Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi Aparatur Sipil Negara

(ASN) berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014, seorang Aparatur Sipil

Negara harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Seorang aparatur sipil

Negara juga diwajibkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi

masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan

kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Harapan baru yang diharapkan dalam perubahan ini adalah tidak hanya

perubahan nama saja namun sebagai seorang ASN dituntut untuk

mengembangkan kompetensi mulai dari segi kemampuan, pengetahuan, hingga

sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diemban.

Seorang ASN dituntut tidak hanya melayani dirinya sendiri namun melayani

masyarakat. Saat ini pelayanan kepada masyarakat belum optimal seperti yang

tertuang pada UU nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.

Mental ASN masih belum kuat , etika dan moralitas masih rendah

(ditandai dengan masih maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme), masih

kurangnya pelayanan publik , ketidak ramahan pegawai dalam melayani

masyarakat dan masih banyaknya jenis pungutan liar yang terjadi. Hal ini

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 1
menunjukkan ASN belum memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

profesi. Oleh sebab itu perlu adanya sebuah aktualisasi dalam pembelajaran

menjadi aparatur sipil Negara yang professional agar memiliki wawasan

kebangsaan, memiliki etika dan budaya kerjayang baik, seluruh kegiatannya dapat

dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen terhadap mutu dan bebas korupsi

serta menyadari pentingnya memberikan pelayanan prima.

Dalam pembentukan ASN yang profesional diperlukan adanya sebuah

pembaharuan yang didukung oleh semua pihak. Proses penyelenggaraan Pelatihan

Dasar diharapkan dapat membentuk generasi yang mampu membawa perubahan

untuk bangsa ini. Peserta Latsar prajabatan ini dituntut untuk dapat

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN ditempat kerja masing-masing.

Hal ini diharapkan calon-calon Aparatur Sipil Negara dapat melaksankan secara

langsung dan menerapkan nilai- nilai dasar profesi ASN sehingga tertanam kuat

dalam dirinya. Nilai- nilai dasar yang dimaksud diantaranya Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang kemudian

disingkat “ANEKA”.

Pelaksanaan aktualisasi ini akan dilaksanakan di Lapas Kelas II A

Kendari sebagai anggota Pengamanan Lapas tempat penulis bekerja. Dari hasil

aktualisasi ini nantinya diharapkan dapat menjalankan nilai-nilai profesi ASN

yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi (ANEKA. Sehingga hasil kegiatan dapat terlaksana secara optimal dan

diharapkan dapat menjadikan ASN yang profesional yang mampu memberikan

pelayanan publik secara maksimal.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 2
1.2 Tujuan

1) Mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN dalam membentuk sikap dan

perilaku petugas jaga yang professional, sehingga mampu melaksanakan

tugas dan perannya sebagai pelaksana kebijakan  publik,  pelayan  publik,

perekat dan  pemersatu bangsa di Lapas Kelas IIA Kendari.

2) Terwujudnya lingkungan lapas yang aman dan terkendali serta

mengoptimalkan kinerja petugas jaga yang didasari oleh nilai-nilai dasar

ASN .

1.3 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan aktualisai dilakukan di tempat peserta Pelatihan Dasar

melaksanakan tugas,

yaitu di Unit Pelaksanaan Teknis Lapas Kelas II A Kendari.Di mulai dari

tanggal 28 Juni – 22 Oktober 2018

1.4 Ruang Lingkup

Dalam Kegiatan aktualisasi nanti penulis berpedoman pada 3 sumber,


yaitu SKP ( Sasaran Kerja Pegawai), tugas dari atasan, serta inisiatif sendiri
dengan persetujuan dari atasan dalam melaksanakan tugas sebagai anggota
Pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II AKendari.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 3
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-


NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1.1 Sejarah Singkat dan Kedudukan Organisasi

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kendari merupakan salah satu Unit

Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang berada dibawah naungan Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan Hak asasi Manusia Sulawesi Tenggara. Secara singkat

sejarah berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kendari dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Pada tahun 1972 di Kendari telah terbentuk rumah penjara yang bernama

Direktorat Daerah Pemasyarakatan yang disingkat DIRDAP Kendari, Pada

saat berdirinya DIRDAP kendari belum memiliki kantor sendiri karena itu

untuk segera beraktifitas, maka sambil menunggu berdirinya kantor sendiri

DIRDAP kendari untuk sementara berkantor di Pengadilan Negeri Kendari.

Sebelum berdirinya DIRDAP Kendari maka bagi para terdakwa yang dijatuhi

hukuman pidana penjara oleh Pengadilan Negeri Kendari dikirim ke Rumah

Penjara Bau-Bau (kini bernama Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bau-

Bau) untuk menjalani masa tahanannya.

2. Pada tahun 1975 DIRDAP Kendari pindah ke Kelurahan Punggolaka

Kecamatan Mandonga untuk menempati bangunan sendiri sebagain kantor

baru yang didirikan diatas lahan seluas 9.900 M2.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 4
3. Pada tahun 1978 DIRDAP Kendari berubah nama menjadi Kantor Bina Tuna

Warga Kendari.

4. Pada tahun 1985 Kantor Bina Tuna Warga Kendari berubah nama menjadi

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kendari.

5. Pada tahun 1999 Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kendari pidah ke

Kecamatan Baruga untuk menempati bangunan baru yang didirikan diatas

lahan seluas 30.000 M2, sedangkan bangunan yang lama berubah fungsi

menjadi Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Kendari.

Seiring dengan adanya perubahan sistem kepenjaraan menjadi sistem

pemasyarakatan sebagaimana diamanatkan dalam UU No.12 tahun 1995 tentang

pemasyarakatan, kini Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kendari tidak lagi

dipandang sebagai sangkar semata tetapi justru menjadi sanggar spiritual, sanggar

kepribadian, dan sanggar kemandirian. Karena kegiatan pembinaan bagi warga

binaan dititikberatkan pada dua sasaran utama yaitu pembinaan kepribadian dan

pembinaan kemandirian.

Pembinaan kepribadian dimaksudkan untuk membentuk akidah dan akhlak

warga binaan menjadi insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

menjadi warga negara yang taat pada hukum dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Adapun kegiatan pembinaan kepribadian yang dimaksud

diantaranya ( kegiatan kerohanian, bimbingan, serta terapi dan rehabilitasi pada

warga binaan kasus narkoba). Sedangkan pembinaan kemandirian dimaksudkan

untuk memberikan pelatihan-pelatuhan kemandirian berupa pelatihan seperti

pembuatan perabot rumah tangga (meja, kursi, lemari,dll) serta pelatihan

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 5
perbengkelan dan pertukangan. Sehingga warga binaan ini nantinya dapat

memiliki keterampilan yang dapat mereka manfaatkan dalam kehidupan sehari-

hari terutama saat mereka kembali ke lingkungan masyarakat.

2.1.2 Visi, Misi,dan Nilai Organisasi

Visi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIAKendari adalah menjadi

“Lembaga yang akuntabel, transparan, dan professional dengan didukung

oleh petugas yang memiliki kompetensi tinggi yang mampu mewujudkan

tertib pemasyarakatan”.Sedangkan Misi dari Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIAKendari adalah:

1. Mewujudkan tertib pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan

secara konsisten dengan mengedepankan terhadap hukum dan hak asasi

manusia.

2. Membangun kelembagaan yang profesional dengan berlandaskan pada

akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

pemasyarakatan.

3. Mengembangkan kompetensi dan potensi sumber daya petugas secara

konsisten dan berkesinambungan.

4. Mengembangkan kerjasama dengan mengoptimalkan keterlibatanstakeholder.

Adapun motto Lapas Kelas IIA Kendari yang diluncurkan pada


tahun 2010 yakni sejak dilantiknya bapak Drs. H. Muslim, M.si sebagai
Kepala Lapas yaitu dengan motto “ BERLIAN”
(Bersih, Elok, Rindang, Indah, Aman, Nyaman,). Motto tersebut bukan hanya

sekedar slogan semata tetapi justru menjadi salah satu sumber inspirasi untuk

menciptakan Lingkungan kerja yang bersahaja.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 6
2.1.3 Struktur Organisasi

Berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia

Nomor : M.01-PR.07.03 tahun 1985 tentang organisasi dan tata kerja

Lembaga Pemasyarakatan, maka struktur organisasi Lembaga

Pemasyarakatan kelas IIA

STRUKTUR ORGANISASI LAPAS KELAS IIA KENDARI

KA LAPAS
TPP

KA KPLP KA SUB BAG TU

REGU
KAUR KEPEG & KAUR
PENGAMANAN &
KEU UMUM
P2U

KASI KASI KASI ADM


BIMNADIK GIATJA KAMTIB

SUBSI SUBSI BIMKER SUBSI


REGISTRASI & PHK KEAMANAN

SUBSI
SUBSI SUBSI SARANA
PELAPORAN &
BIMKEMASWAT KERJA
TATIB
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA
GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 7
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

1) Melakukan pembinaan narapidana/anak didik

2) Memberikan bimbingan ,mempersiapkan sarana dan prasarana

pengelompokan hasil kerja narapidana

3) Melakukan bimbingan social /kerohanian narapidana /anak didik

4) Melakukan Pemeliharaan Keamanan dan tata tertib lapas

5) Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga dalam lapas

2.1.5 Tugas Pokok (Uraian Tugas Pegawai Bersangkutan)

Adapun sasaran kinerja pegawai khususnya anggota regu

penjagaan yang tergabung dalam pengamanan lapas diantaranya sebagai

berikut:

1) Melakukan apel serah timbang regu setiap selesai melaksanakan tugas

2) Melakukan pengawasan dan pengamanan narapidana

3) Melakukan pemeriksaan dan penggeledahan barang setiap orang yang

masuk dan keluar lapas

4) Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban

5) Melakukan pemeliharaan sarana prasarana keamanan

2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan, dan Peran ASN

2.2.1 Landasan Teori

Aparatur Sipil Negara (ASN) pada saati ini dituntut untuk mampu bekerja
secara profesional, yaitu mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 8
sehingga dalam melaksanakan tugas jabatannya mampu bertindak secara efektif
dan efisien. Adapun standar kompetensi yang harus dipenuhi untuk mencapai
hasil yang diharapkan harus meliputi aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN itu
sendiri, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi.

2.2.2 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorng ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilsi publik

tersebut diantaranya adalah :

1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,

dan pribadi.

2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan ASN dalam politik praktis

3)   Memeperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik.

4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas memiliki 3 (tiga) fungsi  utama yaitu : sebagai

kontrol demokrasi , mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang ,

serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.Sehingga

diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan


PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA
GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 9
akuntabel dalam artian Transparansi , integritas , tanggungjawab, keadilan,

kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.

2.2.3 Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti luas adalah suatu sikap atau pandangan tentang

rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghargai dan

menghormati bangsa lain. Jika sikap nasionalisme dikaitkan dengan  Fungsi ASN

sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan Negara maka setiap pegawai ASN

harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki

kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan

mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan

NKRI. Adapun Indikator Nasionalisme yang harus dimiliki aparatur sipil negara

adalah, sebagai berikut :

1) Berwawasan Kebangsaan yang Kuat

2) Memahami pluralitas

3) Berorientasi kepublikan yang kuat

4) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya

2.2.4 Etika Publik

Etika Publik merupakan refleksi tentang standar norma , yang

menentukan baik buruk, benar salah perilaku , tindakan dan keputusan

untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung

jawab pelayan publik. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 10
individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur yang

berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Pelayan publik yang professional

membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga

kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan kode etik

pejabat publik. Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat

diharapkan mampu:

a) Berubah dari dilayani menjadi melayani

b) Berubah dari wewenang menjadi peranan

c) Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus

dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.

d) Serta mampu menempatkan diri pada saat terjadi konflik kepentingan

2.2.5 Komitmen Mutu


Merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur

capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau

pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya yang dihasilkan/dilakukan

oleh lembaga lain sebagai pesaing. Manajemen mutu harus dilaksanakan

secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen organisasi,

untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan

pelanggan/ masyarakat.Adapun indikator komitmen mutu dapat dikatakan

berhasil diantaranya :

a). Mampu memahai tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan

kinerja brorienasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

publik.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 11
b). Mununjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi

mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

c).      Mengaktualisasi komitmen mutu dalam menjalankan tugas ASN.

2.2.6 Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk


memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. KPK
bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak Sembilan nilai anti korupsi yaitu ;
jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
berani dan adil.Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah
satu cara untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Salah satu cara
menanamkan sikap anti korupsi adalah menanamkan nilai intregritas jujur,
mandiri, adil, kerja keras, peduli, tanggung jawab, disiplin, sederhana,dan
berani.

2.2.7 Manajemen Asn

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai

ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan

nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi

pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil

negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

2.2.8 WOG

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 12
Definisi Whole of government (WoG) menurut United States Instututes of
peace (USIP) adalah sebuah pendekatam yang mengintegrasikan upaya
kolaboratif dari instansi pemerintahan untuk menjadi kesatuan menuju tujuan
bersama, serta menekankan pada pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip
kolaborasi,kebersamaan,kesatuan dalam melayanai permintaan masyarkat dapat
terselesaikan dengan waktu yang singkat.

2.2.9 Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang pelayanan public

menyatkan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk

atas barang,jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 13
BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 IdentifikasiIsu

No UraianTugas Kondisi yang diharapkan Kondisisaat ini RumusanIsu/Masalah


1. Melakukanpen  Penggeledahan berjalan tertib dan  Penggeledahan berjalan kurangmaksimal  Belumoptimalnyapenggeledahan
ggeledahanbad lancar dikarenakan waktu penggeledahan sangat badandanbarangwarga binaan,
andanbarang  Tidakmembawabarang singkat dan petugas dalam
setiap warga yangtidakdiperbolehkan  Masihditemukan adanya barang bawaan meminimalisir masuknya barang
binaan dan  Warga binaan dan petugas dinyatakan yang tidakdiperbolehkan terlarang di lingkungan lapas
petugas “bersih” sebelum memasuki blok  Masih adanya rasa canggung terhadap
hunian. sesama petugas.
 Masih kurangnya jumlah petugas
penggeledahan terutama pada saat
selesai kunjungan/besukan.
2. Melakukan  Kegiatan kontrol blok seharusnya  Kegiatan kontrol blok masih kurang  Memaksimalkan fungsi dan
kegiatan dilakukan setiap 15 atau 30 menit dilaksakan, terutama pada jam istirahat tugas jaga regu dalam
keamanan sekali warga binaan dan disaat keadaan dirasa menciptakan keadaan yang aman
lingkungan  Petugas harus jeli dan waspada aman dan kondusif di daerah blok
lapas dari terhadap segala aktifitas warga binaan  Masih kurangnya jumlah personil ditiap hunian.
gangguan terutama pada saat berada dalam regu jaga sehingga ada beberapa titik
kamtib kamar hunian. yang tidak diisi.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 14
3. Melakukan  Petugas diharapkan hadir 15 menit  Masih adanya oknum petugas yang hadir  Kurangnya kesadaran oknum
apel serah sebelum apel serah terima tugas pada saat apel serah terima tugas sedang petugas akan pentingnya
terima tugas dilaksanakan berlangsung. mengikuti apel serah terima
penjagaan  Berjalan lancar dan tertib tugas penjagaan
.
4 Pelaksanaan  Penjagaan di pos atas berjalan  Kurangnya jumlah personil ditiap regu  Pentingnya fungsi dan peran
teratur dan merata disetiap regu jaga petugas pos, atas sebagai
Penjagaan penjagaan  Masih adanya oknum petugas yang petugas pemantau di
 Berjalan lancar dan tertib terkadang terlambat menggantikan lingkungan sekitar lapas
di pos atas . tugas anggota jaga sebelumnya,
sehingga sistem pergantian tidak
secara rutin berjalan maksimal
.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 15
3.2 AnalisisdanPenetapanIsuPrioritas

No. Isu/Masalah A P K L Total Rankin


g
1. Belumoptimalnyapenggeledahanbadandanbarang warga
binaan, dan petugas dalam meminimalisir masuknya
4 3 3 3 13 3
barang terlarang di lingkungan lapas

2. Memaksimalkan fungsi dan tugas jaga regu dalam


menciptakan keadaan yang aman dan kondusif di 5 5 5 5 20 1
lingkungan lapas
3. Kurangnya kesadaran oknum petugas akan pentingnya
4 3 3 4 14 4
mengikuti apel serah terima tugas penjagaan
4. Pentingnya fungsi dan peran petugas pos atas, sebagai 5 5 4 3 17 2
petugas pemantau lingkungan sekitar lapas

Keterangan:
Skala penilaian 1-5
A: Aktual P: Problmatik K: Kekhalayakan L: Layak

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 16
3.3 KegiatanTerpilihSebagaiPemecahanIsu

NO ISU/ KEGIATAN INPUT PROSES OUTPUT LINGKUNGAN

1 Melakukanpenggel  Menyiapkan SOP  Meminta ijin terlebih  Meminimalisir masuknya  Petugas Jaga
edahanbadandanbar
ang setiap warga  Box penyitaan dahulu barang yang dilarang  Warga binaan
binaan dan petugas
barang  Menyimpan barang masuk ke dalam lapas  Pemeriksaan dilakukan di

 Box penitipan diatas meja sambil  Menciptakan ketertiban dalam pos utama sebelum

barang memeriksa barang dan keamanan masuk ke blok hunian

 Masker  Meminta mengosongkan  Menciptakan pola atau

 Handscone saku celana, baju, dan kebiasaan baru yang

 Metal detector melepaskan topi dan alas bernilai positif bagi

 Serta buku catatan kaki petugas

barang sitaan  Meminta berdiri tegap

sambil merentangkan

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 17
tangan

 Memeriksa badan di

mulai dari kepala sampai

ujung kaki dengan teliti

2 Melakukan kontrol  Alat komunikasi  Selama 15 menit sekali  Memantau tiap aktifitas  Anggota Regu Jaga
blok hunian
 Alat penerangan melakukan kontrol blok warga binaan demi  Lingkungan sekitar blok

 Kewaspadaan sambil memperhatikan terciptanya kondisi yang hunian lapas

 kejelian kegiatan warga binaan aman

 Memberikan Laporan  Meningkatkan ketelitian

kepada komandan jaga dan kewaspadaan petugas

terkait kondisi blok

3 Melakukan apel  Menyiapkan diri 15  Mengikuti kegiatan apel  Mengetahui jumlah real  Perwira Jaga
serah terima tugas
penjagaan menit sebelum apel serah terima dengan warga binaan sebelum  Komandan Jaga

serah terima tertib dan teratur menerima tugas.  Anggota Regu jaga dan

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 18
 Memperhatikan  Berdoa sebelum  Mengetahui keadaan dan P2U

kerapian dan atribut memulai aktifitas jaga kondisi warga binaan  Kegiatan dilakukan di Pos

serta kondisi lingkungan Utama

dari laporan regu jaga

sebelumnya.

 Mendapatkan pengarahan

dari atasan/pimpinan.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 19
4 Penjagaan rutin di  Menyiapkan kunci  Mengamati lingkungan  Menciptakan keamanan  Petugas Regu Jaga

pos atas gembok pos atas sekitar lapas dan ketertiban lapas dari  Pos Atas di tiap pojok

 Menyiapkan HT  Melaporkan kondisi ganguan diluar lapas bangunan Lapas

 Menyiapkan segala Sekitar lapas setiap saat  Meningkatkan ketelitian

kebutuhan yang  Memukul lonceng setiap dan kewaspadaan petugas

diperlukan selama pergantian jam sehingga meminimalisir

berada di atas pos  Melakukan serah terima keinginan warga binaan

penjagaan ingin melarikan diri

5 Melakukan  Menyiapkan kunci  Melapor dan menerima  Menciptakan ketertiban  Perugas jaga

pembukaan dan kamar hunian perintah komandan jaga dan kedisiplinan terhadap  Dilaksanakan di dalam

penguncian kamar sesuai blok  Memukul lonceng WBP sesuai jadwal buka blok hunian

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 20
warga binaan  Menyiapkan alat tanda penguncian dan penguncian kamar

komunikasi  Mengumumkan lewat yang telah diterapkan di

pengeras suara lingkungan lapas

 Mengambil kunci dibox  Meningkatkan

penyimpanan kedisiplinan kepada

 Membuka atau petugas terhadap

mengunci kamar tanggung jawab.

hunian satu persatu

 Mengembalikan kunci

ke box penyimpanan

Memberikan laporan

kepada komandan jaga

6 Melakukan sidak  Senter  Menerima tugas dan  Meminimalisir barang  Pimpinan

dan penggeledaan  Handscone koordinasi dengan yang dilarang masuk ke  Komandan jaga

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 21
rutin di dalam  Masker atasan, komandan, dan dalam lapas  Petugas jaga

kamar hunian WBP  Kantongan petugas lainnya  Menciptakan ketertiban

 Kunci kamar  Menyiapkan semua dan keamanan

 Metal detector keperluan yang  Memberikan

 Alat komunikasi dibutuhkan pemahaman kepada

atau HT  Membuka kamar yang WBP tentang larangan

 Buku laporan akan disidak menyimpan barang

 Mempersilahkan WBP yang dilarang

keluar satu persatu  Memberikan efek jera

sambil melakukan kepada WBP agar tidak

penggeledahan badan menyimpan dan

 Memeriksa setiap sudut menggunakan barang

barang, tempat dan yang dilarang di dalam

sudut ( siisi) ruangan lapas

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 22
 Memeriksa barang

secara manual dan

menggunakan metal

detector

 Semua barang yang

disita dimasukkan

kedalam kantongan/box

sitaan

 Mendata barang sitaan

kedalam buku laporan

 Setelah penggeledahan

selesai, mempersilahkan

WBP masuk kembali

dengan sopan

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 23
 Mengunci kembali

kamar yang telah disidak

7 Melakukan  Buku jumlah WBP  Memeriksa buku jumlah  Melakukan pelayanan  Petugas jaga

pemeriksaan dan  Ompreng yang WBP kepadaWBP  Petugas dapur

pengawasan sudah terisi  Memeriksa menu  Memenuhi hak WBP

pembagian makanan makanan dalam menerima asupan

ompreng  Petugas dapur  Mempersilahkan petugas makanan

dapur membagikan

makanan kepada WBP

ditiap kamar

 Memberikan laporan

kepada komandan jaga

3.4 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Kegiatan Keterkaitan Dengan Keterkaitan Keterkaitan

Nilai ANEKA Dengan Visi dan Dengan Nilai-

Misi Organisasi Nilai

Organisasi

1 Melakukanpengg  Menyiapkan  Terwujudnya  Akuntabilitas  Tertib  Profesional


eledahanbadanda
nbarang setiap  Menyiapkan SOP lingkungan yang bebas  Melaksanakan tugas Pelaksanaan  Sinergi
warga binaan dan
petugas  Box barang sitaan dari barang yang dengan penuh Tugas Pokok  Transparan

 Box penitipan dilarang masuk ke tanggung  Mengembangkan

barang dalam lapas jawabsebagai Potensi Petugas

 Masker  Terciptanya ketertiban petugas jaga  Menjadi

 Handscone dan keamanan  Nasionalisme Lembaga yang

 Metal detector  Terciptanya pola atau  Tidak membedakan akuntabel dan

 Serta buku catatan kebiasaan baru yang status warga binaan tertib

barang sitaan bernilai positif  Etika Publik pemasyarakatan

 Sopan, Santun
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA
GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 25
 Memulai proses kepada warga binaan

pemeriksaan barang dan petugas lainnya

dan badan  Komitmen Mutu

 Ketelitian petugas

 Anti Korupsi

 Tidak mengharapkan

sesuatu (gratifikasi)

 Pelayanan Publik

 Senangtiasa senyum,

dan terlihat rapi

2 Melakukan  Menyiapkan  Terciptanya kondisi  Akuntabilitas  Tertib  Profesional


kontrol blok
 Alat komunikasi yang aman.  Melaksanakan tugas Pelaksanaan  Transparan

 Alat penerangan  Terwujudnya sikap dengan tanggung Tugas Pokok  Sinergi

 Kewaspadaan bertanggungjawab serta jawab sebagai  Mengembangkan  Akuntabel

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 26
 kejelian meningkatkan jiwa petugas jaga Potensi Petugas

ketelitian, dan  Nasionalisme  Menjadi

kewaspadaan petugas.  Mengutamakan Lembaga yang

melaksanakan tugas akuntabel dan

 Etika Publik tertib

 Sopan dan Santun pemasyarakatan

kepada petugas dan

warga binaan

 Komitmen Mutu

 Ketelitian dan

kewaspadaan

 Pelayanan Publik

Senangtiasa senyum,

dan terlihat rapi

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 27
3 Melakukan apel  Menyiapkan diri 15  Mengetahui jumlah real  Akuntabilitas  Tertib Profesional
serah terima
tugas penjagaan menit sebelum apel warga binaan sebelum  Melaksanakan tugas Pelaksanaan Akuntabel

serah terima menerima tugas dengan tanggung Tugas Pokok Sinergi

 Memperhatikan  Mengetahui keadaan jawab sebagai  Mengembangkan

kerapian dan atribut dan kondisi tiap warga petugas jaga Potensi Petugas

binaan, kemudian  Nasionalisme  Menjadi

kondisi terkini lapas  Mengutamakan Lembaga yang

dari laporan regu jaga melaksanakan tugas akuntabel dan

sebelumnya  Etika Publik tertib

 Mendapatkan tugas dan  Sopan, Santun, serta pemasyarakatan

pengarahan dari menghormati atasan

atasan/pimpinan dan sesame petugas

4 Penjagaan rutin  Menyiapkan kunci  Terwujudnya keamanan  Akuntabilitas  Tertib  Profesional

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 28
di pos atas gembok pos atas dan ketertiban lapas Pelaksanaan  Akuntabel

 Menyiapkan HT dari gangguan luar  Melaksanakan tugas Tugas Pokok  Sinergi

 Menyiapkan segala  Meningkatkan dengan tanggung  Mengembangkan

kebutuhan yang ketelitian dan jawab Potensi Petugas

diperlukan selama kewaspadaan petugas  Nasionalisme  Menjadi

berada di atas pos sehingga meminimalisir  Mengutamakan Lembaga yang

 Melapor kepada keinginan warga binaan melaksanakan tugas akuntabel dan

komandan jaga melakukan aksi  Komitmen Mutu tertib

melarikan diri  Ketelitian dan pemasyarakatan

kewaspadaan

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 29
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA
GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 30
3.5 Perkiraan Masalah Dalam Pelaksanaan dan Alternatif Solusi

Adapun perkiraan masalah yang memungkinkan terjadi yaitu adanya rasa

canggung petugas, terutama petugas baru untuk menerapkan kegiatan tersebut,

terutama pada kegiatan penggeledahan badan dan barang bawaan atasan/senior.

Solusi yang diharapkan sehingga mampu memaksimalkan tujuan kegiatan yaitu

bekerjasama dengan petugas, serta membuat dan memasang pengumuman

pemeriksaan dan pengeledahan yang telah disepakati oleh atasan.

3.6 Kunci Sukses Pelaksanaan Kegiatan

Adapun kunci sukses yang diharapkan mampu memaksimalkan kegiatan

diatas adalah:

1. Dukungan dari pimpinan/atasan

2. Kerjasama dengan segenap pegawai/petugas, dan warga binaan.

3. Kesadaran bersama untuk memaksimalkan tujuan kegiatan, demi

terciptanya kondisi yang aman dan tertib.

4. Berdedikasi yang tinggi serta bertanggungjawab atas tugas yang telah

diberikan.

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 31
BAB IV

PENUTUP

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGGARA


GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN ANGGARAN 2018 32

Anda mungkin juga menyukai