antara peabat dan rakyat, antar penguasa
dan hamba, antara pedagang dan nelayan. Semua itu dimata Allah swt adalah
sama. Seperti putihnya seragam yang membalut raga.
Ketiga, Pakaian itu adalah sifat manusia. Ketika seorang muslim telah berniat
menghadap Allah Sang Maha Kuasa, hendaklah ia mencopot segala identitasnya.
Baik identitas sebagai tikus, buaya, serigala ataupun identitas sebagai kupu-kupu,
merpati ataupu kasuwari. Artinya, segala macam sifat yang melekat baik negative
maupun positif sebaiknya dihilangkan. Jangan pernah merasa sebagai apa-apa
jikalau engkau menghadap-Nya.
Kemudian sa'i berlari kecil dari shofa ke marwah. Ini merupakan rangkaian
setelah Thowaf yang dapat diartikan sesuai perspketif sejarah. Ketika Siti Hajar
Ibunda Nabi Ismail ditinggal oleh Nabi Allah Ibrahim as. Maka ia pun harus
bertarung mempertahankan hidup ini dengan mencari air dari bukit Shofa ke
Marwa. Kehidupan sarat dengan perjuangan. Usaha menjadi suatu kewajiban bagi
manusia. Tiada air yang turun dari langit, namun air itu harus dicari sumbernya.
Begitulah kehidupan di dunia ini. Hidup itu suci dan harus dijaga seperti makna
hafiah kata Shofa yaitu kemurnian dan kesucian sedangkan. Namun hidup itu juga
cita-cita yang jumawa dan penuh idealism seperti makna kata marwa yaitu
kemurahan, memaafkan dan menghargai.
Selain itu simbolisme dalam ibadah haji juga melekat pada Ka'bah Baitullah. Di
sana ada hijir Ismail yang berarti 'pangkuan Ismail'. Di sanalah seorang Ismail
putera Ibrahim yang membangun Ka'bah pernah berada dalam pangkuan sang Ibu
Hajar, seorang wanita hitam yang miskin juga seorang budak. Dengan ini Allah
swt membuktikan bahwa seorang hamba pun dapat dimuliakanya dengan
memposisikan kuburnya disamping ka'bah baitullah. Itu semua karena
ketaqwaannya. Ketaqwaan Ibu Hajar yang mampu berhijrah menuju kebaikan dan
kemuliaan.
Ma'asyiral Muslimin
Demikianlah uraian dalam khutbah ini semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Dan amrilah kita berdoa kepada Allah swt semoga amal ibadah kita diterima.
Semoga kita yang disini diberikan kesempatan mengunjungi tanah haram di lain
waktu, seperti cita-cita kita semua. Dan semoga mereka yang berada di sana diberi
keselamatan semua. Amien
KHUTBAH KEDUA:
ت اَالَ ْحيآ ُء ِم ْن ُه ْمسلِ َما ِ سلِ ِم ْي َن َو ْال ُم ْت َو ْال ُم ْاَلل ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْي َن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ
ش ِر ِك ْي َنسلِ ِم ْي َن َوَأ ِذ َّل الش ِّْركَ َو ْال ُم ْ سالَ َم َو ْال ُم ْ
ت الل ُه َّم اَ ِع َّز ْا ِال ْ َو ْاالَ ْم َوا ِ
اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ص َر ال ِّد ْي َن َو ْ ص ْر َمنْ نَ َ ص ْر ِعبَا َد َك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْن ُ َوا ْن ُ
سلِ ِم ْي َن َو َد ِّم ْر اَ ْع َدا َءال ِّد ْي ِن َواع ِْل َكلِ َماتِكَ اِلَى يَ ْو َم ال ِّد ْي ِن .الل ُه َّم ا ْدفَ ْع ْال ُم ْ
س ْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َما ظَ َه َر لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َو ُ َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ
ساِئ ِر ْالبُ ْل َدا ِن ْال ُم ْ
سلِ ِم ْي َن صةً َو َ سيَّا خآ َّ ِم ْن َها َو َما بَطَ َن عَنْ بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِ
سنَةً َوقِنَا سنَةً َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َ ب ْال َعالَ ِم ْي َنَ .ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ عآ َّمةً يَا َر َّ
اواِنْ لَ ْم تَ ْغفِ ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَنَّ ِم َن سن َ َاب النَّا ِرَ .ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َ َع َذ َ
ان َوِإ ْيتآ ِء ِذى ْالقُ ْرب َى س ِ اس ِر ْي َنِ .عبَا َدهللاِ ! اِنَّ هللاَ يَْأ ُم ُرنَا بِاْل َعد ِْل َو ْا ِال ْح َ لخ ِْا َ
& َويَ ْن َهى َع ِن ْالفَ ْحشآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرو